dr. Huriatul Masdar, M.Sc 20 Dec 2011

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sistem Ekskresi l j a i n by : Beryl Sadewa.
Advertisements

By : VIVIN DIANA DAMAYANTI ( )
SISTEMA LIMFATIK.
SISTEM GENITAL BETINA drh. Herlina Pratiwi.
SISTIM URINARIA.
TRI HARTINI Y DEPARTEMEN ANATOMI HISTOLOGI FK UNAIR
Organ Reproduksi Pria Penis dan Urethra Duktus deferens
PROSES PEMBENTUKAN URIN
Sistem Ekskresi Manusia
SISTEM PENGELUARAN (SISTEM EKSKRESI )
SISTEM PERKEMIHAN Suatu Tinjauan Histologi All images in this document is removed due to copyright restriction dr. Ahmad Aulia Jusuf, PhD Bagian Histologi.
Histologi FKG Unair Surabaya
SISTEM UROPOETICA.
ANATOMI - FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN Nita Sri Wahyuningsih.
KELOMPOK 5.
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PEMBULUH DARAH DAN DARAH
ANATOMI DAN FISIOLOGI GINJAL
dr. Gadis Meinar Sari, MKes Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
SISTEM URINARIA.
Oleh: IGNATOUS WARSINO, S KM, M Kes.
PERJALANAN FILTRAT MENJADI URIN
URINARY SYSTEM Nur Arfian, dr., Ph.D.
Fera Sartika, skm.,m.sI Analis kesehan um palangkaraya
Sistem perkemihan Reflidia yuni putri
SISTEM URINARIA.
KEBUTUHAN ELIMINASI URIN
Sistem Ekskresi (Urinary System )
SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA
FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN.
SISTEMA LIMFA OLEH WULAN PUTRI AGUSANI Z
JARINGAN PADA SISTEM PEMBULUH DARAH
Akper Pemkab Cianjur tahun 2015
MATA KULIAH : ANATOMI FISIOLOGI
ANATOMI SISTEM PERKEMIHAN RAHMADIA B.
Tentir Histologi -Dini-Andy-.
dr. Huriatul Masdar, M.Sc 20 Oktober 2012
dr. Huriatul Masdar, M.Sc 14 December 2011
Histologi FKG Unair Surabaya
Jaringan Epitel by Drh. Desmeriheppy N0 HP Facebook Website heppypetklinik.wordpress.com.
Sistem Ekskresi Manusia
Anatomi Pembuluh Darah
Sistem Ekskresi Manusia
Anatomi Pembuluh Darah
OLEH Dr. Moh. Natsir M. Abdul
ERYATI DARWIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
Anatomi Pembuluh Darah
Histologi HEPATOBILIER
dr. Huriatul Masdar, M.Sc 21 November 2011
Nur Auliyah Firdaus, S.ST
SISTEM PENGELUARAN (SISTEM EKSKRESI )
ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
Where The Urine Came From
SISTEM EKSKRESI BAB VIII EKSKRESI :
SISTEM LIMFATIK Disusun Oleh : mila astasia Tingkat : 1 A.
ANATOMY AND PHYSIOLOGY
ANATOMI - FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN.
PRODI ILMU KESEHATAN & FAKULTAS RMIK
Sistem Perkemihan atau Sistem Uropaetica
Rijalul Fikri Sistem Urinaria.
Jaringan Epitel Oleh : Kelompok 2.
URINARIA I Kelompok 2 Gupita Laksmi P. Humila Ainun N.
APA ITU SISTEM PERKEMIHAN ????? KALIAN MUNGKIN ENGGAK SADAR... DAN TIDAK PEDULI DENGAN KEBERADAANNYA, BUT YOU KNOW ? DIA MEMEGANG PERANAN PENTING DALAM.
Sistem Ekskresi Manusia
Sistem Ekskresi Manusia
SISTEM EKSRESI GINJAL. STRUKTUR GINJAL A. Ginjal merupakan organ eksresi manusia, berjumlah sepasang, dan terdapat dalam rongga perut di sebelah kanan.
Transcript presentasi:

dr. Huriatul Masdar, M.Sc 20 Dec 2011 HISTOLOGI GINJAL dr. Huriatul Masdar, M.Sc 20 Dec 2011

SISTEM URINARIUS Terdiri dari : Ginjal (Renal) Ureter Vesica urinaria Uretra Urinary tract functions : Urinary filtrate production and filtration Active and passive absorption Temporary storage of urine Secretion Fluid and electrolyte balance regulator Erythropoietin and renin production

GINJAL Disebut juga: ren (L.) atau nephros (G.) Sepasang, berbentuk kacang, berat 150 gram, ukuran 3x6x12 Retroperitoneal di dinding posterior abdomen (V. Th-12 s/d L-3) Dibungkus oleh capsula renalis Makroskopis: Facies ventralis Facies dorsalis Hillus: A, V. Renalis, ureter dan pembuluh limfe Sinus renalis : lanjutan hillus ke arah dalam, terdiri dari : - pelvis renalis - jaringan ikat dan pembuluh darah Hillus renalis Sinus renalis

GINJAL (2) Mikroskopis : Parenkim ginjal Cortex renalis : Tampak berwarna merah gelap bergranul Menutupi seluruh medulla Membentuk Columna renalis Bertini Medulla renalis : Tebal 2 kali cortex Piramid renalis berwarna lebih pucat Papila renalis (apex piramid) berhubungan dengan kaliks minor (1-4 papila per kaliks minor) Satuan fungsional Lobus renalis: Satu piramid renalis dan kortex renalis yang membatasinya (5-11 lobus) Lobulus renalis : satu medullary rays dan satu nephron

CORTEX RENALIS Berada diantara capsula renalis dan piramid medullaris, serta antara piramid medullaris Granula merupakan corpusculum renalis Mengandung unit fungsional ginjal : nephron (1-4 juta nephron) Terdiri dari : Pars radiata Ferreini (medullary rays) Pars convulata Pars convulata Pars radiata

MEDULLA RENALIS Berbentuk piramid : Pyramid Renalis Malphigi Columna Renalis Bertini di antara masing-masing piramid Alas berbatasan dengan cortex Apex berupa papilla renalis yang bermuara ke calix minor dengan area cribrosa (L, cribrum = saringan) Berhubungan dengan cortex melalui pars radiata (medullary rays)

TUBULUS URINIFERUS Berupa saluran-saluran yang merupakan komponen utama ginjal Terdiri dari : Nephron Similar dengan kelenjar sekretorius Asal : mesonephros Jumlah : ± 2 juta/ginjal Lokasi : cortex dan medulla renalis Ductus Colligenes Asal : metanephros Similar dengan kelenjar excretorius Lokasi : medulla renalis

NEFRON Terdiri dari beberapa segmen : Corpusculum renalis malphigi Tubulus proximal renalis Lokasi : pars convulata dan pars recta T.d: - tubulus contortus proximal - tubulus rectus proximal (dinding tebal dan tipis) Tubulus distal renalis Lokasi : pars recta, pars makula dan pars convulata T. d: - tubulus rectus distal - tubulus contortus distal (mengarah ke cospuscle) Ansa Henlei : dibentuk oleh tubulus rectus proximal dan tubulus rectus distal

CORPUSCULUM RENALIS Berbentuk bulat Merupakan ujung buntu yang didesak oleh anyaman pembuluh darah Berada di cortex renalis Memiliki dua kutub Polus vascularis : tempat keluar masuk pembuluh darah Polus urinarius : epitel kuboid selapis Komponen pembentuk Corpuscle Renalis : Capsula Bowman Lamina parietal : epitel gepeng selapis Lamina visceral : sel-sel podosit Spatium capsularis : filtrat Glomerolus : kapiler berfenestra yang diperkuat oleh mesangium

GLOMEROLUS Terdiri dari : Kapiler : cabang A. afferentia, berkelok-kelok membentuk glomerolus dan berakhir sebagai A. efferentia Memiliki fenestra (70-90 nm) Sel podosit Bentuk tidak beraturan, memiliki tonjolan-tonjolan sitoplasma (tonjolan primer, sekunder dan tertier) Badan sel tidak menempel langsung ke kapiler Pediculus : tonjolan terminal yang langsung kontak dengan kapiler glomerolus Sel mesangium Sel jaringan ikat penggantung kapiler, inti lebih gelap dibanding inti sel endotel Fungsi : filtrasi

HUBUNGAN PODOSIT - KAPILER Lamina basalis podosit dan lamina basalis endotel kapiler (bermuatan negatif) sebagai barrier Filtrasi terjadi di celah yang terbentuk antara pedicle podosit dan kapiler gromerolus. Partikel yang bisa lolos : Ukuran diameter < 10 nm (6 nm) BM < 10.000 (64.450) Berdasarkan muatan partikel Perbedaan tekanan : efektif pada 10 mmHg Hasil filtrasi : ultrafiltrat Kecepatan filtrasi 125 ml/menit, 1 ml menjadi urin FILTRASI DARAH ENDOTEL TONJOLAN PODOCYTE MEMBRANA BASALIS

TUBULUS CONTORTUS PROXIMAL Lanjutan collum pada corpuscle renalis Berkelok-kelok pada pars convulata, pada sediaan sering tampak terpotong Lebih panjang dari tubulus contortus distal Fungsi : menampung filtrat dari corpuscle renalis Histologi : Dilapisi oleh epitel kuboid/silindris selapis Potongan melintang hanya tampak 3-5 epitel besar Sitoplasma asidofilik Inti bulat ditengah Memiliki mikrofilli yang panjang (brush border) : 1 um Batas antar sel tidak jelas karena adanya interdigitasi Dikelilingi oleh kapiler peritubuler

TUBULUS CONTORTUS PROXIMAL

ANSA HENLEI Berbentuk huruf U Dari arah cortex-medulla-cortex Segmen-segmen: Pars descendence segmen tebal (60 um) : struktur mirip tubulus contortus proximal segmen tipis (12 um): epitel gepeng dengan inti menonjol ke lumen Lengkung Henlei Tipis, epitel gepeng selapis Pars ascendence Segmen tipis : mirip struktur segmen tipis pars descendence Segmen tebal : mirip struktur tubulus contortus distal

ANSA HENLEI PARS ASCENDENS PARS DESCENDENS TUBULUS COLLIGENS DUCTUS HENLE TIPIS

TUBULUS CONTORTUS DISTAL Berkelok-kelok, di pars convulata cortex renalis, mendekati polus vascularis corpuscle renalis Mikroskopik : Lanjutan segmen tebal ansa henlei ascendence Lumen lebih besar dari lumen tubulus contortus proximal Epitel lebih kecil dari epitel tubulus contortus proximal, lebih asidofilik dan tidak memiliki brush border Bagian basal sel epitel melipat-lipat ke dalam Sel epitelnya lebih kaya akan mitochondria Macula Densa : Modifikasi sel epitel dimana intinya lebih gelap dan lebih rapat Sensitif terhadap kandungan ion klorida

TUBULUS CONTORTUS DISTAL

JUXTA GLOMERULARIS Dibentuk oleh : Sel juxtra glomerularis (sel JG) Macula Densa tubulus contortus distal Sel mesangium extra gromerularis Fungsi : menghasilkan hormon renin yeng merubah angiotensinogen menjadi angiotensin I dan angiotensin I menjadi angiotensin II Sel JG : Modifikasi sel otot polos arteri afferentia Inti lonjong dan sitoplasma penuh dengan butir-butir sekresi Lokasi : tunika media arteriola afferentia Berhubungan dengan tunika intima dan makula densa

DUCTUS COLIGENS Lokasi : pars radiata cortex renalis Dimulai dari ductus/tubulus coligens arcuatus yang berbetuk melengkung dan berhubungan langsung dengan distal nephron Terdiri dari : Tubulus coligens Berbentuk lurus Mulai dari zona externa ke zona interna pars radiata cortex renalis Ductus papillaris Berbentuk lurus dengan diameter makin melebar Lokasi : piramid renalis Bermuara pada papilla renalis pada area cribrosa

DUCTUS COLLIGENS

DUCTUS PAPILLARIS BELLINI