PERTEMUAN KE 2 PERILAKU ORGANISASI BISNIS KUSTIADI BASUKI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Perbedaan Individu dan Prilaku Kerja
Advertisements

DINAMIKA PERILAKU DALAM ORGANISASI
PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI
Di Sampaikan Pada Perkuliahan
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
STRESS DALAM PEKERJAAN
Psikologi Dunia Kerja Diri, Kerja, Sifat Dasar, dan Motivasinya
TEKANAN (STRESS) DAN INDIVIDU
BAB 6 Menganalisis Pasar Konsumen
PENDEKATAN TEORI SIFAT,
STRESS DALAM PEKERJAAN
APA ITU KEPRIBADIAN? KEPRIBADIAN CIRI KEPRIBADIAN
Pertemuan 3 Charisma Ayu Pramuditha, B. Tech Mgt, MHRM
TEKANAN (STRESS) DAN INDIVIDU
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL Oleh : Ir. Muslim, SE
PRILAKU INDIVIDU Pertemuan 3 Megawati.
MENERAPKAN INDIVIDU PERILAKU DALAM ORGANISASI DI SUSUN OLEH :
Materi Motivasi.
STRESS KERJA PERTEMUAN KE 8.
KONSEP-KONSEP PERILAKU
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
STREsS.
APA ITU KEPRIBADIAN? KEPRIBADIAN CIRI KEPRIBADIAN
STRESS KERJA.
PENGELOLAAN SDM : MANAJEMEN STRES KERJA
Perilaku Individu dalam Organisasi
Pertemuan ke – V Beberapa Hampiran (approach) untuk memahami perilaku
POKOK BAHASAN Pertemuan 04 MANAJEMEN DIRI
MOTIVASI KERJA.
Persepsi Benda dan Persepsi Sosial
Pertemuan-3 Beberapa pendekatan untuk memahami perilaku :
Konsep dasar motivasi OLEH: Drs.H.Harinoto, MM..
STRESSOR PADA LANSIA Oleh; Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns.
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI
STRESS KERJA.
Persepsi Persepsi memiliki makna penting dalam perilaku manusia. Perilaku seseorang didasarkan pada persepsi mengenai realitas yang dihadapi dalam kehidupanya,
BAB 7 Menganalisis Pasar Konsumen
BAB ll PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI
BUDAYA DAN ETIKA Perubahan lingkungan semakin turbulen, sistem dan subsitem organisasi menjadi makin terbuka dan tingkat persaingan semakin ketat dan.
Kelompok 4 : 1. Siti Khairiyah ( ) 2
PERTEMUAN 2-3 Prilaku Individu dalam Organisasi
1 MOTIVASI 2.
STREsS.
Bab 11 Penyusunan Personalia Organisasi
Kepribadian Dan Pembelajaran
KELOMPOK 3 NURLI JUMIATIN RISMAWATI DWIKA NOR RINA YULIA MAWADDAH
STRESS DALAM PEKERJAAN / Meiza86
PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI
Materi Perilaku Organisasi
PERILAKU ORGANISASI Entis Sutisna, SE, MM.
PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI
STRESS DAN CARA MENGATASINYA DALAM PEKERJAAN
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar PERTEMUAN 8
PERILAKU ORGANISASI.
PERILAKU DALAM ORGANISASI
MOTIVASI DALAM ORGANISASI
BAB 6 Menganalisis Pasar Konsumen
STREsS.
Manajemen Stres TUJUAN PEMBELAJARAN  Peserta pelatihan dapat Mengetahui gambaran umum mengenai Definisi Stress  Peserta dapat Mengetahui Penyebab dan.
Perilaku individu dalam organisasi
STRESS DALAM PEKERJAAN
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
KEPRIBADIAN, KONSEP & CITRA DIRI
STRESS KERJA.
TUJUAN : SETELAH MENGIKUTI PERKULIAHAN DIHARAPKAN MAMPU MENJELASKAN PEGERTIAN BELAJAR, CIRI-CIRI BELAJAR,TOERI BELAJAR, FAKTOR-2 YANG MEPENGARUHI,PRINSIP.
Transcript presentasi:

PERTEMUAN KE 2 PERILAKU ORGANISASI BISNIS KUSTIADI BASUKI

PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI PENDAHULUAN Manusia adalah individu yang menjadi faktor utama dan amat penting dalam mendukung organisasi. Untuk bisa mampu memahami perilaku organisasi,maka harus mampu memahami perilaku individu-individu dalam organisasi Individu dalam organisasi memiliki karakteristik yang berbeda (kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan, kebutuhan, pengalaman, dan sebagainya). Karakteristik tersebut akan dibawanya manakala individu memasuki suatu lingkungan baru (organisasi atau lainnya), dengan wujud perilakunya seperti persepsi, sikap, kepribadian, belajar, motivasi, stress, dan lain-lain). Organasasi sebagai tempat individu melakukan aktivitasnya juga mempunyai karakteristik sendiri, yaitu keteraturan diwujudkan dalam hirarki, pekerjaan, tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab, sistem penggajian, sistem kontrol, dan lain-lain.

Apabila antara karakteristik individu dan karakteristik organisasi saling berinter aksi, maka terwujud Perilaku Individu Dalam Organisasi yang dapat diformulasikan sebagai berikut : P = F ( I, L )  Perilaku adalah suatu fungsi dari interaksi antara seseorang individu dengan lingkungannya Keterangan : P = perilaku F = fungsi I = individu L = lingkungan Karakteristik Individu Kemampouan Kebutuhan Kepercayaan Pengalaman dll P I D O Karakteristik Organisasi Hirarki Tugas-tugas Wewenang Tanggung Jawab Sistem Penggajian Sistim Kontrol dll

Prinsip Dasar Memahami Sifat Manusia Manusia berbeda perilakunya , karena kemampuannya tidak sama Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda Manusia selalu berpikr tetang masa depan, dan membuat pilihan bagaimana bertindak manusia/seseorang memahami lingkungannya dalam hubungannya dengan masa lalu dan kebutuhannya Manusia/seseorang mempunyai reaksi senang atau tidak senang Banyak faktor yang menentukan sikap dan perilaku seseorang Pendekatan Pemahaman Perilaku Pendekatan Kognitif Kegiatan mental yang sadar dilakukan, seperti berpikir, mengetahui, memahami. Konsep mental, misalnya sikap, kepercayaan, pengharapan yang semuanya sebagai faktor yang menentukan perilaku. Teori Kognitif digunakan sebagai sarana yang tidak langsung untuk mengukur apa yang dilihat sebagai faktor sangat penting dalam perilaku. Pendekatan Penguatan Kegiatan yang lebih menekankan pada peranan lingkungan dalam perilaku manusia. Lingkungan dipandang sebagai suatu pendorong yang dapat menghasilkan dan memperkuat respon-respon perilaku. Pendekatan Psikoanalistis Kegiatan yqang lebih menekankan pada peranan system personalitas dalam menentukan suatu perilaku

Pengaruh Pendekatan Psikoanalistis Terhadap Perilaku Oerganisasi Perilaku Kreatif Perilaku atau tindakan yang dilakukannya secara sadar Ketidakpuasan Perilaku yang menunjukkan ketidakpuasan seperti melamun, lupa, acuh tak acuh, ketidakhadiran di kantor, kelambatan, sabotase, pemabuk kesuanya dapat dianalisis dengan istilah-istilah psikoanalistis Teknik Pengembangan Organisasi Suatu usasaha untuk mengembangkan kecakapn komunikasi interpersonal, mengurangi peranan, permainan, pengembangan kelompok, dan sebagainya kesemuanya termasuk pemikiran (analisis transaksi) psikoanalistis Kepemimpinan dan Kekuasaan dalam hubungannya dengan tatanan organisasi Faktor Pembentuk Perilaku Manusia Faktor Genetik : Segala hal oleh sesorang dibawa sejak lahir termasuk warisan/turunan dari kedua orang tuanya (tingkat kecerdasan, sifat pemabuk, penyabar, dll) dapat digunakan sebagai referensi saat menerima lamaran karyawan, mengarahkan atau koreksi terhadap perilaku karyawan yang sifatnya negative dalam mengembangkan perilaku organisasional yang positif. Faktor Pengalaman : Keseluruhan pelajaran yang diperoleh seseorang dari peristiwa-peristiwa yang dialami dalam pengalaman hidupnya. Pengalaman seseprang sejak kecil turut membentuk perilaku orang yang bersang kutan dalam kehidupan organisasionalnya. Faktor Lingkungan : Suatu situasi atau kondisi yang dihadapi seseorang pada masa usia muda dalam rumah dan lingkungan yang lebih luas (lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat) Faktor Pendidikan : Usaha sadar dan sistematis berlangsung seumur hidup, dalam rangka mengalihkan pengetahuan oleh seseorang kepada orang lain (formal dan nonformal)

PERSEPSI Proses Persepsi Persepsi adalah suatu proses memperhatikan dan menyeleksi, mengorganisasikan dan menafsirkan lingkungan. Proses Persepsi Stimulus Lingkungan  Perhatian dan Seleksi  Pengorganisasian  Penafsiran Stimulus  Persepsi Faktor yang mempengaruhi proses perhatian terhadap stimulus lingkungan : Ukuran Intensitas Frekuensi Kontras Gerakan Perubahan Baru Kesalahan Persepsi Sejumlah kesalahan persepsi yang sering terjadi dalam mempersepsikan orang lain diantaranya ; Stereotyping, adalah mengkategorikan atau menilai seseorang hanya atas dasar satu atau beberapa sifat dari kelompoknya Hallo Effect, adalah kecenderungan menilai seseorang hanya atas dasar salah satu sifatnya saja Projection, adalah kecenderungan seseorang untuk menilai orang lain atas dasar perasaan dan sifatnya

Sub sistem kepribadian sebagai konsep Konsep Id Kepribadian sebagai suatu sistem yang dinamis dan memberikan dasar bagi seseorang bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain serta memberikan dasar dari semua perilaku. Sub sistem kepribadian sebagai konsep Konsep Id Merupakan penampungan dan sumber dari semua kekuatan jiwa yang menyebab kan berfungsinya suatu sistem (sumber ketidaksadaran manusia) Konsep Ego Merupakan sumber rasa sadar manusia yang mewakili logika dan dihubungkan dengan prinsip-prinsip realitas. Berfungsi ganda melayani dan sekaligus mengendalikan dua sistem (Id dan Super Ego)dengan cara berinteraksi dengan dunia luar/lingkungan luar. Konsep Super Ego Merupakan kekuatan moral dari personalitas sebagai sumber norma atas standar yang tidak sadar, menilai dari semua aktivitas ego

Atribut Kepribadian Dimensi utama kepribadian yang mempengaruhi seseorang berperilaku di dalam organisasi : Daerah Pengendalian (Locus of Control) LOC berkaitan dengan sejauhmana seseorang merasa yakin, bahwa tindakannya akan mempengaruhi imbalan ayang akan diterima. LOC dibedakan atas : Kepribadian yang bersifat pengendalian internal, yaitu seseorang percaya bahwa ia mengendalikan apa yang terjadi padanya Kepribadian yang bersifat pengendalian eksternal, yaitu keyakinan seseorang bahwa apa yang terjadi padanya dikendalikan oleh kekuatan dari luar seperti keberintungan, dan nasib. Paham Otoritarian Hal yang berkaitan dengan suatu keyakinan bahwa ada perbedaan status dan kekuasaan diantara oprang-orang dalam organisasi

Orientasi Prestasi Merupakan karakteristik kepribadian yang dapat dipergunakan untuk meramalkan perilaku. Orang memiliki kebutuhan akan prestasi tinggi dapat digambarkan sebagai orang yang selalu bekerja keras dalam melakukan sesuatu untuk prestasi yang lebih baik Introversi dan Ekstroversi Introversai adalah sifat kepribadian seseorang yang cenderung menghabiskan waktunya dengan dunianya sendiridan menghasilkan kepuasan atas pikiran dan perasaannya (sifat seseorang yang kurang suka bergauldengan orang lain) Ekstroversi adalah sifat kepribadian yang cenderung mengarahkan perhatiannya pada orang lain dan kejadian di lingkungan serta menghasilkan kepuasan dari stimulus lingkungan

SIKAP (ATTITUDE) Komponen Sikap Sikap adalah keteraturan perasaan dan pikiranseseorang dan kecenderungaanya bertindak terhadap aspek lingkungannya. Komponen Sikap Kompenen Afektif, adalah komponen emosional atau perasaan seseorang yang dapat dipelajari dari orang tua, teman, guru atau lingkungannya dimana orang tersebut bertumbuh Komponen Kognitif, adalah komponen persepsi, keyakinan dan pendapat seseorang yang berkaitan dengan proses berpikir yang menekankan pada rasionalitas dan logika Komponen Perilaku, adalah kecenderungan seseorang dalam bertindak dengan cara-cara tertentu terhadap lingkungannya (teman kerja, atasan, bawahan, dan faktor lingkungan kerja yang lain) dengan cara yang ramah, sopan, bermusuhan, menentang, melaksanakan dengan baik, dan sebagainya.

PROSES BELAJAR (LEARNING) Belajar adalah proses perubahan yang relatif konstan dalam tingkah laku yang terjadi karena adanya suatu pengalaman atau latihan. Komponen Belajar Belajar melibatkan adanya perubahan (baik atau buruk) bagi organisasi perubahannya relative permanent, apabila bersifat sementara berarti menunjukkan kegagalan dari proses belajar Perubahan yang terjadi berkaitan dengan perubahan perilaku Teori Belajar Pengkondisian Klasik Merupakan suatu jenis pengkondisian dimana tanggapan (respon) seseorang terhadap stimulus tidak selalu menghasilkan tanggapan tertentu Pengkondisian Operan Menurut teori ini perilaku merupakan fungsi dari akibat perilaku itu sendiri yang memiliki kecenderungan mengulangi suatu perilaku t6ertentu dipengaruhi oleh penguatan yang disebabkan oleh akibat perilaku tersebut Teori Sosial Teori sosial tentang belajar adalah suatu proses belajar yang dilakukan melalui suatu pengamatan dan pengalaman yang dialami secara langsung.

Seorang manajer dalam melakukan pelatihan terhadap karyawannya harus memperhatikan 4 hal pokok : Proses Perhatian Model dan materi latihan harus menarik, adanya proses pengulangan dan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan Proses Ingatan Seberapa jauh seseorang mengingat dan memahamimodel pelatihan Proses Reproduksi Model pelatihan yang telah diamati harus mengubah cara kerjanya Proses Penguatan Modelpelatihan akan diperhatikan, dipelajari dan diterapkannya, apabila disertai dengan adanya penguatan (imbalan)

STRESS DALAM ORGANISASI Stress adalah pengalaman yang bersifat internal yang menciptakn adanya ketidak seimbangan pisik dan psikis dalam diri seseorang sebagai akibat dari faktor lingkungan ekstenal, organisasi, dan orang lain. Tingkatan Respon (Tanggapan) Seseorang Terhadap Stress : Tahap Peringatan Dini (Alarm) Merupakan awal reaksi tubuh terhadap adanya stress, umunya dalam bentuk suatu pesan biokimia ditndai gejala otot menegang, tekanan darah meningkat, denyut jantung meningkat, dan sebagainya Tahap Perlawanan Ditandai dengan adanya gtejala ketegangan, kegelisahan, kelesuan, dan lain-lain yang menandakan seseorang sedang melakukan perlawanan terhadap stress, sering menimbulkan terjadinya kecelakaan, pengambilan keputusan yang kurang bauk, dan lain-lain. Tahap Peredaan Ditandai dengan runtuhnya tingkat perlawanan yang dapat memunculkan berbagai macam penyakit tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, penyakit gula darah, dan lain-lain

Stress akan berdampak positif dan negatif terhadap prestasi kerja : Penanggulangan Stress Individual Organisasional - Meningkatkan keimanan - Melakukan meditasi dan pernafasan - Melakukan kegiatan olahraga - Melakukan releksasi - Dukungan sosial dari teman dan kelg. - Menghindari kebiasaan rutin yang membosankan Melakukan perbaikan iklim organisasi Melakukan perbaikan dalam lingkung an fisik Menyediakan sarana olahraga Melakukan analisis dan kejelasan tugas Mengubah struktur dan proses organisa si Meningkatkan partisipasi dalam proses pengambilan keputusan Melakukan restrukturisasi tugas Menerapkan Konsep MBO Stress akan berdampak positif dan negatif terhadap prestasi kerja : Stress rendah (tidak ada stress), pekerja tidak ada dorongan untuk berprestasi lebih dari yang dilakukan selama ini Stress pada tingkat rendah sampai moderat, pekerja termotivasi untuk meningkatkan prestasi kerjanya Stress pada tingkat yang tinggi, prestasi kerja menurun secara mencolok, karena pekerja lebih banyak menggunakan tenaganya untuk melawan stress daripada untuk melakukan tugasnya

MOTIVASI Motivasi adalah faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang yang menggerakan, mengarahkan perilakunya untuk memenuhi tujuan tertentu Proses timbulnya motivasi seseorang merupakan gabungan dari konsep kebutuhan, dorongan, tujuan dan imbalan.

Kebutuhan yang belum terpenuhi Perilaku yang diarahkan Gambar 2 : Proses Timbulnya Motivasi Seseoran Kemampuan Ketrampilan Pengalaman Kebutuhan yang belum terpenuhi 1 Mencari dan memilih cara-cara untuk memuaskan kebutuhan 2 Perilaku yang diarahkan 3 Menilai kembali kebutuhan 7 Imbalan atau Hukuman 5 Evaluasi prestasi 4 Kepuasan 6

Jenis Karakteristik Teori Kepuasan Teori Proses Berkaitan dengan faktor-faktor yang membangkitkan atau memulai perilaku Berkaitan dengan bagaimana perilaku digerakan, diarahkan, didukung atau dihentikan Teori Hirarki Kebutuhan Teori ERG Teori Dua Faktor Teori Kebutuhan Aakan Prestasi Teori Pengharapan Teori Keadilan Teori Penguatan Teori Penetapan Tujuan