Administrasi Database STMIK-AMIK JAYANUSA PADANG
Definisi Administrasi Data: Fungsi manajerial yang bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya data organisasi secara keseluruhan, termasuk mengelola standar-standar dan definisi data organisasi. Administrasi Database: Fungsi teknis yang bertanggung jawab atas rancangan fisik database dan masalah teknis seperti pengamanan data, kinerja database, dan backup & recovery. © MKOM – UBL
Fungsi Administrator Data Menentukan/merumuskan kebijakan masalah data, prosedur-prosedur pengelolaan dan penggunaan data, serta standar-standar. Melakukan perencanaan pengembangan basis data. Menyelesaikan konflik tentang data (kepemilikan, kewenangan, dsb.) Mengelola repositori (kamus) definisi data. © MKOM – UBL
Fungsi Administrator Database Pemilihan hardware dan software. Instalasi dan upgrading DBMS. Optimasi kinerja database. Maksimasi kinerja pemrosesan query. Administrasi dan pengawasan keamanan, kerahasiaan, dan integritas data. Melakukan backup & recovery data. © MKOM – UBL
Daur Hidup Sistem Database Operasi & Pemeliharaan Implemen- tasi Database Perancangan Pertum- buhan & Perubahan Analisa Kebutuhan Perenca- naan © MKOM – UBL
Perencanaan Database Penyusunan rencana strategis untuk pengembangan database yang mendukung rencana kerja/bisnis organisasi secara menyeluruh. Menghasilkan arsitektur informasi perusahaan yang mengidentifikasi elemen-elemen data yang dibutuhkan dalam aktivitas-aktivitas organisasi. © MKOM – UBL
Analisa Database Proses identifikasi dan perumusan entitas-entitas data yang relevan bagi perusahaan serta hubungan diantaranya. Juga mengidentifikasi ketentuan-ketentuan/aturan yang berhubungan dengan data. Hasil dari tahapan ini adalah Model Data Konseptual - bisanya dalam bentuk diagram ER. © MKOM – UBL
Perancangan Database Bertujuan untuk mengembangkan rancangan logis database yang dapat memenuhi kebutuhan organisasi dan rancangan fisik untuk mengimplementasikannya. Dengan DBMS relasional, hasilnya adalah relasi-relasi ternormalisasi, dan definisi data dalam bahasa DBMS yang digunakan (termasuk indeks-indeks, dsb.)
Perancangan Fisik Database Pengembangan rancangan fisik database format-format dan tipe-tipe data. penentuan indeks-indeks, dsb. Membangun dan menguji-coba prototipe database. Menetapkan dan memberlakukan aturan pengamanan, kerahasiaan dan akses data. Menetapkan dan memberlakukan aturan integritas data.
Implementasi Database Mengisi rancangan database dengan data. Memuat data kedalam struktur database. Konversi set-set data dari aplikasi-aplikasi lama agar dapat menggunakan database baru Mungkin membutuhkan program dan alat bantu untuk melakukan konversi format data. Hasilnya adalah sebuah database lengkap dengan datanya.
Operasi & Pemeliharaan Tugas Administrator DB: Memonitor kinerja database. Menyempurnakan dan merestrukturisasi database (normalisasi atau denormalisasi). Memberlakukan standar/konvensi dan prosedur-prosedur. Memberikan dukungan teknis bagi pengguna. © MKOM – UBL
Pertumbuhan & Perubahan “Perubahan adalah kenyataan yang tak terhindarkan …” Aplikasi, kebutuhan data, laporan, dsb. akan selalu berubah sesuai dengan situasi perusahaan. Database dan aplikasinya harus selalu disesuaikan mengikuti perkembangan dengan situasi organisasi dan linkungannya. Kinerja database harus senantiasa dimonitor dan disempurnakan selama mengalami perubahan. © MKOM – UBL
Optimasi Kinerja Database Instalasi DBMS Pengaturan parameter-parameter instalasi. Penggunaan Memory Pengaturan cache level. Pemilihan/penentuan background processes. Kemacetan Input/Output Penggunaan fasilitas disk dengan striping Distribusi duplikat file yang sangat sering diakses Optimasi (tuning) Aplikasi Modifikasi/restrukturisasi perintah SQL dalam aplikasi-aplikasi. © MKOM – UBL
Pengamanan Database Keamanan Database: Melindungi data terhadap kehilangan, kerusakan, ataupun penyalahgunaan data, baik karena insiden maupun kesengajaan. Tantangannya semakin berat dengan adanya akses melalui Internet dan teknologi client/server. © MKOM – UBL
Sumber-sumber Ancaman © MKOM – UBL
Ancaman Keamanan Data Kerusakan/kehilangan data akibat: Kesalahan manusia (pengguna, administrator, dsb.) Gangguan software. Gangguan hardware. Pencurian dan manipulasi ilegal data. Kebocoran data, yang melanggar Kerahasiaan data pribadi. Kerahasiaan data organisasi. Gangguan integritas data Gangguan ketersediaan layanan (misalnya karena dibanjiri permintaan akses). © MKOM – UBL
Recovery Database Mekanisme untuk memulihkan database dengan cepat dan akurat setelah terjadinya kerusakan data. Fasilitas pemulihan (recovery): Fasilitas backup Fasilitas penulisan jurnal (log) Fasilitas checkpoint Prosedur pemulihan (recovery) © MKOM – UBL
Fasilitas Backup Fasilitas dumping (duplikasi) otomatis yang menghasilkan kopi dari seluruh database sebagai backup. Membuat backup ke media off-line secara periodik, misalnya dengan metoda child-parent-grandparent: 7 backup harian, 4 backup mingguan, 12 backup bulanan, dan 1 backup tahunan. Backup disimpan di lokasi lain yang aman (tahan api, air, pencurian, dst.) © MKOM – UBL
Fasilitas Penulisan Jurnal Macam-macamnya: Catatan audit semua perubahan pada database (change log). Log transaksi: catatan tentang perubahan data dalam setiap transaksi yang menggunakan database (transaction log). © MKOM – UBL
Catatan Audit Database Dari backup dan log, database dapat dikembalikan ke status sebelumnya jika ada gangguan atau kerusakan © MKOM – UBL
Fasilitas Checkpoint Secara periodik dalam quiet state (tidak sibuk) DBMS memblokir transaksi-transaksi baru yang masuk. Ini digunakan untuk melakukan sinkronisasi antara database dan log-log transaksi. Perubahan database tidak selalu terjadi bersamaan dengan proses transaksi. Posisi database yang telah tersinkronisasi adalah posisi checkpoint (titik aman). Rekaman database saat checkpoint dapat digunakan sebagai titik recovery yang efisien. © MKOM – UBL
Fasilitas Keamanan Data View atau sub-skema. Pengawasan integritas data. Ketentuan otorisasi. Prosedur-prosedur pengamanan (dengan mekanisme trigger). Enkripsi data. Metoda otentikasi pengguna. Backup, penulisan jurnal, dan manajemen checkpoint. © MKOM – UBL
Aturan Otorisasi Pemakaian Umumnya DBMS memiliki fasilitas bagi administrator untuk menentukan ijin akses per tabel dengan perintah GRANT dan REVOKE. Beberapa DBMS memungkinkan otorisasi pada tingkat record atau bahkan field (umumnya dengan perintah GRANT dan REVOKE pada view). © MKOM – UBL
Ketentuan Otorisasi Akses Data Otorisasi merupakan bagian dari sistem manajemen data (DBMS) Pembatasan/restriksi: Akses ke data Operasi-oprasi yang dapat dilakukan oleh pengguna pada data Matriks otorisasi untuk: Subyek Obyek Aksi/operasi Konstrain © MKOM – UBL
Matriks Otorisasi Subyek Obyek Aksi Konstrain © MKOM – UBL
Tabel Otorisasi (a) Tabel otorisasi untuk tiap subyek (user) Beberapa DBMS menyediakan fasilitas penulisan prosedur untuk kustomisasi proses otorisasi. (b) Tabel otorisasi untuk suatu obyek (entitas data) © MKOM – UBL
Metoda Otentikasi Pengguna Tujuan: untuk mendapatkan identifikasi positif (terbukti) pengguna Password sering tidak efektif: Banyak pengguna berbagi password. Password sering ditulis (tidak diingat), memungkinkan kebocoran. Program (misal: browser) yang logon secara otomatis tanpa harus mengetikkan password. Password yang tidak di-enkripsi dapat disadap dalam perjalanan melalui Internet. © MKOM – UBL