Sejarah Perkembangan Koperasi
Perintisan : Robert Owen ( 1171 – 1858 ) Dengan menggunakan konsep Community yaitu dengan menciptakan komunitas masyarakat baru dgn tatanan kehidupan sosial ekonomi yg sehat. Penekannya pada jam kerja < 10jam per hari,jaminan hari tua, pendirian sekolah utk anak buruh, kenaikan upah buruh serta dilengkapi dgn fasilitas dapur umum,toko, sekolah,perpustakaan , dll
Dr William King ( 1750 ) Mendirikan warung warung koperasi yg dalam jangka 2 tahun sdh berkembang menjadi 130 buah.
Pendirian Koperasi di BBrp Negara Koperasi Konsumsi ( Inggris ) Bentuk koperasi sbg wadah demokrasi ekonomi secara konkret baru terrealisir thn 1844, didirikan oleh 28 orang pekerja pabrik tenun dlm bentuk toko kecil dgn nama “The Rochdale Society of Equitable Pioneers “tgl 21 Des 1844. Prinsip usaha yg digunakan : a. Keanggotaan terbuka. Netral thd agama,suku,ras danpolitik.
b. Satu suara utk satu anggota,bukan untuk satu saham. c b. Satu suara utk satu anggota,bukan untuk satu saham. c. Bunga yg terbatas untuk modal d. Pengembalian keuntungan sesuai dgn jasa e. Pembukuan yg teratur f. Pendidikan keanggotaan Periode 1852 s/d1862 Berdirinya The Cooperative Wholesale Society terdiri dari 200 workshop dg pegawai sd 9000 orang.Diprakarsai oleh JTW Milcell ( Tokoh Rochdale)
Koperasi Kredit di Jerman Tumbuh pada tahun 1864 dg model Raiffeisen dan Herman Schulze. Karakteristik Koperasi Raiffeisen : Modal dikumpulkan dr petani dan disalurkan lagi kepada yg betul2 membutuhkan. Lingkup usaha kecil dan terbatas Pengawasan thd penggunaan uang ketat Adanya penjamin lain ( 2 orang ) Surplus tdk dibagikan
Karakteristik Koperasi Herman Schulze : Ruang lingkup luas dan tidak terbatas Modal dihimpun dr berbagai sumber Surplus dibagikan Lokasi di perkotaan
Sejarah Koperasi di Swedia Berkembang pada tahun 1926 koperasi menguasai 20% kebutuhan dalam negeri yg meliputi industri pupuk,terigu, sepatu, pakaian jadi,dll. Dipelopori oleh kelompok pelajar dari sekolah tinggi rakyat.
Sejarah Koperasi Jepang Berdiri tahun 1900 bersamaan dgn pelaksanaan Undang-undang Koperasi Industri Kerajaan. Hampir 100% petani Jepang saat ini adalah anggota Koperasi pertanian Serba Usaha dengan menggunakan teknologi mutakhir.