السلام عليكم ورحمة الله وبركاته URGENSI DAN TUJUAN STUDI ISLAM Disusun Oleh : YULIANTO & UMMI KULSUM
PENGERTIAN STUDI ISLAM Studi Islam Secara Etimologis Kata studi Islam merupakan gabungan dari dua kata, yaitu studi dan Islam. Studi menurut Rumusan Lester Crow dan Alice Crow yaitu kegiatan yang secara sengaja diusahakan dengan maksud memperoleh keterangan, mencapai pemahaman yang lebih besar, atau meningkatkan suatu keterampilan. Sementara Muhammad Hatta mengartikan studi sebagai mempelajari sesuatu untuk mengerti kedudukan, mencari pengetahuan tentang sesuatunya didalam hubungan sebab dan akibatnya, ditinjau dari jurusan tertentu dan dengan metode tertentu pula. Islam yaitu patuh, tunduk, taat, dan berserah diri kepada Allah dalam upaya mencari keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat yang dilakukan secara sadar dan atas kemauan dirinya sendiri sebagai panggilan dari fitrah dirinya sebagai makhluk yang sejak dalam kandungan telah menyatakan patuh dan tunduk kepada Allah.
Studi Islam Secara Terminologi Terkait tentang pengertian studi (pendidikan) Islam, beberapa ahli mengemukakan pendapat sebagai berikut: Prof. Dr. Omar Muhammad Al-Touny al-Syaebani berpendapat bahwa pendidikan Islam adalah usaha mengubah tingkah laku individu dalam kehidupan pribadinya atau kehidupan kemasyarakatannya dan kehidupan dalam alam sekitarnya melalui proses kependidikan. Dimana proses perubahan tersebut dilandasi dengan nilai-nilai Islami. Hasil rumusan Seminar Pendidikan Islam se-Indonesia tahun 1960, memberikan pengertian pendidikan Islam yaitu sebagai bimbingan terhadap pertumbuhan jasmani dan rohani menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh, an mengawasi berlakunya semua ajaran Islam. Studi Islam secara sederhana dapat dikatakan sebagai usaha untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan agama islam.
URGENSI STUDI ISLAM Adapun urgensi studi islam dapat dipahami sebagai berikut: Munculnya Perbedaan Pandangan Antara Insider dan Outsider yang Memerlukan Jalan Tengah. Problem insider dan outsider muncul pasca jatuhnya kejayaan Islam, lalu ilmu pengetahuan pindah ke Barat. Kajian para outsider tentang Islam harus dicek dan dikontrol oleh umat Islam untuk menghindari peyalahgunaan kegiatan akademik untuk melawan Islam. Umat Islam Saat Ini Berada Dalam Kondisi Problematic Umat islam pada saat ini berada pada masa yang lemah dalam segala aspek kehidupan sosial budaya yang mana harus berhadapan dengan dunia modern yang serba praktis dan maju. Oleh karena itu, umat islam tidak boleh terjebak pada romantisme, artinya menyibukkan diri untuk membesar- besarkan kejayaan masa lalu yang terwujud dalam sejarah islam, sementara saat ini islam masih silau menghadapi masa depannya.
Peradaban Umat Islam Berada Dalam Suasana Problematic Peradaban Umat Islam Berada Dalam Suasana Problematic. Kondisi kehidupan social budaya dan peradaban umat islam dalam keadaaan lemah dan tidak berdaya berhadapan dengan budaya dan peradaban manusia dan dunia modern. Disinilh urgensi (penting) nya studi islam, yaitu untuk menggali ajaran- ajaran islam yang asli dan murni, dan yang bersifat manusiawi. Oleh karena itu, disinilah pentingnya studi islam yang dapat mengarahkan dan bertujuan untuk mengadakan usaha-usaha pembaharuan dan pemikiran kembali ajaran-ajaran agama islam yang merupakan warisan ajaran yang turun- temurun agar mampu beradaptasi dan menjawab tantangan serta tuntutan zaman dan dunia modern dengan tetap berpegang pada sumber ajaran islam yang murni dan asli, yaitu al-Quran dan as-Sunnah. Studi islam juga dapat diharapkan mampu memberikan pedoman dan pegangan hidup bagi umat islam agar tetap menjadi seorang muslim sejati yang hidup dan mampu dalam menjawab tantangan serta tuntutan zaman modern maupun era global sekarang.
TUJUAN STUDI ISLAM Muhaimin mengemukakan bahwa arah dan tujuan studi islam dapat dirumuskan sebagai berikut: Untuk mempelajari secara mendalam apa sebenarnya (hakikat) agam islam. Untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama islam yang asli dan operasionalisasinya dalam pertumbuhan dan perkembangan budaya dan peradaban islam sepanjang sejarahnya. Untuk mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran agam islam yang tetap abadi dan dinamis. Untuk mempelajari secara mendalam prinsip-prinsip dan nilai – nilai dasar ajaran agam islam , dan bagaiman membimbing dan mengarahkan serta mengontrol perklembangan budaya dan peradaban manusia pada zaman modern.
Sedangkan menurut Prof. Dr. Abuddin Nata, M Sedangkan menurut Prof. Dr. Abuddin Nata, M.A tujuan (Visi) studi islam adalah : Untuk menimbulkan kecintaan manusia terhadap ajaran islam yang didasarkan kepada alasan yang sifatnya bukan hanya normatif, yakni karena diperintah oleh Allah, dan bukan pula karena emosional semata melainkan karena didukung oleh argumen yang bersifat rasional, kultural dan aktual. Yaitu argumen yang masuk akal, dapat dihayati dan dirasakan oleh umat manusia. Untuk membuktikan kepada umat manusia bahwa islam baik secara normatif maupun kultural dan rasional adalah ajaran yang dapat membawa manusia depada kehidupan yang lebih baik, tanpa harus mengganggu keyakinan agama islam. Untuk menghilangkan citra negatif dari sebagian masyarakat terhadap ajaran islam.
RASA INGIN TAHU MANUSIA Manusia lahir tanpa mengetahui sesuatu ketika itu yang diketahuinya hanya ”saya tidak tahu”. Tapi kemudian dengan pancaindra, akal, dan jiwanya sedikit demi sedikit pengetahuannya bertambah, dengan coba- coba (trialanderror), pengamatan, pemikiran yang logis dan pengalamannya ia menemukan pengetahuan. Namun demikian keterbatasan panca indra dan akal menjadikan sebagian banyak tanda tanya yang muncul dalam benaknya tidak dapat terjawab. Hal ini dapat mengganggu perasaan dan jiwanya dan semakin mendesak pertanyaan-pertanyaan tersebut semakin gelisah ia apabila tak terjawab. Hal inilah yang disebut dengan rasa ingin tahu manusia. Manusia membutuhkan informasi yang akan menjadi syarat kebahagiaan dirinya.
DOKTRIN KEPERCAYAAN AGAMA Doktrin (KBBI) : ajaran, pendirian segolongan ahli ilmu pengetahuan, keagamaan atau ketatanegaraan secara bersistem. Perlu diketahui juga bahwa dalam menjalankan fungsi dan mencapai tujuan hidupnya manusia telah dianugerahi oleh Allah dengan berbagai bekal seperti: naluri (insting), pancaindra, akal, dan lingkungan hidup untuk dikelola dan dimanfaatkan. Fungsi dan tujuan hidup manusia adalah dijelaskan oleh agama dan bukan oleh akal. Agama justru datang karena ternyata bekal-bekal yang dilimpahkan kepada manusia itu tidak cukup mampu menemukan apa perlunya ia lahir ke dunia ini. Agama diturunkan untuk mengatur hidup manusia. Meluruskan dan mengendalikan akal yang bersifat bebas. Kebebasan akal tanpa kendali, bukan saja menyebabkan manusia lupa diri, melainkan juga akan membawa ia ke jurang kesesatan, mengingkari Tuhan, tidak percaya kepada yang gaib dan berbagai akibat negatif lainnya.
Yang istimewa pada doktrin agama ialah wawasannya lebih luas Yang istimewa pada doktrin agama ialah wawasannya lebih luas. Ada hal-hal yang kadang tak terjangkau oleh rasio dikemukakan oleh agama. Akan tetapi pada hakikatnya tidak ada ajaran agama (yang benar) bertentangan dengan akal, oleh karena agama itu sendiri diturunkan hanya pada orang-orang yang berakal. Maka jelas bahwa manusia tidak akan mampu menanggalkan doktrin agama dalam diri mereka. Jika ada yang merasa diri mereka bertentangan dengan agama maka akalnyalah yang tidak mau berpikir secara lebih luas.
Menurut T. Jeremy Gunn ada tiga segi agama yang perlu diketahui, yaitu : Pertama, agama sebagai kepercayaan. Agama sebagai kepercayaan menyinggung keyakinan yang orang pegang mengenai hal-hal seperti Tuhan, kebenaran, atau doktrin kepercayaan. Kepercayaan terhadap agama menekankan, contohnya, kesetiaan pada doktrin-doktrin seperti rukun Islam, karma, darma, atau pesan sinkretis lainnya yang menurut banyak doktrin agama mendasari realitas kehidupan. Kedua, agama sebagai kepercayaan menekankan pada doktrin, sedangkan agama sebagai identitas menekankan pada afiliasi (bentuk kerjasama) dengan kelompok. Ketiga, ialah agama sebagai jalan hidup (wayoflife). Dalam segi ini, agama berhubungan dengan tindakan, ritual, kebiasaan dan tradisi yang membedakan umatnya dari pemeluk agama lain.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته SEKIAN DAN TERIMAKASIH