IP Address By Prianto 6/7/2018
IP Address IP atau Internet Protocol adalah sederetan angka biner 32 bit yang terbagi menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas biner 8 bit yang dipisahkan dengan tanda titik (dot). IP beroperasi pada lapisan network OSI (Open System Interconnection). 6/7/2018
Format IP Address disimbolkan dengan huruf “x”, dimana x bisa bernilai biner 1 atau 0. Contoh : xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx (jika x bernilai 1 atau 0) 11000000.10101000.00000000.00000001 192.168.0.1 ( konversi biner ke desimal) 6/7/2018
Kelas IP Address Kelas A mempunyai 8 bit yang dialokasikan untuk Network ID (bit untuk nomor unit jaringan) dan 24 bit yang dialokasikan untuk alamat Host ID (bit untuk nomor unik komputer atau ethernet). Bit yang merupakan urutan nilai tertinggi (most signification bit) berada di paling kiri dengan nilai selalu 0. 6/7/2018
Kelas IP Address Kelas A (Untuk jaringan dengan jumlah host besar) Kelas B (Untuk jaringan dengan jumlah host sedang) Kelas C (Untuk jaringan dengan jumlah host sedikit) Kelas D (Untuk keperluan jaringan multicast. Contoh :Vicon) Kelas E (Untuk eksperimen jaringan (IP Address baru)). 6/7/2018
IP Address Kelas A Tabel 3-1: Kelas A Network ID Host ID Network ID Host ID Alamat minimumnya semua bit di isikan dengan angka 0. 00000000.00000000.00000000.00000000 (nilai biner) 0.0.0.0 (nilai desimal) Sedangkan alamat maksimumnya semua bit di isikan dengan biner 1 (kecuali bit pertama paling kiri). 01111111.11111111.11111111.11111111 (nilai biner) 127.255.255.255 (nilai desimal) 6/7/2018
Kelas A Karena dalam kelas A bit yang dialokasikan untuk alamat host (komputer) sebanyak 24 bit (224), sehingga alamat ini dipakai untuk jaringan besar (big network). 6/7/2018
IP Address Kelas B 1 Network ID Host ID Tabel 3-2: Kelas B 1 Network ID Host ID Alamat minimumnya dengan cara mengisikan biner 0 ke semua 30 bit dalam tabel di atas, kecuali bit pertama dan ke dua. Seperti biner berikut : 10000000.00000000.00000000.00000000 (nilai biner) 128.0.0.0 (nilai desimal) Alamat maksimum ke 30 bit tersebut di isikan dengan biner 1 semua, kecuali bit pertama dan ke dua. Seperti biner berikut : 10111111.11111111.11111111.11111111 (nilai biner) 191.255.255.255 (nilai desimal) 6/7/2018
Kelas B Karena dalam kelas B bit yang di alokasikan untuk Host ID sebanyak 16 bit (216), sehingga alamat ini biasa dipakai untuk jaringan sedang (medium network). 6/7/2018
IP Address Kelas C 1 Network ID Host ID Tabel 3-3: Kelas C 1 Network ID Host ID Alamat minimum dengan cara mengisikan ke 29 bit pada tabel di atas dengan biner 0 semua. Seperti biner berikut: 11000000.00000000.00000000.00000000 (nilai biner) 192.0.0.0 (nilai desimal) Alamat maksimum dari kelas C ini, ke 29 bit tersebut di isikan dengan biner 1 semua. Seperti biner berikut: 11011111.11111111.11111111.11111111 (nilai biner) 223.255.255.255 (nilai desimal) 6/7/2018
Kelas C Karena dalam kelas C bit yang di alokasikan untuk alamat Host ID sebanyak 8 bit (28), maka alamat ini biasa di pakai untuk jaringan kecil (small network). 6/7/2018
IP Address Kelas D 1 Kelompok Multicast Tabel 3-4: Kelas D Kelompok Multicast Alamat minimumnya dengan cara memasukkan biner 0 semua ke 28 bit tersebut.Seperti iner berikut: 11100000.00000000.00000000.00000000 (nilai biner) 224.0.0.0 (nilai desimal) Alamat maksimumnya, dengan cara memasukkan biner 1 semua ke 28 bit pada kelas D. Seperti iner berikut: 11101111.11111111.11111111.11111111 (nilai biner) 239.255.255.255 (nilai desimal) Contoh: Komunikasi VICON. 6/7/2018
IP Address Kelas E 1 Di cadangkan Nilai minimum untuk kelas E adalah: Tabel 5-5: Kelas E 1 Di cadangkan Nilai minimum untuk kelas E adalah: 11110000.00000000.00000000.00000000 (nilai biner) 240.0.0.0 (nilai desimal) Sedangkan untuk nilai maksimumnya adalah: 11110111.11111111.11111111.11111111 (nilai biner) 247.255.255.255 (nilai desimal) Alamat ini digunakan untuk keperluan IP address di masa yang akan datang. 6/7/2018
Alamat2 Khusus Alamat 0.0.0.0 tidak boleh digunakan untuk alamat yang menunjukkan host atau komputer. Alamat 255.255.255.255 tidak boleh digunakan untuk alamat host, karena alamat ini menunjukkan alamat broadcast. Nilai bit dalam format IP address yang menunjukkan alamat host, tidak boleh di isi dengan biner 0 semua atau 1 semua. Karena jika bit yang menunjukkan alamat host di isi biner 0 semua, secara otomatis akan digunakan oleh sistem sebagai alamat jaringan (Network-ID). Sedangkan jika bit untuk host tersebut di isi dengan biner 1 semua, secara otomatis akan menjadi alamat broadcast. 6/7/2018
Alamat2 Khusus Alamat 127.0.0.1 adalah alamat khusus yang digunakan untuk local host (loopback), sehingga tidak boleh di gunakan untuk Host ID. Alamat 224.0.0.0 – 239.255.255.255 digunakan untuk teknologi multicasting. Alamat 240.0.0.0 – 247.255.255.255 digunakan untuk keperluan IP address di masa yang akan datang. 6/7/2018
Kelompok Private Address IP Private Kelompok IP address Private adalah alamat yang dipakai oleh LAN (Local Area Network) dan tidak dapat di akses oleh internet, range IP private seperti pada tabel berikut : Tabel 3-6 :IP private. Kelas Kelompok Private Address A 10.0.0.1 – 10.255.255.254 B 172.16.0.1 – 172.31.255.254 C 192.168.0.1 – 192.168.255.254 6/7/2018
Subnet Mask dalam biner Subnet Mask dalam desimal Alamat Subnet mask Nilai subnet mask berfungsi untuk memanajemen jumlah host. Dengan subnet mask router dapat menentukan bagian mana yang menunjukkan alamat jaringan (Network ID) dan bagian mana yang menunjukkan alamat host (Host ID). Tabel 3-7: Subnet mask. Kelas Subnet Mask dalam biner Subnet Mask dalam desimal A 11111111.00000000.00000000.00000000 255.0.0.0 B 11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.0.0 C 11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0 6/7/2018
Conto2 IP Address Contoh: Kelas A IP address : 10.0.0.1 Subnet mask : 255.0.0.0 Network ID : 10.0.0.0 Broadcast ID : 10.255.255.255 Kelas B IP address : 172.16.0.1 Subnet mask : 255.255.0.0 Network ID : 172.16.0.0 Broadcast ID : 172.16.255.255 Kelas C IP address : 192.168.1.1 Subnet mask : 255.255.255.0 Network ID :192.168.1.0 Broadcast ID : 192.168.1.255 Dalam sistem operasi Linux penulisan subnet mask ditulis dengan tanda “/”. Contoh: address 192.168.0.1/24 {kelas C} /24 diambil dari banyaknya jumlah angka 1 dari Alamat Subnet mask. Subnet mask kelas C adalah 255.255.255.0 jika dituliskan secara desimal adalah : 11111111.11111111.11111111.00000000. Jika dihitung, maka jumlah angka 1 adalah sebanyak 24. 6/7/2018
Kasus Dalam sebuah lab. Jaringan komputer tersedia 14 komputer, antar komputer di buat LAN dengan topologi star. Jika dalam LAN tersebut di kehendaki dengan alamat jaringan kelas C (misalkan 192.168.0.0). Tentukan: Sabnet mask dan range IP address komputer dalam LAN tersebut! Jawab: Subnet mask kelas C =11111111.11111111.11111111.11110000 = 255.255.255.240 Jumlah host = 2N – 2 = 24 – 2 =14 Range IP address LAN antara 192.168.0.1 – 192.168.0.14, sedangkan alamat jaringan (Network ID): 192.168.0.0 dan alamat broadcastnya adalah 192.168.0.15 6/7/2018
Subnetting. Subnetting adalah suatu metode untuk memperbanyak network ID dari suatu network ID yang telah anda miliki. Contoh kasus diperlukannya subnetting: Sebuah perusahaan memperoleh IP address network kelas C 192.168.0.0. Dengan IP network tersebut maka akan didapatkan sebanyak 254 (28 – 2) alamat IP address yang dapat kita pasang pada komputer yang terkoneksi ke jaringan. 6/7/2018
Subnetting Jika anda hanya menggunakan 30 komputer dalam satu kantor, maka ada 224 IP address yang tidak akan terpakai. Untuk mensiasati jumlah IP address yang tidak terpakai tersebut dengan jalan membagi IP network menjadi beberapa network yang lebih kecil yang disebut subnet. 6/7/2018
Rumus Subnetting Rumus untuk menghitung jumlah subnet adalah : 2n – 2 n adalah jumlah bit yang diselubungi Rumus untuk menghitung jumlah host per subnet = 2N – 2 N adalah jumlah bit yang bernilai nol 6/7/2018
Subnetting Kelas A Jika suatu perusahaan telah mendapatkan IP jaringan 10.0.0.0, sehingga bisa dibangun suatu jaringan dengan jumlah host yang sangat besar yaitu 224 – 2 atau 16777214 host. Sedangkan jumlah komputer yang ada hanya 100 unit. Agar IP network tersebut bisa bermanfaat, maka diperlukan pembagian subnet. Dari IP jaringan tersebut bisa kita bagi subnetnya dengan cara: Jumlah komputer yang tersedia sebanyak 100 unit, sehingga biner subnet masknya adalah 11111111.11111111.11111111.10000000 atau 255.255.255.128, sehingga jumlah subnetnya adalah 217 – 2 = 131070 dan jumlah host persubnetnya adalah 126. Sehingga masih memungkinkan untuk menambah komputer sebanyak 26 unit. 6/7/2018
Tabel Subnetting Kelas A Jumlah Subnet Subnet Mask Jumlah Host /Subnet 2 255.192.0.0 4194302 6 255.224.0.0 2097150 14 255.240.0.0 1048574 30 255.248.0.0 524286 62 255.252.0.0 262142 126 255.254.0.0 131070 254 255.255.0.0 65534 510 255.255.128.0 32766 1022 255.255.192.0 16382 2046 255.255.224.0 8190 4094 255.255.240.0 255.255.248.0 255.255.252.0 255.255.254.0 255.255.255.0 255.255.255.128 255.255.255.192 255.255.255.224 255.255.255.240 255.255.255.248 255.255.255.252 6/7/2018
Subnetting Kelas B Untuk kelas B dengan 3 bit diselubungi, Subnet Masknya adalah 11111111.11111111.11100000.00000000 atau 255.255.224.0 dan IP Network yang di miliki: 180.124.0.0. Dengan rumus jumlah subnet adalah : 2n – 2 dan jumlah host per subnet = 2N – 2, sehingga dapat di hitung: jumlah subnet = 23 – 2 = 6 Jumlah bit yang masih tersisa untuk host ID adalah N = 16 – 3 = 13 jumlah host persubnet = 213 – 2 = 8190 Dengan menerapkan rumus (256 – angka oktet yang diselubungi) = (256 – 224) = 32, sehingga kelompok subnet yang dapat digunakan adalah kelipatan 32 yaitu: 32, 64, 96, 128, 160, 192. 6/7/2018
Subnetting Maka subnet (Network ID) yang tersedia adalah : 180.124.32.0 180.124.64.0 180.124.96.0 180.124.128.0 180.124.160.0 180.124.192.0 Dengan kelompok Ip Address yang dapat digunakan untuk host adalah : 180.124.32.1 sampai 180.124.63.254 180.124.64.1 sampai 180.124.95.254 180.124.96.1 sampai 180.124.127.254 180.124.128.1 sampai 180.124.159.254 180.124.160.1 sampai 180.124.191.254 180.124.192.1 sampai 180.124.223.254 6/7/2018
Subnetting Sedangkan kelompok broadcast yang dapat digunakan adalah : 180.124.63.255 180.124.95.255 180.124.127.255 180.124.159.255 180.124.191.255 180.124.223.255 6/7/2018
Tabel Subnetting Kelas B Jumlah Subnet Subnet Mask Jumlah Host /subnet 2 255.255.192.0 16382 6 255.255.224.0 8190 14 255.255.240.0 4094 30 255.255.248.0 2046 62 255.255.252.0 1022 126 255.255.254.0 510 254 255.255.255.0 255.255.255.128 255.255.255.192 255.255.255.224 255.255.255.240 255.255.255.248 255.255.255.252 6/7/2018
Subnetting Kelas C Misalkan kita memiliki IP network 192.200.73.0 dengan subnet mask 11111111.11111111.11111111.11111100 atau 255.255.255.252 dimana bit oktet ke empat yang terselubung adalah 252. Dengan menggunakan rumus di atas bisa di hitung : jumlah subnet = 26 – 2 = 62 jumlah host persubnet = 22 – 2 = 2 Dengan menggunakan rumus (256-252)=4, sehingga kelompok subnet yang dapat dipakai adalah kelipatan 4 yaitu :4, 8, 12, …, 248 . Dengan demikian kelompok IP address yang dapat digunakan untuk host adalah : 192.200.73.5 sampai dengan 192.200.73.6 192.200.73.9 sampai dengan 192.200.73.10 . 192.200.73.249 sampai dengan 192.200.73.250 6/7/2018
Kasus Misalkan kita mendapatkan IP network 192.100.73.0 dengan subnet mask 11111111.11111111.11111111.11000000 atau 255.255.255.192, dimana oktet bit ke empat yang terselubung adalah 192 (2 bit dari kiri). Seperti rumus diatas, sehingga bisa di hitung: Jumlah host persubnet Jumlah subnet IP Addreass, Network dan broadcast. 6/7/2018
Tabel Subnetting Kelas C Jumlah Subnet Subnet Mask Jumlah Host /subnet 2 255.255.255.192 62 6 255.255.255.224 30 14 255.255.255.240 255.255.255.248 255.255.255.252 6/7/2018
Subnetting Kelas C Sedangkan kelompok subnet (Network ID) yang dapat digunakan adalah : 192.200.73.4 192.200.73.8 . 192.200.73.248 Sedangkan kelompok broadcast yang dapat digunakan adalah : 192.200.73.7 192.200.73.11 192.200.73.251 6/7/2018