PERITONITIS dr. Arif Dharmawan, Sp.B, FINACS SMF BEDAH RSUD BLAMBANGAN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Patologi Manusia Dasar
Advertisements

BRONKIEKTASIS Arimbi, Sp.P Bag. Ilmu Penyakit Dalam FK UWK Surabaya
FLORA NORMAL TUBUH MANUSIA
dr ROSLAILI RASYID M.Biomed
Akut Abdomen Dr. Abdul Aziz M., Sp.B, K.Bd.
Program Diploma III Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang
Infeksi saluran kemih (ISK)
Kelompok IIB Khairul Wara Nurhatika Rahma Navali S Sella Annisa
TRAUMA ABDOMEN Kel.6 : Vivi Mutiasari Wieke Erina A Yulia Nurjanah
ABSES DAN PERITONITIS Caroline Furqoni C M Y
OLEH Ns. I GEDE SATRIA ASTAWA, S.Kep
Pseudomonas SETIO HARSONO.
PNEUMONIA.
KLASIFIKASI BAKTERI BAKTERI AEROB ANAEROB GRAM (+) GRAM (-) GRAM (+)
ASKEP OMK (OTITIS MEDIA KRONIK)
Sistem Kardiovaskular dan Gizi
ASKEP TIFUS ABDOMINALIS PADA ANAK
Crohn’s Disease. Definisi Merupakan inflamasi pada saluran cerna mulai dari mulut hingga anus di sepanjang traktus GI.
Patologi Umum.
Oleh : dr. Irfan Rahmanto
Menghasilkan hormon eritropoetin
Interaksi dalam kehidupan mikroorganisme dengan manusia
Ns.Hadi Priyo Sujono,SKep,SPd
Riwanti Estiasari, Darma Imran
Skillslab Keluhan Perut
EPIDIDIMITIS Kelompok 3b Dwi ratih septia Khairul wara Khoirul solihin
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
Prinsip perawatan pasien medik
TRAUMA ABDOMEN Desi Kartika Sari Faizal Luthfi A Nurhatika
TRAUMA ABDOMEN Desi Kartika Sari Faizal Luthfi A Nurhatika
YONI MAI PUTRI IIB.
INFEKSI ODONTOGEN Theodora, drg., Sp. Ort..
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI
PNEUMONIA dr. Purwanto.
GINJAL DAN CAIRAN TUBUH
PENDAHULUAN. Penyakit dan Kelainan Gastrointestinal di Bagian Bedah FK UNTAN 24 Februari 2016 dr.HS Budiman, SpB.
INFEKSI NOSOKOMIAL Setio Harsono
dr ROSLAILI RASYID M.Biomed
Yophi Nugraha, S.Kep.,Ners.,M.Kes
Infeksi Tulang dan Sendi
dr. Arif Dharmawan, SpB, FINACS SMF Bedah RSUD Blambangan
Aspek Biologi Bakteri.
REFERAT AKUT ABDOMEN Pembimbing dr. Dik Adi Nugraha,Sp.B,M.Kes KEPANITERAAN ILMU BEDAH RSUD SOREANG SOREANG, BANDUNG.
Nama kelompok : 1. Berliana Nugraheni 2. Beatrico Lyo 3
KONSEP DASAR DAN PRINSIP PERITONEAL DIALYSIS
SEPSIS NEONATORUM.
Medical Terminology Part II Erna Sulistyowati.
BARTOLINITIS DAN KISTA BARTOLIN
TRAUMA KEPALA.
OBSTRUKSI SALURAN KEMIH
ANATOMI FISIOLOGI KANKER PAYUDARA DISUSUN OLEH : ANGGI LESTARI
Hepatitis Virus Akut disertai Hernia Nukleus Pulposus
Hematuria et causa Cystitis
Ileus Obstruktif et causa Hernia Inguinalis Inkaserata
REFERAT RADIOLOGI ESOPHAGEAL ATRESIA
ASKEP EFUSI PLEURA By. Nurul Laili, S Kep. Ns.
Ns.Hadi Priyo Sujono,SKep,SPd
PATOFISIOLOGI PENYAKIT GINJAL ILMU GIZI / FAKULTAS ILMU KESEHATAN
TRAUMA ABDOMEN oleh Ns. ARLANSYA, S.Kep.
INFEKSI SALURAN KEMIH.
CONCEPT MAPPING ABOUT DIARE DI SUSUN OLEH : AWINDA SARI AHMAD REDHO HILDA NUR AFNI RAMADHAN SUPRIADIN Y. KALVEIN M.M.
TRAUMA ABDOMEN.
Trauma Abdomen Oleh Zaenal Arifin.
PKMRS RSUD DR. ADJIDARMO KAB. LEBAK
Ensefalopati Hepatik.
APENDISITIS AKUT Muhammad Satrio Primaeso – PEMBIMBING : dr. Muhammad Romdhoni, Sp.B.
This presentation uses a free template provided by FPPT.com PNEUMONIA Keperawatan Anak.
ASUHAN KEBIDANAN PADA KASUS RADANG GENETALIA INTERNAL SALPINGITIS
KOMPLIKASI DAN PENYAKIT DALAM MASA NIFAS
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
Transcript presentasi:

PERITONITIS dr. Arif Dharmawan, Sp.B, FINACS SMF BEDAH RSUD BLAMBANGAN

Latar Belakang Peritonitis umum : kondisi letal Akhir abad ke-19 : angka mortalitas mencapai 90% Tahun 1926, Krishner : angka mortalitas turun sampai di bawah 50% Saat ini dilaporkan antara 13 – 43% Prognosis dan outcome peritonitis tergantung : faktor pasien, faktor spesifik penyakit, dan intervensi diagnosis serta terapi Pengelompokan pasien : prognosis outcome, memilih untuk perawatan intensive care, membedakan resiko, dan memilih prosedur operasi

ANATOMI DAN FAAL Peritoneum Yaitu membran serosa terkompleks dan terluas pada tubuh manusia. Tersusun oleh selapis sel skuamosa dengan tebal sekitar 3 mm Merupakan pelapis interior dinding abdomen : superior, inferior, posterior

ANATOMI DAN FAAL Peritoneum Omentum merupakan jaringan adiposa dalam kavum peritoneum yang membentuk atap bursa omentalis Omentum : “policeman of the abdomen” Organ retroperitoneum : hepar, duodenum, kolon dekstra, kolon sinistra, pankreas, ginjal, ureter, dan kandung kemih Nyeri ditransmisikan dari abdomen ke sistem saraf pusat baik : jalur sensorik viseral dan somatik

ANATOMI DAN FAAL Peritoneum Membran peritoneum adalah menjaga keseimbangan cairan peritoneum Normalnya, kavum peritoneum berisi <100 cc cairan serous

ANATOMI DAN FAAL Peritoneum Respon terhadap infeksi : 1. Absorbsi cepat bakteri melalui stomata diafragma dan limfatik 2. Opsonisasi dan dekstruksi bakteri melalui komplemen kaskade 3. Melokalisir bakteri dalam fibrin untuk membentuk formasi abses

PENGERTIAN Peritonitis Bakteri Solomkin (%) Mosdell (%) Aerob, gram negatif Escherichia coli 58 69 Enterobacter/Klebsiella 39 23 Pseudomonas aeruginosa 15 19 Aerob, gram positif Staphylococci 11 Proteus spp. 6 3 Anaerob Bacteroides fragilis 45 Enterococcus Other bacteroides 21 Tak terdeteksi Fusobacterium spp. 5 Peptostreptococci 7 16 PENGERTIAN Peritonitis Yaitu respon inflamasi akibat adanya aktivasi kaskade mediator lokal oleh stimulus Agen penyebab : Peritonitis kimia (chemical peritonitis) Peritonitis bakterial (septic peritonitis)

PENGERTIAN Peritonitis bakterial Primer Sekunder Tersier Peritonitis Primer Peritonitis spontan pada anak-anak Peritonitis spontan pada dewasa Peritonitis tuberkulosa Peritonitis pasien dengan CAPD (chronic ambulatory peritoneal dialysis) Bentuk lain Peritonitis Sekunder Peritonitis perforasi akut Perforasi hollow viscus Nekrosis dinding usus Pelviperitonitis Peritonitis pascaoperasi Kebocoran anastomosis Terlepasnya jahitan Insufisiensi stump Kebocoran iatrogenik lainnya Peritonitis pascatrauma Peritonitis karena trauma tumpul Peritonitis karena trauma penetrans Peritonitis tersier Peritonitis tanpa pathogen Peritonitis dengan jamur Peritonitis dengan bakteri patogen low grade PENGERTIAN Peritonitis bakterial Primer Sekunder Tersier

PENGERTIAN Peritonitis primer < 5% kasus bedah. Sumber berasal dari ekstraperitoneal. Penyebaran secara hematogen. Disebut juga peritonitis spontan Bakteri pada peritonitis umumnya monomikrobial.

PENGERTIAN Peritonitis sekunder >90% kasus bedah. Sumber berasal dari intraabdomen. Akibat dari perforasi, laserasi, ataupun nekrosis dari saluran pencernaan. Besarnya kontaminasi mikroba saat terjadinya peritonitis sangatlah bervariasi dan tergantung penyebabnya. Bakteri pada peritonitis umumnya polimikrobial.

PENGERTIAN Peritonitis tersier Terjadi setelah dilakukan tindakan pembedahan dan terapi antibiotika pada peritonitis sekunder, kemudian terjadi infeksi yang berlanjut dan super infeksi, atau gangguan sistim imunitas pada pasien sehingga tidak dapat menahan infeksi dan peritonitis menjadi persisten, serta berakhir dengan kematian.

Jenis Sumber asal Kuman yang dicurigai Peritonitis primer Wanita sehat, muda Streptococcus Sirosis hepatis Enterococcus CAPD Staphylococcus aureus Peritonitis sekunder Gaster dan duodenum Streptococcus lactobacillus Bilier E.coli, Klebsiella, Enterococcus Usus halus E.coli, Klebsiella, Lactobacillus, Streptococci, Diphteroids, Enterococci Distal ileum dan kolon Bacteroides fragilis, Clostridium spp, E.coli, Enterobacter spp, Klebsiella spp, Peptostreptococci, Enterococci Peritonitis tersier Enterococcus, Candida, Staphylococcus epidermidis, Enterobacter

Alur Penanganan PERITONITIS UMUM diagnosis ANAMNESIS Nyeri spontan disertai demam, palpitasi, mual, muntah, dan sering cegukan (cingultus). PEMERIKSAAN FISIK 1. Inspeksi : Flat - distensi Auskultasi : BU turun - nol Palpasi : defans muskuler Perkusi : hipertimpani 2. Rectal toucher : Nyeri PERITONITIS UMUM diagnosis PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratoium darah rutin Laboratorium kima darah Radiologi

Alur Penanganan SUPOR-TIF BEDAH PENATALAKSA-NAAN Pemberian antibiotik Resusitasi cairan Monitor hemodinamik Oksigenasi nutrisi SUPOR-TIF PENATALAKSA-NAAN BEDAH Laparotomi : Drainase Debridemen Repair kelainan

PENATALAKSANAAN SUPORTIF Resusitasi cairan : Pasang infus  iv cath Ukur urine output  Kateter DC Pemberian antibiotik : Broad spectrum Monitor hemodinamik  vital sign Oksigenasi Nutrisi  Enteral atau parenteral nutrition