Grading Karkas 平成30年6月4日.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
IX. PENGARUH CUACA/IKLIM TERHADAP TERNAK
Advertisements

BODY SCORING = BODY CONDITION SCORING = CONDITION SCORING
AGRIBISNIS TERNAK POTONG
PRODUK HASIL PETERNAKAN
Flushing : Peningkatan makanan pada babi betina / dara yang dikawinkan
TUMBUH KEMBANG TUBUH TERNAK
SUSUNAN DAGING.
PENANGANAN BAHAN BAKU.
Pendinginan.
MANAJEMEN BABI II.
PANGAN HEWANI DAGING.
TEKNOLOGI DAGING NYOMAN S. ANTARA, PH.D.
TEKNIK PEMOTONGAN SAPI
Ciri-ciri Daging Oleh : Ristiawati.
PENGOLAHAN HIDANGAN UTAMA DARI DAGING
BABI.
Tanggal : 17 September 2012 Ceramah : 50 menit Diskusi : 50 menit
PENGETAHUAN BAHAN HASIL PERTANIAN (DAGING)
SISTEM SIRKULASI.
HIJAUAN KERING DAN JERAMI
Rumah Pemotongan Hewan (RPH)
PERTUMBUHAN Pertumbuhan merupakan phenomena komplek, dimulai ketika sel telur dibuahi sampai ternak mencapai ukuran dewasa. Perkembangan adalah proses.
Soeparno, Ilmu dan Teknologi Daging. Gama-Press, Yogyakarta.
Produktivitas ditinjau dari aspek pertumbuhan dan perkembangan jaringan Sasaran : produksi daging atau edible portion per unit atau per ekor maksimal Tujuan.
ENERGI SUB BAHASAN: Komponen Energi yang Digunakan Pengukuran Energi
SIFAT-SIFAT FISIK DAN PARAMETER SPESIFIK KUALITAS DAGING
SIFAT SIFAT DAGING.
ILMU DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAGING
Pembekuan Pembekuan merupakan cara pengawetan dengan penyimpanan daging dalam keadaan beku yang dilaksanakan pada suhu di bawah -15C dimana mikroorganisme.
Produktivitas ditinjau dari aspek pertumbuhan dan perkembangan jaringan Sasaran : produksi daging atau edible portion per unit atau per ekor maksimal Tujuan.
MUSCLE SYSTEM Muscle : bundle dari serabut-serabut kontraktil yang menghasilkan suatu gerakan 3 macam jaringan otot pada mamalia dapat dibedakan menurut.
Soeparno, Ilmu dan Teknologi Daging. Gama-Press, Yogyakarta.
PEMBIBITAN SAPI POTONG
KUALITAS DAGING DAPAT DIPERTAHANKAN
HUBUNGAN ANTARA GLIKOGEN -ASAM LAKTAT - pH DAGING
STRES DAN KUALITAS DAGING
TEKNOLOGI DAGING.
AIR.
Penanganan Pasca Panen
JENIS DAGING BERBAGAI SPECIES
Dasar Teknologi Hasil Ternak
Tatap muka ke 6 SISTEM PRODUKSI SAPI POTONG
MUSCLE SYSTEM Muscle : bundle dari serabut-serabut kontraktil yang menghasilkan suatu gerakan 3 macam jaringan otot pada mamalia dapat dibedakan menurut.
Bangsa-Bangsa Sapi dan Kerbau.
ILMU DAGING.
Teknologi Hasil Peternakan (Daging)
Teori Pertumbuhan Pertumbuhan dimulai pada saat terjadinya pembuahan yang kemudian dilanjutkan dengan proses hiperplasia (peningkatan jumlah sel jaringan)
GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASINYA
PEMOTONGAN TERNAK DAN RUMAH POTONG HEWAN
Faktor yang Mempengaruhi Komposisi Karkas/Daging
FISIOLOGI PERTUMBUHAN (GROWTH)
TUMBUH KEMBANG TUBUH TERNAK
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju pendinginan :
KUALITAS DAGING DAPAT DIPERTAHANKAN
EXERCISE PADA SUHU DINGIN
Sistem Muskuloskeletal
PENILAIAN KARKAS.
ANATOMI UNGGAS.
RUANG LINGKUP ILMU DAN TEKNOLOGI DAGING
PENDINGINAN.
TUMBUH KEMBANG TUBUH TERNAK
KELOMPOK 3 “JUDGING” Yosia Dwi Atmo
EXERCISE PADA SUHU DINGIN
Hidangan dari daging dan unggas Oleh : Yulianti
Daging yang baik Manusia butuh makan Makanan yang bergizi lengkap
“T EKNOLOGI P RODUKSI T ERNAK SAPI ” “Bangsa bangsa ternak sapi” Yopy Imenuel ismael, s.st., mm.
Mikroba daging dan daging proses Preservasi Daging
POTONGAN SAYUR, DAGING, UNGGAS, IKAN
Kuliah Agama Islam, Fakultas Peternakan UGM
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah drh.Ekatmo Budi S, SKH.,MM.
Transcript presentasi:

Grading Karkas 平成30年6月4日

Faktor yang Menentukan Kualitas Karkas/Daging Faktor sebelum pemotongan: genetik, spesies, bangsa, tipe ternak, jenis kelamin, umur, pakan termasuk bahan aditif. Faktor setelah pemotongan: metode pelayuan, stimulasi listrik, metode pemasakan, pH karkas dan daging, enzim pengempuk daging, lemak marbling, metode penyimpanan dan preservasi, macam otot dan lokasi otot. 平成30年6月4日

Kualitas Karkas dan Daging Kualitas karkas dan daging terdiri dari nilai karkas (quality grade), dan kualitas hasil (yield grade) Quality grade ditentukan oleh: berat karkas, jumlah daging yang dihasilkan, dan kualitas daging dari karkas tersebut. Quality grade dikelopokkan berdasarkan: jenis kelamin atau tipe ternak yang menghasilkan karkas, umur atau kedewasaan ternak, dan jumlah lemak intramuskular atau marbling di dalam otot. 平成30年6月4日

Faktor yang Memepengaruhi Quality Grade Maturitas (umur pemotongan), Kelas (jenis daging), Kekerasan (firmness), Tekstur otot, Jumlah distribusi marbling, Jenis kelamin, Konformasi karkas, Analisis hasil, 平成30年6月4日

Quality Grade Prime, Choice, Select, Standard, Commercial, Utility, Cutter Canner 平成30年6月4日

1. Prime Karkas dari ternak muda mempunyai karakteristik antara lain: ribeye muscle berwarna merah terang, dan tekstur bagus, jumlah marbling minimum sedikit cukup dan rib eye muscle moderat firm. Karkas dari ternak lebih tua mempunyai karakteristik antara lain: permukaan potongan daging mempunyai tekstur yang baik, marblingnya sedikit cukup, dan rib eye muscle terlihat firm, 平成30年6月4日

2. Choice Karkas dari ternak muda mempunyai karakteristik antara lain: warna rib eye muscle moderat merah terang, dan tekstur yang bagus, jumlah marbling minimum kecil dan rib eye muscle sedikit soft. Karkas dari ternak lebih tua mempunyai karakteristik antara lain: permukaan potongan daging bertekstur baik, jumlah marbling minimum modest, dan rib eye muscle sedikit firm. 平成30年6月4日

3. Select Karkas dari ternak muda mempunyai karakteristik antara lain: jumlah marbling minimum slight, dan rib eye muscle moderat soft, and warna sedikit cerah, serta tekstur yang baik. 平成30年6月4日

4. Standard Karkas mempunyai karakteristik antara lain: warna rib eye sedikit merah gelap, tekstur baik, jumlah marbling minimum, rib eye muscle terlihat soft. Karkas dari ternak lebih tua mempunyai karakteristik antara lain: permukaan potongan daging bertekstur moderat baik, minimum devoid marbling, dan rib eye muscle terlihat moderat soft 平成30年6月4日

5. Commercial Karkas dari ternak muda mempunyai karaakteristik antara lain: rib eye muscle berwarna moderat merah gelap dan bertekstur sedikit coarse, jumlah marbling minimum kecil, dan rib eye muscle terlihat sedikit firm. Karkas dari ternak lebih tua mempunyai karakteristik antara lain: rib eye muscle berwarna merah gelap, dan bertekstur coarse, jumlah marbling minimum moderat, rib eye muscle terlihat firm. 平成30年6月4日

6. Utility Karkas dari ternak muda mempunyai karakteristik antara lain: rib eye muscle berwarna sedikit merah gelap, dan bertekstur baik, jumlah marbling devoid dan rib eye terlihat soft dan sedikit berair. Karkas dari ternak lebih tua mempunyai karakteristik antara lain: rib eye muscle berwarna merah sangat gelap, dan bertekstur coarse, jumlah marbling minimum sedikit dan rib eye muscle terlihat sedikit firm. 平成30年6月4日

7. Cutter Karkas dari ternak muda mempunyai karakteristik antara lain: rib eye muscle berwarna sedikit merah gelap, dan bertekstur halus, jumlah marbling devoid, dan rib eye muscle terlihat sangat soft dan berair. Karkas dari ternak lebih tua mempunyai karakteristik antara lain: rib eye muscle berwarna sangat merah gelap, bertekstur coarse, jumlah marbling devoid dan rib eye muscle terlihat soft dan sedikit berair. 平成30年6月4日

8. Canner Karkas mempunyai karakteristik yang lebih rendah dari persyaratan minimum yang dibutuhkan untuk Cutter grade. 平成30年6月4日

Beberapa definisi Hot carcass adalah berat karkas panas atau belum dilayukan setelah pemotongan dan dihilangkan kulit, kepala, kaki dan organ dalam. Dressing percentage (persetase karkas) adalah berat hot carcass (karkas panas) dibagi berat kosong ternak saat dipotong dikalikan 100%. 平成30年6月4日

Beberapa definisi Rib eye area (REA) adalah luas area mata loin pada posisi rusuk ke-12 dan ke-13. REA merupakan indikator jumlah daging dalam karkas. REA semakin tinggi menunjukkan daging semakin banyak. Fat thickness adalah ukuran ketebalan lemak eksternal pada karkas, ditentukan pada titik ¾ dari otot Longissimus dorsi dari tulang chine. Fat thickness meningkat menurunkan cutability dan persen produk retail. 平成30年6月4日

Beberapa definisi Internal Fat atau Kidney, pelvic, and heart (KPH) fat adalah persentase lemak KPH dibagi dengan berat karkas panas dikalikan 100%. KPH fat meningkat akan menurunkan persen produk retail. Intramuscular fat (IMF) atau marbling adalah lemak di dalam daging.Marbling merupakan flek lemak dalam dalam daging. Marbling dievaluasi pada rib eye pada rusuk ke-12 dan ke-13. 平成30年6月4日

Rib eye area measurement 平成30年6月4日

Fat thickness measurement 平成30年6月4日

Yield Grade Sapi Ketebalan lemak eksternal (inchi). KPH (kidney, pelvic, heart) fat (% berat karkas). Luas REA (rib eye area) atau LEA (loin eye area) - (inchi2) Berat karkas - (lbs) 平成30年6月4日

Yield Grade Domba Ketebalan lemak subkutan (inchi). Lemak ginjal dan pelvik (% berat karkas). Skor konformasi paha (skor tertinggi 15) 平成30年6月4日

Metode Pengukuran Tebal lemak eksternal diukur pada permukaan otot LD pada bagian loin. Persentase lemak KPH diukur dari berat lemak KPH dibagi berat karkas. Luas LEA diukur pada penampang otot LD bagian loin. Berat karkas diukur dari berat karkas segar atau berat karkas layu x 1,02. 平成30年6月4日

Perhitungan Yield Grade Untuk Sapi YG = 2,50 + (2,50 x Tebal Lemak Eksternal) + (0,20 x Persentase Lemak KPH) + (0,0038 x Berat Karkas) - (0,32 x Luas LEA) Untuk Domba/Kambing YG = 1,66 + (1,66 x Tebal Lemak Eksternal) + (0,25 x Persentase Lemak KPH) – (0,05 x Skor Konformasi Paha) Skor konformasi paha: 15, 14, 13, 12, … 01 平成30年6月4日

Kriteria Penilaian Hasil perhitungan kualitas hasil dibulatkan ke bawah. YG dinilai dari angka 1 sampai 5. YG terendah menghasilkan daging dengan jumlah tertinggi. 平成30年6月4日

Contoh Perhitungan Yield Grade Berat karkas : 610 lbs Gade : prime Tebal lemak eksternal : 0,7 inchi Persentase lemak KPH : 4,5% Luas LEA : 10,4 inchi2 YG = 2,50 + (2,50 x 0,7) + (0,20 x 4,5) + (0,0038 x 610) – (0,32 x 10,4) = 4,14 = 4 平成30年6月4日

Perhitungan YG dengan metode Shortcut Berat karkas: Semakin tinggi berat karkas akan semakin meningkatkan nilai YG Setiap kenaikan berat karkas 100 lbs akan meningkatkan 0,4 YG. Luas LEA: Semakin besar nilai LEA akan semakin menurunkan nilai YG Setiap kenaikan LEA 1 inchi2 akan menurunkan 0,3 YG 平成30年6月4日

Perhitungan YG dengan metode Shortcut Tebal Lemak Eksternal: Semakin tinggi tebal lemak eksternal akan semakin meningkatkan nilai YG Setiap kenaikan tebal lemak eksternal 0,1 inchi akan meningkatkan 0,25 YG. Persentase Lemak KPH: Semakin besar persentase lemak KPH akan semakin meningkatkan nilai YG Setiap kenaikan persentase lemak KPH 1% akan meningkatkan 0,2 YG 平成30年6月4日

Contoh Perhitungan Rata-rata karkas di gudang mempunyai YG : 3,5 Berat karkas : 600 lbs Luas LEA : 11 inchi2 Tebal lemak eksternal : 0,6 inchi Persentase lemak KPH : 3,5% 平成30年6月4日

Pengaturan (adjustment) Contoh Perhitungan Karkas Perbedaan dengan rata2 Pengaturan (adjustment) Berat karkas 700 +100 +0,4 (1x0,4) Luas LEA 13 +2 -0,6 (2x0,3) Lemak Eksternal 0,5 -0,1 -0,25 (1x0,25) Lemak KPH 2,5 -1 -0,2 (1x0,20) Total pengaturan -0,65 YG = 3,5 – 0,65 = 2,85 = 2 平成30年6月4日

Yield Grade 1 Karkas Yield Grade 1 mempunyai karakteristik antara lain: hanya lapisan tipis eksternal fat pada rib, loin, rump, dan sedikit pada flank dan udder, lapisan lemak sangat tipis juga terdapat pada soulder dan neck, otot terlihat melalui lapisan lemak di sebagian besar area karkas. Contoh YG1: Berat karkas: 500-pound, external fat: 0,3 inchi, REA: 11.5 square inches dan KPH fat: 2,5%. Berat karkas: 800-pound, externak fat: 0,4 inchi, REA: 16.0 square inches, external fat: 2,5% 平成30年6月4日

Yield Grade 2 Karkas Yield Grade 2 mempunyai karakteristik antara lain hampir seluruh karkas tertutup lemak, tetapi otot masih terlihat di sekitar bahu dan leher. Lapisan lemak tipis pada loin, rib, inside round, dan lapisan lemak lebih tebal pada rump dan hip, serta ada lemak flank, dan udder. Contoh YG 2: Berat karkas: 500-pound, external fat: 0,5 inchi, REA: 10,5 square inches dan KPH fat: 3,5%. Berat karkas: 800-pound, externak fat: 0,6 inchi, REA: 15.0 square inches, external fat: 3,5% 平成30年6月4日

Yield Grade 3 Karkas Yield Grade 3 mempunyai karakeristik antara lain karkas tertutup semua oleh lemak, daging tampak pada bagian neck dan round luar, lapisan tipis lemak pada loin, rib, round dalam, dan lapiran lemak lebih tebal pada rump, hip, dan clod, deposit lemak agak banyak pada flank dan udder. Contoh YG 3: Berat karkas: 500-pound, external fat: 0,7 inchi, REA: 9,5 square inches dan KPH fat: 4,0%. Berat karkas: 800-pound, externak fat: 0,8 inchi, REA: 14.0 square inches, external fat: 4,5% 平成30年6月4日

Yield Grade 4 Karkas Yield Grade 4 mempunyai karakteristik antara kain: karkas tertutup seluruhnya dengan lemak, Daging hanya terlihat pada shank, plate dan flank luar, lapisan lemak tipis moderat pada poin, rib, round luar dan lapisan lemak tebal pada rump, hip, dan clod, deposisi lemak banyak terdapat pada flank dan udder. Contoh YG 4: Berat karkas: 500-pound, external fat: 1,0 inchi, REA: 9,0 square inches dan KPH fat: 4,5%. Berat karkas: 800-pound, externak fat: 1,1 inchi, REA: 13.5 square inches, external fat: 5,0% 平成30年6月4日

Yield Grade 5 Karkas Yield Grade 5 mempunyai karakteristik antara lain mempunyai lebih banyak lemak pada semua bagian karkas, mempunyai sedikit REA dan lebih banyak KPH fat dibandingkan dengan Yield Grade 4. Contoh YG 5: Berat karkas: 750-pound, external fat: 1,1 inchi, REA: 10,9 square inches dan KPH fat: 5,0%. 平成30年6月4日

Potongan Primal Karkas Potongan primal beef terdiri dari: Seperempat depan: chuck, brisket, plate, Seperempat belakang: round, rump, loin, flank, Potongan primal kambing dan domba terdiri dari: Shoulder, rib, shank, breast, leg, loin dan flank, Potongan primal karkas veal terdiri dari: Shoulder, rib, loin, leg, shank, breast dan flank, Potongan primal karkas babi: Ham, loin, butt, picnic, bacon, belly, spare rib, jowl, kaki, tulang leher, lemak punggung, plate dan lemak loin. 平成30年6月4日

Peta Daging Sapi Round 27% Sirloin 9% Shortloin 8% Rib 9,5% Chuck 26% Brisket 6% Foreshank 4% Shortplate 5,5% Flank 4% 平成30年6月4日

平成30年6月4日

Shoulder Muscles Pectoralis, Latissimus dorsi, Longissimus dorsi, Triceps brachii, Infraspinatus, Supraspinatus, and Trapezius. 平成30年6月4日

Shoulder Muscles 平成30年6月4日

Loin Muscles Longissimus dorsi (LD), Psoas major (PM) Gluteus medius (GM) 平成30年6月4日

Loin Muscles 平成30年6月4日

Hindleg Muscles Biceps femoris, Semitendinosus, Semimembranosus, Vastus lateralis, Tensor fascia lata, Gluteus medius. 平成30年6月4日

Hindleg Muscles 平成30年6月4日

Konvesi Otot Menjadi Daging Terhentinya sistem peredaran darah. Pelepasan panas pasca pemotongan. Pelayuan karkas. 平成30年6月4日

Sistem peredaran darah Terhentinya sistem peredaran darah setelah pemotongan menyebabkan persediaan oksigen dalam otot habis,maka proses aerobik dan sistem enzim sitokrom berhenti. Metabolisme energi/pemecahan glukosa menjadi asam laktat berubah dari aerob menjadi an aerob. 平成30年6月4日

Produksi panas postmortem Pengaturan temperatur oleh sistem sirkulasi darah terhenti, sehingga terjadi kenaikan temperatur tubuh setelah pemotongan. Kenaikan temperatur postmortem juga menurunkan pH otot postmortem. 平成30年6月4日

Pelayuan Pelayuan disebut juga aging atau conditioning. Pelayuan adalah penanganan karkas/ daging segar dengan cara menggantungkan/menyimpan selama waktu tertentu pada temperatur tertentu di atas titik beku karkas/daging (-1,5oC). Sebelum dilayukan biasanya karkas didinginkan (chilling) pada suhu -4 sampai 1oC selama 24 jam. 平成30年6月4日

Pelayuan Karkas sapi perlu dilayukan, sdangkan kambing domba tidak perlu dilayukan. Terjadi proses pengempukan daging selama proses pelayuan, karena terjadi penurunan pH. Pengaruh pengempukan dari pelayuan dipengaruhi oleh temperatur dan waktu. Pelayuan dengan temperatur yang lebih tinggi akan menghasilkan derajat keempukan tertentu dengan waktu yang lebih cepat. 平成30年6月4日

Pengaruh perlakuan terhadap kualitas Daging Penangan sebelum dipotong Stimulasi listrik Metode pemasakan 平成30年6月4日

Penangan sebelum dipotong Faktor lingkungan sebelum dipotong yang berinteraksi dengan faktor biologis yaitu resistensi terhadap stres. Pemuasaan ternak sebelum dipootong dapat mengurangi resiko kontaminasi isi saluran pencernaan, mempermudah penanganan, dan memberikan persentase karkas yang akurat.. 平成30年6月4日

Penangan sebelum dipotong Pengistirahatan ternak sebelum dipotong dapat mengembalikan cadangan energi (glikogen) otot, sehingga proses glikolisis postmortem dapat berjalan sempurna. 平成30年6月4日

Stimulasi Listrik Stimulasi listrik akan mempercepat laju glikolisis, sehingga pH otot menjadi lebih cepat turun. Stimulasi listrik dapat menyebabkan warna otot menjadi merah terang, sehingga palatability characteristics nya meningkat. Stimulasi listrik juga dapat meregangkan otot sehingga otot menjadi lebih empuk. 平成30年6月4日

Metode pemasakan Kualitas daging masak ditentukan oleh temperatur dan lama waktu pemasakan. Pemasakan dengan metode panggang dengan oven, temperatur 135-180oC, sampai temperatur internal 50-70oC. Pemasakan dengan perebusan pada temperatur 45-90oC. Temperatur 80oC paling ideal untuk pemasakan daging dengan metode perebusan. 平成30年6月4日

Metode pemasakan Pemasakan menyebabkan jaringan ikat menjadi lebih lunak, tetapi protein miofibril cenderung menjadi a lot. 平成30年6月4日