Pengertian Bahasa: Gorys Kerap: bahasa merupakan alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia Simbol bunyi (lambang komunikasi) diciptakan manusia untuk mengatasi persoalan hidup mereka. Lambang tersebut terus berkembang sesuai dengan perkembangan intelektual dan cipta karya manusia. Makna setiap lambang tergantung pada konvensi (kesepakatan) masyarakat pengguna bahasa tersebut. Maka sering terdapat perbedaan makna lambang di antara msyarakat yang berbeda. abdurrahman -bij -2010
Fungsi bahasa: Gorys Keraf: bahasa secara umum memiliki tiga fungsi, yaitu untuk: Menyatakan ekspresi diri, Alat komunikasi, Alat integrasi dan adaptasi sosial, dan Alat mengdakan kontrol sosial. Bahasa sebagai alat ekspresi diri, yaitu untuk mengungkapkan apa yang tersirat dalam hati, misalnya untuk menunjukkan keberadaan kita di tengah orang lain. abdurrahman -bij -2010
Bahasa sebagai alat komunikasi, untuk menyampaikan semua yang kita rasakan, pikirkan, dan ketahui kepada orang lain. Bahasa sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial, yaitu melalui bahasa kita mengenal semua adat istiadat, tingkah laku, dan tatakrama masyarakat serta mencoba menyesuaikan diri dengan lingkungan tersebut. Bahasa sebagai alat kontrol sosial, yaitu melalui bahasa seseorang mempengaruhi pandangan, sikap, maupun tingkah laku orang lain agar sesuai dengan harapannya. abdurrahman -bij -2010
Larry L. Barker: bahasa memiliki tiga fungsi, yaitu: Penamaan (naming atau labeling), Interaksi, dan Transmisi informasi. Fungsi penamaan digunakan untuk mengidentifikasi objek, tindakan, atau orang dengan menyebut nama sehingga bisa dirujuk dalam komunikasi Fungsi interaksi merujuk pada upaya berbagi gagasan dan emosi yang dapat mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan. Fungsi transmisi merujuk pada penyampaian informasi dari satu pihak kepada pihak lain. abdurrahman -bij -2010
Bahasa dan komunikasi Komunikasi adalah usaha penyampaian pesan antar manusia. Penyampaian pesan dilakukan untuk mewujudkan motif komunikasi si penyampai pesan (komunikator) kepada si penerima pesan (komunikan). Penyampaian pesan tersebut dilakukan dengan menggunakan simbol-simbol (tanda) yang mengandung arti yang disebut lambang komunikasi. abdurrahman -bij -2010
Lambang Komunikasi LK ada yang digunakan secara umum dan ada juga yang hanya digunakan untuk kepentingan khusus. LK umum terdiri dari LK verbal dan non verbal. LK verbal yaitu bahasa (lisan dan tulisan), sedangkan LK non verbal adalah semua LK selain verbal, misalnya: mimik, gerak-gerik tubuh, dan suara. Termasuk juga di sini adalah cara berdandan, warna, dekorasi, dsb. LK khusus misalnya: lampu lalu lintas, janur, bunga, bendera kuning, dsb. Jadi bahasa hanya merupakan salah satu bentuk LK yang digunakan Komunikator dalam menyampaikan pesan kepada Komunikan. abdurrahman -bij -2010
Penggunaan bahasa dalam komunikasi Dalam komunikasi langsung dan tatap muka, bahasa (hanya bahasa lisan) digunakan bersama lambang non verbal (mimik, gerak-gerik, suara, intonasi, dsb) Dalam komunikasi melalui media cetak, bahasa (bahasa tulisan) digunakan bersama foto/gambar atau ilustrasi. Dalam komunikasi melalui radio, bahasa digunakan bersama suara dan sound effect. Dalam komunikasi melalui televisi, bahasa digunakan bersama gambar bergerak, ilustrasi,dsb. abdurrahman -bij -2010
Peran Bahasa dalam Proses Komunikasi Sebagai lambang komunikasi yang bersifat verbal, bahasa memiliki peran terbatas dalam proses komunikasi, sehingga sering bukan menjadi penentu utama dalam keberhasilan komunikasi. Menurut Ray L. Birdwhistel, 65% komunikasi tatap muka adalah nonverbal. Bahkan Albert Mehrabian mengatakan, 93% makna komunikasi tatap muka, diperoleh dari isyarat-isyarat nonverbal. Dalam komunikasi melalui media, keberhasilan komunikasi juga ditentukan oleh ketepatan dalam pemilihan media, bentuk penyajian, serta waktu dan tempat penyampaian pesan. abdurrahman -bij -2010
Empat keterbatasan bahasa: Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek. Hal ini karena kata sebenarnya hanya mewakili realitas dan bukan realitas itu sendiri, sehingga sering kita mengalami kesulitan untuk menamai suatu objek yang baru kita temui. Kata-kata bersifat ambigu dan kontekstual karena hanya merepresentasikan persepsi dan interpretasi dari orang-orang berbeda yang berasal dari latar belakang sosial budaya berbeda. Misalnya kata panas, bisa digunakan untuk menyatakan suasana panas, sakit panas, kopi panas, dan adegan panas. abdurrahman -bij -2010
Kata-kata mengandung bias budaya karena menunjukkan suatu dunia simbolik yang melukiskan realitas pikiran, pengalaman batin, dan kebutuhan pemakainya. Maka sering kita temui dalam budaya tertentu (contoh: Sunda dan Jawa) terdapat beberapa tingkatan bahasa. Kata-kata merupakan pencampuran fakta, penafsiran, dan penilaian. Maka sering kita salah menggunakan kata akibat kesalahan mempersepsi fakta. Misalnya kita melihat orang melamun di saat kerja, lalu kita katakan malas, padahal mungkin dia sedang berfikir keras untuk menyelesaikan pekerjaan. abdurrahman -bij -2010