ALGORITMA GRAF.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Wibisono Sukmo Wardhono, ST, MT anyquestion?
Advertisements

PERTEMUAN 14 POHON (TREE).
Graf Berarah PART 5 DOSEN : AHMAD APANDI, ST.
TEORI GRAF Oleh : Yohana N, S.Kom.
Algoritma Greedy (lanjutan)
Bab IX P O H O N waniwatining.
BAB 9 POHON.
P O H O N.
GRAPH STRUKTUR DATA Disusun Oleh :
Pohon.
PART 4 TREE (POHON) Dosen : Ahmad Apandi, ST
*copyleft*1 Ade Ariyani A Agung Taufiqurrahman Annas Firdausi Hario Adit W Kartika Anindya P Kelompok XII Implementation of Dijkstra’s Shortest Path Algorithm.
BAB 8 GRAF.
APLIKASI PENGOPTIMALAN JARINGAN LISTRIK
Pendahuluan Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut Representasi : Objek : noktah, bulatan.
5. Pohon Merentang Minimum
BAB VIII G R A F.
BAB 9 POHON.
TEORI GRAF.
APLIKASI GRAF.
Created by: Agus Nofal( ) Eny Sri Wiji Astuty( ) Ponirin( ) Masalah Lintasan Terpendek.
Algoritma Greedy (lanjutan)
Fak. Teknologi Industri
TEORI GRAPH (LANJUTAN)
Algoritma Greedy Team Fasilkom.
Pohon Matematika Diskrit
Teori Graph Ninuk Wiliani.
MATRIKS PENYAJIAN GRAPH
P O H O N ( T R E E ) Fitri Utaminingrum
TERAPAN POHON BINER.
Greedy Pertemuan 7.
Analisis Jaringan.
Modul 5 Algoritma & Struktur Data
Pertemuan 12 METODA GREEDY lanjutan….
Algoritma Greedy (lanjutan)
ALGORITMA GREEDY, KRUSKAL, MINIMUM SPANNING TREE
Pertemuan II : pengenalan graf
Kuliah ke 6 Strategi Algoritma
Algoritma Prim Algoritma Kruskal Algoritma Dijkstra
Matematika Diskrit Semester Ganjil TA Short Path.
Quiz on Classroom Imam Suharjo
BAB 10: Short Path Matematika Diskrit DU1023 Heru Nugroho, S.Si., M.T.
STRUKTUR DATA Struktur Data Graf.
P O H O N ( T R E E ) Fitri Utaminingrum
Pohon.
Trees Directed Graph Algoritma Dijkstra
ANALISA JARINGAN.
Analisa Jaringan Teori Optimasi Teori Optimasi.
Kisi-Kisi UAS 2016 Imam Suharjo
GRAF (Bab 9) Informatics Engineering Department TRUNOJOYO UNIVERSITY
P O H O N ( T R E E ) Fitri Utaminingrum
ANALISA JARINGAN.
TUGAS MATEMATIKA DISKRIT KELAS B (POHON) Engelinus Nana ( ) Eka Christy ( ) Engelinus Nana ( ) Eka Christy ( )
Pohon Rinaldi M/IF2120 Matdis.
Pohon Merentang Matematika Diskrit.
ALGORITMA GREEDY : MINIMUM SPANNING TREE
Matematika Diskrit TIF (4 sks) 3/9/ /5/2010.
RANCANGAN APLIKASI JAVA APPLET DALAM ANALISA Agung Nugraha Fasa,
Model Jaringan.
POHON DAN APLIKASI GRAF
Graf By Serdiwansyah N. A..
Algoritma dan Struktur Data Lanjut
Algoritma dan Struktur Data
Algoritma dan Struktur Data
Pertemuan – 13 GRAF.
Jenis-jenis Graf Tertentu Oleh: Mulyono & Isnaini Rosyida
Anyquestion?.
Aplikasi Graph Minimum Spaning Tree Shortest Path.
Logika Matematika/DPH1A3
Graf dan Analisa Algoritma
Transcript presentasi:

ALGORITMA GRAF

Ada dua jenis algoritma dalam bab ini, yaitu : a. Algoritma Kruskal Algoritma ini digunakan untuk menentukan pohon perentang terbobot minimum. b. Algoritma Dijkstra Algoritma ini digunakan untuk menentukan lintasan terpendek pada graf berbobot.

Algoritma Kruskal : Pilih busur e1 sehingga bobot w(e1) yang paling kecil. 2. Jika busur e1, e2, ..., ek telah terpilih, pilih busur ek+1 dari busur yang belum dipilih sedemikian hingga (i) ek+1 tidak menjadi siklus di G dengan busur e1, e2, ..., ek (ii) w(ek+1) sekecil mungkin berhubungan dengan (i) 3. Berhenti ketika langkah 2 tidak dapat dilanjutkan lagi.

Algoritma Kruskal Contoh : Gunakan Algoritma Kruskal untuk menentukan pohon perentang terbobot minimum ! 6 7 5 4 8 2 3 1

Algoritma Kruskal Solusi : 6 7 5 4 8 2 3 1 6 7 5 4 8 2 3 1 6 7 5 4 8 2 3 1 6 7 5 4 8 2 3 1 6 7 5 4 8 2 3 1 6 7 5 4 8 2 3 1

hasil 2 3 4 1 2 5 Bobot dari minimal spanning tree adalah : 17

Lintasan Terpendek Lintasan terpendek dapat diartikan sebagai bobot minimal dari suatu lintasan, yaitu jumlah bobot dari seluruh busur yang membentuk lintasan. Hanya terdapat satu bobot lintasan yang memenuhi, sedangkan lintasannya sendiri dapat lebih dari satu dengan bobot yang sama. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan lintasan terpendek, yaitu metode Dijkstra, Moore, Bellman, Matriks, dan Ford

Terminologi & Asumsi Length merupakan jumlah bobot dari lintasan, sedangkan bobot minimum dari lintasan (u,v) disebut distance d(u,v). Bobot minimum lintasan disebut lintasan terpendek. Jika eЄ E(G) maka w(e) = ∞ Asumsi mencari lintasan terpendek yaitu : 1. G merupakan graf simpel 2. Semua bobot di G positif

Algoritma Dijkstra : Tentukan u0 paling kiri. Biasanya u0 diberi tahu. Lintasan berakhir paling ujung. Lintasan atau busur yang dilalui tidak boleh membentuk cycle. Harus berurutan pemberian labelnya pada tiap simpul. Carilah busur dengan bobot yang paling minimum.

Algoritma Dijkstra [inisialisasi] Ambil L(a)=0. untuk semua vertex x≠a, buat L(x)=∞. Ambil T sebagai himpunan Vertex. Bila z T, stop (L(z) adalah panjang dari path terpendek dari a ke z) Pilih v Є T dengan harga terkecil dari L(v). Tempatkan T=T-(v) Untuk tiap-tiap vertex x Є T adjacent dengan v, buat L(x)=min(L(x),L(V)+W(v,x) Kembali ke langkah 2 Є

Algoritma Dijkstra Contoh : Carilah lintasan terpendek dari u0 ke setiap simpul lainnya, dari graf di bawah ini ! U0 1 4 5 2 3 8 6

Solusi S={u0 } S={u0 , u1 , u 2 , u3 u4 } 5 2 3 8 6 U2 U1 U3 U4 S={u0 , u1 , u 2 , u3 u4 } U0 1 4 5 2 3 8 6 S={u0 } U0 1 4 5 2 3 8 6 U1 S={u0 , u1} U5 U0 1 4 5 2 3 8 6 U2 U1 U3 U4 S={u0 , u1 , u 2 , u3 u4 , u5 } U0 1 4 5 2 3 8 6 U2 U1 S={u0 , u1 , u 2 } U5 U0 1 4 5 2 3 8 6 U2 U1 U3 U4 U6 S={u0 , u1 , u 2 , u3 u4 , u5 ,u6 } U0 1 4 5 2 3 8 6 U2 U1 U3 S={u0 , u1 , u 2 ,u3 } U7 U5 U0 1 4 5 2 3 8 6 U2 U1 U3 U4 U6 S={u0 , u1 , u 2 , u3 u4 , u5 ,u6 ,u7}

Hasil : Jarak u0 ke u1 adalah : 1 Jarak u0 ke u2 adalah : 1+2 = 3 4 5 2 3 8 6 U2 U1 U3 U4 U6 S={u0 , u1 , u 2 , u3 u4 , u5 ,u6 ,u7} Jarak u0 ke u1 adalah : 1 Jarak u0 ke u2 adalah : 1+2 = 3 Jarak u0 ke u3 adalah : 4 Jarak u0 ke u4 adalah : 1+2+2 = 5 Jarak u0 ke u5 adalah : 1+5 = 6 Jarak u0 ke u6 adalah : 1+2+4 = 7 Jarak u0 ke u7 adalah : 1+2+4+1 = 8 S={u0 , u1 , u 2 , u3 u4 , u5 ,u6 ,u7}