BESAR SAMPEL Oleh Nugroho Susanto.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Uji t Oleh Nugroho Susanto.
Advertisements

Pengujian Hipotesis.
BESAR SAMPEL Oleh Nugroho Susanto.
Modul 7 : Uji Hipotesis.
BESAR SAMPEL DUA PROPORSI
POPULASI DAN SAMPEL Oleh Nugroho Susanto.
KURVA NORMAL DAN PENGUJIAN HIPOTESIS
Obeservasional Exsperimen
Statistika Non-Parametrik KELOMPOK 7 Anggota: Bambang Edi Tilarsono ( ) Emilia annisa ( ) Yulia Bentari Kahitela ( ) Kelas 2-I UJI JONCKHEERE.
PENGUKURAN RISIKO PENYAKIT
Sampel Size (ukuran sampel)
STUDI KOHORT.
CARA PENGAMBILAN SAMPEL
RANCANGAN EPIDEMIOLOGI ANALITIK
RANCANGAN PENELITIAN OBSERVASIONAL ANALITIK
Measures of Association
Uji chi square Oleh Nugroho susanto.
STUDI PENDAHULUAN Oleh Nugroho Susanto.
Konsep KLB/Wabah.
CASE CONTROL & COHORT Erni Yusnita Lalusu.
M.A. Epidemiologi K3 DR. Dr. L. Meily Kurniawidjaja, MSc., Sp.Ok.
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Case Control Study (Penelitian kasus kontrol)
Pendahuluan Tinjau ulang dasar-dasar statistik
METODOLOGI PENELITIAN
Sampel pada Uji Hipotesis
BESAR SAMPEL.
UJI BEDA DUA MEAN (T-Test Independent)
TEMU X SAMPLING: A REVIEW.
Besar Sampel untuk Proporsi
BESAR SAMPEL Z U L A E L A PRODI STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUANN ALAM CLINICAL EPIDEMIOLOGY & BIOSTATISTICS UNIT (CE&BU), FAKULTAS.
CARA PENGAMBILAN SAMPEL
Perhitungan Besar Sampel
CARA PENGAMBILAN SAMPEL
TEMU - 4 TUJUAN Diakhir kuliah mahasiswa memiliki pengetahuan dasar tentang faktor risiko , studi epidemiologi analitik: Studi Ekologi, Studi Cross Sectional.
PENGUKURAN RISIKO PENYAKIT
Pengantar Statistik Irfan
Uji chi square Oleh Nugroho susanto.
Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
APLIKASI EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN
Analisis hubungan katagorik dengan katagorik uji kai kuadrat (chi square) Fery Mendrofa.
INDEPENDENT SAMEL T TEST
KORELASI Oleh Nugroho Susanto.
ANALISIS COMPARE MEANS
Besar sampel untuk penelitian kasus-pembanding,
BESAR SAMPEL Oleh Nugroho Susanto.
UKURAN EPIDEMIOLOGI 1 Oleh Nugroho.
TEHKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
INDEPENDENT SAMPEL T TEST
Desain Epidemiologi Oleh Dr. Nugroho Susanto, M.Kes.
PENGUKURAN RISIKO PENYAKIT
VARIABEL DAN HIPOTESIS
Uji chi square Oleh Nugroho susanto.
KORELASI Oleh Nugroho Susanto.
Penelitian Epidemiologi dr. I Wayan Gede Artawan Eka Putra.
DESAIN PENELITIAN Created by : Andi khairunnisa Ayudya Sekar
Week 11-Statistika dan Probabilitas
Besar Sampel Untuk Kasus Kontrol
Besar Sampel Uji Hipotesis dua proporsi
SAMPLE SIZE PERTEMUAN 9 Dr. Widaningsih, S.Kp., M.Kep
ANOVA (Analysis of Variance)
RANCANGAN EPIDEMIOLOGI ANALITIK
CARA PENGAMBILAN SAMPEL
Capaian Mahasiswa memahami tentang perhitungan besar sampel untuk uji hipotesis beda dua proporsi.
STUDI KOHORT.
Pengantar Statistik Inferens
Rancangan penelitian kesehatan berdasar klasifikasi penelitian Rancangan pnltnJenisContoh Observasional (non- eksperimen) Deskriptif Analitik Lap kasus.
Sesi 2: Dasar Teori Rancangan Sampel
Sesi 5: Perhitungan Besar Sampel Untuk Estimasi Parameter
DESAIN PENELITIAN Merupakan rancangan penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat menuntun peneliti untuk dapat memperoleh.
Transcript presentasi:

BESAR SAMPEL Oleh Nugroho Susanto

Pendahuluan Hipotesis dan desai penelitian dapat memberikan arah untuk menentukan perhitungan besar sampel yang tepat Hipotesis satu sampel dan dua sampel Desain yang biasa digunakan adalah cross sectional, case control, kohort dan exsperimen Banyak rumus perhitungan besar sampel

Lanjutan Sampel yang biasa dikenal sampel independen dan sampel dependent. Uji statistik yang tepat sesuai dengan data. Sampel Independent maksudnya tidak ada kaitanya antara pengamatan pada satu variabel dengan pengamatan pada variabel lainnya sampel dependent memberi maksud ada kaitan antara pengamatan pada satu variabel dengan pengamatan pada variabel lainnya

Besar sampel untuk hipotesis satu sampel pada populasi pada penelitian survei desai cross sectional Terkait dengan presisi Contoh hipotesis : Prilaku baik pemberian makanan bayi lebih banyak banyak terjadi pada keluarga inti.

Besar sampel untuk satu sampel populasi presisi Rumus n = Besar sampel Z1-α/2 = 1,96 pada α 0,05 P = Proporsi prevalensi kejadian (0,3) d = Presisi ditetapkan (0,1)

Contoh kasus Suatu penelitian dilakukan di Kabupaten Bantul untuk mengetahui perilaku ibu dalam memberikan makanan kepada bayi. Jika penelitian yang dilakukan menginginkan ketepatan 10%, tingkat kemaknaan 95% dan diketahui prevalensi pemberian makanan bayi baik 30%. Berapa sampel yang harus diambil pada kasus diatas?

Latihan Suatu penelitian dilakukan di rumah sakit sardjito. Penelitian dilakukan terhadap penyakit diare. Jika pada penelitian menginginkan ketepatan 5%, dengan kemaknaan 95%, dan jika diketahui proporsi diare 10%. Berapa sampel yang harus diambil pada penelitian ini?

Besar sampel untuk satu sampel populasi proporsi Rumus Po= proposi awal Pa=proporsi yang diinginkan α= level of signifikan β= power N= besar sampel

Contoh (sebuah diskusi) Suatu penelitian survei terdahulu diketahui jika angka prevalensi ketrampilan rendah pada perawat di RSU PKU Muhammadiyah 20%. Berapa jumlah perawat yang harus diteliti dalam survei jika diinginkan 90% kemungkinan dapat mendeteksi bahwa angka prevalensi ketrampilan rendah pada perawat 15%.

Pertanyaan Apa hipotesis yang tepat untuk kasus diatas? Desain penelitian apa yang tepat untuk kasus diatas? Berapa sampel yang harus terambil?

Besar sampel untuk hipotesis dua proporsi populasi/ relative risk Biasa digunakan pada desain kohort dan dapat juga digunakan pada desain cross sectional. Rumus P1 = Proporsi perbedaan gangguan pertumbuhan pada kelompok BBLR P2 = Proporsi perbedaan gangguan pertumbuhan pada kelompok BBLN α = 0.05 Zα = 1.96 ß = 0.20

Besar sampel untuk hipotesis odd rasio Besar sampel untuk hipotesis odd rasio lebih menekankan pada proporsi kelompok kasus atau kontrol. Rumus

Lanjutan N : Besar sampel pada masing masing kelompok P1 : Proporsi bayi dengan penyapihan dini pada kejadian tidak ISPA. P2 : Proporsi bayi yang tidak penyapihan dini pada kejadian tidak ISPA. Z1- : Level of significance, Z1- : Power of the test (80 %) OR : odd rasio

Contoh sebuah diskusi Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui kaitannya penyapihan dengan kejadian ISPA. Jika diperoleh data sbb: Z1- : Level of significance, 0,05 = 1.96 Z1- : Power of the test (80 %) = 0.84 OR : 3.2 (Penelitian Cesar et al, 1999) P2 : 0.235 (berdasarkan penelitian Cesar, 1999) Berapa sampel yang harus terambil?

Besar sample untuk penelitian dua populasi mean Besar sampel untuk rata-rata satu populasi Besar sample untuk rata-rata dua populasi.

Keterangan N = besar sampel S = standar deviasi Z = level of signifikan Z = power μ1 = rata-rata kelompok perlakuan μ 2 = rata-rata kelompok kontrol

Contoh Penelitian akan dilakukan di rumah sakit A. jika diketahui sebagai berikut: N = besar sampel S = standar deviasi (1.70 berdasarkan penelitian Sharavage, 2006) Z = 0,05 Z = 0,20 μ1 = rata-rata kelompok perlakuan = 2.94 μ 2 = rata-rata kelompok kontrol = 5.72 Berapa sampel yang harus diambil?

Sistematika pemilihan uji statistic Menekankan pada jenis hipotesis Menekankan pada skala data

PENGUNAAN STATISTIK PARAMETRIK DAN NON PARAMETRIK

Latihan (sebuah studi) Tujuan penelitian:hubungan antara kepatuhan ibu dalam mengkonsumsi obat malaria terhadap kejadian bayi berat lahir rendah. Hipotesis: Peluang ibu yang tidak patuh dalam mengkonsumsi obat malaria lebih tinggi pada kelompok BBLR di banding dengan yang tidak BBLR. Desain: case control

LATIHAN Sample size The sample size studied was sufficient for detecting an odds ratio of 2.0 for exposures present in 25% of the control children, with an á error of 0.05 and a power of 80%. An additional 40% was added to adjust for Con­founding variables and to compensate for possible refusals.10 According to this estimate, the final sample size should have at least 143 cases and 572 controls (four controls per case).

A national sample of midwives was accessed through the Australian College of Midwives Inc (ACMI). Midwives, registered nurse-midwives and midwifery students in clinical practice who interact with women antenatally, during childbirth or in the immediate postnatal period were invited to participate. Nurses involved in maternity care who were not midwives were excluded as the study investigated midwives' knowledge and practice. A total of 1105 usable questionnaires (out of a possible 3,500) were returned, giving a response rate of 31.6%.

LATIHAN The sample size calculation for the case-control study was performed with Epi-Info 6.04. The variable of greatest interest was employed, i.e. birth weight, in order to confirm whether the number of children followed until 1 year of life would be enough to carry out the case-control study. Defining alpha error as 5%, study power as 90%, a proportion of one case to four controls, a frequency of 67.5% of LBW infants among the cases and of 35.1% among the controls, the minimum sample size for the study was 33 cases and 132 controls. Since 528 children were followed to the end of the cohort study, all of these were included in the casecontrol study to afford greater consistency to the logistic regression analysis.

TERIMA KASIH