Kinerja Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Disertai Implementasi Kebijakan dan Korelasinya Terhadap Millennium Development Goals Kelompok.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
LEMBAGA PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Advertisements

PRESENTASI BUPATI LINGGA Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Pada bulan September tahun 2000, perwakilan-perwakilan dari 189 negara menandantangani Millennium Declaration, yang mengandung 8 butir capaian. Delapan.
“KEBIJAKAN PEMBENTUKAN
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
PENGORGANISASIAN DAN PEMBINAAN POKJANAL POSYANDU
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) ACEH
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
KEBIJAKAN NASIONAL PNPM MANDIRI
MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
PENYEDIAAN AIR MINUM DALAM MENCAPAI TARGET MDGs
Struktur Penyelenggara Pemerintahan Daerah : Pemerintah Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
UU No. 23 TAHUN 2014 IMPLIKASINYA TERHADAP SDM KESEHATAN
MDG’s (Millenium Development Goals)
TRANSFORMASI KELEMBAGAAN PT ASKES (PERSERO) MENJADI BPJS KESEHATAN
MENDORONG KEBIJAKAN LAYANAN LAYANAN KESEHATAN SEKSUAL DAN REPRODUKSI YANG BERPIHAK PADA PEREMPUAN MISKIN *dr. Delis J Hehi, MARS (*Anggota DPD RI )
KEBIJAKAAN DASAR PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
MEMBANGUN DATA PERENCANAAN PEMBANGUNAN YANG BERPIHAK KEPADA MASYARAKAT MISKIN MELALUI FORUM DATA INDIKATOR MDGs KABUPATEN GRESIK PAPARAN KEPALA BAPPEDA.
H. ARSON ABADI, SKM, M.Si Dinas Kesehatan Kab.OKU SELATAN
Biro Administrasi Kesra dan Kemasyarakatan Setda DIY
Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tenggara
SOSIALISASI DANA DESA dengan Materi: “PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2015”
KEBIJAKAN DISNAKERTRAN PROVINSI SUMATARA BARAT
TUJUAN DAN EKSES PEMBANGUNAN EKONOMI
PERENCANAAN PROGRAM/PROYEK UPAYA KESEHATAN
PENGEMBANGAN ORGANISASI DAN PROGRAM KULIAH KERJA
KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROV. SUMBAR
TUJUAN PEMBANGUNAN DESA DALAM UU DESA
TERWUJUDNYA PENDIDIKAN YANG UNGGUL, KREATIF DAN RELIGIUS
PENGEMBANGAN ORGANISASI KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
KAJIAN ANALISIS DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 PT. Secon Dwitunggal Putra.
MENTERI DALAM NEGERI PADA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA PROVINSI KEPULAUAN RIAU
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2013
PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PENINGKATAN JIWA KEWIRAUSAHAAN
PENGUKURAN KESEHATAN Definisi indikator
DANA ALOKASI KHUSUS 2008 “Kebijakan dan Mekanisme Alokasi”
PEREKONOMIAN INDONESIA
JAMPERSAL Kelompok 2.
SISTEM PERENCANAAN STRATEJIK PEMBANGUNAN NASIONAL
NORMA STANDAR PROSEDUR DAN KRITERIA
Arahan Deputi Pelatihan dan Pengembangan pada kegiatan
JAMSOSTEK DAN BPJS.
Kesiapan implementasi JKN (Jaminan Kesh Nasional) dan SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional) dilihat dari perspektif masyarakat Kelompok 1 Anggota: Aisyah.
KOMUNITAS PEMBERDAYAAN EKONOMI UNTUK PEREMPUAN (KomPEP - FE Unpas) FE - Universitas Pasundan (The Community of Economic Empowerment for Women)
INSTRUKSI PRESIDEN RI NO 3 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM PEMBANGUNAN YANG BERKEADILAN Pelaksanaan program-program pembangunan yang berkeadilan yang termuat.
PPT 4.3 MANAJEMEN BERBASIS KINERJA
SISTEM PERENCANAAN STRATEJIK PEMBANGUNAN NASIONAL
SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)
TAHUN 2014 TENTANG DESA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT
Dr. Jum’atil Fajar, MHlthSc
SISTEM PERENCANAAN STRATEJIK PEMBANGUNAN NASIONAL
PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PENINGKATAN JIWA KEWIRAUSAHAAN
PEMANFAATAN DATA SURVEI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
ICPD dan MDGS Indikator dan Pencapaian di Indonesia
SUB BIDANG SUB-SUB BIDANG PEMERINTAH PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI
ASPEK-ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
DINAS SOSIAL, P3A KABUPATEN BANTUL
Materi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 30 Mei 2017 RAPAT KABINET TERBATAS 1. Evaluasi Paruh Waktu RPJMN APBNP Tahun 2017.
PEMBANGUNAN & PERUBAHAN SOSIAL
Balikpapan, 01 Nopember 2018 BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Materi-2 MATA KULIAH SIMKES S1-KESMAS-AKK
IMPLEMENTASI UNDANG – UNDANG NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT OLEH:TUTIK KUSUMA WADHANI,SE,MM,M.Kes.
PENYUSUNAN KEBUTUHAN PEGAWAI ASN TAHUN 2019
Keputusan Menteri Kesehatan No.128 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas Kelompok II : Aditya Prayudha Setri Endah Pratiwie Siti Ayu Puspasari Khana.
STRATEGI MENUJU KABUPATEN LAYAK ANAK
PELATIHAN DASAR TEKNIS BIDANG SUMBER DAYA AIR
MUSRENBANG Perubahan RPJMD Tahun
Oleh : Drs.DIAN BUDIYANA,M.Si KEPALA BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN CIAMIS.
PROFIL BIRO KESEJAHTERAAN SOSIAL
Transcript presentasi:

Kinerja Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Disertai Implementasi Kebijakan dan Korelasinya Terhadap Millennium Development Goals Kelompok 2 Aburizal Wicaksono (280551) Dito Didi Adikta (282283) Harsa Kunthara S. (296297) Dega Tri Anggoro (280788) Hartika Abiyanti (288940) Dianita Rahmawati (296307) Duwi Sanofata (280853) Amelia Putri (296255) Retno Pramanty U. (296477) Pangesti Indras (280877) Angguno Putra (296275) Tania Rizqi Amalia (296577) Aldy Reza Khadifa (280906) Aldila Anindita (296286) Arief Iriansyah (296610)

Overview Sejarah Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Struktur Organisasi Tugas dan Fungsi Visi Misi Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Contoh Implementasi Kebijakan Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Kebijakan Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Masyarakat terkait Millennium Development Goals Lainnya

Sejarah Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Era Demokrasi Terpimpin Orde Baru (1968 – 1988) Kabinet Persatuan Nasional Kabinet Gotong Royong Kabinet Indonesia Bersatu

Struktur Organisasi

Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat H.R Agung Laksono Lahir di Semarang pada 23 Maret 1949 Sebelum menjadi Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, di Kabinet Indonesia beliau pernah menjadi ketua DPR RI untuk periode tahun 2004-2009

VISI MISI KEMENTRIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT Terwujudnya Koordinasi Bidang Kesejahteraan Rakyat untuk Mencapai Indonesia Sejahtera, Maju, Mandiri dan Bermartabat

MISI Untuk mewujudkan visi Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Tahun 2010-2014, maka ditetapkan misi sebagai berikut : 1. Meningkatkan mekanisme koordinasi kebijakan dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan bidang kesejahteraan rakyat. 2. Meningkatkan koordinasi pengendalian dan pengawasan dalam pelaksanaan kebijakan bidang kesejahteraan rakyat. 3. Meningkatkan koordinasi dalam pemantauan, analisis, dan evaluasi kebijakan bidang kesejahteraan rakyat. 4. Meningkatkan kualitas aparatur Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.

Tugas dan Fungsi TUGAS dan Fungsi KEDUDUKAN . Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.

Cont’d TUGAS Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyinkronkan dan mengkoordinasikan perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesejahteraan rakyat.

Cont’d FUNGSI Sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesejahteraan rakyat; Koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesejahteraan rakyat; Pengendalian penyelenggaraan urusan kementerian sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b; Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat; Pengawasan atas pelaksanaan tugas Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat; dan Pelaksanaan tugas tertentu yang diberikan oleh Presiden.

Cont’d

Millenium Development Goals

Millenium Development Goals Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Menurunkan Angka Kematian Anak Meningkatkan Kesehatan Ibu Memerangi HIV/AIDS, Malaria & Penyakit Menular Lainna Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup Mengembangkan Kemitraan Global Untuk Pembangunan Millenium Development Goals

Implementasi Kebijakan Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat PNPM Mandiri

Cont’d

Cont’d

Cont’d

Cont’d

Cont’d

Cont’d STRATEGI PELAKSANAAN Perencanaan partisipatif Pelaksanaan yang transparan dan akuntabel Pendampingan masyarakatdan pemerintah lokal Desentralisasi anggaran di tingkat kecamatan (block grant)

Cont’d

Cont’d PENGENDALIAN

Cont’d

Cont’d RENCANA 2012 Program : PNPM MPd Inti, Respek Pertanian, Integrasi danPerbatasan Lokasi : PNPM MPd : 32 provinsi, 393 kabupaten/kota, 5.020 kecamatan Antisipasi tambahan kecamatan pemekaran : 100 kecamatan PNPM Perbatasan : 100 kecamatan PNPM Integrasi : 85 kabupaten PNPM Respek Pertanian : 43 kecamatan Kebutuhan anggaran : Rp. 9.583.000.000.000

PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN RAKYAT TAHUN 2013

Contoh Kebijakan Fungsi Pendidikan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun Rintisan Pendidikan Menengah Universal (12 Tahun)  Rehabilitasi Gedung tahun 2013 (Sarana Prasarana Pendidikan)

Rehabilitasi Gedung tahun 2013 (Sarana Prasarana Pendidikan)

Contoh Kebijakan Terkait Masalah Jaminan Sosial

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial adalah badan hukum publik yang bertanggung jawab kepada Presiden. Terdapat 2 BPJS, yakni: BPJS Kesehatan menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan, yang merupakan transformasi PT Persero Askes, yang akan dibentuk dan mulai beroperasi pada 1 Januari 2014. BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, dan Jaminan Kematian. BPJS Ketenagakerjaan adalah transformasi PT Persero Jamsostek, dibentuk pada 1 Januari 2014 dan beroperasi paling lambat 1 Juli 2015.

Sasaran Pembangunan Millennium poin 4,5,6 yakni: Menurunkan Angka Kematian Anak Meningkatkan Kesehatan Ibu Melalui penyediaan fasilitas kesehatan yang lebih baik, khususnya bagi ibu melahirkan Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan penyakit menular lainnya Melalui penyediaan fasilitas kesehatan yang mampu memberikan pertolongan komprehensif yang secara tidak langsung turut menekan penyebaran penyakit menular tersebut lebih luas dan mengurangi angka penderitanya pula.

FASILITAS KESEHATAN: Rumah Sakit yang tersedia: 1.924 unit, Puskesmas: 9.134 unit, Puskesmas Pembantu: 22.100 unit, Posyandu: 212.629 unit. PENINGKATAN FASILITAS DAN AKSES PELAYANAN KESEHATAN   KEBUTUHAN UNTUK UNIVERSAL COVERAGE: Rasio Ideal WHO 1:1000 Jumlah Penduduk = 237.641. 326 jiwa. Kebutuhan Tempat Tidur (TT)= 237.641 TT, Tersedia =221.397 TT, masih kurang secara nasional= 16.244 TT. Dengan memperhitungkan disparitas= 64.167 TT Kekurangan ini dipenuhi pada tahun. 2012= 30.000 TT (Rp. 1.68 Triliun), th. 2013= 20.000 TT (Rp. 1.68 Triliun) & th. 2014= 14.167 TT (Rp.1.26 Triliun) Sumber Pendanaan APBN dan APBD

PROGRAM RUMAH MURAH Dalam kurun 3 Tahun kedepan, direncanakan dibangun sekitar 450.000 – 500.000 rumah murah per tahun untuk masyarakat miskin dan masyarakat berpenghasilan rendah. Penyediaan fasilitas ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, yakni papan, yang hingga saat ini masih belum dapat dipenuhi akibat mahalnya harga properti, utamanya di kawasan urban. Program Rumah Murah untuk Prajurit TNI dan PNS, dengan syarat lahan telah tersedia. Mengembangkan Prototipe Rumah Murah, Tipe T-36 dengan Harga Rp.25 Juta, diluar harga lahan.

Kebijakan Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Masyarakat terkait Millennium Development Goals Lainnya Terkait dengan poin Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan 5 strategi utama, yaitu: penyediaan akses pendidikan yang bermutu terutama pendidikan dasar secara merata bagi anak laki-laki dan perempuan baik melalui pendidikan persekolahan maupun pendidikan luar sekolan penyediaan akses pendidikan kesetaraan bagi penduduk usia dewasa yang tidak dapat mengikuti pendidikan sekolah peningkatan penyediaan pelayanan pendidikan baca tulis untuk meningkatkan derajat melek huruf terutama penduduk perempuan peningkatan koordinasi, informasi, dan edukasi dalam rangka mengarusutamakan pendidikan berwawasan gender dan pengembangan kelembagaan institusi pendidikan baik ditingkat pusat maupun daerah mengenai pendidikan berwawasan gender.

Terkait dengan poin Memastikan kelestarian lingkungan hidup Daerah Aliran Sungai (DAS), dengan lokus kegiatan utama yaitu Sungai Ciliwung dan Bengawan Solo; Perkotaan, dengan lokus kegiatan mewakili karakteristik Kota Metropolitan, Kota Besar, Kota Sedang, dan Kota Kecil dengan fokus sebagai kota berkelanjutan dengan dasar eco friendly; Ekosistem Pulau, dengan lokus kegiatan utama yaitu Teluk Tomini dan pulau-pulau kecil terluar.