CHAPTER 6 AnoVa.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Uji Hipotesis.
Advertisements

II. Pengujian rata-rata k populasi
PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL KECIL
MK. PENGELOLAAN DATA MUTU PANGAN
CHAPTER 6 AnoVa.
Bab1.Teori Penarikan Sampel
ANOVA Disusun oleh: FAHMI ( ) M.A.YUNANTO ( ) RIFQI SEPVANI VARADHY ( )
pernyataan mengenai sesuatu yang harus diuji kebenarannya
BAB 15 ANALISIS REGRESI DAN KORELASI LINIER
STATISTIK daftar isi slide show # CHY SQUARE TEST ( TES KAI KUADRAT )
Analisis Ragam (ANOVA)
METODE STATISTIKA II Analysis of Variance Met Stat 2
Probabilitas dan Statistika BAB 10 Uji Hipotesis Sampel Ganda
BAB 15 ANALISIS REGRESI DAN KORELASI LINIER
Anova Dep BiostatikFKM UI.
STATISTIK INFERENSIAL
REGRESI LINIER SEDERHANA
ANALISIS VARIANSI (ANOVA)
ANOVA (Analysis of Variance)
Analisa Data Statistik Chap 13: Regresi Linear (Lanjutan)
Eksperimen Pengujian Hipotesis Lebih dari Dua Rata-rata
PROSEDUR UJI STATISTIK/ HIPOTESIS
UJI HIPOTESIS (2).
ANALISIS VARIANSI (ANOVA)
STATISTIK INDUSTRI.
Analisis Variansi Part 1 & 2 – Tita Talitha, MT.
STATISTIK INFERENSIAL
ANALISIS VARIANS TUJUAN
KONSEP DASAR STATISTIK
STATISTIK II Pertemuan 9: Pengujian Hipotesis Dua Sampel dan ANOVA (SPSS) Dosen Pengampu MK: Evellin Lusiana, S.Si, M.Si.
UJI HIPOTESIS (3).
UJI ANOVA (ANALISYS OF VARIAN)
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER
STATISTIK II Pertemuan 12: Pengujian Hipotesis Sampel Kecil (n<30)
STATISTIKA Pertemuan 9: Pengujian Hipotesis Selisih Rata-rata Dua Populasi Dosen Pengampu MK: Evellin Dewi Lusiana, S.Si, M.Si.
TWO WAY ANOVA.
Uji Hipotesis.
Distribusi Probabilitas Kontinyu
The Analysis of Variance (ANOVA) : Analisis dengan Satu Faktor
STATISTIK II Pertemuan 9: ANOVA (SPSS) Dosen Pengampu MK:
STATISTIK II Pertemuan 13: ANOVA (Analysis of Variance)
Pengantar Statistika Bab 1
MANOVA (Multivariate Analysis of Variance)
CHAPTER 6 AnoVa.
ANOVA (Analysis of Variance)
STATISTIK II Pertemuan 13: Pengujian Hipotesis Sampel Kecil (n<30)
BAB 14 PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL KECIL
STATISTIK II Pertemuan 9: Pengujian Hipotesis Dua Sampel dan ANOVA (SPSS) Dosen Pengampu MK: Evellin Lusiana, S.Si, M.Si.
STATISTIK II Pertemuan 13: ANOVA (Analysis of Variance)
LATIN SQUARE DESIGN DOX 6E Montgomery.
Pertemuan 9: Pengujian Hipotesis Dua Populasi
UKURAN DISPERSI (PENYEBARAN DATA)
ANALYSIS OF VARIANCE (ANOVA)
Pengantar Statistika Bab 1
TES HIPOTESIS.
ANAVA ANALISIS VARIANSI
UJI RATA-RATA.
HYPOTHESIS TESTING Beberapa Pengertian Dasar : Hipotesis Statistik
UJI BEDA MEAN DUA SAMPEL
BAB 1 ANALISIS VARIANSI / KERAGAMAN Analysis of Variance ( ANOVA )
Pertemuan ke 12.
The Analysis of Variance (ANOVA) : Analisis dengan Satu Faktor
.ANALISIS VARIAN.. 1. ANALISIS ANVARIAN Analisis varians (analysis of variance, ANOVA) adalah suatu metode analisis statistika yang termasuk ke dalam.
ANOVA (Analysis of Variance)
ANALISIS VARIANSI (AnaVa)
STATISTIK II Pertemuan 9: Pengujian Hipotesis Dua Sampel dan ANOVA (SPSS) Dosen Pengampu MK: Evellin Lusiana, S.Si, M.Si.
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI
Statistika Uji hipotesis 1 Populasi & Uji Hipotesis 2 Populasi
Bila ada 2 populasi masing-masing dengan rata- rata μ 1 dan μ 2, varians σ 1 2 dan σ 2 2, maka estimasi dari selisih μ 1 dan μ 2 adalah Sehingga,
ANOVA (Analysis of Varians)
Transcript presentasi:

CHAPTER 6 AnoVa

Pengertian Indeks Distribusi F adalah nama yang diberikan sebagai penghormatan terhadap Sir Ronald Fisher, salah seorang pendiri statistika modern. Uji ini digunakan untuk menguji apakah dua sampel berasal dari populasi yang mempunyai varians yang sama, dan juga untuk membandingkan beberapa means populasi secara simultan yang disebut dengan Analysis of Variance (ANOVA)

Membandingkan 2 varian populasi

Contoh .... Mesin Rata-rata Deviasi standar Ukuran sampel A 6 1,2 10 B 7 0,9 12 Dengan menggunakan data di atas ujilah apakah ada varians yang berbeda pada mesin A ?

dJawab 1. Menyatakan hipotesis null dan hipotesis alternatif Ho : σ12 = σ22 Ho : σ12 σ22 2. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 98% 3. Menghitung nilai F hitung berdasarkan data di atas adalah: F = = = 1,78

4. Menentukan titik kritis pengujian. Dengan melihat F tabel, tingkat signifikansi 98% dan uji 2 arah (= 0,2)= = 0,01 df Numerator = sampel mesin A-1 = 10-1 = 9 df Denumerator = sampel mesin B-1 = 12-1 = 11 dengan melihat pada tabel F ditemukan nilai F tabel pada level kepercayaan 99 % adalah 4,63 5. Berdasarkan hasil perhitungan nilai F hitung di mana F hitung < daripada F tabel, kesimpulan: tidak menolak hipotesis null atau dengan kata lain varians mesin A dan mesin B adalah sama

Uji AnoVa

Dalam pengujian terhadap lebih dari dua sampel maka harus menghitung perbedaan antara masing-masing sampel dengan rata-rata sebuah sampel. Apabila perbedaan ini dikuadratkan dan dijumlahkan kita akan memperoleh variasi total. Variasi total adalah jumlah kuadrat perbedaan antara tiap observasi dengan rata-rata sebuah sampel. Variasi total terdiri dari dua komponen yaitu : variasi perlakuan dan variasi random Variasi perlakuan (treatment) adalah jumlah kuadrat perbedaan tiap rata-rata perlakuan dengan rata-rata sebuah sampel. Variasi random adalah jumlah kuadrat perbedaan antara tiap observasi dengan rata-rata perlakuan

Contoh .... Suatu perusahaan pertanian ingin menguji pengaruh pupuk merek tertentu terhadap produktivitas hasil padi tiap petak sawah. Pupuk yang digunakan adalah merk V, X, Y, dan Z dengan jumlah hasil produksi sebagai berikut (dalam ton) Produktivitas Pupuk Petak /jenis pupuk V X Y Z 1 5 6 2 4 3   Perusahaan ingin menguji apakah ada perbedaan antara produktivitas masing-masing pupuk ?

dJawab 1. Memformulasi hipotesis Ho: µ1 = µ2 = µ3 = µ4 H1 = rata-rata produktivitas tidak sama 2. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 95% 3. Menghitung nilai F hitung berdasarkan data di atas adalah: F =

Tc = total kolom untuk tiap perlakuan Produktivitas Pupuk   V X Y Z Total x x2 X2 5 25 6 36 4 16 Tc 14 23 29 35 101 66 133 169 205 573 nc 3 18 Tc = total kolom untuk tiap perlakuan nc = jumlah sampel untuk tiap perlakuan

SSError = SST – SS Treatment = 6,28-3,28 = 3,05 SS Total = Σx2 – (Σx)2/n = 573 – (101)2/ 18 = 6,28 SSTreatment = Σ (Tc2 / nc) – (Σx)2/n = {(14)2/3 + (23)2/4 + (29)2/5 + (35)2/6} – (101)2/18 = 3,228 SSError = SST – SS Treatment = 6,28-3,28 = 3,05 MST = SST/(k-1) = 3,228/(k-1) = 3,228/(4-1) = 1,076 MSE = SSE/(n-k) = 3,05/(n-k) = 3,05/(18-4) = 0,2179 F = MST/MST = 1,076/0,2179 = 4,938

4. Menentukan titik kritis pengujian. Dengan melihat F tabel, tingkat signifikansi 90% dan uji 2 arah (= 0,2)= = 0,05 df Numerator = variabel-1 = 4-1 = 3 df Denumerator = sampel-variabel = 18-4 = 14 dengan melihat pada tabel F ditemukan nilai F tabel pada level kepercayaan 95 % adalah 3,34 5. Berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa nilai F hitung lebih besar dari pada F kritis sehingga kita menolak hipotesis null. Dengan demikian kesimpulan yang diambil adalah rata-rata populasi tidak sama