SEKSTAN Presented by: SUHARTO DOSEN STP
SEKSTAN DIGUNAKAN DI KAPAL UNTUK MENGUKUR SUDUT (MISAL: MENGUKUR TINGGI BENDA ANGKASA : MATAHARI, BULAN, BINTANG, DAN PLANET) SELAIN ITU DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR SUDUT BENDA DARAT (MIS.: GUNUNG, MENARA) TUJUANNYA ADALAH UNTUK MENENTUKAN POSISI KAPAL PADA SAAT PENGUKURAN SEKSTAN PADA AWALNYA DIGUNAKAN PADA ALAT YANG MEMILKI BUSUR 60o (SEPERENAM LINGKARAN), DENGAN ALAT INI DAPAT DIUKUR SUDUT 0o HINGGA 120o. PADA SAAT INI ISTILAH SEKSTAN DIPERGUNAKAN PADA SEMUA ALAT NAVIGASI PENGUKUR TINGGI TANPA MEMANDANG BERAPA BESAR BUSURNYA
BAGIAN-BAGIAN SEKSTAN KERANGKA SEKSTAN ALHIDADE CERMIN BESAR CERMIN KECIL KACA BERWARNA LEMBIDANG BUSUR TROMOL TEROPONG SEKERUP PENJEPIT PEGANGAN (HANDLE) KAKI-KAKI
LANJUTAN KERANGKA(FRAME) YANG SALAH SATUNYA BERNENTUK BUSUR PADA BAGIAN BAWAH KERANGKA DILENGKAPI DENGAN PEGANGAN (HANDLE) DAN KAKI-KAKI SYARAT KERANGKA YANG BAIK HARUS KUAT TETAPI RINGAN DIBUAT DARI TEMBAGA/ALMUNIUM DICAT HITAM (SUPAYA TIDAK SILAU)
C. CERMIN BESAR (SUPER INDEX MIRROR) BERBENTUK EMPAT PERSEGI PANJANG LANJUTAN B. ALHIDADE (INDEX BAR) BERASAL DARI BAHASA ARAB YANG ARTINYA JARI-JARI SEBUAH LINGKARAN YANG DAPAT DIPUTAR-PUTAR C. CERMIN BESAR (SUPER INDEX MIRROR) BERBENTUK EMPAT PERSEGI PANJANG D CERMIN KECIL BERNTUK LINGKARAN, YANG SEPARUHNYA KACA E KACA BERWARNA (BAIK PADA CERMIN BESAR/KECIL) GUNANYA UNTUK MENGURANGI INTENSITAS CAHAYA
LANJUTAN F LEMBIDANG BUSUR, PADA BAGIAN INI DIBUAT SKALA(DIBUAT GURATAN) DERAJAT DITANDAI DENGAN GURATAN YANG PANJANG SETENGAH DERAJAT DIBERI GURATAN PENDEK ANGKA NOL DITULIS, DEMIKIAN JUGA KELIPATAN ANGKA 10 DITANDAI DENGAN ANGKA YANG BERSANGKUTAN KELIPATAN ANGKA 5 YANG GANJIL DITULIS
LANJUTAN G. TROMOL GUNANYA UNTUK MENGESER PEMBACAAN PENGUKURAN SUDUT H TEROPONG (TELESCOPE/KIJKER) ADA 2 MACAM TEROPONG PANJANG (TEROPONG BINTANG) BAYANGAN TERBALIK TEROPONG PENDEK (TEROPONG BELANDA) PADA SAAT INI SEKSTAN HANYA MEMILIKI 1 TEROPONG
MACAM-MACAM SEKSTAN
JENIS-JENIS SEKSTAN SEKSTAN NONIUS (NONUS = 9) DITEMUKAN OLEHPIERRE VERNIER (1580 – 1637)(SUDAH TIDAK DIGUNAKAN LAGI) SEKSTAN MIKROMETER DITEMUKAN PADA TAHUN 1731 OLEH JOHN HADLEY
SEKSTAN TROMOL
SEKSTAN NONIUS
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN S. TROMOL: S.NONIUS KELEBIHANYA PEMBACAAN LEBIH CEPAT PEMBACAANNYA LEBIH MUDAH (TANPA KACA PEMBESAR) KEKURANGANYA BAGIAN-BAGIAN YANG BERGERAK LEBIH BANYAK, SEHINGGA DIPERLUKAN PENYETELAN HASIL PEMBACAAN KURANG CERMAT
PRINSIP PEMBUATAN SEKSTAN SEKSTAN DIBUAT BERDASARKAN ATAS AZAS” APABILA SEBERKAS CAHAYA DIPANTULKAN DUA KALI DISEBUAH BIDANG DATAR YANG SAMA OLEH DUA BUAH CERMIN, MAKA BESARNYA SUDUT YANG DIBUAT OLEH ARAH DARI BERKAS YANG PERTAMA DAN ARAH DARI BERKAS YANG KEDUA SAMA DENGAN DUA KALI BEARNYA SUDUT YANG TERBENTUK OLEH KEDUA CERMIN TERSEBUT”.
LANJUTAN
AB = SINAR DATANG BC = SINAR PERGI NB = NORMAL MELALUI TITIK B AB, NB, DAN BC DI ATAS BIDANG DATAR V, V MEMOTONG CERMIN PADA GARIS SBT < ABN = < NBC = Ø, JADI NB TEGAK LURUS PADA SBT. ,SBA = 90o – Ø DAN < CBT = 90o – Ø, MAKA <SBA = <CBT = Ø, SEHINGGA SUDUT DATANG = SUDUT PERGI
<NAB =Ø = <ABC + <ACB Ø = o + <ACB ATAU <ACB = Ø – o < FAB = <ADB + <ABD ATAU < ADB = < FAB - < ABD = 2 Ø – 2o = 2(Ø – o) < FAB SUDUT YANG DIBENTUK OLEH CERMIN BESAR DAAN < ABD SUDUT YANG DIBENTUK OLEH CERMIN KECIL JADI BENDA YANG DIBARING TAMPAK PADA CERMIN DAN LANSUNG PADA TROPONG (PADA SAAT PENUNJUKAN ANGKA NOL
PEMAKAIAN SEKSTAN
UNTUK MENGUKUR TINGGI MATAHARI SEKSTAN DIPEGANG DENGAN TANGAN KANAN DAN BENAR-BENAR TEGAK PEMBACAAN SEKSTAN DILETAKAN PADA ANGKA 0 PANDANGAN DIARAHKAN KESUATU TITIK DI BAWAH MATAHARI KACA BERWARNA ,DIBELAKANG CERMIN BESAR & KECIL)DIPASANG BILA PERLU ALHIDADE DIGESER DARI KEDUDUKAN 0, HINGGA MATAHARI TERLIHAT MENJADI DUA, SATU TERLIHAT LANGSUNG DAN YANG SATU TERLIHAT DICAKRAWALA PADA CERMIN KECIL SEKSTAN DIGOYANG KE KIRI DAN KE KANAN DENGAN SUMBU TEROPONG UNTUK MENCARI KEDUDUKAN TEGAKNYA (PADA POSISI INI PPEMBACAAN DILAKUKAN PADA WAKTU DIGOYANG BAYANGAN MATAHRI NAMPAK BERGERAK SEPANJANG BUSUR PADA WAKTU BAGIAN BAWAH MATAHARI MENYENTUH CAKRAWALA DISEBUT TINGGI UKUR TEPI BAWAH DAN SEBALIKNYA JIKA BAGIAN ATAS MARTAHARI MENYENTUH CAKRAWALA DISEBUT DENGAN TINGGI UKUR TEPI ATAS
UNTUK MENGUKUR TINGGI BULAN PROSEDURNYA SAMA DENGAN PENGUKURAN MATAHARI TETAPI PADA UMUMNYA KACA BERWARNA TIDAK DIPASANG PENGUKURAN BIASANYA DILAKUKAN DENGAN TINGGI UKUR TEPI ATAS BULAN PENGUKURAN BULAN SEBAIKNYA DILAKUKAN PADA SAAT MASIH ADA SINAR MATAHARI (MENJELANG PAGI DAN MENJELANG MALAM) PADA WAKTU MALAM CAHAYA BULAN SANGAT MENYILAUKAN, SEBAB CAHAYA BULAN MENYINARI PERMUKAAN AIR
UNTUK MENGUKUR TINGGI BINTANG ADA 3 CARA UNTUK MENGUKUR BINTANG/PLANET CARA BIASA ALHIDADE DAN TROMOL DISETEL PADA NOL PANDANGAN/TEROPONG DIARAHKAN PADA BINTANG SEHINGGA TERLIHAT 1 BINTANG YANG TERLETAK PADA CERMIN KECIL (SEPARUH TERLIHAT LANGSUNG DAN SEPAROHNYA TERLIHAT DI CERMIN KECIL) BAYANGAN BINTANG YANG BERADA DICERMIN KECIL DIGESER DENGAN ALHIDADE SEHINGGA CAKRAWLA TERLIHAT LANGSUNG PADA KACA CERMIN KECIL KEMUDIAN BINTANG DISENTUHKAN CAKRAWALA BACA PENUNJUKAN SEKSTAN CARA INI SULIT SEBAB SEWAKTU BINTANG DIGESER KEBAWAH AKAN TIDAK ELIHATAN (JIKA KONTRAS ANTARA BINTANG DAN CAKRAWALA KECIL SEKALI
LANJUTAN PERTAMA-TAMA PERKIRAKAN TINGGI UKUR BENDA ANGKASA, DEMIKIAN JUGA AZIMUTNYA (DENGAN STAR FINDER/ PETA BINTANG) SEKTAN DISETEL KIRA-KIRA PADA TINGGI UKUR YANG DITUNJUKAN STAR FINDER SEKSTAN DITUJUKAN KEARAH AZIMUT BINTANG SESUAI DENGAN STAR FINDER SEKSTAN DIGOYANG-GOYANG SEHINGGA BINTANG YANG KITA INGGINKAN MUCUL DITEROPONG GESER HINGGA BINTANG TERSEBUT MENYENTUH CAKRAWALA CARA INI YANG BAIK DAN SERING DILAKUKAN OLEH NAVIGATOR SEBAB AKAN DIPEROLEH PENGUKURAN YANG PALING BAIK PADA PENGUKURAQN BINTANG DILAKUKAN PADA TITIK PUSATNYA
LANJUTAN 2. CARA TERBALIK ALHIDADE DAN TROMOL DISETEL PADA NOL SEKSTAN DIPEGANG DENGAN TANGAN KIRI DAN TERBALIK ARAHKAN PANDANGAN PADA BEND ANGKASA ALHIDADE DIGESER PERLAHAN HINGGA CAKRAWALA KELIHATAN DI CERMIN KECIL SETELAH ITU SEKSTAN DIBALIK SELANJUTNYA DILAKUKAN PENGUKURAN DENGAN TANGAN KANAN SEPERTI BIASA
MENGUKUR SUDUT 2BUAH BENDA DARAT ALHIDADE DAN TROMOL DISETEL PADA ANGKA NOL KACA BERWARNA TIDAK DIPASANG ARAHKAN TEROPONG PADA SALAH SATU BENDA TERSEBUT KEMUDIAN BAYANGAN BENDA TERSEBUT DIGESER SEHINGGA BERIMPIT PADA BENDA YANG SATU LAGI BACA PENUNJUKAN BERSAMAAN DENGAN ITU CATAT HALUAN(ARAH) KAPAL
TATA CARA MENGUKUR DENGAN SEKTAN DIBUTUHKAN DUA ORANG (1 PENGUKUR DENGAN SEKTAN, 1 ORANG PENCATAT WAKTU) SETELAH PENGUKUR HAMPIR MENYELESAIKAN UKURAN MAKA DIA MENGUCAPKAN “SIAP” ATAU “STANDBY” DAN DIJAWAB OLEH PENCATAT WAKTU DENGAN KATA YANG SAMA “SIAP” ATAU “STANDBY” SETELAH DIPEROLEH PENGUKURAN AKAN DIUCAPKAN KATA “YA” DAN DIJAWAB DENGAN KATA YANG SAMA “YA” PADA SAAT KATA “YA” PENCATAT WAKTU MEMBACA PENUNJUKAN WAKTU PADA CRONOMETER/STOP WATCH SEHUBUNGAN DENGAN KECEPATAN JARUM , MAKA PEMACAAN WAKTU DILAKUKAN DENGAN URUT-URUTAN SEBAGAI BERIKUT : PERTAMA-TAMA : JARUM DETIK (KECEPATAN PALING TINGGI KEDUA : JARUM MENIT (KECEPATAN LEBIH RENDAH) TERAKHIR : JARUM JAM (KECEPATAN PALING RENDAH)
PEMBACAAN SUDUT YANG DIUKUR LEMBIDANG BUSUR = - 0o50’ NONIUS = 4’ 10” + PEMBACAAN TELITI = - 0o45’50”
SEXTAN TROMOL PEMBACAAN PLUS PEMBACAAN LEMBIDANG = 1o. PEMBACAAN VERNIER = 13,9’ + PEMBACAAN TELITI = 1o13,9
SEXTAN TROMOL PEMBACAAN MINUS PEMBACAAN LEMBIDANG = -1o. PEMBACAAN VERNIER = 25,0’ + PEMBACAAN TELITI = -0o35,0’
KESALAHAN SEKSTAN
Cara mencari salah indeks Ada 2 cara yaitu : 1. dengan matahari: caranya; Stel sekstan pada nol Atur kaca berwarna Arahkan sekstan pada matahari (matahari hanya kelihatan 1 buah) Geser tromol maka matahari kelihatan dua buah Kemudian geser terus sehingga bagian bawah matahari yang satu berhimpit dengan bagian atas dari matahari lainnya Baca pembacaan sekstan (misalnya 0o25,8’) Geser kembali hingga posisi matahari-matahari tersebut bertukar tempat) Baca sekstan kembali (misalnya - 0o28,6’) Jadi salah indek (SI) = (0o25,8’ + (-) 0o28,6’):2 = - 0o01,3’ Jadi Koreksi indeks (KI) = minus SI = 0o01,3’ = 1,3’
lanjutan Cara 2. dengan garis cakrawala Setel sekstan pada angka nol Arahkan sekstan pada garis cakrawala Jika garis cakrawala terlihat sebagai garis lurus maka ksalah indeksnya sama dengan nol Jika terlihat dua garis cakrawala, maka geser tromol secara halus sehingga garis cakrawala menajadi satu garis Baca pembacaan sekstan (misalnya : 0o03,5’) Jadi salak indeks (SI) = 0o03,5’ Jadi koreksi indeks = minus SI = -0o03,5’ = 3,5’