PERTEMUAN - 11 Dr. RATNAWATI SUSANTO., MM.,M.Pd PGSD - FKIP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN MELALUI PENGEMBANGAN KURIKULUM PERTEMUAN - 11 Dr. RATNAWATI SUSANTO., MM.,M.Pd PGSD - FKIP
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa memiliki kepemimpinan pendidikan melalui pengembangan kurikulum.
INDIKATOR PENILAIAN 1. Mengkonstruk model pengembangan kurikulum sebagai kesadaran pemikiran kolektif mengenai pengajaran. 2. Menjelaskan tujuan dan konten kurikulum. 3. Melakukan pengorganisasian kurikulum. 4. Mengidentifikasikan tingkat keterlibatan guru di dalam pengembangan kurikulum.
Mengajar adalah aktivitas moral yang menyiratkan tentang akhir, arti dan konsekuensi. Aktivitas moral secara eksplisit dinyatakan dalam kurikulum sekolah. Untuk menjadi sebuah sekolah efektif adalah semua masalah meskipun kecil dan menyangkut hanya seorang individu tetap perlu didefinisikan.
Apa yang dimaksud dengan sekolah yang baik? Apa yang ahrus dipelajari siswa agar dapat menjadi orang yang terdidik? Kelembagaan pekerjaan menjadi salah satu indikator efektifitas. Tidak penting bagi kita menjadikan sesuatu menjadi benar, akan lebih baik untuk melakukan hal yang benar.
Kurikulum adalah pemanfaatan/konsensus moral pada hal yang benar untuk diajarkan pada siswa. Keputusan mengenai sekolah yang baik mencerminkan keterwakilan kurikulum dan kebutuhan siswa yang seharusnya dirancang dengan secara dekat pada siswa.
Apa yang menjadi tujuan kurikulum? Apa yang menjadi konten kurikulum? 1. PENGEMBANGAN KURIKULUM SEBAGAI KESADARAN PEMIKIRAN KOLEKTIF MENGENAI PENGAJARAN Apa yang menjadi tujuan kurikulum? Apa yang menjadi konten kurikulum? Apa yang harus diorganisasikan dalam kurikulum? Bagaimana format penilaian kurikulum? Pada level apa pengembangan kurikulum melibatkan guru?
2. TUJUAN DAN KONTEN KURIKULUM Pada posisi In the transmission position: Tujuan: Fungsi pendidikan adalah untuk meneruskan fakta, keterampilan dan nilai penguasasaan. Penguasaan pada tingkat ini adalah perlunya mengubah metodologi pembelajaran tradisional. In The transaction position: * Individu dipandang sebagai makhluk rasional dan capable dan memiliki kecerdasan untuk pemecahan masalah. Pendidikan dipandang sebagai dialog antara siswa dan kurikulum yang merekonstruksi pengetahuan melalui proses dialog.
Elemen inti ditekankan pada strategi kurikulum yang mendorong pada pmecahan masalah melalui keterampilan pemecahan masalah dan pengembangan keterampilan kognitif dalam disiplin akademik. The transformation position berfokus pada : * Perubahan individu dan sosial, maka perlu dilengkapi keteampilan mengajar yang dapat mendorong perubahan indivu dan sosial dan perubahan visi sosial menuju pada harmonisasi lingkungan daripada berbasis kekuatan kontrol.
KONTEN KURIKULUM Elemen dari kurikulum adalah: Sequence : urutan pengalaman belajar Continuity: panjang/durasi dari pengalaman belajar. Scope : cakupan pengalaman belajar. Balance: tingkat dan jumlah topik, subjek dan pengalaman belajar yang dipersiapkan bagi semua. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan memperhatikan: 1. Apa yang harus siswa pelajari? 2. Apa konten yang harus diberikan pada siswa? 3. Bagaimana mengevaluasi pembelajaran itu?
Konten kurikulum sangat dipengaruhi oleh prioritas dan pemerintah, nilai yang dipegang pendidik profesional, komunitas lokal, pengetahuan tentang pengembangan siswa, karakteristik saat ini dan kondisi sosial maa depan. Memiliki basis pada filosofi pendidikan (esensialism, experimentalism, exixtensialism).
Pada taxonomy Bloom: 1. Knowledge: student recalls or recoqnize information. 2. Comprehension: studentuses the learned information to solve a problem. 3. Application: student uses the learned information to solve a problem. 4. Analysis : student classifies or break down the learned information to draw conclusion or make generalizations. 5. Synthesis : student applies the learned information to create a new, original product. 6. Evaluation: student judges the value of the learned information based on his or her values and beliefs.
3. PENGORGANISASIAN KURIKULUM 3 pendekatan dalam pengorganisasian kurikulum: Traditional approach: mengintegrasikan bahasa dan seni, mat, science, ilmu sisal, musik, seni dan pendidikan fisik. Interdisipiner kurikulum: mengintegrasikan konten tradisional meliputi : science, math, ilmu sosial, bahasa, seni musik, pendidikan fisik dengan sejumlah konsep keteampilan teknologi atau keterampilan pemecahan masalah. Trandisiplinery kurikulum: menyingkirkan tradisional disiplin kurikulum diorganisasikan kepada tema-tema umum, keterampilan dan problem. Aktivitas pembelajaran sehari-hari dibangun dari topik dan dipelajari dengan menselaraskan pada disiplin akademik melalui jadwal di kelas, misal: belajar menjelaskan, menanyakan, menganalisa konsep yang diperoleh di sekolah, di lapanganm dipasar.
ILLUSTRASI DARI INTERDISIPLINER KURIKULUM Literatur Science History Geography Literacy Collaborative learning Story telling Thinking skills Numeracy Global education Research Skills
4. TINGKAT KETERLIBATAN GURU DI DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM Level 1: Initiative Maintenance : Berfokus pada text book dan aktivitas rutin. Materi digunakan tanpa situasi kritis dan tidak ada aktivitas pengembangan. Level 2: Mediative: mulai peka terhadap kebutuhan untuk mengintegrasikan konten dengan kondisi. Guru mulai memiliki kesempatan untuk terintegrasi dalam konten kurikulum. Level 3: Creative – Generative : mulai mengembangkan kurikulum.
FORMAT PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Behavioral objective: format reflect a transmission orientation, melalui tahapan> objective, activity, evaluation. Webbing formate reflect: a transaction orientation: ditulis dalam format yang menunjukkan hubungan antara aktivitas dengan tema sentral. Menentukan tema sentral, tema terkait dengan aktivitas yang diinginkan untuk siswa lakukan. Results only format reflects : a transformation orientation.
2. RELATED THEMA 3. ACTIVITIES 4. POSSIBLE OUTCOMES 2. RELATED THEMA 3. ACTIVITIES 4. POSSIBLE OUTCOMES 1. SUBJECT THEMA 2. RELATED THEMA 3. ACTIVITIES 4. POSSIBLE OUTCOMES 2. RELATED THEMA 3. ACTIVITIES 4. POSSIBLE OUTCOMES
FORMAT HASIL Mendorong guru untuk memperluas sikap dlam menggunakan materi, aktivitas dan metode. Kurikulum ini membuat tujuan khusus dan pebmelaajran. Metode kurikulum ini memuat unit tema atau mata tema umum. Misal: tujuan reading cmprehension (termasuk evaluasi): 1. Develops powers of observation 2. Classifies by name, colour, shape, size,. 3. Anticipate ending to stories 4. Discriminate between fact and fantasy. 5. Understand who, what, when, whose, how, and why phrases 6. Recalss a story sequence. 7. Reads to find the main ideas of a story 8. Reads to draw a conclusion 9. Comparea and contracts stories.
Behavioral Objective Webbing Results Only Setelah itu guru menentukan bagaimana mengajar keterampilan. Guru bertanggung jawab atas hasil dan prosedur yang digunakan. Behavioral Objective Webbing Results Only NO CHOICE CHOICE Curriculum format as a reflection of teacher choice
SELESAI