BAB VII Metode Respons Frekuensi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sistem Kontrol – 8 Review, Transfer Fungsi, Diagram Blok, Dasar SisKon
Advertisements

SISTEM KOORDINAT.
Sistem Linear Oleh Ir. Hartono Siswono, MT.
Kontroler PID Pengendalian Sistem. Pendahuluan Urutan cerita : 1. Pemodelan sistem 2. Analisa sistem 3. Pengendalian sistem Contoh : motor DC 1. Pemodelan.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Analisis Rangkaian Listrik di Kawasan s” 2.
METODE TEMPAT KEDUDUKAN AKAR (ROOT LOCUS)
ANALISIS TANGGAP TRANSIEN
Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLV)
BAB VI Metode Root Locus
mengenai stabilitas, dengan bagian-bagian sebagai berikut :
Karakteristik Respon Dinamik Sistem Lebih Kompleks
Pendahuluan Pada pembahasan sebelumnya, telah dikembangkan rumus untuk parameter kinerja sistem order-dua : Prosentase overshoot (%OS), Time-to-peak (Tp),
Pendahuluan Dalam pembahasan yang lalu, kita telah memperkenalkan root locus yaitu suatu metode yang menganalisis performansi lup tertutup suatu sistem.
Persamaan Kuadrat jika diketahui grafik fungsi kuadrat
Rumus-rumus ini masihkah anda ingat?
Jurusan Teknik Gas dan Petrokimia FTUI
Polar plot dan Nyquist plot Pertemuan ke 9
Pertemuan 13 Kestabilan Sistem
ROOT LOCUS ROOT = akar-akar LOCUS = tempat kedudukan ROOT LOCUS
Pertemuan Analisis dengan Bode Diagram
Pertemuan Tempat Kedudukan Akar(Root Locus Analysis)
Pertemuan Analisis dan Desain sistem pengaturan
Kestabilan Analisa Respon Sistem.
Pertemuan 5-6 Transformasi Laplace Balik dan Grafik Aliran Sinyal
Representasi Sistem (Permodelan Sistem) Budi Setiyono, ST. MT.
“Sistem Kontrol Robust” KELOMPOK 1. Nama Kelompok : 1.Tian Soge’ M6. Nahdiyatul Ursi’ah 2.Samuel Saut7. Ambar Jati W. 3.Davin8. Andri Setya D. 4.Mahdi.
(Fundamental of Control System)
Jaringan Nirkabel Bab #5 – Enkoding Sinyal.
Pendahuluan Untuk mengetahui stabilitas suatu sistem, kita tidak perlu mencari lokasi aktual pole, namun cukup dengan melihat sign-nya, yang akan menunjukkan.
Tips Pembuatan ROOT LOCUS
Root Locus (Lanjutan) Dasar Sistem Kontrol, Kuliah 9.
Pendahuluan Hal yang harus diperhatikan pada saat perancangan sistem kontrol adalah : Respon transien Respon steady-state Stabilitas Dari elemen-elemen.
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-10
CONTROL SYSTEM ENGINEERING (Dasar Sistem Kontrol)
CONTROL SYSTEM ENGINEERING (Dasar Sistem Kontrol)
Bab 10 Analisis Stabilitas
MODULASI ANALOG: Modul #04 TT3213 SISTEM KOMUNIKASI 1
CONTROL SYSTEM ENGINEERING (Dasar Sistem Kontrol)
CONTROL SYSTEM ENGINEERING (Dasar Sistem Kontrol)
(Basic Control System)
Pendahuluan Untuk mengetahui stabilitas suatu sistem, kita tidak perlu mencari lokasi aktual pole, namun cukup dengan melihat sign-nya, yang akan menunjukkan.
CONTROL SYSTEM ENGINEERING (Dasar Sistem Kontrol)
Pertemuan 19 Polar plot dan Nyquist plot
(Fundamental of Control System)
TUGAS PENGENDALIAN KUALITAS
Response Sistem Pengaturan Pertemuan 4
Reduksi Beberapa Subsistem
Bab 9 Tempat Kedudukan Akar (Root Locus)
Pendahuluan Dalam pembahasan yang lalu kita telah menyelesaikan pelajaran kita mengenai root locus dan analisis dan disain sistem kontrol dengan berbasiskan.
Dasar Sistem Kontrol, Kuliah 1
Metode lokasi akar-akar (Root locus method)
Representasi sistem, model, dan transformasi Laplace Pertemuan 2
Bab 9 Tempat Kedudukan Akar (Root Locus)
Pendahuluan Hal yang harus diperhatikan pada saat perancangan sistem kontrol adalah : Respon transien Respon steady-state Stabilitas Dari elemen-elemen.
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-10
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-8
Bab 10. Frekuensi Kompleks dan Fungsi Transfer
FREKUENSI KOMPLEKS DAN FUNGSI TRANSFER
SISTEM PENGATURAN (CONTROL SYSTEM)
Fungsi transfer untuk sistem umpan-balik umum
dimana bentuk responnya ditentukan oleh rasio damping :
Pendahuluan Dalam pembahasan yang lalu kita telah menyelesaikan pelajaran kita mengenai root locus dan analisis dan disain sistem kontrol dengan berbasiskan.
Root Locus (Ringkasan)
Fungsi transfer untuk sistem umpan-balik umum
Respons Frequensi Bab14.
Metode Respons Frekuensi
Analisis Sistem Kontrol
FUNGSI DUA VARIABEL ATAU LEBIH
7. APLIKASI INTEGRAL.
Pertidaksamaan Linear
Transcript presentasi:

BAB VII Metode Respons Frekuensi

Pengertian The frequency response is a representation of the system's response to sinusoidal inputs at varying frequencies. The output of a linear system to a sinusoidal input is a sinusoid of the same frequency but with a different magnitude and phase. The frequency response is defined as the magnitude and phase differences between the input and output sinusoids. In this tutorial, we will see how we can use the open-loop frequency response of a system to predict its behavior in closed-loop.

Ada 2 macam Bode Plot Nyquist Diagram Diagram Bode merupakan salah satu metoda analisa dalam perancangan sistem kendali yang memperhatikan tanggapan frekuensi sistem yang diplot secara logaritmik. Nyquist Diagram

Bode Plot G (s) H(s) Jika suatu sistem memiliki gambar berikut: memiliki fungsi alih G(s)H(s), maka tanggapan frekuensi dapat diperoleh dengan mensubstitusi s =jω. Sehingga diperoleh responnya adalah G(jω)H(jω). Karena G(jω)H(jω) adalah suatu bilangan kompleks, maka untuk menggambarkannya dibutuhkan dua buah grafik yang merupakan fungsi dari ω yaitu: Grafik magnitude terhadap frekuensi Grafik fasa terhadap frekuensi G (s) C(s) H(s) R(s)

Grafik magnitude dan Grafik fasa terhadap frekuensi untuk G(s) =1/(s + 2)

Diagram Nyquist tanggapan frekuensi fungsi kompleks G(jω)H(jω) dapat digambarkan pada bidang kompleks dengan memasukkan nilai frekuensi dari ω=0 sampai dengan ω = ∞. Penggambaran fungsi kompleks dilakukan dengan menguraikannya menjadi besaran magnitude dan fasa sebagai berikut:

lanjutan Dengan menentukan rentang frekuensi yang diinginkan, disusun data seperti tabel Frekuensi ω (rad/s) 0.5 1 2 ... 10

lanjutan Kriteria Nyquist menyatakan bahwa sistem akan stabil apabila bidang sebelah kanan kurva G(jω)H(jω) tidak melingkupi titik (-1,0). Tingkat kestabilan sistem dapat diukur dengan Gain Margin (GM) dan Phase Margin (PM), yang didefinisikan sebagai berikut:

Harga θ pada PM adalah nilai sudut fasa saat kurva Nyquist berpotongan dengan lingkaran berjari-jari satu. Pada sistem yang stabil, GM dan PM-nya selalu positif. Semakin besar nilai GM dan PM, maka semakin stabil sistem tersebut.

Menentukan stabilitas sistem dengan persamaan: Z = N + P dengan N = jumlah perputaran dari origin yang melingkupi titik (-1,0) P = jumlah pole dari fungsi alih open-loop G(s)H(s) yang terletak di sebelah kanan sumbu imeginer (RHP : Right Half Plane) Z = jumlah akar persamaan karakteristik sistem pada RHP

Contoh Nyquist