Pertemuan 12(OFC) MAGNETISASI DAN INDUKTANSI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Impedansi dan Admitansi
Advertisements

RANGKAIAN LISTRIK I WEEK 2.
Medan Magnetik.
MULTIMEDIA PEMBELAJARAN FISIKA
Hukum Maxwell Pertemuan ke-7.
MEDAN MAGNET Kelas XII Semester 1.
KEMAGNETAN DALAM MATERI
Medan Magnetik Behvi Efrian Emirsan Saliri.
Teknik Rangkaian Listrik
1. Medan Magnet Adalah ruang disekitar sebuah magnet atau disekitar sebuah penghantar yang mengangkut arus. Vektor medan magnet (B) dinamakan.
Medan Magnetik.
FISIKA II.
3. Torsi dan momen dipol magnetik
HUKUM AMPERE.
MEDAN MAGNET Pertemuan 15-16
1 Matakuliah: K0272/Fisika Dasar III Tahun: 2007 Versi: 0/2 Pertemuan 04 (OFC) FLUX LISTRIK HUKUM GAUSS DAN DIVERGENSI.
1 Pertemuan 07 KONDUKTOR & DIELEKTRIKUM Matakuliah: K0272/Fisika Dasar III Tahun: 2007 Versi: 0/2.
Matakuliah : D0564/Fisika Dasar Tahun : September 2005 Versi : 1/1
Pertemuan Medan Magnet
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
BIOT SAVART Biot Savart.
Hukum Ampere dan Transformator
1 Matakuliah: K0272/Fisika Dasar III Tahun: 2007 Versi: 0/2 Materi yang dibahas : 1. Analisa vektor 2.Hukum Coulomb dan Definisi medan listrik 3. Intensitas.
Pertemuan 13 TEORI MEDAN DAN PERSAMAAN MAXWELL
Gaya Magnetik, Bahan Magnetik dan Induktansi KELOMPOK 4 :  Kukuh Priambodo  A.Sibawaih  M Reqzy  Zulfihaq H.
Bab 8 Sumber Medan Magnetik
JENIS-JENIS BAHAN MAGNETIK
INDUCTOR AND MAGNETIC’s MATERIAL
Fisika Dasar 2 Pertemuan 8 Kemagnetan.
Magnetisme (2).
Sumber Medan Magnetik.
Medan Magnetik.
Pertemuan 11 GAYA MAGNETIK
MEDAN MAGNET DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Berkelas.
GGL IMBAS 1/5/2018 Stttelkom.
HUKUM AMPERE.
MUATAN LISTRIK.
Bab 8 Sumber Medan Magnetik
Sumber Medan Magnetik PTE1207 Abdillah, S.Si, MIT
Pertemuan KONDUKTOR , DIELEKTRIKUM & KAPASITANSI
TRANSFORMATOR (TRAFO)
Bab 8 Sumber Medan Magnetik
Arus dan Hambatan.
INDUKSI DAN INDUKTANSI Pertemuan 17-18
BAB 4 : ENERGI DAN POTENSIAL
Alat Ukur dan Instrumentasi
Matakuliah : D0696 – FISIKA II
INDUKSI DAN INDUKTANSI Pertemuan 20
TUGAS8 Soal 1 : .. Suatu solenoida berintikan udara 2500 lilitan .. yang merata dengan.
Pertemuan <<24>> <<SIFAT MAGNETIK>>
Bab 29 Sumber Medan Magnetik
Induktansi PTE1207 Abdillah, S.Si, MIT Jurusan Teknik Elektro
Bab 31 Induktansi TEE 2207 Abdillah, S.Si, MIT Jurusan Teknik Elektro
MEDAN MAGNET.
MEDAN MAGNET DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Oleh: Sri Wahyu Widyaningsih, S.Pd., M.pd
Induktansi Pengaruh perubahan arus pada satu lilitan terhadap besarnya emf yang ditimbulkannya.
INDUKTANSI.
INDUCTOR AND MAGNETIC’s MATERIAL
Hand Out Fisika II 9/16/2018 ARUS LISTRIK
FISIKA II. Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)
Pertemuan Listrik dan Rangkaian Listrik
Arus dan Hantaran Listrik
Medan Magnetik.
Gaya Magnetik, Bahan Magnetik & Induktansi
Induksi Elektromagnetik. Apa itu induksi elektromagnetik? Induksi elektromagnetik adalah arus listrik yang timbul akibat perubahan medan magnet.
MEDAN MAGNET Semester 1 Kelas XII. Standart Kompetensi Materi Kompetensi Dasar MEDAN MAGNET Indikator.
MEDAN MAGNET Semester 1 Kelas XII. Standart Kompetensi Materi Kompetensi Dasar MEDAN MAGNET Indikator.
MAGNET LANJUTAN.
Transcript presentasi:

Pertemuan 12(OFC) MAGNETISASI DAN INDUKTANSI Matakuliah : K0272/Fisika Dasar III Tahun : 2007 Versi : 0/2 Pertemuan 12(OFC) MAGNETISASI DAN INDUKTANSI

Learning Outcomes Mahasiswa diharapkan dapat menggunakan konsep dasar magnetisasi dan induktansi: sifat bahan magnetik, magnetik dan permeabilitas, syarat batas magnetik dan rangkaian magnetik

Outline Materi • Materi 1 Pendahuluan • Materi 2 Magnetisasi • Materi 3 Syarat batas magnetik • Materi 4 Rangkaian magnetik • Materi 5 Energi yang tersimpan dalam medan magnet dan induktansi

-dinya magnetisasi dan induktansi . Materinya ISI ● Pertemuan ini akan membahas penyebab terja -dinya magnetisasi dan induktansi . Materinya akan meliputi : momen dwikutup , syarat batas magnetik , rangkaian magnetik , energi dalam medan magnet , induksi diri (self inductance) dan induksi timbal-balik (mutual inductance) ● Aplikasi dari magnetisasi dan induktansi dian taranya terdapat dalam rangkaian peralatan elektronika , alat telekomunikasi ,transforma- tor , industri pem -bangkit listrik , peralatan rem magnetik dan lain-lain

1. Pendahuluan Benda ditinjau dari sifat kemagnetannya , secara umum dapat dikelompokkan ke dalam : diamagmetik , paramagnetik dan feromagnetik yang terdiri dari anti feromagnetik , ferimagnetik dan superpara magnetik . Dalam bahan dielektrik , molekul-molekulnya ada yang bersifat poler dan non-poler. Molekul poler memiliki momen dwipol permanen sedangkan molekul-molekul non-poler tidak memiliki momen dwipol permanen , melainkan bila ditempatkan dalam medan listrik maka medan listrik akan mengin -duksikan momen dwipol padanya yang arahnya sejajar dengan medan listriknya . Momen dwipol

yang dihasilkan memperlemah medan listrik . Keadaan serupa terjadi pula pada kemagnetan . Atom-atom memiliki momen dwipol akibat perputa- ran elektron mengelilingi inti atom maupun perputa- ran terhadap sumbunya sendiri . Momen –momen dwipol ini bila ditempatkan dalam medan magnet , cendererung memperkuat medan magnet . Pada diamagnetik interaksi antar dwipol lemah dan pada paramagnetik yang mempunyai dwipol permanen bersifat acak sedang pada feromagnetik dwipolnya sangat terarah . 2. Magnetisasi , M dan permeabilitas ,  : • Momen dwikutub , m : Magnetisasi ,M dinyatakan dalam momen dwikutub magnetic m . Arus I yang mengelilingi

lintasan tertutup dan mencakup luasan dS memberikan momen dwikutub , m : m = I dS ……(01) kalau dalam elemen volum ∆V terdapat n dwiku- tub maka total momen dwikutub per satuan volum adalah : …(02) Arus yang melingkupi lintasan tertutup ……(03) dengan Ib = arus terikat Dari hukum integral Ampere dapat diperoleh

................(4a) dengan dengan IT = Ib + I ................(4b) H = B / μ0 - M B = μ0 (H + M) .................(05) Dari persamaan (05) diperoleh hukum integral Ampere dengan I = IT - Ib :

dan Dengan hukum Stokes diperoleh : ……..(06)

Dari persamaan di atas dapat didefinisikan untuk media isotropic besaran yang disebut suseptiblitas (kerentanan magnetik), m : M = m H ……….(07) B = μ0 ( H + m H ) B = μ0 μR H = μ H ……….(08) μR = (1 + m ) ……….(09) 3. Syarat batas magnetik Syarat batas untuk B , H dan M pada permukaan batas antara bahan magnetic yang berbeda : Gambar di bawah ini menggambarkan bidang batas antara dua bahan magnetic μ1 dan μ2 dan

bidang tertutup Gauss serta lintasan tertutup C Penerapan hukum Gauss memberikan : Bn1 • ∆S - Bn2 • ∆S = 0 Bn1 = Bn2 ……(10) (komponenn normal B di bidang batas malar) Hn1 = (μ1 / μ2 )Hn2 ….(11) (komponen normal H tidak malar pada bidang batas)

Penerapan hukum integral Ampere pada lintasan tertutup C dan dengan anggapan bahwa terdapat arus permukaan K yang arahnya tegak lurus lintasan tertutup C akan memberikan : Ht1 - Ht2 = K …(12) atau (H1 - H2 ) x an12 = K …(13) Dari persamaan (13) diperoleh : - bila Ht2 = 0 maka arus K yang berhubungan dengan Ht1 akan masuk tegak lurus lintasan tertutup C - dan bila Ht1 = 0 maka arus K yang berhubung- an dengan Ht1 akan keluar dari lintasan tertutup C.

- bila K = 0 maka : Ht1 = Ht2 …,(14) 4. Rangkaian magnetic Dalam elektrostatik dikenal persamaan : .....(15a) Analogi dengan di atas maka untuk medan magnetic dikenal persamaan : ......(15b) dan potensial listrik adalah : VAB = AB E  dl .….(16a)

sehingga analoginya dalam rangkaian magnetik : .........(16b) ini disebut juga sebagai magneto motansi . Kerapatan arus, J : Hukum Ohm untuk rangkaian listrik dalam bentuk titik : J = σ E ..........(17a) Kerapatan flux magnetik ,analogi dengan kerapatan arus J : B = μ H ..........(17b) Arus totalnya adalah I : I = ∫S J • dS .........(18a)

sehingga flux magnetik  : Φ = B • dS ..........(18b) Resistansi dalam rangkaian listrik adalah : V = iR ............(19a) Analogi dengan ini adalah Vm : Vm = Φ  ............(19b)  = relaktansi [A.lilitan /Wb] Penghantar dengan panjang d , penampang S dan konduktivitas  ,resistansinya adalah : R = d/S ...........(20a) Analoginya dalam rangkaian magnetik adalah relaktansi  :

 = d / S .......... (20b) Dalam medan listrik berlaku : ∮E  dl = 0 ......(21a) Dalam medan magnet menurut hukum integral Amper berlaku : ∮H  dl = NI ......(21b) sehingga antara integral garis kuat medan listrik dengan integral garis kuat medan magnet tidak ada kesamaan 5. Energi yang tersimpan dalam medan magnet dan induktansi - Energi dalam medan magnet

WH = ½ ∫vol B • H dV ...........(22) B =  H WH = ½ vol  H2 dV ...........(23) WH = ½ vol B2 /μ dV ..........(24) - Induktansi , L : L = (N Φ) / I ...........(25) - Induktansi timbal-balik , M : M12 = ( N2 Φ12 ) / I1 ............(26) Contoh 1 : Sebuah solenoida dengan N1 = 1000 lilitan dan r1 = 1.0 cm serta l1 = 50 cm sesumbu dengan kumparan ke dua N2 = 2000

lilitan , r2 =2.0 cm dan l2 = 50 cm . Carilah mutual inductansi dalam hampa .(Diandaikan H dalam kumparan konstan dan efek samping diabaikan) Jawaban :

Contoh 2 : Sebuah toroida dengan teras udara N = 500 lilitan , luas penampang 6 cm2 dan jejari 15 cm , kumparan dialiri arus sebesar 4 A Tentukan kuat medan magnet H dalam toroida . Jawaban : Menurut persamaan (21b) : ∮H  dl = NI → Vm = 500 llt x 4 A = 2000 A Relaktansi  :  = d / S →  =

sehingga H :

animasi/simulasi http://www.univ-lemans.fr/enseignements/physique/02/electri/solenoid.html

Rangkuman : 1. Bahan ditinjau dari sifat kemagnetan dapat dikelompokkan ke dalam : diamagnetik , paramagnetik dan feromagnetik . 2.Total momen dwikutub per satuan volum adalah , M : 3. Induksi magnet B : B = μ0 (H + M) , = permeabilitas dalam hampa 4. Hubungan M , B , H : M = m H , m = suseptibilitas magnetik

μR = (1 + m ) , R = permeabilitas relatif 5. Tegangan magnetik Vm : B = μ0 ( H + m H ) B = μ0 μR H = μ H μR = (1 + m ) , R = permeabilitas relatif 5. Tegangan magnetik Vm : ∮H  dl = NI Vm = Φ  ,  = relaktansi  = d / S , d = panjang bahan S = luas penampang

6. Energi , WH dan induktansi : WH = ½ vol  H2 dV WH = ½ vol B2/μ dV - Induktansi , L : L = (N Φ) / I , N = banyaknya lilitan I = kuat aruas  = flux magnetik - Induktansi timbal-balik , M : M12 = ( N2 Φ12 ) / I1

<< CLOSING>> Setelah menyelesaikan dengan baik mata kuliah ini dan materi–materi sebelumnya mahasiswa diharapkan sudah mampu membuat dan menye -lesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan medan magnetisasi dan induktansi khu- susnya yang terkait dengan bidang sistem komputer .