Desa Siaga Kelompok 5 Restu Anandya P Ulil Nur Fariz .A

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGELOLAAN PROGRAM KIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
Advertisements

KEBIJAKAN PELAYANAN KES DASAR DALAM PROGRAM JAMKESMAS TAHUN 2008
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF
PEMBEKALAN MENTERI KESEHATAN DR. Dr. SITI FADILAH SUPARI, SPJP (K)
Critical review fungsi dan program Puskesmas
PERAN SERTA MASYARAKAT (PSM)
MANFAAT STIKER P4K DALAM RANGKA PENURUNAN AKI DAN AKB
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
PENDEKATAN EDUKATIF DALAM PENGEMBANGAN DESA SIAGA
POLINDES (Pondok Bersalin Desa)
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DESA SIAGA DI PROVINSI JAWA TENGAH
KEBIJAKAN DEPKES DALAM PENGEMBANGAN DESA SIAGA Pusdiknakes
PUSKESMAS SEBAGAI PUSAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PELAKSANAAN POKJANAL POSYANDU DAN SIP DI KOTA TANGERANG
PENCATATAN DAN PELAPORAN DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF
KONSEP DASAR POSKESDES
KEBIJAKAAN DASAR PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA/ KELURAHAN
Beberapa wahana/ forum PSM yaitu posyandu, polindes, KB-KIA, Dasa Wisma, Tabulin, Donor darah berjalan,ambulance desa. A. POSYANDU 1. Posyandu adalah suatu.
PENGEMBANGAN WAHANA/FORUM PERAN SERTA MASYARAKAT
PUSKESMAS VISI Tercapainya Kecamatan sehat menuju
H. ARSON ABADI, SKM, M.Si Dinas Kesehatan Kab.OKU SELATAN
MENGGERAKKAN DAN MENINGKATKAN PERAN SERTA MASYARAKAT
Biro Administrasi Kesra dan Kemasyarakatan Setda DIY
PENGGERAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI RUMAH TANGGA
PERAN SERTA MASYARAKAT
PUSKESMAS VISI Tercapainya Kecamatan sehat menuju
Pembinaan Peran Serta Masyarakat
PERAN PKK DALAM UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH GIZI DI KELUARGA
DINAS DAERAH BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
Materi 8 MK SIMKES S1 Kesmas
Ngesti D Prasetyo Pusat Pengembangan Otonomi Daerah
DINAS DAERAH BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
(TIPE A) BAGAN ORGANISASI
Tugas Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) BSPS Tahun 2016
BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN SWADAYA
SHIP PARTNER.
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
JAMPERSAL Kelompok 2.
Bentuk Partisipasi Masyarakat dalam Pelayanan Kesehatan (2)
Kasubdit Bina Gizi Makro
DINAS DAERAH BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
Pembinaan kader Elvira Harmia, SST.
PEMBINAAN PERAN SERTA MASYARAKAT
Advokasi, Kemitraan dan Pemberdayaan Masyarakat
S E L A M A T D A T A N G.
SELAMAT DATANG PESERTA MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
PROGRAM PROMOSI KESEHATAN PUSKESMAS DASAN TAPEN
Hj. Juraida Roito Hrp, SKM, M.Kes MATA KULIAH KESEHATAN MASYARAKAT
KEBIDANAN KOMUNITAS AMBULAN DESA KELOMPOK XI & XII
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4
SINKRONISASI KEBIJAKAN DAERAH VS DANA BOK
 Wujud pemberdayaan masyarakat  UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat)  Promotif, Preventif  Mulai dicanangkan 1986.
Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Masyarakat Peduli, Tanggap serta Mampu untuk Hidup Bersih dan Sehat Disampaikan pada: Orientasi Kader Pemberdayaan.
Materi 1 Manajemen Penanggulangan Bencana
ORGANISASI MANAJEMEN DI LAPANGAN PEMBERANTSAN PENYAKIT
Improving health & Wellbeing FERIS KAMLASI, SPd.,M.Si.
POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) KEBIJAKAN POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) IKETUT LABIR,M.KES.
Pembinaan Peran Serta Masyarakat
 Tahun 2019 AKADEMI KEPERAWATAN POLITEKNIS KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN ACEH BANDA ACEH.
Keputusan Menteri Kesehatan No.128 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas Kelompok II : Aditya Prayudha Setri Endah Pratiwie Siti Ayu Puspasari Khana.
KEBIJAKAN DEPKES DALAM PENGEMBANGAN DESA SIAGA Pusdiknakes.
PEMBENTUKAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) OLEH: Ali Fauzan. MH TIM POSDAYA STAI BREBES.
Oleh : Drs.DIAN BUDIYANA,M.Si KEPALA BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN CIAMIS.
Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Pembinaan Kelompok BKR (Bina Keluarga Remaja) oleh Dinas PMDPPKB Kab.Tanah Datar 2019, drsafriwaltanjung BINA KEBINA.
KEMITRAAN BIDAN DENGAN DUKUN PARAJI
MENUJU KEMITRAAN BIDAN & DUKUN PARAJI DI KECAMATAN
Upaya akselerasi pencapaiaN SDGs. SDGs ( Sustainable Development Goals ) sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan.
PERAN KADER DALAM MENINGKATKAN BKB OLEH : Ns. I Gede Dedy Artho, S.Kep., M.Kes.
Transcript presentasi:

Desa Siaga Kelompok 5 Restu Anandya P. 101011107 Ulil Nur Fariz .A 101011108 Yenni Suryansah 101011109 Ayu Irlianti 101011111 Rekha Finazis 101011113 Galuh Kurnia 101011114 Febry Ayu W. 101011115 Rahmadani 101011116 Adi Suseno 101011117 Umi Salamah 101011219

Konsep Dasar Desa Siaga Langkah nyata untuk mewujudkan sasaran RPJMN 2004-2009, telah diterbitkan SK Menkes No. 564/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pembangunan Desa Siaga, dengan mengambil kebijakan bahwa “seluruh desa di Indonesia menjadi Desa Siaga pada akhir tahun 2008”.

Pengertian Desa Siaga Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, secara mandiri.

Tujuan di Bentuk Desa Siaga Mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat desa. Menyiapsiagakan masyarakat untuk menghadapi masalah-masalah yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat. Memandirikan masyarakat dalam mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Sasaran dan Kriteria Pengembangan Desa Siaga Dibagi tiga yaitu : Semua individu dan keluarga di desa, yang diharapkan mampu melaksanakan hidup sehat, serta perduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayah desanya. Pihak-pihak yang mempunyai pengaruh terhadap perilaku individu dan keluarga atau dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi perubahan perilaku tersebut, seperti tokoh masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh perempuan dan pemuda; kader; serta petugas kesehatan. Pihak-pihak yang diharapkan memberikan dukungan kebijakan, peraturan perundang-undangan, dana, tenaga, sarana, dan lain-lain, seperti Kepala Desa, Camat, para pejabat terkait, swasta, para donatur, dan pemangku kepentingan lainnya.

Kriteria Sebuah desa telah menjadi Desa Siaga apabila desa tersebut memiliki sekurang-kurangnya sebuah Pos Kesehatan Desa.

Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Program-program yang Terdapat Dalam Desa Siaga Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Pengertian Poskesdes Kegiatan Poskesdes Sumber Daya Poskesdes

Pelaksanaan Desa Siaga Persiapan Pusat Provinsi Kabupaten / Kota Pelaksanaan Pusat Provinsi Kabupaten / Kota Kecamatan Pemantauan dan Evaluasi Pusat Provinsi Kabupaten / Kota Kecamatan

Pendekatan Pengembangan Desa Siaga Pengembangan Tim Petugas Pengembangan Tim di Masyarakat Survei Mawas Diri Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

Pelaksanaan Kegiatan Secara operasional pembentukan Desa Siaga dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut: Pemilihan Pengurus dan Kader Desa Siaga Pemilihan dilakukan secara musyawarah dan mufakat, sesuai dengan tata cara dan kriteria yang berlaku, dengan difasilitasi oleh Puskesmas. Orientasi / Pelatihan Kader Desa Siaga Pengembangan Poskesdes dan UKBM lain Penyelenggaraan Kegiatan Desa Siaga

Pembinaan dan Peningkatan Untuk dapat melihat perkembangan Desa Siaga, perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi. Berkaitan dengan itu, kegiatan-kegiatan di Desa Siaga perlu dicatat oleh kader, misalnya dalam Buku Register UKBM (contohnya: kegiatan Posyandu dicatat dalam buku Register Ibu dan Anak Tingkat Desa atau RIAD dalam Sistem Informasi Posyandu).

Peran Jajaran Kesehatan dan Pemangku Kepentingan Terkait Peran Puskesmas Peran Rumah Sakit Peran Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota Peran Dinas Kesehatan Provinsi Peran Departemaen Kesehatan

Peran Pemangku Kepentingan Terkait Pejabat-pejabat Pemerintah Daerah Tim Penggerak PKK Tokoh Masyarakat Organisasi Kemasyarakatan / LSM / Dunia Usaha / Swastas

Indikator Keberhasilan Desa Siaga Indikator dibagi menjadi empat yaitu sebagai berikut: Indikator Masukan Indikator Proses Indikator Keluaran Indikator Dampak.

Studi Kasus Kecamatan BORONG dibagi lima desa, yaitu Desa Kota Andora, Desa Golo Kantar, Desa Golo loni, Desa Sita Desa Gurung Liwut. Tujuan menggunakan Desa Siaga tersebut dilaksanakan: Menurunkan angka kematian ibu dan anak Meningkatkan pertolongan persalinan oleh nakes Meningkatkan kepesertaan KB. Proses pembentukan Desa Siaga: Persiapan di tingkat kabupaten Sosialisasi tingkat kecamatan Tingkat Desa: Pengorganisasian tim lintas lembaga di tingkat Kabupaten: Dinas Kesehatan,BKKBCS, BPMD , BAPPEDA dan LSM. Pelatihan – pelatihan. Analisa masalah dengan metode PPA = Participatory Problem Analisys. Pengorganisasian masyarakat dalam jejaring. (pencatatan, darah, dana, transport, kb). Pertemuan rutin / bulanan desa siaga.

Lanjutan studi kasus Jejaring Desa Siaga: Ada 5 jejaring: pencatatan, darah, transport, dana dan kb. Setiap desa menentukan jejaring sesuai kebutuhan. Jejaring dibentuk melalui 3 tahapan lokakarya di tingkat desa, melibatkan stakeholder desa. Kepengurusan jejaring dipilih secara demokratis, dikukuhkan dalam upacara spesial. Aturan dan mekanisme kerja jejaring desa. Siaga dibahas secara partisipatif – demokratis. Proses panjang, tetapi menumbuhkan kesadaran yang mendalam. Hasil: AKI dan AKB Kabupaten Menggarai turun cukup signifikan Persalinan nakes meningkat Semangat gotong royong bangkit kembali Kepesertaan KB meningkat Dana sosial hasil swadaya masyarakat bertumbuh signifikan

Kesimpulan Inti dari kegiatan Desa Siaga adalah memberdayakan masyarakat agar sadar, mau dan mampu untuk hidup sehat. Oleh karena itu dalam pengembangannya diperlukan langkah-langkah pendekatan edukatif. Yaitu upaya mendampingi (memfasilitasi) masyarakat untuk menjalani proses pembelajaran yang berupa proses pemecahan masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya.

TERIMA KASIH SAVE YOURSELF!