Teori Komunikasi Massa
Hypodermic Needle Theory Media massa dianggap memiliki kekuatan yang luar biasa, sehingga khalayak tidak mampu membendung informasi yang dilancarkannya. Khalayak dianggap pasif, tidak mampu bereaksi apapun kecuali hanya menerima begitu saja semua pesan yang disampaikan media massa.
Cultivation Theory Teori kultivasi merupakan salah satu teori yang mencoba menjelaskan keterkaitan antara media komunikasi (dalam hal ini televisi) dengan tindak kekerasan.
Cultural Imperialism Theory Imperialisme budaya adalah praktek mempromosikan budaya atau bahasa satu bangsa di negara lain. Hal ini biasanya dipraktekan oleh negara maju pada negara berkembang.
Media Equation Theory Menurut asumsi teori ini, media diibaratkan manusia. Dimana media bisa jadi lawan bicara individu sperti dalam komunikasi interpersonal yang melibatkan dua orang dalam situasi face to face.
Spiral of Silence Theory Terbentuknya pendapat umum ditentukan oleh suatu proses saling mempengaruhi antara komunikasi massa, komunikasi antar pribadi, dan persepsi individu tentang pendapatnya dalam hubungannya dengan pendapat orang-orang lain dalam masyarakat
Technological Determinism Theory Ide dasar teori ini adalah bahwa perubahan yang terjadi pada berbagai macam ara berkomunikasi akan membentuk pula keberadaan manusia itu sendiri. Dimana teknologi membentuk cara berpikir dan berperilaku individu dalam masyarakat.
Diffusion of Innovation Theory Di dalam teori difusi-inovasi dikatakan bahwa komunikator yang mendapatkan pesan dari media massa sangat kuat untuk mepengaruhi orang-orang. Selain itu, menurut teori ini sesuatu yang baru akan menimbulkan keingintahuan masyarakat untuk mengetahuinya.
Uses and Gratifications Theory Teori ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media. Dimana pengguna media berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik dalam usaha memenuhi kebutuhannya
Agenda Setting Theory Teori ini memiliki asumsi, jika media memberi tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggap peristiwa itu penting. Dalam hal ini media diasumsikan memiliki efek yang sangat kuat.
Media Critical Theory Ilmu ini juga disebut dengan emancipatory science (cabang ilmu sosial yang berjuang untuk mendobrak status quo da membebaskan manusia, khususnya rakyat miskin dan kecil dari status quo dan struktur sistem yang menindas). Menurut perspektif teori ini, media tidak boleh hanya memberitakan fakta atau kejadian yang justru memperkuat status quo, tapi media juga harus mengkritisi setiap ketidakadilan yang ada di sekitarnya.
☻ Thank You ☻