STUDI KAWASAN AFRIKA TENGAH CASE STUDY : FAKTOR – FAKTOR PENGHAMBAT ECCAS DALAM MEWUJUDKAN PERDAMAIAN DAN KEAMANAN DI KAWASAN AFRIKA TENGAH Nama Kelompok: Dian Purnama Sari (105030100111123) Putri Permata Taqwa (105030100111127) Nofriana Devi M (105030100111128) Zaskya Rizky Karundini (105030101111120)
PETA KAWASAN AFRIKA TENGAH
Negara Kawasan Afrika Tengah Cameroon Ibukota: Yaounde SDA: Tanah dan iklim di pantai mendorong budidaya komersial ekstensif pisang, kakao, kelapa sawit, karet, dan teh. Minyak, bauksit, bijih besi. Central African Republic Ibukota : Bangui SDA: sumber daya mineral, termasuk berlian, emas, uranium, bijih besi, tembaga, dan manganese yang ditambang dalam jumlah yang lebih kecil. Chad Ibukota : N'Djamena SDA: sumber daya pertanian dan ikan merupakan kepentingan utama. Sumber daya mineral yang belum dimanfaatkan meliputi tungsten, timah, bauksit, emas, bijih besi, dan titanium. Democratic Republic of Congo Ibukota : Kinshasa SDA: kobalt, tembaga, niobium, tantalum, minyak bumi, industri dan permata berlian, emas, perak, seng, mangan, timah, uranium, batubara, tenaga air, kayu. Congo Ibukota : Brazzaville SDA: minyak bumi, intan, emas, perak, uranium.
Republic of Equatorial Guinea Ibukota : Malabo SDA: minyak bumi, gas alam tanah liat, kayu, emas, bauksit, berlian, tantalum, pasir dan kerikil. Hasil pertanian meliputi kakao, kayu, lainnya: kopi, padi, ubi, singkong (tapioka), pisang, kelapa sawit kacang; ternak. Gabon Ibukota : Libreville SDA: Gabon adalah negara yang kaya akan barang tambang. Gabon mengekspor mangan, minyak bumi, gas alam, besi, kayu dan juga bahan lainnya. Angola Ibukota : Luanda SDA: kopi. Sumber alamnya, terutama bijih besi, intan, dan tembaga. Komoditas ekspornya meliputi minyak mentah, berlian, produk minyak bumi olahan, kopi, sisal, ikan dan produk ikan, kayu, kapas. Burundi Ibukota : Bujumbura SDA: Kobalt dan tembaga. Kopi dan gula. minyak bumi, nikel, tembaga, dan sumber daya alam lainnya sedang dieksplorasi. Sao Tome dan Principe Ibukota : Sao Tome SDA: gula, kopi, ikan dan hydropower.
ECCAS ECCAS (Economic Community of Central African States) organisasi yang didirikan pada tahun 1983 dibangunkan kembali pada tahun 1998 setelah sebelumnya divakumkan pada tahun 1992. melalui Peace and Security Council for Central Africa (COPAX), ECCAS bertransformasi menjadi sebuah forum politik dan keamanan selain juga tetap menjalankan mandatnya sebagai sebuah integrasi ekonomi regional Penyebab didirikannya kembali ECCAS tahun 1998: Ketidakamanan dimensi regional Lambatnya integrasi Ekonomi Munculnya krisis di Republik Afrika Tengah Menuju Keamanan Regional dan Arsitektur Keamanan
Faktor Penghambat Kinerja ECCAS Alat Intergovernmental yang Tersentralisasi Negara anggota tidak memberikan ECCAS kekuasaan untuk membuat keputusan mereka sendiri, melainkan keputusan diambil oleh negara anggota didalam organisasi. Struktur Organisasi yang Tidak Seimbang Masih Dibawah Kontruksi Organisasi ECCAS masih penuh dengan “lubang” dan memiliki permasalahan yang serius mengenai kurangnya sumber daya manusia. Negara Anggota Tidak Konsisten dalam Kontribusi Keuangan Negara anggota tidak konsisten dalam kontribusi keuangan sehingga membahayakan keuangan organisasi dan menjadikan penyelesaian beberapa proyek menjadi mustahil dilaksanakan. rsentralisasi
. . . Lanjutan Kaya Inisiatif tetapi Miskin Hasil Banyak inisiatif yang dimiliki ECCAS yaitu dengan memunculkan 5 program yang semuanya bertujuan untuk merespon problematika keamanan regional. Namun, kelima program tersebut sulit diimplementasikan karena kekurangan dana. Ketidakpercayaan Geopolitik dan Hilangnya Kepemimpinan Regional Adanya ketidakpercayaan yang diwariskan dari konflik yang tidak berkesudahan. Ketidakpercayaan tersebut pada akahirnya akan membimbing negara-negara tersebut menuju sebuah pandangan yang “nol” tentang kepemimpinan regional.
Analisa Peran ECCAS perlu dikembalikan ke dalam prioritas setelah sempat divakumkan keberadaannya. Dalam pengembangannya kembali, ECCAS tetap tidak menghasilkan apa-apa. ECCAS sedang mengalami permasalahan internal yang sangat serius, seperti: pengambilan keputusan dilaksanakan dengan sangat tersentralisasi dan institusi tersebut masih berada dalam tahap konstruksi. Tantangan terbesar ECCAS adalah mengenai bagaimana mengorganisasi negara anggota yang saat ini sedang berada dalam lingkaran ketidakpercayaan satu sama lain, persaingan antar negara dan permusuhan yang kental. Tanpa komitmen antar negara anggota, kata “kerjasama” hanya akan menjadi sebuah kata yang penuh dengan kesan keterpaksaan.
Kesimpulan ECCAS (Economic Community of Central African States) adalah sebuah Komunitas Ekonomi Uni Afrika yang bertujuan untuk mempromosikan kerjasama regional ekonomi di Afrika Tengah. ECCAS sendiri dalam prosesnya melewati jalan yang sangat panjang, dengan adanya ketidakamanan dimensi regional, lambatnya integritas ekonomi, menuju keamanan regional dan arsitektur kemanan. Walaupun ECCAS telah dibangkitkan kembali, organisasi tersebut tetap saja merupakan organisasi dengan konstruksi yang belum jadi.
Rekomendasi Bagi Negara Anggota: segera mengatur pertemuan kepala negara, segera memutuskan prioritas kebijakan perdamaian, membayar iuran anggota tepat waktu, mengikutsertakan ECCAS dalam usaha memecahkan masalah perbatasan antar negara anggota, endelegasikan beberapa aspek pengambilan keputusan. Bagi Sekretariat ECCAS: menentukan prinsip subsider sebagai peraturan dasar, merekrut staf baru yang memiliki pengalaman dalam manajemen, memperbaharui regulasi keuangan ECCAS, meningkatkan kinerja departemen human resource, meningkatkan kontrol keuangan melalui audit tahunan dimana hasilnya dipublikasikan
TERIMA KASIH