PROSES SISTEMATIKA KEILMUAN DAKWAH

IDENTIFIKASI MASALAH DAN PERUMUSAN PEMIKIRAN DAKWAH SEAGAI FENOMENA TAUHID, SOSIAL DAN SEJARAH Kegiatan dakwah sangat terkait dengan kegiatan amar ma’ruf nahi mungkar dalam dimensi aqidah islamiyah sebagai landasan bagi setiap amal yg dilakuakan FENOMENA SOSIAL Dakwah erat kaitannya dengan problem keumatan, sehingga diperlukan formulasi untuk mengidentifikasi problem kemasyarakatan serta menyiapakan problem solving sebagai upaya mewujudkan kesalehan sosial. FENOMENA SEJARAH dakwah diwajibkan bagi umat manusia untuk islamisasi, transformasi dan aliansi sebagai upaya mencapai kebahagiaan hidup didunia dan akhirat.

PEMIKIRAN DAKWAH SEBAGAI BIDANG KAJIAN AKADEMIK Perlu ada pengakuan idang pengetahuan yg disebut ilmu pengetahuan, sehingga dapat dijadikan syarat diterima di dunia akademik dan dikaji secara disipliner Ilmu dakwah sudah diakui sejak dibukanya jur.dakwah pd fak. Ushuluddin al azhar th 1942 melallui karya syeeh ali makhfud “Hidayatul Mursyidin” yg menekankan kajian dakwah sebagai tabligh dalam pengertian penyiaran islam melalui khitobah. Sampai th 1980 banyak hasil teoritik yang dihasilkan para pemikir dakwah sebagai upaya mewujudkan realitas islam yang memberikan dampak (manfaat) bagi gerakan dakwah. Topangan ilmiah akademis inilah yang kemudian menjadikan realitas islam berakselerasi dengan masyarakat akademis. Tahun 1981-1996 kemajuan yang signifikan dri ledakan buku-2 ttg dakwahyang disertai dengan upaya sistematis melelui pendekatan sistemik dan epistimologi (teori pengetahuan).

PEMIKIRAN SECARA SISTEMATIS DG PENDEKATAN EPISTIMOLOGI DAN SISTEM PENGEMBANGANNYA Adanya paradigma dakwah sbg fenomena tauhid dan kemasyarakatan melahirkan dimensi-2 kegiatan dakwah disegala aspek khidupan Dakwah tidak hanya dilihat sebatas kegiatan tabligh tetepi juga pengembangan masyarakat dan pembangunan umat Dakwah tidak hanya dilihat dari persfektif lokal tetapi global sehingga setiap unsur sistem dakwah dipengaruhi ipoleksosbud, sintek. Pendekatan dakwah tidak hanya terbatas pada penggunaan unsur dakwah melainkan dg pendekatan sistem yang menjelaskan interaksi antar unsur dakwah serta problem interaksi tersebut. Dakwah tidak hanya sebatas kegiatan seni melainkan fenomena keilmuan yg didekati dengan epistimologis yg jelas sehingga dakwah semakin memperkuat keilmuan khususnya dalam membentuk jati diri

SISTEMATISASI KEILMUAN DAKWAH EPISTIMOLOGIS  menyangkut ttg bagaimana batasan dan cara mengetahui ilmu dakwah, dengan kata lain mempersoalkan objek materia dan forma ilmu dakwah, ONTOLOGI  Apa-apa saja yang harus diketahui dan dipelajari, dengan kata lain mempersoalkan pembidangan, rincian disiplin ilmu dakwah serta metodologi yang digunakan. AXIOLOGI  Manfaat apa yang akan dihasilkan keilmuan dakwah

Klasifikasi dakwah islamiah Bi al lisan Bi al qalam Bi al haal

PELEMBAGAAN KURIKULUM Disiplin ilmu dakwah didasarka pada bangunan epistimologi dakwah Elaborasi disiplin ilmu dakwah dilakukan dalam aspek teoritik (disiplin murni dan dimensi rasional), dan terapan (berkaitan dengan teknologi dakwah, dimensi empirik) Bersifat komprehensif (ada koterkaitan disiplin ilmu dakwah dengan yg lainnya baik secara rasional maupun empirik) Disiplin ilmu dakwah merupakan kristaliasi dari berbagai kajian ilmiah ilmu dakwah.

Sistem Dakwah Islamiyah Islam sebagai Pesan Dakwah Bayan : Haq, Khair, Huda Amar ma’ruf Nahi munkar Perilaku mad’u yang taat beragama sesuai ajaran Islam Input Proses Output Sistem Dakwah Islamiyah