Menu Belajar Kita Sejarah penyebaran Orangutan di dunia Siapa itu Orangutan Morfologi Perbedaannya dengan monyet Habitat Perilaku Reproduksi Makanan Apa pentingnya Orangutan terhadap hutan dan manusia? Ancaman Orangutan dan habitatnya Peraturan perlindungan Orangutan Apa yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan Orangutan?
Siapakah Orangutan ?... Orangutan merupakan salah satu dari 4 kera besar yang ada di dunia Ada 2 macam orangutan: Borneo: Pongo pygmaeus Sumatera: Pongo abelii Kera lain yang terkait dengan orangutan adalah gorila, simpanse dan bonobo dari Afrika
Orangutan: Manfaatnya bagi Manusia dan Hutan Program Pendidikan Lingkungan Yayasan Palung
Perbedaan jenis kera dan jenis monyet Ukuran tubuh relatif kecil, volume otak kecil, memiliki ekor Jenis Kera Ukuran tubuh relatif lebih besar, volume otak lebih besar, tidak memiliki ekor (ada dua kelompok kera, yaitu kera besar dan kera kecil)
Kera Kecil
Sejarah penyebaran Orangutan di dunia Ribuan tahun yang lalu habitat orangutan tersebar di seluruh hutan Asia Tenggara dan ada sekitar 230,000-an individu Jumlah Orangutan liar di Sumatera 6.500-an individu, sedangkan di Kalimantan jumlahnya 45.000-60,000 individu Distribusi Orangutan di Kalimantan dan Sumatera saat ini
Sejarah Habitatnya Orangutan di Kalimantan Penelitian menunjukkan sekitar 75% dari populasi Orangutan berada di luar taman nasional
Habitat Orangutan Orangutan hidup di daerah tropis dataran rendah, rawa, sampai hutan perbukitan dengan ketinggian hingga 1000 m dpl Umumnya hidup di hutan primer dan sekunder Orangutan biasanya hidup di atas pohon dan jarang turun ke tanah (mamalia arboreal)
Morfologi orangutan Orangutan adalah mamalia arboreal terbesar di dunia Tangan dan kakinya sangat fleksibel Jantan bisa 2 kali lebih besar dari betina Ada 2 macam jantan: “flanged” = punya pipi besar dan tenggorokan kantung, mereka paling kuat dan memiliki wilayah sendiri “unflanged” = pipinya kecil, tidak punya tenggorokan kantung, mereka kurang dominan
Perilaku orangutan Orangutan merupakan hewan diurnal dan quadropedal Orangutan bangun pada antara jam 5 - 6 pagi untuk mencari makanan Orangutan tidak hidup dalam kelompok, mereka biasanya berjalan sendirian dan jarang bertemu orangutan lain (kecuali untuk induk dan bayinya) Orangutan membangun sarang baru setiap hari, biasanya antara jam 4-5 sore
Reproduksi Orangutan betina mengandung 8.5 bulan Orangutan betina rata-rata hanya memiliki 3 keturunan sepanjang hidupnya dan hanya melahirkan seekor anak setiap 7-8 tahun sekali Jarak waktu antara melahirkan bayi paling lama dari semua mamalia Si anak akan bersama ibunya hingga usia 6-7 tahun
Jenis makanan Berdasarkan hasil penelitian di Stasiun Riset Cabang Panti, orangutan mengkonsumsi lebih dari 300 jenis tumbuhan! 60 % terdiri dari buah 20 % bunga 10% daun muda dan kulit kayu 10% serangga (seperti rayap) Tumbuhan dominan yang dikonsumsi buahnya oleh orangutan adalah dari family Sapindaceae, Lauraceae, Fagaceae, Bombaceae, Myrtaceae, Moraceae, Leguminaceae, dan Araucariaceae
Keistimewaan Orangutan Orangutan dapat menggunakan tongkat sebagai alat bantu untuk mengambil makanan, dan menggunakan daun sebagai pelindung sinar matahari dan hujan Orangutan jantan terbesar memiliki rentangan lengan mencapai 2.3 m Jantan mempunyai kantong suara yang besar sehingga bisa terdengar hingga jarak 1 km, yang berfungsi untuk memanggil sang betina atau memperingatkan jantan lain, serta untuk menandai/mengawasi arealnya.
Hasil Penelitian Orangutan Peneliti melakukan penelitian tentang perilaku, kesehatan, dan kehamilan dengan cara tes urine Peneliti juga mengambil data ekologi orangutan (activity budget: berapa persen istirahat, makan, jalan dan sosialisasi), fenologi, iklim dan kesehatan orangutan Para peneliti mengikuti aktifitas orangutan sepanjang hari mulai dari sebelum bangun tidur, hingga tidur lagi dan seterusnya
Mengapa kita harus tahu tentang Orangutan? Orangutan merupakan spesies dasar bagi konservasi disebut umbrella species karena hilangnya orangutan mencerminkan hilangnya ratusan spesies tanaman dan hewan pada ekosistem hutan hujan Orangutan memegang peranan penting bagi regenerasi hutan melalui buah-buahan dan biji-bijian yang mereka makan (seed disperser) Hutan primer dunia yang tersisa merupakan dasar kesejahteraan manusia, dan kunci dari planet yang sehat adalah keanekaragaman hayati, menyelamatkan orangutan turut menolong mamalia, burung, reptil, amfibi, serangga, tanaman, dan berbagai macam spesies lainnya yang hidup di hutan hujan Indonesia
Keterkaitannya Orangutan dengan Manusia Manusia sangat bergantung terhadap hutan seperti halnya orangutan yaitu sumber air, pangan dan udara yang bersih. Selain juga manusia memerlukan sumber ilmu pengetahuan, rekreasi dan mata pencaharian Orangutan dan hutan yang bagus mendatangkan wisatawan, dan dampak pariwisata bisa meningkatkan perekonomian masyarakat
Fungsi Manusia dan Orangutan Terhadap Kelestarian Hutan Pembangun Hutan Penjaga keseimbangan dan kesinambungan kehidupan di dalam hutan Manusia Pelindung Penjaga Pelestari Pemanfaat
Kepunahan orangutan Diperkirakan orangutan akan menjadi spesies kera besar pertama yang punah di alam liar Penyebab utamanya adalah berkurangnya habitat dan perdagangan hewan Kebakaran dan perluasan perkebunan merupakan penyebab punahnya orangutan: jika habitat mereka semakin hancur, makanan semakin sulit didapat Orangutan telah kehilangan 80% wilayah habitatnya dalam waktu kurang dari 20 tahun.
Realitas Situasi Orangutan Saat ini laju deforestasi di Indonesia adalah yang tertinggi di dunia Sekitar 2,000 orangutan sudah dikonfiskasi dari pemelihara ilegal Sekarang ada 100 orangutan di tempat rehabilitasi YIARI di Ketapang, kebanyakan bayi dan remaja tanpa induk
Dampak Pemeliharaan Orangutan Dampak negatif yang ditimbulkan akibat memelihara orangutan adalah: Tingginya biaya pemeliharaan karena orangutan mempunyai umur yang panjang Orangutan bisa menimbulkan tertularnya berbagai penyakit kepada manusia, antara lain: hepatitis dan TBC Orangutan membahayakan keselamatan pemelihara karena tenaganya yang sangat kuat
Lokasi Rehabilitasi Orangutan Mengingat semakin langkanya orangutan dari sebab berbagai faktor, maka beberapa lembaga nasional maupun internasional membuat pusat pelatihan orangutan yang diselamatkan Sekolah Orangutan YIARI, Ketapang, Kalbar Arboretum Nyaru Menteng, Kalteng Wanariset Semboja, Kaltim Tanjung Puting, Kalteng Sekolah Orangutan, Sepaku, Kaltim Pusat Karantina Orangutan, Sibolangit, Sumut. Di tempat itu orangutan dilatih belajar mandiri sehingga bisa kembali dilepasliarkan ke alam
Undang-undang tentang Perlindungan Orangutan dan Satwa Liar yang Dilindungi Undang-Undang nomor 1990 tentang Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem pasal 21 ayat 2 “Dilarang menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan atau memperjual belikan binatang/hewan yang dilindungi atau bagian-bagian lainnya dalam keadaan hidup atau mati”. Undang-Undang nomor 1990 tentang Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem pasal 40 ayat 2 “Barangsiapa dengan sengaja melakukan pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,- (Seratus juta rupiah)”. Orangutan Sumatera telah masuk dalam klasifikasi Critically Endangered (spesies sangat terancam punah) dalam daftar IUCN (International Union Consevation Nature), dan Orangutan Borneo masuk dalam klasifikasi Endangered.
Apa yang bisa kita lakukan untuk melindungi dan menyelamatkan orangutan dari kepunahan? Tidak memelihara orangutan dan satwa liar Tidak memakai ataupun membeli souvenir yang terbuat dari bagian tubuh hewan yang dilindungi Melaporkan ke pihak yang berwenang jika melihat hewan yang dilindungi dipelihara ataupun diperjualbelikan oleh masyarakat Menjaga dan melestarikan hutan Memberikan pendidikan dan penyadartahuan kepada masyarakat tentang pentingnya melindungi dan menjaga orangutan dan habitatnya
Pelestarian orangutan bersama Yayasan Palung! Pelestarian orangutan sangat perlu dilakukan karena semakin meningkatnya berbagai ancaman terhadap kehidupan dan habitat orangutan. Yayasan Palung telah bekerja sama dengan pihak YIARI dan BKSDA Kalbar untuk melakukan upaya pelestarian dan penyelamatan orangutan. Serta melakukan berbagai program pencegahan kerusakan habitat seperti ikut dalam perencanaan RTRW Kabupaten, pembinaan pengrajin Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), pendidikan dan kampanye kesadaran lingkungan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam usaha melindungi dan melestarikan alam.
“Seluruh Sumber Daya Alam memiliki hak yang sama untuk hidup seperti halnya Manusia” Alamat Kantor dan Email : Yayasan Palung, Jl. Kol. Sugiono Gg. H. Tarmizi No. 5 Kel. Sampit, Ketapang BENTANGOR Environmental Education Center Yayasan Palung, Desa Pampang Harapan, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara http://savegporangutans.org Email: yayasanpalung@gmail.com