Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PETA KONSEP : TUHAN YANG MAHA ESA DAN KETUHANAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PETA KONSEP : TUHAN YANG MAHA ESA DAN KETUHANAN"— Transcript presentasi:

1 PETA KONSEP : TUHAN YANG MAHA ESA DAN KETUHANAN
Filsafat Ketuhanan Dalam Islam Berdasarkan Hadist dan Al-Qur’an Berdasarkan Spekulasi Pengertian Iman dan Ketaqwaan Iman Taqwa Implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan modern

2 TAUHID Tauhid adalah hal pertama dalam dakwah tiap rasul.
Tauhid adalah AWAL dari berbagai macam tempat menuju Allah swt. Tauhid juga makom pertama kali yang harus dilewati untuk sampai kepada allah

3 Keistimewaan tauhid فالتوحيد أول ما يدخل به في الإسلام، وآخر ما يخرج به من الدنيا"، كما قال النبي صلى الله عليه وسلم: "من كان آخر كلامه لا إله إلا الله دخل الجنة" 1]. وهو أول واجب وآخر واجب Tauhid adalah pertama kali dalam islam dan terakhir kali harus ada ketika keluar dari dunia Nabi bersabda: barang siapa yang diakhir hayatnya mengucapkan lailaha illallah maka dia masuk surga

4 Filsafat ketuhanan Filsafat Ketuhanan adalah pemikiran tentang Tuhan dengan pendekatan akal budi, yaitu memakai apa yang disebut sebagai pendekatan filosofis. Bagi orang yang menganut agama tertentu (terutama agama Islam, Kristen, Yahudi), akan menambahkan pendekatan wahyu di dalam usaha memikirkannya.

5 PENGERTIAN FILSAFAT KETUHANAN DALAM AGAMA ISLAM
Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis. Filsafat Ketuhanan adalah pemikiran tentang Tuhan dengan pendekatan akal budi, maka dipakai pendekatan yang disebut filosofis.  Dalam Filsafat Islam, Tuhan diyakini sebagai Zat Maha Tinggi Yang Nyata dan Esa, Pencipta Yang Maha Kuat dan Maha Tahu, Yang Abadi, Penentu Takdir, dan Hakim bagi semesta alam.

6 PEMBAGIAN FILSAFAT KETUHANAN DALAM ISLAM
FILSAFAT KETUHANAN ISLAM Filsafat ketuhanan berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits Filsafat Tuhan berdasarkan spekulasi

7 FILSAFAT KETUHANAN BERDASARKAN AL-QUR’AN DAN HADITS
Menurut para mufasir (ahli agama), melalui hadis Al- Qur’an (Al-’Alaq [96]:1-5), Tuhan menunjukkan dirinya sebagai pengajar manusia. Tuhan mengajarkan manusia berbagai hal termasuk diantaranya konsep ketuhanan. Selain itu menurut Al-Qur’an sendiri, pengakuan akan Tuhan telah ada dalam diri manusia sejak manusia pertama kali diciptakan (Al-A’raf [7]:172). 

8 FILSAFAT TUHAN BERDASAR SPEKULASI
Spekulasi adalah membuat suatu keputusan dengan pengetahuan dan pengalaman yang kita miliki dan keyakinan untuk mendapatkan yang diinginkan, dengan pemikiran yang matang walaupun kadang hasil yang diterima tidak sesuai harapan Pendekatan yang bersifat spekulatif untuk menjelaskan konsep Tuhan juga bermunculan mulai dari berfikir rasional hingga agnostisisme (ada teorinya) dan lainnya dan juga ada sebagian yang bertentangan dengan konsep tauhid.

9 PENELITIAN TENTANG ALLAH DALAM ILMU FILSAFAT
Penelaahan tentang Allah dalam filsafat lazimnya disebut teologi filosofi. Hal ini bukan menyelidiki tentang Allah sebagai obyek, namun eksistensi alam semesta, yakni makhluk yang diciptakan, sebab Allah dipandang semata-mata sebagai kausa pertama.

10 رَبُّنَا الَّذِىْۤ اَعْطٰـى كُلَّ شَىْءٍ خَلْقَهٗ ثُمَّ هَدٰى
DALIL WUJUDNYA TUHAN Berikut adalah dalil-dalil tentang adanya wujud Tuhan yang diterangkan oleh Al-Qur'an secara logika, Allah ta’ala berfirman: رَبُّنَا الَّذِىْۤ اَعْطٰـى كُلَّ شَىْءٍ خَلْقَهٗ ثُمَّ هَدٰى “Yakni, Tuhan adalah Dia Yang telah menganugerahkan kepada tiap sesuatu penciptaan/kelahiran yang sesuai dengan keadaannya, kemudian menunjukinya jalan untuk mencapai kesempurnaannya yang diinginkan” (Q.S Thahaa:50).

11 وَاَنَّ اِلٰى رَبِّكَ الْمُنْتَهٰىۙ‏
Dalil kedua mengenai adanya Tuhan ialah, Alquran Suci telah menyatakan Allah Ta’ala sebagai sebab dasar dari segala sebab, sebagaimana Alquran Suci menyatakan: وَاَنَّ اِلٰى رَبِّكَ الْمُنْتَهٰىۙ‏ “Yakni seluruh rangkaian sebab dan akibat berakhir pada Tuhan engkau” (Q.S An-Najm:42).

12 اَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ‌ؕ قَالُوْا بَلٰى‌
“Yakni, Aku berkata kepada setiap ruh: “Bukankah Aku Tuhan kamu?” Mereka berkata, “Ya, sungguh benar!” (Q.S Al-’Araf:172).

13 DEFINISI KEIMANAN SECARA UMUM
Secara etimologi, kata iman berasal dari bahasa Arab: Aamana – yu’minu – iimaanan, yang berarti percaya. Secara terminologi atau istilahya, iman adalah membenarkan dengan hati (tashdiq bi qalb), menyatakan dengan lisan (iqrar bi lisan), dan membuktikan dengan perbuatan (amal bi arkan) terhadap kebenaran atau keyakinan tertentu

14 DEFINISI BERIMAN KEPADA ALLAH
Beriman kepada Allah, berarti yakin dan percaya dengan sepenuh hati akan adanya Allah, Keesaan Nya serta sifat-sifat Nya yang sempurna. Konsekuensi dari pengakuan ini adalah mengikuti petunjuk, tuntutan, bimbingan Allah dan Rasul Nya yang disebutkan dalam Al-Quran dan Al-Hadist Nabi.

15 PENGERTIAN TAQWA Taqwa berasal dari kata waqa, yaqi , wiqayah, yang berarti takut, menjaga, memelihara dan melindungi. Makna etimologis tersebut, maka taqwa dapat diartikan sikap memelihara keimanan yang diwujudkan dalam pengamalan ajaran agama Islam secara utuh dan konsisten (istiqomah).

16 IMPLEMENTASI IMAN DAN TAKWA DALAM KEHIDUPAN MODERN
Pemantapan Iman dan Taqwa Melemahnya Jati Diri Arus Globalisasi Paradigma Tauhid


Download ppt "PETA KONSEP : TUHAN YANG MAHA ESA DAN KETUHANAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google