Ekonomi Media Pokok Bahasan: Sumber-sumber Ekonomi Media Tujuan Instruksional Khusus: Memahami sumber-sumber ekonomi media sebagai industri serta kompetisi antarmedia dalam memperebutkan sumber-sumber tersebut Referensi: 1. Dimmick dan Rothenbuhler, The Theory of Niche: Quantifing Competition among Media Industry, Jurnal of Communication, Winter 1984. 2. Albarian Alan B, Media Economics: Understanding Markets, Industries, and Concept, Iowa: Iowa State University Press, 1996
Sumber Ekonomi Media: Definisi dan Konsep Sumber ekonomi media adalah : sumber material yang menentukan kelangsungan hidup industri media, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dilihat dari perspektif ekologi media, sumber ekonomi media adalah makanan yang membuat media sebagai makhluk hidup bisa bertahan. Sebagai suatu industri, media bersaing dalam memperebutkan sumber-sumber ekonomi tersebut.
Sumber-sumber Primer Ekonomi Media Jenis Isi Media (types of content) Penonton/Pemirsa (types of audience) Modal atau Kapital (iklan, iuran, pajak)
Relasi Media dan Sumber-sumber Ekonomi Media Kelangsungan hidup media ditentukan oleh perolehan isi, penonton, dan iklan. Persaingan antarindustri media massa adalah persaingan memperebutkan sumber-sumber ekonomi media. Persaingan antarindustri media sejenis relatif lebih ketat dibanding media yang jenisnya berbeda. Secara teoretis, makin baik isi media, makin banyak pembaca, penonton, atau pemirsa, maka makin banyak iklan.
Konsep Generalis dan Spesialis Terdapat konsep generalis dan spesialis berkaitan dengan sumber-sumber ekonomi media: generalis dan spesialis: Suatu media dikatakan generalis jika dia memiliki sumber-sumber ekonomi yang beragam. Artinya, suatu media dikatakan generalis jika dia memiliki content, audience, dan capital yang beragam. Suatu media dikatakan spesialis jika dia memiliki sumber-sumber ekonomi yang terbatas. Artinya, suatu media dikatakan generalis jika dia memiliki content, audience, dan capital yang sejenis atau terbatas.
Generalis vs Spesialis Dilihat dari sisi ekonomi, secara teoretis, makin generalis sumber-sumber ekonomi suatu media, makin besar peluangnya untuk bertahan dan mengembangkan diri. Tetapi, dari sisi perkembangan masyarakat, saat ini dan di masa mendatang media massa cenderung makin spesialis.
Generalis-Spesialis dan Persaingan Industri Media Karena secara teoretis makin generalis media, makin besar keuntungannya, industri media relatif bersifat generalis. Akibatnya, persaingan industri media relatif ketat. Spesialisasi dalam industri media sesungguhnya bisa mengurangi ketatnya persaingan industri media. Sebabnya, setiap media memiliki ‘’sawah’’ sendiri- sendiri.
Sumber-sumber Ekonomi Media dan Lingkungan Sosial-Politik Perolehan sumber-sumber ekonomi media sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial politik tempat media hidup. Sebagai contoh, untuk televisi, Dalam konteks lingkungan atau situasi sosial politik negara, muncul tiga tipe, identitas, atau kategori televisi: Televisi negara—di negara-negara yang pemerintahnya mengontrol media. Televisi publik—yang pertama kali lahir di Eropa sebagai suatu entitas kultural. Televisi komersial—di AS tipe ini lahir sebagai akibat filosofi pasar bebas.
Sumber Ekonomi Media dan Lingkungan Sosial-Politik: Kasus Indonesia TV negara TVRI sejak kelahirannya tahun 1962 hingga sebelum reformasi 1998 merupakan televisi negara. Orde Baru mengontrol serta menggunakan TVRI untuk mempertahankan kekuasaan. TV yang didirikan oleh sejumlah pemerintah daerah, termasuk ke dalam kategori TV negara. TV publik TVRI kini dirancang untuk menjadi TV publik kendati hal itu belum terwujud sepenuhnya. TV komunitas termasuk ke dalam TV publik. TV komersial Sejak akhir 1992, lahir banyak televisi swasta yang berorientasi pada keuntungan. TV lokal termasuk ke dalam TV komersial.
Sumber-sumber ekonomi TV negara: Kasus Indonesia Content Content TV negara (TVRI di masa Orde Baru) umumnya adalah pesan-pesan pembangunan. Penonton Di masa Orde Baru penonton tidak punya pilihan kecuali menonton TVRI. Dengan demikian rating TVRI saat itu sangat tinggi. Kapital/modal Meski ratingnya tinggi, tak ada iklan yang masuk di TVRI, karena pemerintah melarangnya. Modal TVRI berasal dari subsidi negara dan iuran.
TV publik dan sumber-sumber ekonominya: kasus Indonesia TVRI di masa reformasi ini diharapkan menjadi TV publik. Sumber ekonomi TV publik: Content Content TV publik adalah yang berguna untuk publik. Penonton Penonton TV publik (dalam konteks ini adalah TVRI) sangat sedikit. Di antara 10 stasiun televisi, TVRI yang paling kecil jumlah penontonnya. Kapital/Modal Idealnya modal TV publik berasal dari pajak atau iuran warga. Namun, TVRI saat ini masih menerima modal atau pemasukan dari iklan, baik yang terang-terangan maupun terselubung.
TV Komersial dan sumber-sumber ekonominya: Kasus Indonesia TV komersial sungguh-sungguh sebuah industri. Karena itu, TV komersial secara sempurna memiliki ketiga sumber ekonomi: Content Content TV komersial adalah generalis atau spesialis. Penonton Penonton TV komersial sangat tergantung pada content. Tetapi, umumnya penonton TV Indonesia lebih menyukai program hiburan. Iklan Sejauh ini pemasang iklan masih melihat seberapa besar penonton suatu stasiun televisi sebelum memutuskan memasang iklan di televisi tersebut.