Archaebacteria dan Eubacteria Alyanada Nurafifah
ARCHAEBACTERIA EUBACTERIA
Archaebacteria Archaebacteria merupakan mikroba utama dalam lingkungan terrestrial dan akuatik, hidup dalam lingkungan anaerobik, dalam kadar garam tinggi, atau air panas, dan dalam lingkungan yang terkena panas bumi serta beberapa terdapat sebagai simbion saluran pencernaan hewan.
Ciri-ciri Memiliki sel dengan dinding non-peptidoglikan, membran sel, dan RNA. Memiliki bentuk yang bervariasi (bulat, batang, spiral, atau tidak beraturan). Beberapa jenis terdapat dalam bentuk sel tunggal, sedangkan jenis lainnya berbentuk filamen atau koloni. Beproduksinya dengan membelah diri (pembelahan binner), membentuk tunas, atau fragmentasi. Mampu hidup di lingkungan dengan kondisi yang ekstrim.
Klasifikasi Archaebacteria Metanogen Halofil Termoasidofil
METANOGEN Memiliki kemampuan menggunakan hidrogen untuk mereduksi karbondioksida menjadi gas metana. Mereka hidup dilingkungan yang anaerob, seperti dasar rawa- rawa, tempat penampungan limbah, dan saluran pencernaan hewan, termasuk manusia. Dalam industri metanogen digunakan untuk mengolah limbah dan menjernihkan air. Anata lain Methanopyrus.
HALOFIL Kelompok ini mampu hidup dilingkungan yang salinitas kadar garamnya sangat tinggi, misalnya di Laut Mati dan di danau Great Salt (USA), serta dimakanan yang diasinkan. Organisme ini membuat garam untuk membentuk ATP. Contohnya Halobacterium halobium.
TERMOASIDOFIL Dapat ditemukan dilingkungan yang sangat asam dan bersuhu sangat tinggi, misalnya dibawah gunung merapi dan lubang hidrotermal didasar samudra. Sebagian besar merupakan organisme anaerob yang menggunakan belerang (sulfur) sebagai akseptor hidrogen untuk respirasi, menggantikan oksigen. Contohnya adalah Sulfolabus solfataricus.
Bakteri Sianobakteri Eubacteria Eubacteria atau bakteri merupakan organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik (mikroskopis). Bakteri mempunyai diameter berukuran 0,5-1 milimikron dan panjang 0,1-10 milimikron.
Bakteri Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat- tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan.
Ciri - ciri Organisme uniseluler, prokariot (tidak memiliki membran inti sel), umumnya tidak memiliki klorofil,. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi, memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam, hidup bebas atau parasit, yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas, kawah atau gambut. Dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan, yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan.
Struktur
Struktur Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis). Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.
Struktur Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
Reproduksi Seksual Aseksual
Reproduksi Reproduksi Aseksual Dilakukan dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua.
Reproduksi Reproduksi Seksual Dilakukan dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya. Transformasi adalah perpindahan DNA dari sel bakteri ke sel bakteri yang lain tanpa kontak langsung.
Reproduksi Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan perantaraan virus.
Reproduksi Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan.
Cara Mendapatkan Makanan Tipe Bakteri Bentuk Kebutuhan Oksigen Cara Mendapatkan Makanan Dinding Sel Alat Gerak
Bentuk Bakteri Bakteri Kokus Monokokus yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat. Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur
Bentuk Bakteri Bakteri Basil Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai
Bentuk Bakteri Bakteri Spirilia Spiral yaitu bentuk sel bergelombang Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma
Kebutuhan Oksigen Bakteri aerob Bakteri aerob memerlukan oksigen bebas dalam proses respirasi. Bakteri ini hanya dapat tumbuh di tempat yang cukup tersedia oksigen. Oksigen diperlukan untuk memecah bahan organik (zat makanan) sehingga diperoleh energi. Bakteri jenis ini menyukai tempat hidup yang dapat berhubungan dengan udara bebas. Contohnya adalah Bacillus substilis, Pseudomonas aeruginosa, Mycobacterium tuberculosis, dan Thiobacillus ferooxidans.
Kebutuhan Oksigen Bakteri anaerob Bakteri anaerob tidak memerlukan oksigen bebas untuk melangsungkan proses respirasi. Bakteri ini hanya dapat tumbuh di tempat yang tidak mengandung oksigen bebas. Untuk respirasinya, bakteri jenis ini mempunyai enzim tertentu yang spesifik guna memecah bahan organik (menghasilkan energi) dalam keadaan anarob. Contoh bakteri anaerob adalah Clostridium tetani, Methanobacterium, dan Bacteroides.
Cara Mendapatkan Makanan Bakteri heterotrof Bakteri yang tidak dapat membuat makanan sendiri. Bakteri heterotrof dibagi lagi menjadi 2 yaitu bakteri saprofit dan parasit. Bakteri saprofit adalah bakteri yang mendapatkan makanan dari sisa-sisa makhluk hidup seperti kotoran, sampah dan bangkai makhluk hidup, misalnya E. Coli. Bakteri parasit memperoleh makanan dari mengambil makanan makhluk hidup inangnya, misalnya Mycobacterium tuberculosis.
Cara Mendapatkan Makanan Bakteri autotrof Bakteri yang dapat menyusun zat makanan sendiri dari zat anorganik yang ada. Dari sumber energi yang digunakannya, bakteri autotrof dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: bakteri fotoautotrof dan kemoautotrof.
Bakteri Autotrof Bakteri fotoautrotof yaitu bakteri yang memanfaatkan cahaya sebagai energi untuk mengubah zat anorganik menjadi zat organik melalui proses fotosintesis. Contoh bakteri ini adalah: bakteri hijau, bakteri ungu. Bakteri kemoautrotof adalah bakteri yang menggunakan energi kimia yang diperolehnya pada saat terjadi perombakan zat kimia dari molekul yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan melepaskan hidrogen. Contoh bakteri ini adalah: Nitrosomonas , Nitrosocoocus, Nitrobacter.
Dinding Sel Bakteri gram-positif Bakteri gram-positif, dinding sel lebih sederhana, banyak mengandung peptidoglikan. Misalnya Micrococcus, Staphylococcus, Leuconostoc, Pediococcus dan Aerococcus. Bakteri gram-negatif Bakteri gram-negatif, dinding sel lebih kompleks, peptidoglikan lebih sedikit. Misalnya Escherichia, Citrobacter, Salmonella, Shigella, Enterobacter, Vibrio, Aeromonas, Photobacterium, Chromabacterium, Flavobacterium
Alat Gerak Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Monotrik : bila hanya berjumlah satu Lofotrik: bila banyak flagellum disatu sisi Amfitrik : bila banyak flagellum dikedua ujung Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri
Sianobakteri Sianobakteri atau cyanophyta sering disebut juga alga hijau-biru. Sianobakteri ini dapat ditemukan pada berbagai lingkungan mulai dari air laut, kolam, danau, tanah, permukaan batuan, kulit kayu, tembok basah sampai di sumber air panas.
Ciri-ciri Inti selnya belum bermembran, Mempunyai dinding sel yang dibangun oleh molekul karbohidrat. Mampu melakukan proses fotosintesis tetapi tidak terjadi pada kloroplas. Organisme autotrof atau organisme yang dapat menghasilkan makanannya sendiri. Mempunyai pigmen karotenoid (berwarna oranye), fikosianin(berwarna biru), dan fikoeretrin (berwarna merah). Sel pada Sianobakteri atau Cyanophyta berukuran mikro (diameter : 0,5 - 1 µm dan panjang dapat mencapai 60 µm.)
Struktur Dinding sel Sianobakteri tersusun dari peptidoglikan yang pada bagian luarnya sering dilapisi oleh lapisan pelindung yang terbuat dari zat seperti jeli. Jeli selain berfungsi sebagai pelindung, juga merupakan bahan yang dapat menyatukan sel dengan sel lainnya dalam membentuk koloni. Beberapa Sianobakteri dapat membentuk sel khusus berdinding tebal yang disebut heterokista. Di dalam heterokista terdapat enzim nitrogenase yang dapat memfiksasi N2 dari udara sehingga Sianobakteri yang mempunyai heterokista, selain dapat melakukan fotosintesis juga dapat memfiksasi nitrogen dari udara.
Perbandingan CIRI ARCHABACTERIA EUBACTERIA Membran nukleus - Organel yang terbungkus oleh membran Peptidoglikan dalam dinding sel √ Respons terhadap antibiotik Pertumbuhan tidak terhambat Pertumbuhan terhambat Kemampuan untuk hidup pada suhu >100˚C Beberapa spesies
Peran Archebacteria dan Eubacteria dalam Kehidupan
Bakteri yang menguntungkan Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia colie). Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter pada pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt, Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco dan Lactobacillus casei pada pembuatan keju yoghurt.
Bakteri yang menguntungkan Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dan Azotobacter chlorococcum. Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
Bakteri yang menguntungkan Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil antibiotik polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus subtilis penghasil antibioti untuk pengobatan infeksi bakteri gram positif, Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC dan Streptomyces rimosus penghasil antibiotik terasiklin untuk berbagai bakteri. Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium acetobutylicum.
Bakteri yang menguntungkan Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya methanobacterium. Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam bidang kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh bakteri, misalnya enzim, vitamin dan hormon
Bakteri yang merugikan Pembusukan makanan contohnya Clostridium botulinum Penyebab penyakit pada manusia contohnya Mycobacterium tuberculosis (penyebab penyakit TBC), Vibrio cholerae (penyebab kolera atau muntaber), Clostridium tetani (penyebab penyakit tetanus) dan Mycobacterium leprae (penyebab penyakit lepra) Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc antrachis (penyebab penyakit antraks pada sapi)
Bakteri yang merugikan Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya Pseudomonas solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung dan tembakau) serta Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada tumbuhan)
SUMBER https://www.academia.edu/7128143/ARCHAEBACTERIA_DAN_EUBACTERIA http://budisma.web.id/ciri-ciri-sianobakteri/
Wassalamu’alaikum Wr. Wb. TERIMA KASIH Wassalamu’alaikum Wr. Wb.