OM SUASTYASTU.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
God... When I find joy in a friend Remind me that there would be an end So I stay with the One who has no end.
Advertisements

It all began from this man … Semua bermula dari lelaki ini …
RETORIKA, SENI BERKOMUNIKASI
Roma 1: Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama.
Proses Dasar Komunikasi Persuasif
Proses Dasar Komunikasi Persuasif
EXODUS 6:6-8 6 THEREFORE SAY TO THE CHILDREN OF ISRAEL: ‘I AM THE LORD; I WILL BRING YOU OUT FROM UNDER THE BURDENS OF THE EGYPTIANS, I WILL RESCUE YOU.
Communication to Influence
Oleh : Ayu Enicke Pratiwi Dwi Putri Rian Arman Rina Wahyu ni.
PERAN LEKTOR: PEMBACA ALKITAB
To be a good public speaker
Analytical Exposition
Hambatan dalam berkomunikasi
Teknik Persuasi Untuk Opini Publik
MANAJEMEN KONFLIK pada PELAYANAN KEPERAWATAN Oleh: Purwaningsih Oleh: Purwaningsih.
1 Komunikasi Massa Pertemuan 5 Matakuliah: U0062/Strategi Manajemen Persuasi Tahun: 2006.
Menulis Kolom  Kolom adalah opini atau artikel. Tidak seperti editorial, kolom memiliki byline.  Kolom Biasanya ditulis reguler. Biasanya mingguan atau.
Verb Tense Tense denotes the time of the action indicated by a verb. The time is not always the same as that indicated by the name of the tense.
NARRATIVE BY:VANDREKTUS DEREK,A.Md Standar Kompetensi Memahami makna teks monolog/esei berbentuk report, narrative dan analytical exposition secara akurat,
Prof. Ratno Lukito, MA., DCL.. “There is hardly any kind of intellectual work which so much needs to be done, not only by experienced and exercised minds,
KOMUNIKASI POLITIK.
MATERI I Definsi Etika Bisnis Definisi Komunikasi Bisnis
Pendekatan & Kategori Iklan Pertemuan 2
Sosialisasi Politik Sosialisasi Politik bersumber pada 2 kata yaitu Sosialisasi dan Politik. Menurut Rahman : -Sosialisasi adl Permasyarakatan -Politik.
Sosialisasi Politik Sosialisasi Politik bersumber pada 2 kata yaitu Sosialisasi dan Politik. Menurut Rahman : -Sosialisasi adl Permasyarakatan -Politik.
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG
KOMUNIKASI.
Proses Dasar Komunikasi Persuasif
PRESENTASI PEMAHAMAN AWAL.
RETORIKA Jenis Publik Speaking Kelompok VI
RETORIKA, SENI BERKOMUNIKASI
KOMUNIKASI BISNIS.
Hambatan dalam berkomunikasi
4 KOMPETENSI PENERJEMAHAN
Matakuliah : I0014 / Biostatistika Tahun : 2005 Versi : V1 / R1
Communication and Self Disclosure
By: Bianca, Jennifer, Anny.
CA113 Pengantar Manajemen Bisnis
SEPINTAS IDE MEMBANGUN CITRA POLITIK
Proses Dasar Komunikasi Persuasif
Komunikasi (Communication)
ETIKA DALAM EKONOMI POLITIK
SIFAT-SIFAT KOMUNIKASI
KARAKTERISTIK KOMUNIKASI BISNIS
Proses Dasar Komunikasi Persuasif
Participatory video focuses on the participation of primary stakeholders (target beneficiaries of development interventions) in producing and discussing.
PARADIGM SHIFT JATI SURYANTO S.PD., MA.
Komunikasi (Communication)
Pertemuan ke-4 TRADISI KOMUNIKASI Lanjutan....
Etika Bermedia.
Pendugaan Parameter (II) Pertemuan 10
CA113 Pengantar Manajemen Bisnis
22 Februari 2010 MANAJEMEN HUMAS Drs. B. Suryosubroto.
MODEL KOMUNIKASI MODEL ADALAH REPRESENTASI DARI SUATU FENOMENA DENGAN MENONJOLKAN UNSUR – UNSUR PENTING DARI FENOMENA TERSEBUT. MENURUT LITTLEJOHN, DALAM.
The Administration of Development & The Development of Administration
Visual Rethoric.
MANAJEMEN KOMUNIKASI PEMASARAN
Sandra Olga Felicia Njotohardjo
HORTATORY EXPOSITION Nama : Syihabuddin ahmad al abid (XI-IPA 3 /32)
KOMUNIKASI INSANI :: komkes.wordpress.com.
Reza Praditya Yudha, M.Ikom
KOMUNIKASI PERSUASIF PERTEMUAN 2.
How to Pitch an Event
Don’t Forget to Avail the Timely Offers with Uber
Evidence-Based Medicine Prof. Carl Heneghan Director CEBM University of Oxford.
CA113 Pengantar Manajemen Bisnis
AUTHENTICITY IN MATERIALS DEVELOPMENT z-axisviewers direction x-axis y-axis by Alkahvi | and Eko Handayani Towards a Framework for a Localised Approach.
Media Komunikasi Persuasif
GROUP 8 Martha Prasetya Ningrum ( ) Bimantara Wicaksana ( ) DISCOURSE AND CULTURE.
Expressing Opinion. People are never satisfied with what they have.
Transcript presentasi:

OM SUASTYASTU

Drs. I Wayan Subaker, M.Hum. KONSEP DASAR RETORIKA Drs. I Wayan Subaker, M.Hum.

1. 1 Keragaman Pengertian Secara etimologis, kata retorika berasal dari kata Yunani rhetorke, yang berarti seni berbicara (Jordan,1965), kemudian retorika dipandang sebagai seni atau ilmu persuasi. Louis Glorfeld menyatakanadanya kesulitan dalam mendefinisikan retorika: Rhetoric has never been easy to define, largly because of the imprecise and shifting meaning affixed to the word by individuals who use it in either a highly specialized or grandly sweeping sense.

Golden, Berquist, dan Coleman (1984) menyebutkan empat mitos pengertian retorika. Mitos pertama, retorika lebih berkenaan dengan bahasa ornamental daripada dengan ide sebenarnya. Mitos kedua, selaras dengan asosiasi retorika dengan ornament, retorika lebih dikaitkan dengan tampilannya (appearance) daripada realitasnya.

Mitos ketiga, retorika dipandang sebagai seni yang kurang utuh, yang terutama hanya menyangkut salah satu bagian saja dari retorika yang sebenarnya. Mitos keempat, retorika mencakup semua tipe komunikasi yang termasuk wilayah cakupannya.

1.2 Definisi Retorika Aristoteles mendefinisikan retorika sebagai the faculty of seeing in any situation the available means of persuasion. Definisi Aristoteles ini kemudian diadopsi oleh Everret Lee Hunt yang menyatakan “Rhetoric is the study of men persuading men to make free choises”. Menurut definisi ini, retorika adalah studi bagaimana manusia mempersuasi dengan pilihan-pilihan secara bebas.

Marcus Fabius Quintilianus mendefinisikan retorika sebagai ilmu berbicara efektif. Seorang orator adalah orang baik yang berbicara baik (the good man speaking well). Plato menyatakan bahwa retorika sebagai the art of winning the soul by discourse seni memenangkan jiwa dengan wacana). Sejalan dengan perkembangan peradaban dan kebudayaan cakupan retorika tidak saja berkenaan dengan seni berbicara, tetapi berkenaan dengan keterampilan menyampaikan ide, pesan secara tertulis.

Rothwell (1971) menyatakan “The study of rethoric has broadened to include written as well as spoken discourse. Today rhetoric is involved with prose as well oratory”. Edward P.J Corbert dalam bukunya The Little Rhetoric and Handbook with Readings mendefinisikan retorika secara sederhanasebagai berikut: rhetoric is the art of effective communication. Tidak jauh berbeda dengan definisi Edward P.J Corbett tersebut, Brooks dan Warren (1973) menyatakan, “ Rhetoric is the art of using language effectively.” Ivon Amstrong Richards menyatakan “Rhetoric, I shall urge should be a study of misunderstanding and its remedies”.

Golden, Barquist dan Coleman (1984)mengemukakan perspektif retorika dalam komunikasi sebagai berikut, “Genuine rhetoric occurs when a communicator present an informative or suasory ethical verbal (written or oral) or non verbal message specifically designed to create a persuasive effect in an audience comprised of readers or listeners who have a choice or perceived choice and the power to modify the exigencies upon which discourse is constructed”.

1.3 Tujuan Retorika Retorika yang dikembangkan oleh Plato bertujuan untuk membuat kebaikan atau keinginan Tuhan diketahui ( to make the will of God known). Aristoteles kemudian mengembangkan retorika yang bertujuan untuk persuasi. Menurut Cahim Perelman retorika pada dasarnya bertujuan sama, yaitu to intensify an adherence to values, to create a disposisi to act, and finally to bring people to act (untuk menebalkan kesetiaan terhadap nilai-nilai, menciptakan disposisi bertindak, dan menuntun orang bertindak).

Tujuan retorika yang dikembangkan oleh I Tujuan retorika yang dikembangkan oleh I.A, Ricahards (1965) dalam bukunya The Philosophy of Rhetoric adalh membina berkembangnya saling pengertian, kerja sama, dan kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat lewat kegiatan bertutur

1.4 Fungsi Retorika Menurut Forbes I Hill (1983) dalam artikelnya Rhetoric of Aristotle, retorika yang dikembangkan Aristoteles pada dasrnya memiliki emapat fungsi: Menegakkan kebenaran dan keadilan. Memberi informasi kepada orang kebanyakan. Meyakinkan. Memepertahankan diri dari ketidakadilan

Terima Kasih OM SANTIH, SANTIH, SANTIH OM