Konsepsi Alam Semesta
Konsep al-Quran tentang Alam Penciptaan alam semesta (QS 6: 101) Pemisahan langit dan bumi (QS 21: 30; QS 41: 11-12;QS 7: 54) Bentuk bulat planet bumi (QS 39: 5) Langit yang mengembalikan (QS 86: 11) Mengembangnya alam semesta (QS 51: 47) Benda langit berjalan pada garis edarnya (QS 21: 33) Bumi memiliki atap yang memelihara (QS 21: 32)
QS 21: 30; QS 41: 11-12
QS 39:5; QS 86:11; QS 51: 47; QS 21:33
Hadits Penciptaan Alam Semesta Hadits At-Thabari nomor 17.971 yang terdapat dalam Shahih Muslim menjelaskan bahwa alam semesta tercipta dalam 7 hari. Menurut hadits tersebut, Allah SWT menciptakan tanah pada hari Sabtu. Lalu, menciptakan gunung pada hari Ahad dan pepohonan di hari Senin. Kemudian menciptakan hal-hal negatif pada hari Selasa, cahaya di hari Rabu, dan mengembangbiakkan ciptaannya pada hari Kamis. Terakhir, Allah menciptakan Adam pada hari Jum’at ba’da Ashar.
Alam Semesta
Teori penciptaan alam semesta Steady state : kerapatan jagad raya adalah tetap/tidak berubah. Galaksi baru yang tercipta akan membuat jagad raya tampak sama tidak hanya dari tempat yang berbeda tetapi juga sepanjang masa. Unsteady state: setiap galaksi bergerak saling menjauhi sehingga kerapatan jagad raya lebih besar.
Teori unsteady state (big bang) Menurut kosmologi big bang, sistem tata surya kita terbentuk 5 milyar tahun yang lalu. Bintang-bintang tertua diduga terbentuk 10 milyar tahun yang lalu dan banyak di antaranya telah menamatkan riwayatnya sebagai supernova (awan raksasa hasil ledakan bintang) atau berevolusi menjadi bintang katai putih atau lubang hitam. Pembentukan galaksi terjadi sekitar 13-14 milyar tahun yang lalu. Sebelum itu seluruh jagad raya hanya terdiri dari gas hidrogen, helium, dan radiasi. Tetapi gravitasi tetap berpengaruh besar pada strukturnya. Hampir 15 milyar tahun yang lalu atau sekitar 700.000 tahun setelah big bang, antara radiasi dengan materi tidak lagi terjadi pergandengan. Pada saat ini elektron dan proton purba bergabung membentuk hidrogen (masa ini adalah masa pembentukan atom-ataom) Sebelum itu keduanya berada dalam keadaan bebas dengan dukungan kekuatan medan elektromagnetik.
Teori unsteady state (big bang) Pada masa antara 700.000 tahun sampai dengan 225 detik setelah big bang terjadi pembentukan inti atom. Partikel-partikel dasar mulai terbentuk pada 0,0000001 detik. Pada saat 10 pangkat 43 detik (1043) setelah big bang yang disebut “waktu plank” , antara satu partikel dengan partikel lainnya tidak bisa dibedakan. Partikel tersebut tersusun dalam model quark.
Bagaimana masa depan jagad raya ? Pertama, jagad raya terus mengembang selamanya (jagad raya akan menggunakan seluruh energi yang dimilikinya sampai habis sehingga menjadi dingin dan gelap) Kedua, pengembangan jagad raya secara perlahan akan berhenti dan diikuti dengan penyusunan gravitasi serta seluruh jagad raya luluh menjadi satu titik dan akan menjadi big bang selanjutnya.
Hubungan manusia dengan alam semesta Hubungan historis Kapankah manusia pertama hadir di dunia? Mahluk apakah yang menjadi nenek moyang manusia dan bagaimana proses penurunan dan perubahan-perubahannya? Ramapithecus (15 juta), Oreopithecus (12 juta), Australopithecus (4 juta), Pithecanthropus Erectus (½ juta), Neanderthal (1-1/2 juta), Homo sapien (100 ribu), Hewan tak bertulang belakang (600 juta), Hewan bertulang belakang (350 juta), Hewan menyusui (180 juta), Burung (135 juta)
Hubungan manusia dengan alam semesta Hubungan fungsional Kemajuan pengetahuan dan teknologi manusia terhadap alam menempatkan posisi alam sebagai sumber kehidupan yang tiada batasnya bagi manusia. Manusia harus tunduk pada hukum alam, namun ia dapat mengatasi hukum alam.
Peran Sains dalam Mengenal Tuhan Ayat-ayat yang menggambarkan elemen-elemen pokok obyek atau menyuruh manusia untuk menyingkapkannya (QS 86: 5; QS 24: 4-5; QS 76: 2) Ayat-ayat yang mencakup maslah cara penciptaan obyek-obyek material maupun yang menyuruh manusia untuk menyingkap asal-usulnya (QS 11 : 7; QS 23: 12-14; QS 21 : 30; QS 31 : 10 ; QS 41: 11) Ayat-ayat yang menyuruh manusia untuk mempelajari fenomena alam (Qs 39: 21; Qs 30: 48; Qs 2: 164 Ayat-ayat yang menunjukan bahwa Allah bersumpah dengan berbagai objek alam (Qs 91: 1-6; Qs 86: 1-3)
Peran Sains dalam Mengenal Tuhan Ayat-ayat yang menekankan kelangsungan dan keteraturan penciptaan Allah Ayat-ayat yang menjelaskan keharmonisan keberadaan manusia dengan alam fisika dan ketundukan apa yang ada di langit dan di bumi kepada manusia