PSIKOLOGI SOSIAL I “Dinamika Kelompok” Tanti Nurmala 2012.08.0.0012 Yulia Putri R 2012.08.0.0014 Lia Anggraeni 2012.08.0.0015 Ira Puspita R 2012.08.0.0048 Dinda Kusuma S 2012.08.0.0072
Pendahuluan Manusia merupakan makhluk sosial dimana setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan memerlukan orang lain. Dengan begitu manusia cenderung membentuk kelompok-kelompok kecil sebagai sarana berinteraksi dan mengembangkan diri. Dalam kelompok tak luput dari dinamika-dinamika kelompok pula.
Pengertian Dinamika Kelompok Dinamika kelompok berasal dari dua yakni kata dinamika dan kelompok, yaitu: Dinamika berati interaksi atau interdependensi antara kelompok satu dengan yang lain. Kelompok adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama. Pengertian Dinamika Kelompok Menurut Para Ahli Jacobs, Harvill dan Manson (1994); Dinamika kelompok adalah kekuatan yang saling mempengaruhi hubungan timbal balik kelompok dengan interaksi yang terjadi antara anggota kelompok dengan pemimpin yang diberi pengaruh kuat pada perkembangan kelompok.
Lanjutan… Benyamin B. Wolman, Dictionary of Behavioral Science Dinamika Kelompok adalah studi tentang hubungan sebab akibat yang ada di dalam kelompok, tentang perkembangan hubungan sebab akibat yang terjadi di dalam kelompok, tentang teknik-teknik untuk mengubah hubungan interpersonal dan attitude di dalam kelompok. Slamet Santosa (2004: 5), Slamet mengartikan Dinamika Kelompok sebagai suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang satu dengan yang lain; antar anggota kelompok mempunyai hubungan psikologis yang berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama-sama.
Kesimpulan : Dinamika kelompok adalah kekuatan yang saling mempengaruhi hubungan timbal balik kelompok dengan interaksi yang terjadi antara anggota kelompok dengan pemimpin. Proses dinamika kelompok mulai dari individu sebagai pribadi yang masuk ke dalam kelompok dengan latar belakang yang berbeda-beda, belum mengenal antar individu yang ada dalam kelompok.
Fungsi Dinamika Kelompok Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup. Memudahkan pekerjaan. Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga selesai lebih cepat, efektif dan efisien.
Tujuan Dinamika Kelompok Membangkitkan kepekaan diri seorang anggota kelompok terhadap anggota kelompok lain, sehingga dapat menimbulkan rasa saling menghargai Menimbulkan rasa solidaritas anggota sehingga dapat saling menghormati dan saling menghargai pendapat orang lain Menciptakan komunikasi yang terbuka terhadap sesama anggota kelompok Menimbulkan adanya i’tikad yang baik diantara sesama anggota kelompok
Teori Kelompok Menurut Beberapa Ahli Teori Kedekatan (Propinquity Theory) Teori yang Mendasarkan pada Aktivitas-aktivitas, Interaksi-interaksi, dan Sentimen-sentimen (Perasaan dan Emosi) Teori Keseimbangan (A Balance Theory of Group Formation) Teori Alasan Praktis (Practical Theory)
Kelebihan dan kekurangan Kelompok Kelebihan Kelompok: Keterbukaan antar anggota kelompok untuk memberi dan menerima informasi dan pendapat anggota yang lain. Kemauan anggota kelompok untuk mendahulukan kepentingan kelompoknya dibanding kepentingan pribadi. Kekurangan Kelompok: Kekurangan pada kelompok bisa disebabkan karena waktu penugasan, tempat atau jarak anggota kelompok yang berjauhan yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas pertemuan.
Contoh Kasus Anggota Kopassus terlibat pembunuhan empat tahanan. Tim Investigasi TNI AD mengatakan 11 anggota Kopassus Grup 2 Kartosuro terlibat pembunuhan empat tahanan di LP Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Kepala Tim Investigasi, Brigjen TNI Unggul K Yudoyono mengatakan dalam aksi penyerangan tersebut satu pelaku berinisial U bertugas sebagai eksekutor. Sembilan dari 11 pelaku yang terlibat dalam peristiwa itu berpangkat bintara dan tamtama. Dia mengatakan aksi tersebut didasari atas semangat membela rekan mereka, Serka Heru Santoso yang tewas karena tindakan empat tahanan tersebut. "Peristiwa Penyerangan ke Lapas 2B Cebongan Sleman sebagai akibat dari pembunuhan yang dilakukan oleh kelompok preman terhadap Serka Heru Santoso dan pembacokan terhadap Sertu Sriyono, yang salah satunya adalah mantan anggota Kopassus," kata Brigjen Unggul Yudoyono. Dalam aksinya para pelaku, menurut Unggul, menggunakan 6 senjata masing-masing yaitu 3 jenis senjata AK-47, 2 pucuk AK-47 replika, dan satu pucuk pistol SIG Sauer replika. "Atas dasar dari hasil investigasi, proses hukum selanjutnya akan segera dilaksanakan oleh Puspom AD," katanya.
Analisa Kasus Salah satu tujuan dinamika kelompok adalah menimbulkan rasa solidaritas anggota, apabila solidaritas tersebut sudah terbentuk maka hal apapun akan dilakukan oleh anggotanya untuk mempertahankan solidaritas tersebut. Berusaha menjaga apabila berlebihan pun maka bisa menyebabkan kebrutalan-kebrutalan yang bahkan bisa menimbulkan konflik antar kelompok. Anggota akan saling menjaga satu sama lain dan apabila ada kelompok lain yang mengusik salah satu anggota kelompok tersebut, maka bisa jadi anggota lainnya tidak akan terima akan hal tersebut bahkan terprovokasi untuk melakukan serangan balik untuk membalaskan dendam anggota kelompoknya tersebut. Dengan mudah anggota kelompok tersebut bisa memprovokasi anggota-anggota lainnya dalam kelompoknya tersebut untuk melakukan sesuatu baik itu hal baik atau hal buruk. Peristiwa ini dapat dijelaskan dalam teori interaksi menurut Homans yaitu mendasarkan pada aktifitas-aktifitas interaksi dan sentimen-sentimen perasaan dan emosi. Dijelaskan oleh Miftah Thoha dalam yusuf (1988:71), semakin banyak aktifitas seseorang dilakukan dengan orang lain semakin beraneka interaksi-interaksinya dan juga semakin kuat tumbuhnya sentiment-sentimen mereka. Jadi semakin erat hubungan interaksi antara anggota kelompok, menimbulkan rasa solidaritas yang tinggi terhadap anggota kelompok.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH