Penetapan Tujuan dan Pengambilan Keputusan sig_faizal@yahoo.com PERTEMUAN 4 Penetapan Tujuan dan Pengambilan Keputusan
Definisi Tujuan Tujuan adalah suatu hasil akhir, titik akhir atau segala sesuatu yang akan dicapai (T.Hani Handoko, 2001) Tujuan organisasi merupakan suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan di mana organisasi bermaksud untuk merealisasikan (Etzioni, 1964) sig_faizal@yahoo.com
Misi Organisasi Misi atau maksud organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar yang membedakan orgaisasi dari organisasi-organisasi lainnya dan mengindentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal produk dan pasar (T.Hani Handoko, 2001) sig_faizal@yahoo.com
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Penetapan Tujuan Strategik sig_faizal@yahoo.com
Fungsi dan Tujuan Organisasi Pedoman Bagi Kegiatan Sumber Legitimasi Standar Pelaksanaan Sumber Motivasi Dasar rasional Pengorganisasian sig_faizal@yahoo.com
Proses Perumusan Tujuan sig_faizal@yahoo.com
Beberapa hal yang perlu diperhatikan manajer dalam perumusan tujuan Proses perumusan tujuan hendaknya melibatkan individu-individu yang bertanggungjawab terhadap pencapaian tujuan. Manajer puncak sebagai perumus tujuan umum, hendaknya bertanggung jawab untuk menurunkan tujuan-tujuan pada tingkatan-tingkatan lebih rendah. Tujuan harus realistik, diselaraskan dengan lingkungan internaldan ekstemal, baik sekarang maupun di waktu yang akan datang. Tujuan harus jelas, beralasan dan bersifat menantang para anggota organisasi. Tujuan-tujuan umum hendaknya dinyatakan secara sederhana agar mudah dipahami dan diingat oleh para pelaksana. Tujuan bidang fungsional organisasi harus konsisten dengan tujuan umum. Manajemen harus selalu meninjau kembali tujuan yang telah ditetapkan, dan bila perlu merubah dan memperbaikinya sesuaiperkembangan lingkungan. sig_faizal@yahoo.com
MANAGEMENT BY OBJECTIVES (MBO) MBO pertama kali diperkenalkan oleh Pater Drucker dalam bukunya The Practice of Management tahun 1954. MBO merupakan penetapan tujuan-tujuan umum oleh para manajer dan bawahan yang bekerja bersama, penentuan bidang tanggung jawab utama setiap individu yang dirumuskan secara jelas dalam bentuk hasil-hasil (sasaran-sasaran) dapat diukur yang diharapkan dan penggunaan ukuran-ukuran tersebut sebagai pedoman pengoperasian satuan-satuan kerja serta penilaian sumbangan masing-masing anggota sig_faizal@yahoo.com
UNSUR-UNSUR MANAGEMENT BY OBJECTIVES (MBO) Komitmen pada program Penetapan tujuan manajemen puncak Tujuan-tujuan perseorangan Partisipasi Otonomi dalam implementasi rencana Peninjauan kembali prestasi sig_faizal@yahoo.com
Proses MBO sig_faizal@yahoo.com
KEBAIKAN MANAGEMENT BY OBJECTIVES Memungkmkan para individu mengetahui apa yang diharapkan dari mereka. Membantu dalam perencanaan dengan membuat para manajer menetapkan tujuan dan sasaran. Memperbaiki komunikasi antara manajer dan bawahan. Membuat para individu lebih memusatkan perhatiannya pada tujuan organisasi. Membuat proses evaluasi lebih dapat disamakan melalui pemusatan pada pencapaian tujuan tertentu. Ini juga memuhgkinkan para bawahan mengetahui kualitas pekerjaan mereka dalam hubungannya dengan tujuan organisasi sig_faizal@yahoo.com
KELEMAHAN MANAGEMENT BY OBJECTIVES Konsumsi waktu yang cukup besar Penyesuaian gaya dan dukungan manajemen Penyesuaian dan perubahan Perlunya ketrampilan antara pribadi yang tinggi Deskripsi jabatan Penetapan dan pengkoordinasian tujuan Pengawasan Konflik antara kreatifitas dan MBO sig_faizal@yahoo.com
PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pembuatan keputusan dapat didefinisikan sebagai penentuan serangkaian kegiatan untuk mencapai hasil yang diinginkan (T.H. Handoko, 2001) sig_faizal@yahoo.com
Keputusan Terprogram VS Keputusan Tidak Terprogram Terprogramkan Tidak Terprogramkan Berulang Dirumusakan dengan cermat Aturan atau Algoritma keputusan bagi bawahan untuk digunakan Kadang-Kadang Unik Analisis Baru untuk setiap kejadian sig_faizal@yahoo.com
Keputusan Terprogram VS Keputusan Tidak Terprogram Manajer Puncak Manajer Menengah Manajer Lini Terprogram 1-15 sig_faizal@yahoo.com 9
Proses Pembuatan Keputusan sig_faizal@yahoo.com
Pohon Keputusan sig_faizal@yahoo.com CN#1 70% $3.500 $2.660 $700 30% DN#1 CN#3 70% Univ besar $2.000 $3.000 $660 $2.250 Univ kecil $1.000 Perluasan $1.500 30% $500 70% 70% $1.275 $1.500 $1.275 $1.627 DN#2 $750 CN#4 30% CN#2 30% $1.050 sig_faizal@yahoo.com
Perhitungan CN#1= (0,7 X $3.500)+(0,3 X $700) = $2.660 DN#2= CN#3 > < CN#4 = ($2.250 - $1.500) > < $1.275 = $1.275 CN#2= (0,7 X $1.275)+(0,3 X $1.050) = $1.207 DN#1= Univ Besar > < Univ Kecil = ($2.660-$2.000) > < ($1.207 - $1.000) = $660 > < $207 = $660 Keputusan : Membangun Univ Besar adalah strategi optimal, dengan harapan sebesar $ 660 sig_faizal@yahoo.com
Kebaikan dan Kelemahan Pembuatan Keputusan Kelompok (Gibson, 2002) sig_faizal@yahoo.com
Gaya Pembuatan Keputusan Manajemen (A-E) Dari Vroom - Yetton Manajer membuat keputusan sendiri, dengan menggunakan informasi vang tersedia pada waktu tertentu. Manajer mendapatkan informasi yang diperlukan dari para bawahan dan kemudian menentukan keputusan yang sesuai. Peranan yang dimainkan oleh orang lain adalah lebih dalam hal penyediaan informasi yang diperlukan kepada manajer dibanding perumusan atau penilaian alternatif. Manajer membicarakan masalah dengan para bawahan secara individual dan mendapatkan gagasan-gagasan dan saran-saran tanpa mengikut sertakan para bawahan sebagai suatu kelompok. Kemudian manajer membuat keputusan yang dapat atau tidak mencerminkan masukan-masukan atau perasaan para bawahan. Manajer membicarakan situasi keputusan dengan para bawahan sebagai suatu kelompok dan mengumpulkan gagasan-gagasan dan saran-saran mereka dalam suatu pertemuan kelompok. Keputusan yang dihasilkan dapat atau tidak mencermmkan masukan atau perasaan para bawahan. Manajer membicarakan situasi keputusan dengan para bawahan sebagai suatu kelompok dan kelompok menyusun dan menilai alternatif-altematif. Manajer tidak bermaksud untuk mempengaruhi para bawahan dan berkemginan untuk menerima serta mengimplementasikan setiap keputusan hasil konsensus sig_faizal@yahoo.com
Karakteristik-Karakteristik Situasi (Vroom – Yetton) Adakah persyaratan kualitas di mana suatu penyelesaian lebih rasional dibanding yang lain ? Apakah manajer mempunyai informasi cukup untuk membuat keputusan berkualitas tinggi ? Apakah situasi keputusan terstruktur ? Apakah penerimaan keputusan oleh para bawahan manajer merupakan faktor kritis implementasi efektif keputusan ? Adakah kepastian yang layak bahwa keputusan akan diterima para bawahan bila manajer membuat keputusan sendiri ? Apakah para bawahan manajer menyebarkan tujuan organisasi untuk dicapai bila masalah dipecahkan ? Apakah penyelesaian yang disukai akan menyebabkan konflik di antara para bawahan ?' sig_faizal@yahoo.com
Model Keputusan (Vroom – Yetton) sig_faizal@yahoo.com