KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT Dr. H. MUHAMMAD TOYO BURRAHIM, S.Ked
. TUJUAN: MAMPU Menjelaskan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh 1. Keseimbangan cairan elektrolit 2. Peristiwa difusi, osmosis dan filtrasi 3. Terbentuknya edema 4. Keseimbangan asam basa .
. .
Jumlah dan Komposisi Cairan Tubuh ± 60 % BB orang dewasa terdiri dari cairan (air dan elektrolit) Faktor yang mempengaruhi jumlah cairan tubuh : Umur : muda > tua Jenis kelaminn : laki > wanita Kandungan lemak tubuh : orang gemuk < kurus
Total body water : 60 % BB Plasma darah : 5 % Cairan Interstitiel : 15 % Cairan Ekstra Sel : 20 % Cairan Intra Sel : 40 %
Cairan tubuh terdapat dalam 2 kompartemen Ruang intraseluler (cairan dalam sel) : 2/3 cairan tubuh, terdapat pada masa otot skeletal Ruang ekstraseluler (cairan diluar sel) : 1/3 cairan tubuh
Kompartemen Cairan Ekstraseluler Dibagi : Ruang intravaskuler (cairan dalam pembuluh darah) mengandung plasma dimana ±3 lt dari rata-rata 6 lt cairan darah terdiri dari plasma ,3 lt sisanya tediri : eritrosit, leukosit, trombosit Ruang interstisiel mengandung cairan yang mengelilingi sel berjumlah ± 8 lt pada orang dewasa, contah : limpe Ruang transeluler : merupakan bagian terkecil dari cairan ekstraseluler, contoh : cairan cerebrospinal, perikardial,sinovial,intraokuler
Cairan tubuh normalnya berpindah antara kedua kompartemen atau ruang utama dalam upaya mempertahankan keseimbangan antara kedua ruangan itu. Kehilangan cairan tubuh akan mengganggu keseimbangan ini
Elektrolit Elektrolit dalam cairan tubuh merupakan kimia aktif (kation mengandung muatan positif dan anion mengandung muatan negatif) Kation utama dalam cairan tubuh : Natrium, Kalium, Magnesium, Kalsium Anion utama dalam cairan tubuh : Klorida, Bikarbonat, Fosfat
Cairan Ekstraseluler (Plasma) Kation Natrium ( Na ) : 142 MEq / l Kalium ( K ) : 5 MEq / l Kalsium ( Ca ) : 5 MEq / l Magnesium ( Mg ) : 2 MEq / l Total Kation 154 MEq / l
Anion : Klorida ( Cl ) : 103 MEq / l Bikarbonat ( HCO3) : 26 MEq / l Fosfat ( PO4 ) : 2 MEq / l Sulfat ( SO4 ) : 1 MEq / l Asam organik : 5 MEq / l Proteinat : 17 MEq / l Total Anion : 154 MEq /l
Cairan Intrasel Kation: Anion : K : 150 MEq/l PO4 150 MEq/l Mg : 40 MEq/l SO4 Na : 10 MEq/l CO3 : 10 MEq/l Proteinat : 40 MEq/l Total kation : Total anion : 200 MEq/l 200 MEq/l
Elektrolit diukur pada bagian yang paling mudah didapatkan dari cairan tubuh ekstraseluler yaitu plasma. Ion Natrium jumlahnya melebihi kation lain dalam cairan ekstraseluler. Merupakan kation penting dalam pengaturan volume cairan tubuh. Retensi Natrium dihubungkan dengan retensi cairan. Kehilangan Na secara besar-besaran dihubungkan dengan penurunan volume cairan tubuh. Elektrolit utama dalam CIS : Kalium, Fosfat
Tubuh mengeluarkan sejumlah besar energi untuk mempertahankan konsentrasi Natrium ekstraseluler yang tinggi dan konsentrasi Kalium intraseluler yang tinggi Tubuh melakukan ini dengan cara pompa membran sel yang menukar ion-ion Natrium dan Kalium
Pergerakan cairan yang normal melalui dinding kapiler ke dalam jaringan tergantung pada : Kekuatan tekanan hidrostatik (tekanan yang dihasilkan oleh cairan pada dinding pembuluh darah) pada kedua ujung pembuluh arteri dan vena Tekanan osmotik yang dihasilkan oleh protein plasma
Arah perpindahan cairan tergantung pada perbedaan dari kedua kekuatan yg berlawanan (tekanan hidrostatik dan Osmotik) Selain elektrolit CES juga mengangkut subtansi lain seperti enzim dan hormon CES juga membawa komponen darah seperti sel darah merah dan sel darah putih keseluruh tubuh
Pengaturan Kompartemen Cairan Tubuh Osmosis Perpindahan cairan menembus membran semi permiabel dari area dengan konsentrasi zat terlarut rendah ke area dengan konsentrasi zat terlarut tinggi . Proses ini berhenti jika konsentrai zat terlarut sama antara kedua sisi membran.
Difusi Kecenderungan alami dari suatu subtansi untuk bergerak dari suatu area dengan konsentrai yang lebih tinggi ke area yang konsentrainya lebih rendah Difusi terjadi melalui perpindahan tidak teratur dari ion dan molekul. Contoh : difusi adalah pertukaran oksigen dan carbondioksida antara kapiler dan aveoli paru
Filtrasi Tekanan hidrostatik dalam kapiler cenderung untuk menyaring cairan keluar dari kompartemen vaskuler ke dalam cairan interstisiel Contoh dari filtrasi : Pergerakan air dan elektrolit dari jaringan kapiler arteri ke cairan interstisiel, dalam hal ini tekanan hidrostatik dihasilkan oleh aksi pompa jantung
Pompa Natrium - Kalium Diketahui bahwa konsentrasi Natrium lebih besar dalam CES dibandingkan dalam CIS, karena ini ada kecenderungan Natrium untuk memasuki sel dengan cara difusi Kecenderungan ini diimbangi oleh pompa Natrium-Kalium yang terdapat pada membran sel dan secara aktif memindahkan natrium dari sel ke dalam CES. Sebaliknya konsentrasi kalium intraseluler yang tinggi dipertahankan dengan memompa kalium ke dalam sel
Rute Pemasukan & Kehilangan Cairan Dalam keadaan sehat seseorang memperoleh cairan dengan minum dan makan. Jika keseimbangn cairan bersifat kritis catat intake dan output Organ-organ tempat kehilangan cairan : 1. Ginjal : volume urin yang biasa pada orang dewasa 1-2 lt/hari. Pengeluaran urin 1ml/kgBB/jam pada semua kelompok usia
2. Kulit : Kehilanghan air dan elektrolit melalui keringat 2. Kulit : Kehilanghan air dan elektrolit melalui keringat. Zat terlarut utama dalam keringat : Na, Cl, K. Kehilangan keringat 0-1000 ml/jam tergantung suhu lingkungan. Demam banyak meningkatkan kehilangan air 3. Paru : Normalnya membuang uap air 300 – 400 ml/hr. Kehilangan lebih besar dengan peningkatan frekuensi atau kedalaman pernapasan atau keduanya
4. Traktus gastrointestinal : kehilangan yang lazim 100 – 200 ml/hr, meskipun ± 8 lt cairan bersirkulasi dalam sistem GIT setiap 24 jam. Karena cairan dalam jumlah besar direabsorbsi dalam usus halus, jelas bahwa kehilangan yang besar dapat terjadi melalui saluran GIT jika terjadi diare Pada orang sehat rata2 masukan dan haluran air dalam 24 jam kurang lebih sama
Fungsi Cairan Tubuh Struktur dan fungsi organ jaringan tubuh memerlukan air Sarana transport eritrosit Bahan pelarut reaksi kimia : H2O Memperkecil pengaruh perubahan produksi panas tubuh Mempermudah penurunan suhu tubuh : keringat
Peranan Cairan Tubuh Dalam Homeostatis Proses untuk mempertahankan keadaan statis atau konstan dalam lingkungan interna. Berperan cairan tubuh Mekanisme pengaturan keseimbangan cairan tubuh baik susunan maupun volume.
Dehidrasi Adalah ; Kehilangan cairan tubuh berlebihan karena pengeluaran CES berlebih atau pengurangan CES Klasifikasi Dehidrasi (Rubner) Dehidrasi : 10 % BB Bahaya 20 – 22 % dapat menyebabkan kematian
Dehidrasi Ringan 5 % BB Sedang 5 – 10 % BB Berat > 10 % BB
Faktor Penyebab Dehidrasi Kulit : keringat >>, Demam, luka bakar Saluran cerna : muntah, diare Saluran kemih : poliuri (DM) Saluran napas : Hiperventilasi Pembuluh darah : perdarahan Tindakan Dehidrasi : beri cairan melalui oral, NGT, Intra vena
Sekian