KLAUSA
Klausa adalah satuan berupa runtunan katakata berkonstruksi predikatif. Artinya, di dalam konstruksi itu ada komponen, berupa kata atau frase, yang berfungsi sebagai predikat, subjek, objek, dan keterangan. Seperti konstuksi: kamar mandi dan adik mandi, maka dapat dikatakan kamar mandi bukanlah sebuah klusa yang berhubungan. Karena kamar dan mandi bersifat tidak predikatif. Sedangkan adik mandi bersifat predikatif; adik adalah fungsi subjek dan mandi adalah fungsi predikatif.
Perbedaan klausa dan kalimat Klausa berpotensi untuk menjadi kalimat tunggal, karena di dalamnya sudah ada fungsi sintaksis wajib, yaitu subjek dan predikat. Prase dan kata memang mempunyai potensi untuk menjadi kalimat minor; sedangkan klausa menjadi kalimat mayor. Dalam klausa, subjek dikatakan sebagai sesuatu yang menjadi pokok, dasar atau hal, yang ingin dinyatakan oleh pembicara atau penulis. Dalam predikat mengenai subjek itu sendiri, sedangkan dalam objek, wajib jika predikatnya berupa verba transitif.
Umpamanya, kata buku. Kakek membaca buku atau Kakek makan bubur Umpamanya, kata buku. Kakek membaca buku atau Kakek makan bubur. Dalam kalimat verba bitransitif, maka dikenal dua objek yaitu: objek langsung dan tidak langsung. Objek langsung adalah sasaran dari tindakan yang dinyatakan oleh predikat tersebut, dan Objek tak langsung adalah objek yang memperoleh manfaat dari tindakan tersebut.
Jenis Klausa Klausa dapat dibedakan berdasarkan strukturnya dan kategori segmental yang menjadi predikatnya. Berdasarkan strukturnya, ada klausa bebas dan klausa terikat. Klausa bebas adalah klausa yang mempunyai unsurunsur lengkap (subjek, predikat) karena itu berpotensi menjadi mayor. Umpamanya: Nenekku masih cantik dan Kakekku gagah berani. Masing-masing hanya diberi intonasi final menjadi kalimat mayor.
Klausa terikat adalah klausa yang hanya memiliki satu subjek saja, atau hanya objeknya saja. Klausa terikat tidak mempunyai potensi untuk menjadi kalimat mayor. Berdasarkan kategori unsur segmental yang menjadi predikatnya, dapat dibedakan klausa verbal, klausa ajektifal, klausa adverbal, dan klausa preposional. Klausa verbal adalah klausa yang predikatnya berkategori verba, misalnya, nenek mandi, kakek menari, sapi itu berlari, dan matahari terbit.
Klausa ajektifal adalah klausa yang predikatnya berkategori ajektifa, baik berupa kata maupun frase. Umpamanya klausa berikut: Ibu dosen itu cantik sekali. Bumi ini sangat luas. Gedung itu sudah tua sekali. Klausa adverbial adalah klausa yang predikatnya berupa adverbia. Misalnya klausa, bandelnya teramat sangat. Kalimat tersebut terbatas atau frase adverbia yang memang tidak banyak.
Klausa preposisional adalah klausa yang predikatnya berupa frase yang berkategori preposisi. Umpamanya, Nenek di kamar; dia dari Medan; dan Kakeknya ke Pasar Baru. klausa tersebut tidak baku, klausa preposisional ini cukup produktif; tetapi dalam ragam baku, konstruksi ini dianggap salah. Klausa numeral adalah klausa yang predikatnya berupa kata atau frase numeralia. Misalnya: gajinya lima juta sebulan; anaknya dua belas orang; dan