Disain Kerja untuk Menghindari Kerja Monoton Pertemuan 13

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA (Improving Work Efficiency) Pertemuan 3
Advertisements

Teori X Pada tahun 1960, Douglas McGregor mengidentifikasi dua sudut pandang tentang manajemen, yang dianut dalam tingkatan yang bervariasi oleh sebagian.
Pertemuan VII Sumber Daya Manusia dan Desain Pekerjaan
Job Enrichment dan Enlargment Kelompok 1 Yohanes effendi Regina yuni pratiwi Sidonia monis pereira angelina soares.
Pertemuan 10 Wewenang & Delegasi
DESAIN KURIKULUM.
Pusat Tanggung Jawab: Pusat Pendapatan dan Beban
BIAYA TENAGA KERJA.
Placement and Organization structure design M-5
FUNGSI PENGORGANISASIAN.
GOOD GOVERNANCE.
Kelompok 2 Murniyati Deby W
MOTIVASI, PRESTASI DAN KEPUASAN
BAB V KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF, DELEGASI DAN PEMBERDAYAAN
RANCANG PEKERJAAN.
PERTEMUAN 14 Pengendalian
MENGEVALUASI PROGRAM PUBLIC RELATIONS Pertemuan 6 Mata kuliah: O Public Relations Management Tahun : 2010.
Adriyanto, J. G. Adriy.weebly.com. Konsep Belajar a. Kognitif (kemampuan yang berkenaan dengan pengetahuan, penalaran atau pikiran) : pengetahuan, pemahaman,
Tahun Pendapatan Nasional (milyar Rupiah) ,6 612,7 630, ,9 702,3 801,3 815,7 Daya, Secara etimologis.
VISION VISION Pertemuan 6 Matakuliah: L0252 – Computer Aided Learning = Technology Psychology Tahun: 2009/2010.
E-Learning by : AIRA 2009.
KEPUASAN DAN KOMITMEN KERJA Pertemuan
MOTIVASI, PRESTASI DAN KEPUASAN
Pertemuan 8 MENGGUNAKAN WAKTU DENGAN BAIK Matakuliah: CB142 Tahun: 2008.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (MSDM)
DRA. YASNIMAR ILYAS, M.Si SELASA, 22 SEPTEMBER 2015
Keberhasilan belajar dan mengajar
Materi – 03 Sistem Kantor.
BAB 10 KOMPONEN STRUKTUR ORGANISASI
FUNGSI PENGARAHAN.
Analisis Jabatan dan Perancangan Pekerjaan
Pengertian Microteaching
BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA
PERTEMUAN 14 Pengendalian
STRATEGI PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 14 Pengendalian
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU
BAB 9 KALKULASI BIAYA STANDAR Pertemuan 15 & 16 – Minggu 8
PENGEMBANGAN KURIKULUM SD Dr. RATNAWATI SUSANTO., M.M., M.Pd
MOTIVASI -risky bahrudin ( ) -junita anggraini ( )
Dasar-dasar proses pengawasan
“JOB ANALYSIS” DALAM ERGONOMI
TI 3252 Perancangan Organisasi 3 SKS - Wajib
ETOS KERJA, KOMITMEN KERJA DAN KEPUASAN KERJA
Teori Empat P yang Melandasi Pengembangan Kreativitas Pertemuan 5
Mata kuliah : O Public Relations Management
MEMAHAMI TIM KERJA Narti Elisa Andayani
Prosedur Pelayanan Gambaran umum untuk karyawan tentang cara kerja (langkah,tata urutan kerja) yang harus dilakukan , yang dapat dipakai sebagai pegangan.
Matakuliah : L0252 – Computer Aided Learning = Technology Psychology
BAB Xiii STRUKTUR dan dEsain ORGANISASI
BIMBINGAN KONSELING.
KEPUASAN KOMUNIKASI ORGANISASI Pertemuan 8
PERANCANGAN TEMPAT PARKIR Pertemuan 11
Ordinary Annuity vs. Annuity Due Pertemuan 13
Matakuliah : L0252 – Computer Aided Learning = Technology Psychology
Manejemen Waktu Pertemuan 7
Kelompok 6 Maria Widi Hapsari
III. Analisis Jabatan dan Perancangan Pekerjaan
3 2 1 MANAJEMEN PELATIHAN ILMU MANAJEMEN PELATIHAN Tak peduli seberapa keras kamu mencoba, kamu tak akan pernah bisa menyangkal apa yang kamu.
PENGERTIAN Menurut Mardiana (2005) “Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pegawai melakukan pekerjaannya sehari-hari”. Lingkungan kerja yang kondusif.
Koordinasi manajemen A. Pengertian dan pentingnya koordinasi menurut para ahli: G.R Terry :Koordinasi adalah suatu usaha yang sikron dan teratur untuk.
Pertemuan ke-6 PENDELEGASIAN WEWENANG
Dasar-dasar proses pengawasan
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
FASILITASI KERJASAMA TIM
PENDELEGASIAN WEWENANG
INTERPERSONAL SKILL Pertemuan 6 : MOTIVATING OTHERS
Peranan Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling (BK)
Rancangan Kerja dan Teknologi
Oleh : Susi Hardjati Materi 2. Sistem Kantor 1.Konsep Sistem 2.Urgensi Sistem Kantor 3.Pengertian Sistem Kantor 4.Karakteristik Sistem Kantor 5.Tujuan.
Transcript presentasi:

Disain Kerja untuk Menghindari Kerja Monoton Pertemuan 13 Matakuliah : L0252 – Computer Aided Learning = Technology Psychology Tahun : 2009/2010 Disain Kerja untuk Menghindari Kerja Monoton Pertemuan 13

Job Design to Avoid Monotonous Tasks Bina Nusantara University

KESELARASAN ORGANISASI Berbagai survey menunjukkan, adanya hubungan antara kualitas kerja individu dengan kualitas hidup individu secara umum (Friedmann, 1959) Beberapa penelitian menunjukkan, bahwa ada individu yang menyenangi pekerjaan mereka yang monoton dan repetitif sifatnya;  Bagi mereka, pekerjaan yang monoton & repetitif memberikan kesempatan bagi mereka untuk berbincang-bincang sambil bekerja, berkhayal, dll Dilain pihak, banyak juga individu yang sangat sulit untuk melakukan pekerjaan yang monoton dan repetitif  Bagi mereka, pekerjaan yang demikian tidak memberikan kesempatan untuk mengembangkan kepribadian mereka dan melatih otak mereka untuk terus bekerja Rekomendasi ergonomis: titik optimum dari Kinerja yang efisien untuk pekerjaan yang kompleks berada diantara ‘tuntutan yang rendah dan tuntutan yang sangat tinggi’ Bina Nusantara University

Efisiensi & Kompleksitas Pekerjaan High Efisiensi Kerja Low Low High Kompleksitas Tugas Tingkat kompleksitas pekerjaan: jumlah dan variasi tugas yang harus dikerjakan Bina Nusantara University

PRINSIP DESAIN KERJA Tujuan: * Untuk Meminimalkan KEBOSANAN, agar individu tidak mengalami Fatigue * Membuat Pekerjaan menjadi semakin BERMANFAAT, dengan menyediakan pekerjaan yang berarti dan memungkinkan individu mengembangkan POTENSI dirinya secara optimal Disain kerja untuk menghindari Kejenuhan: Meningkatkan Variasi Pekerjaan Memperluas dan memperkaya Pekerjaa Autonomous Working Group Meningkatkan Kontak Sosial Bina Nusantara University

JOB CONTROL Job Control ditandai dengan adanya Wewenang dan penguasaan individu dalam menentukan cara kerjanya dan pengaturan tempat kerjanya 1. Instrumental Control: berada pada tingkat pekerjaan; misalnya pengturan kecepatan kerja 2. Conceptual Control: berada pada tingkat yang lebih tinggi; misalnya kebebasan individu dalam menjalankan kebijakan perusahaan dan pengambilan keputusan Memiliki Job Control memberikan arti bahwa Individu diajak BERPARTISIPASI; Rendahnya tingkat Job Control individu di tempat kerja merupakan stresor sosial yang signifikan Feedback terhadap kinerja individu merupakan bagian penting dari Job Control; Individu memiliki kesempatan untuk menetapkan langkah-langkah perubahan guna perbaikan kinerja; Peningkatan kinerja berhubungan dengan penginkatan kepuasan kerja. Bina Nusantara University

Peningkatan KEPUASAN KERJA JOB CONTROL Individu cenderung akan mengalami penurunan minat (interest) untuk bekerja pada pekerjaan-pekerjaan yang SEDERHANA, KECIL, dan REPETITIF Mendelegasikan pekerjaan yang cukup besar kepada individu, dapat memberikan perasaan PENTING dan PERSONAL CONTRIBUTION Peningkatan KEPUASAN KERJA SELF ESTEEM Catatan: Memiliki jaminan terhadap kelangsungan kehidupan Profesional Individu (termasuk Job Security), ternyata LEBIH PENTING dibandingkan dengan memiliki Job Control (Carayon, 1993) Bina Nusantara University

KONTAK SOSIAL Para pekerja Operator, pada umumnya memiliki tingkat sosial yang rendah, khususnya dengan rekan kerja Hal tersebut dapat menimbulkan perasaan TERISOLASI, lebih besar dari yang dirasakan oleh para pekerja administrasi Oleh karena itu, sangat disarankan: untuk meningkatkan dan mendorong Kontak Sosial di luar jam kerja; misalnya waktu istirahat Bina Nusantara University

Kesimpulan Pekerjaan harus direncanakan sedemikian rupa, sehingga cocok dengan kapasitas individu Well-Being Individu dan Efisiensi Kerja dapat menurun karena pembagian kerja yang kurang baik / tidak tepat Sangat disarankan untuk: * memperluas wilayah kerja (wewenang) * memperkaya pekerjaan yang diberikan * Memberikan tanggung jawab yang lebih * Memungkinkan tingkat Job Control yang cukup tinggi * Memfasilitasi Kontak Sosial Bina Nusantara University