PENGENCERAN DAN PEMBEKUAN SEMEN Kelompok 4 TINO Y. AZMI SISKAWATI FITRI WAHYUNI DIDIK H NUR FITRI ZAL AZIS ANNUR Brawijaya is entrepreneur university
Sejarah IB di Indonesia Pada tahun 1950 Inseminasi Buatan di perkenalkan di Indonesia Semen beku pertama kali di indonesia pada tahun 1973 yang bekerja sama dengan pemerintah Inggris dan Selandia Baru. Tahun 1976 berdiri Balai Inseminasi Buatan pertama di Ungaran Jawa Tengah.
1. PEMPROSESAN DAN PENYIMPANAN SEMEN Semen segar mudah rusak dan harus digunakan kurang dari 2 jam setelah penampungan Bila digunakan dalam waktu lama maka harus diawetkan melalui pendinginan atau pembekuan Volume ejakulat adalah sangat sedikit perlu diencerkan
Pengaruh penyimpanan semen segar ayam Arab pada suhu kamar terhadap penurunan kualitas ( Isnaini, 2000) Pengaruh penyimpanan semen segar ayam Arab pada suhu kamar setelah diencerkan dengan larutan Ringer’s terhadap penurunan kualitas ( Isnaini, 2001)
B. Pendinginan semen Tujuan: Menghambat laju metabolisme spermatozoa sehingga dapat tahan lebih lama Memungkinkan untuk melakukan IB secara sederhana dengan menggunakan semen cair
Keuntungan semen cair Jumlah spermatozoa per dosis lebih sedikit sehingga lebih banyak dapat melayani betina Tingkat kesuburan kira – kira 2 – 3 % lebih tinggi dari semen beku Teknik pengolahan lebih sederhana dibandingkan dengan semen beku Lebih mudah penanganannya di lapangan dibanding dengan semen beku
PEMROSESAN SEMEN A. Pengenceran Semen Tujuan pengenceran: Mempertahankan daya hidup spermatozoa Meningkatkan volume Fungsi pengencer: Suplai zat makanan, sumber energi Anti cold shock ( lipo protein dan lecitin ) karena perubahan temperatur Sebagai penyanggah atau buffer (asam laktat hasil metabolisme dapat menurunkan pH semen) Mempertahankan tekanan osmotik dan keseimbangan elektrolit yang sesuai Mencegah kuman
Syarat pengencer: Murah, mudah didapat, mudah dipersiapkan dan memiliki preservasi tinggi Mengandung unsur hampir seperti pada sifat fisik dan kimiawi semen Tidak toksik terhadap spermatozoa Mempertahankan fertilitas spermatozoa Mudah dievaluasi setelah pengenceran
Macam Bahan Pengencer: Pada awalnya adalah plasma darah dan air susu. Pengencer ini dapat meningkatkan volume, namun menurunkan fertilitas Penyanggah - kuning telur, contoh: Fosfat – kuning telur: kuning telur, Na2HPO4.12H2O, KH2PO4, aquadest Sitrat – kuning telur: terdiri dari kuning telur, Na3C6H5O7.2H2O, aquadest
Pengencer air kelapa – kuning telur Cornell University Extender (CUE): Kuning telur, penyanggah (sitrat natrius, bikarbonat natrius, KCl, glukose, gliserin)
Fungsi beberapa komponen dalam pengencer: TAM dan asam sitrat sebagai buffer (kontrol keasaman medium bagi semen/sptz) Laktose, fruktose, raffinose, trehalose sebagai sumber energi Aquadest steril sebagai pelarut Kuning telur sebagai pelindung spermatozoa dari cold shock selama pendinginan (t 5C) karena mengandung lechitin dan lipoprotein) Gliserol (krioprotektan intraseluler) sebagai pelindung spermatozoa selama pendinginan dan pembekuan Penisilin dan streptomisin sebagai antibiotik
Tingkat pengenceran dipengaruhi oleh: Volume, konsentrasi spermatozoa, motilitas individu% Misalnya: Volume ejakulat 10 ml Konstr 1000 juta/ml %spermatozoa hidup dan motil progresif 70% Maka: 1 ml semen mengandung 70/100 x 109 = 7 x 108 spermatozoa motil. Jumlah spermatozoa motil yang dibutuhkan dalam 1 ml semen sapi yang sudah diencerkan adalah 5 juta Kadar pengenceran = 7 x 108 / 5juta = 140 kali Jadi 10 ml semen perlu diencerkan 140 kali = 10x140=1400 ml=1400 betina yang dapat dilayani…
C. Pembekuan Semen Keuntungan semen beku: Kerugian semen beku Efsiensi semen pejantan unggul sepanjang tahun Mengatasi hambatan waktu dan jarak penggunaan Perkawinan selektif dengan pejantan unggul Mengurangi biaya transportasi Progeny test Kerugian semen beku Tidak semua semen tahan pembekuan (10 – 20%) Teknik dan biaya mahal
Tahapan Pembekuan Semen Pengenceran semen (kuning telur, buffer, gula , glycerol, antibiotic, air) Pendinginan Semen (4 C , 2-4 jam), pengepakan dg mini straw Prefreezing Semen (-140 C, uap nitrogen cair ) Freezing Semen (-196 C, Nitrogen cair) Penyimpanan Semen dalam Qontainer nitrogen cair Thawing Semen (37 C, 30-60 detik) Post Thawing Motility > 40%
KEUNTUNGAN SEMEN BEKU Pemanfaatan jantan unggul secara maksimal Mengatasi hambatan waktu dan jarak Praktis dan murah dalam peangkutan Efisiensi seleksi
KOMPONEN PENGENCER SEMEN BEKU BUFFER (TRIS /AS.CITRAT) KRIOPROTEKTAN EKSTRA SELULER : SUSU/SKIM/KUNING TELUR KRIOPROTEKTAN INTRA SELULER : GLISEROL SUMBER ENERGI : FRUKTOSA ANTIBIOTI: PENISILIN/STREPROMISIN
PROSEDUR PEMBEKUAN SEMEN EVALUASI DAN PENGENCERAN SEMEN KRIOPROTEKTAN 7 % UNTUK KUNING TELUR DAN 10% UNTUK SUSU/SKIM LAKUKAN PENGENCERAN EQUILIBRASI PADA SUHU 50C SELAMA ± 3 JAM STRAW DILETAKAN DIATAS UAP N2 CAIR (-120 0C), KALAU PELET DIATAS CO2 PADAT ATAU DRY ES, AMPUL DIBEKUKAN BERTAHAP SEMEN BEKU DISIMPAN DALAM GOBLET DAN KANISTER PADA KONTAINER (-196 0C)
METODE 2 TAHAP Penambahan pengencer nya dua kali yaitu pengencer I dan pengencer II dilanjutkan dengan gliserolisasi. Dosis semen beku yang standar adalah 25 - 30 juta spermatozoa. Metoda dua tahap sering digunakan pusat – pusat inseminasi buatan
PENYIMPANAN SEMEN BEKU DISIMPAN PADA SUHU -1960c WADAH PENYIMPAN= KONTAINER KONTAINER TERDIRI GOBLET DAN CANISTER AGAR SUHU TETAP RENDAH N2 CAIR HARUS MEMENUHI GOBLET DAN N2 TDK BOLEH RENDAH DARI BATAS MINIMAL TIDAK MENGELUARKAN STRAW LEBIH 2 MENIT HINDARI CHY LANGSUNG MATAHARI,KENA ABU, AIR, SABUN DAN PENANGANAN KASAR
Natonal Bussines Case Competition T E R I M A K A S I H Kediri, 08 April 2015 Natonal Bussines Case Competition