MODUL 8 PENGENDALIAN PERSEDIAAN TEPAT WAKTU A. TUJUAN INTRUKSIONAL

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
disusun oleh: Maria Kristiana Novita Febriana Tarita Wijaya Yosza
Advertisements

MANAJEMEN INVENTORY DAN LOGISTIK
Just In Time JIT Based Quality Management: Concepts and Implications in Indian Context.
JUST IN TIME Latar Belakang Sistem Manajemen Persediaan Tradisional
PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK DALAM LINGKUNGAN PEMANUFAKTURAN MAJU
JUST IN TIME.
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
Memproduksi Barang-barang
ELIA ARDYAN, MBA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SURAKARTA.
JUST IN TIME Elia Ardyan MBA.
Pengendalian Mutu Bab. 19 Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU
Sistem Manufaktur Lanjut “Just In Time”
SISTEM INVENTORY by FIRDAUS
JUST IN TIME JIT ADALAH SUATU SISTEM KOMPREHENSIF BERKENAAN DENGAN PERSEDIAAN DAN PENGENDALIAN MANUFAKTUR MATERIAL DIBELI SAAT DIBUTUHKAN PRODUK DIBUAT.
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
Siklus Pengeluaran: Pembelian dan Pengeluaran Kas
SIKLUS PRODUKSI.
BAB III-V Penentuan HPP(harga pokok produk) dalam lingkungan pemanufakturan maju, pengambilan keputusan dalam pemanufakturan maju,pengukuran kinerja dan.
Bab XIV PENERAPAN ETIKA PERUSAHAAN DALAM MANAJEMEN MUTU.
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
STRUCTURING THE MANUFACTURING DATABASE 2
PERTEMUAN 1 MANAJEMEN OPERASI JASA (EKMA4369)
Mata Kuliah Manajemen Inventory & Logistic
MANAJEMEN INVENTORY DAN LOGISTIK
MODUL 4 PENGENDALIAN PERSEDIAN BARANG UMUM A. TUJUAN INTRUKSIONAL
persediaan di pabrik atau ritel; dan berbagai aspek lain dari operasi
MANAJEMEN PERSEDIAAN DAN LOGISTIK POKOK BAHASAN : MODUL 20
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
MODUL 7 FUNGSI PRODUKSI DAN OPERASI Dra. Popon Herawati, MSi
Mata Kuliah : Pengantar Bisnis
MANAJEMEN INVENTORY DAN LOGISTIK MODUL 11 PERENCANAAN KEBUTUHAN BARANG
DAN LOGISTIK POKOK BAHASAN : MODUL 17 MANAJEMEN PERSEDIAAN

UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA
KONSEP-KONSEP MANAJEMEN BIAYA KONTEMPORER
Mata Kuliah Manajemen Inventory & Logistic
SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS
SIKLUS PENGELUARAN.
menjelaskan pentingnya
SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS
MANAJEMEN PERSEDIAAN DAN LOGISTIK POKOK BAHASAN : MODUL 27
Pertemuan XI Sistem “Just In Time” dan “Supply Chain Management”
MANAJEMEN PERSEDIAAN DAN LOGISTIK POKOK BAHASAN : MODUL 1- 2
MODUL 7 BIAYA PENGELOLAAN BARANG A. TUJUAN INTRUKSIONAL
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH
MANAJEMEN INVENTORY DAN LOGISTIK
MANAJEMEN INVENTORY DAN LOGISTIK MODUL 12
INFORMATION TECHNOLOGIES AND MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) IN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) AS A BASIS FOR A NEW MODEL Bulgarian Journal of Science.
MODUL 6 PERENCANAAN KEPERLUAN OVEHAUL A. TUJUAN INTRUKSIONAL
MODUL 2 STRATEGI PERSEDIAAN BARANG A. TUJUAN INTRUKSIONAL
MANAJEMEN OPERASIONAL
MANAJEMEN INVENTORY DAN LOGISTIK MODUL 1 PENDAHULUAN
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK DALAM LINGKUNGAN PEMANUFAKTURAN MAJU
MODUL PERTEMUAN 1 JAKARTA 2012 (Kampus Menteng Raya)
MODUL 9 PERSEDIAAN PENGAMAN A. TUJUAN INTRUKSIONAL
Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc
BAB 3 JUST IN TIME & ACTIVITY-BASED COSTING
Menjelaskan model manajemen persediaan tradisional dan JIT
PRINSIP-PRINSIP JUST-in-TIME
Memproduksi Barang-barang
AKTIVITAS-AKTIVITAS LOGISTIK
Just in Time (JIT) Subtitle.
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU ( JUST IN TIME -JIT).
Supply Chain Management
(PODUKSI DAN MANAJEMEN OPERASI)
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
Just In Time dapat berarti sebagai suatu keseluruhan filosofi operasi manajemen dimana segenap sumber daya, termasuk bahan baku dan suku cadang, personalia,
AKUNTANSI JUST IN TIME 1. JUST IN TIME Just in time adalah filosofi yang dipusatkan pada pengurangan biaya melalui eliminasi persediaan. JIT dikembangkan.
Transcript presentasi:

MODUL 8 PENGENDALIAN PERSEDIAAN TEPAT WAKTU A. TUJUAN INTRUKSIONAL Mampu menjelaskan proses pengendalian persediaan agar tepat waktu B. MATERI PEMBAHASAN Pengendalian persediaan tepat waktu Manajemen Inventori dan Logistik Ir. Silvi Ariyanti, M.Sc. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id ‘12 1

Karakteristik dalam Operasi JIT · Mempertahankan jumlah persediaan seminimum mungkin Memelihara kualitas produk tetap tinggi Pembelian material dan memproduksi barang HANYA dilakukan bila diperlukan Membangun sistem penjadualan yang disiplin Memelihara pekerja/karyawan yang mempunyai beberapa keahlian Membangun sistem manufacturing yang fleksibel Perbandingan Sistem Tradisional & JIT Sistem tradisional Just In Time · Sistem tarikan · Persediaan tidak signifikan · Basis pemasok sedikit · Kontrak jk. panjang · Pemanufakturan seluler · Karyawan berkeahlian ganda · Jasa terdesentralisasi · Keterlibatan karyawan tinggi · Manajemen sbg penyedia fasilitas · TQC · Sistem dorongan · Persediaan signifikan · Basis pemasok banyak · Kontrak jk. pendek · Pemanufakturan departemen · Karyawan terspesialisasi · Jasa tersentralisasi · Keterlibatan karyawan rendah · Manajemen sbg pemberi perintah · Acceptable Quality Level Manajemen Inventori dan Logistik Ir. Silvi Ariyanti, M.Sc. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id ‘12 3

pada waktu yang diperlukan dan dalam jumlah yang diperlukan. Taichi Ohno pencipta JIT ini mendefinisikan JIT sebagai suplai item system yang diperlukan pada waktu yang diperlukan dan dalam jumlah yang diperlukan. Richard J. Schonberger mendefinisikan JIT sebagai memproduksi dan mengirim barang pada saat akan dijual, membuat sub assembling pasa saat barang akan diassembling menjadi produk jadi, melakukan pabrikasi pada saat barang akan diassembling menjadi produk setengah jadi, dan membeli bahan baku pada saat akan melakukan pabrikasi. JIT merupakan sebuah filosofi yang memasukkan variasi konsep yang dihasilkan dari cara yang berbeda ketika melaksanakan bisnis pada kebanyakan organisasi. Prinsip dasar dari filosofi ini meliputi: 1. Semua yang tidak memberikan nilai tambah pada produk dan jasa adalah pemborosan yang harus dihilangkan 2. Sistem produksi tepat waktu adalah suatu proses yang tidak ada hentinya 3. Persediaan adalah pemborosan 4. Pelanggan yang menentukan tingkat kualitas dan yang mendorong terjadinya kegiatan system manufaktur 5. Kemampuan untuk fleksibel sangat penting untuk menjaga produk dengan kualitas tinggi dan harga yang rendah 6. Penghormatan, keterbukaan dan kepercayaan merupakan kunci dalam manajemen 7. Keberhasilan ditentukan oleh kerjasama yang baik 8. Pekerja langsung adalah sumber perbaikan pada operasi yang ditangani. Sumber pemborosan yang diidentifikasi oleh Toyota dan pertama kali dikenalkan oleh Taiichi Ohno, yang dikenal dengan tujuh pemborosan Toyota (Toyotas’s seven Waste), yaitu: 1. Pemborosan dari memproduksi cacat 2. Pemborosan transportasi dalam penanganan barang 3. Pemborosan dari persediaan 4. Pemborosan kelebihan produksi 5. Pemborosan waktu menunggu 6. Pemborosan dalam proses 7. Pemborosan gerakan. ‘12 Manajemen Inventori dan Logistik Ir. Silvi Ariyanti, M.Sc. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id 5