Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Trauma Abdomen Oleh Zaenal Arifin.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Trauma Abdomen Oleh Zaenal Arifin."— Transcript presentasi:

1 Trauma Abdomen Oleh Zaenal Arifin

2 Mekanisme trauma Dapat berupa trauma tumpul atau trauma tembus:
Trauma tumpul (blunt abdominal trauma) Trauma tembus ( penetrating abdomen trauma)

3 Trauma tumpul Disebabkan oleh pemindahan energi yang kuat dari suatu obyek ke tubuh penderita dapat berupa kompresi, deaselerasi, atau shearing force. Kerusakan dapat terjadi pada organ padat atau organ berongga dengan akibat perdarahan atau peritonitis.

4 Trauma tembus Dapat berupa luka tusuk atau luka tembak
Kerusakan yang ditimbulkan sesuai dengan alur atau lintasan benda penyebab trauma. Luka tembak peluru kecepatan rendah akan mengakibatkan perlukaan langsung (mengoyak) pada jaringan yang dilalui peluru. Pada luka tembak kecepatan tinggi akan menyebabkan kavitasi sehingga jaringan yang mengalami cidera akan lebih banyak dan lebih parah.

5 Manifestasi klinis Riwayat trauma
Autoanamnese dan alloanamnese kejadian penyebab trauma dan mekanismenya. Pada trauma tumpul kejadian, peristiwa penyebab, arah benturan, posisi penderita, alat pengaman. Pada luka tusuk meliputi benda yang digunakan menusuk , ukuran, arah tusukan, dan jumlah perdarahan pada temapt kejadian.

6 lanjutan Pada luka tembak meliputi jenis senjata yang dipakai, senapan laras panjang atau pendek, granat, jarak penyerangan, jumlah luka tembak, jumlah perdarahan di temapt kejadian. Saat terjadinya trauma Lokasi dan beratnya nyeri abdomen. Penanggulangan pra rumah sakit : A,B,C respon terhadap penanggulangan pra rumah sakit.

7 Pemeriksaan fisik abdomen
Inspeksi: Pakaian penderita dilepas bagian belakang depan thorako abdominal dilihat. Temuan berupa hematom, abrasi, laserasi, luka tembus, benda asing yang tertancap dll Auskultasi: Bising usus ada tidak. Bising usus yang menghilang dapat disebabkan darah atau cairan usus di rongga peritonium , cidera struktur dekat abdomen seperti kosta, vertebra atau panggul

8 Perkusi Pada peritonitis generalisata dapat dijumpai nyeri ketok pada seluruh lapangan nyeri abdomen. Hipertimpani bila terjadi dilatasi gaster atau usus Bunyi perkusi redup atau pekak sisi meningkat bila terjadi hemoperitonium. Pada porforasi usus atau gaster pekak hepar dapat menghilang.

9 Palpasi Untuk menentukan lokasi nyeri tekan, lepas dan defans muskuler yang merupakan tanda adanya iritasi peritonium yang dapat disebabkan oleh hemoperitonium, isi usus atau enzim di rongga peritonikum.

10 Evaluasi luka tembus Menentukan kedalaman luka.
Terjadi perdarahan atau eviserasi melalui luka tembus. Luka tembus abdomen dengan gangguan sirkulasi syok yang keluar harus dicurigai terjadinya perdarahan intraabdominal walaupun tidak ada darah yang keluar dari luka tembus. Eksplorasi luka tembus tidak dilakukan pada luka di atas tulang kosta karena resiko pnemothorak.

11 Evaluasi stabilitas pelvis
Dilakukan dengan mengadakan tekanan pada tulang panggul, untuk mengetahui apakah ada nyeri tekan atau gerakan abnormal yang merupakan tanda adanya fraktur pelvis.

12 Pemeriksaan penis, peritonium dan rektum
Perdarahn melalui lubang uretra merupakan tanda adanya cidera uretra. Ekhimosis atau hematom pada peritonium dan skrotum juga merupakan tanda cidera uretra. Penilaian pada pemeriksaan colok dubur meliputi tonus spinter ani, posisi prostat dan fragmen tulang panggul yang patah. Adanya darah pada sarung tangan menunjukkan adanya cidera usus.

13 Pemeriksaan vagina Robekan pada vagina dapat terjadi karena trauma tembus atau fragmen tulang panggul yang patah.

14 Pemeriksaan glutae Daerah glutae mulai dari puncak krista iliaka sampai gluteal Pada trauma tembus ghlutea harus dicurigai adanya cidera intra abdominal seperti rektum atau pembuluh darah besar.

15 Pemasangan kateter Kateter kandung kemih pada fase resusitasi berguna untuk mengatasi retensi urin, dekompensasi kandung kemih dan pemantauan produksi urin Hematuria merupakan tanda adanya cidera traktus urinarius. Pemasangan kateter urin melalui uretra tidak dianjurkan pada penderita yang dicurigai mengalami cidera uretra.

16 Pemasangan gastric tube
Pada fase resusitasi pemasangan gastric tube berguna untuk mencegah dilatasi gaster akut , aspirasi dan dekompresi abdomen sebelum melakukan diagnostik peritonial lavage. Bila tak ada sumber perdarahan dari orofaring, adanya darah didalam gaster menunjukkan adanya cidera esofagus atau traktus gastrointestinalis bagian atas. Pemasangan gastrik tube melalui hidung tidak dianjurkan pada penderita dengan patah tulang muka atau riwayat adanya patah tulang dasar tengkorak.

17 Pengambilan contoh darah dan urin
Dimasukkan setelah memasukkan kateter intravena sebelum dimasukan cairan resusitasi. Pemeriksaan hematologi: darah rutin dan toksologi. Pemeriksaan urin:analisa urin, toksologi.

18 Pemeriksaan penunjang
Diagnostik peritonial lavage: invasif, cepat sensitifitas 98%, dilakukan pada penderita multiple trauma atau hemodinamik abnormal pada keadaan: Gangguan kesadaran Perubahan sensorik akibat cidera spinal Cidera pada struktur berdekatan abdomen Antisipasi kehilangan kontak dengan penderita.

19 USG Dapat menentukan adanya hemoperitonium dan cidera organ padat intra abdominal Noninvasif teliti,murah dapat diulang berkali-kali.

20 CT-scan Perlu waktu lama
Hanya digunakan pada penderita trauma hemodinamik normal dan tak ada indikasi laparatomi darurat.

21 Foto rongten Serfikal lateral, thorak AP dan pelvis pada penderita dengan multiple life threatening injury. Dilakukan diruang resusitasi ro lain bisa dilakukan bila ABC normal

22 Tindakan airway Lakukan cervical spine immobilitation
Atasi gangguan sumbatan airway Airway harus dijamin lancar

23 breathing Berikan oksigenasi
Atasi penyebab gangguan breathing: tension pneomuthorak, hematotorak Optimalkan ventilasi kalau perlu lakukan bagging

24 circulation Hentikan eksternal bleeding
Gangguan sirkulasi/ syok pada penderita trauma secara umum sebagai akibat dari perdarahan sehingga Perlu infus dua jalur, cairan kristaloid (RL) sebanyak 2 liter tetesan cepat Cari sumber perdarahan Persiapan kamar operasi konsul spesialis bedah abdomen untuk dilakukan eksplorasi (laparatomi). Tranfusi darah sesuai kehilanganya.


Download ppt "Trauma Abdomen Oleh Zaenal Arifin."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google