CITA CITA PENDIRI NEGARA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kuliah ke 4 Kwn Identitas Nasional.
Advertisements

KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA
UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2012
HAKEKAT PANCASILA HAKIKAT SILA I :
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN
Anggota kelompok : Heri Fatkhurrokhim Sri Mila Lestari Danik Lestari
Pendidikan Pancasila.
PANCASILA 8 FILSAFAT, PANCASILA, DAN FILSAFAT PANCASILA
Pendidikan Kewarganegaraan
Pancasila: sebuah pengantar awal
Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI
WAWASAN NUSANTARA Oleh : Aditya Hendra Moh. Khoirul Anwar
Pancasila Sebagai SistemFalsafah Bangsa
MAKNA LIMA SILA DALAM PANCASILA
PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Kelompok 3 :
IDENTITAS NASIONAL.
Pert. 2 Dosen: Dr. Syahrial Syarbaini, MA.
PENTINGNYA KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
Merajut Manusia dan Masyarakat Berdasarkan Pancasila
Pengertian Filsafat Dalam wacana ilmu pengetahuan filsafat adalah merupakan bidang ilmu yang rumit, kompleks dan sulit dipahami secara definitif. Pengetahuan.
Asal Usul Istilah Pancasila
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Identitas Nasional.
PANCASILA Sebagai Alat Pemersatu Bangsa
WAWASAN NUSANTARA.
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN
Kurikulum PKN dan Agama
REKONSTRUKSI PENDIDIKAN PANCASILA
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
CITA-CITA, TUJUAN DAN VISI NEGARA INDONESIA
Latar Belakang, Konsep, Implementasi dan Tantangan
NILAI DAN PRINSIP Nilai-nilai 1945
NILAI DAN PRINSIP Nilai-nilai 1945
TUGAS PANCASILA Oleh Nurita Armiddina (A1D515024) Administrasi Pendidikan Universitas Jambi.
AKTUALISASI PANCASILA DALAM BIDANG POLITIK
MATERI FROFIL TES. MATERI FROFIL TES A. Makna Semangat Persatuan dan Kesatuan Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa bukanlah hal yang mudah. Banyak.
PERTEMUAN 14 PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA.
Pancasila dan Implementasinya
Pert. 2 Dosen: Dr. Syahrial Syarbaini, MA.
PANCASILA SEBAGAI IDIOLOGI TERBUKA
Pendidikan Kewarganegaraan
Pancasila sebagai Ideologi terbuka
Tugas Media & Tekhnologi Pembelajaran PKn
Pancasila dan Implementasinya
GEOPOLITIK INDONESIA KELOMPOK 6A MENTAWATI SILAEN (A1D515017)
Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
DISUSUN OLEH : RAHAYU SETIYANINGSIH
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
PENDIDIKAN PANCASILA BAB. X. Petumbuhan Faham Kebangsaan
IDENTITAS NASIONAL MASYARAKAT MADANI
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Presented By: Lailatul Hikmah
NILAI-NILAI SILA PANCASILA.
Nilai persatuan dalam bermasyarakat dan bernegara
WAWASAN NUSANTARA Muhammad Afifudin Aziz Fakultas Hukum
Oleh: Airi Safrijal, S.H., M.H.
Indonesia, 225 Juta penduduk, > 500 grup etnik, 17
REVITALISASI DAN AKTUALISASI PANCASILA
Kedudukan dan Peran Pancasila bagi Bangsa Indonesia
Pendidikan Kewarganegaraan
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S
pancasila PANCASILA SEBAGAI KERANGKA BERPIKIR
PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
WAWASAN NUSANTARA Latar Belakang, Konsep, Implementasi dan Tantangan.
D. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Sistem Filsafat 1. Dinamika Pancasila sebagai Sistem Filsafat a.Pada era pemerintahan.
Integrasi Nasional Dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika
Wawasan Nusantara  Latar belakang timbulnya Wawasan Nusantara  Konsep Wawasan Nusantara A) Hakikat, Asas dan Arah WN B) Unsur dasar WN C) Kedudukan,
Transcript presentasi:

CITA CITA PENDIRI NEGARA Ketika para Pendiri Negera memproklamasikan kemerdekaan Indonesaia pada tanggal 17 Agustus 1945, Ada tiga hal penting yang diperjuangkan, yaitu: membangun Negara, membangun bangsa, dan membangun karakter.

Ketika hal tersebut diwacanakan menjadi nation state dan nation and character building. Para pendiri Negara juga telah berketetapan hati bahwa negara, bangsa, dan karakter dibangun berdasarkan Pancasila. Oleh karena itu, Pancasila ditetapkan sebagai Dasar Negara, Pandangan Hidup Bangsa, dan Ideologi Nasional.

KEBENARAN PANCASILA Pancasila sebagai hasil pemikiran bangsa Indonesia, khususnya Soekarno dalam mencari landasan tentang kehidupan berbangsa dan bernegara, Mengandung kebenaran secara relegius, filosofis, dan ilmiah

KEBENARAN PANCASILA SECARA RELEGIUS Hakikat sila-sila Pancasila (Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan) merupakan bagian ajaran agama. Paling tidak , lima nilai tersebut diajarkan oleh setiap agama. Dengan demikian jika agama benar, maka apa yang diajarkan juga benar

KEBENARAN PANCASILA SECARA FILOSOPIS Hakikat sila-sila Pancasila (Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan), berlandaskan pada kodrat manusia dan sekaligus merupakan merupakan kebutuhan kodrat manusia

IQ EQ SQ akal kebenaran jiwa rasa keindahan + karsa kebaikan Susunan kodrat IQ benda mati tumbuhan raga - kebinatangan individu Ke-aku-an Sila kedua, ketiga, keempat, kelima - Sifat kodrat MANUSIA Tidak bisa hidup sendirian Makluk sosial + EQ Makluk pribadi kebebasan Kedudukan kodrat - Sila Pertama Makluk Tuhan Ketidak abadian SQ +

KEBENARAN PANCASILA SECARA ILMIAH Kebenaran Pancasila secara ilmiah terletak pada susunannya. Susunan Pancasila dilihat dari hukum kausalitas menujukan urutan yang logis, dengan menempatkan sila pertama (Ketuhanan) sebagai causa prima. Dilihat dari hukum causalitas, keberadaan sila pertama yang hakikatnya Ketuhanan (Tuhan) sebagai causa prima (sebab pertama), yang menyebabkan adanya manusia (hakikat sila kedua), dan sila ketiga, sila keempat, serta sila kelima.

Pancasila sebagai Dasar dimasudkan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan negara, yang kemudian dijabarkan dalam UUD 1945 UUD 1945 merupakan hukum dasar tertinggi di Indonesia. Sebagai hukum dasar, UUD 1945 mengatur bagaimana negara Indonesia ini diselenggarakan, serta memuat lembaga-lembaga negara, hubungan antara lembaga negara, serta fungsinya masing-masing. Oleh karena itu, jika tidak ada UUD 1945, negara akan kacau, karena tidak memiliki pedoman untuk penyelenggaraannya.

KOMITMEN MEMPERTAHANKAN NKRI Negara yang cita-citakan oleh para Pendiri Negara adalah Negara Kesatuan RepubliK Indonesia (NKRI), yang wilayahnya mulai dari Sabang sampai Merauke.

Secara geografis, NKRI merupakan Negara kepulauan yang secara sosiokultural terdiri dari berbagai suku dengan adat dan kebudayaan yang berbeda-beda sebagai respon terhadap lingkungan yang berbeda.

Keaneragaman suku dan kebudayaan merupakan realitas yang tidak bisa diingkari, bahkan keanekaragaman tersebut merupakan sunatullah (bersifat kodrati). Menyadari realitas sosiokultural bangsa, maka yang dibangun bukan hanya Negara, tetapi Negara Bangsa (nation –staate), yang terumus dalam konsep Bhineka Tunggal Ika.

Pemahaman Bhineka Tunggal Ika ini bisa berbeda, apakah berbeda-beda tetapi tetap satu, atau bersatu dalam perbedaan. Pada Rezim Orde Baru dipahami berbeda-beda tetapi tetap satu, yang membawa implikasi adanya pemaksaan. Sedangkan beberapa ahli ilmu sosial memahmi dengan bersatu dalam perbedaan. Dalam pemahaman seperti ini dibutuhkan kesadaran adanya perbedaan, yang artinya harus mengakui adanya perbedaan.

Kesadaran adanya perbedaan (bersatu dalam perbedaan) saja ternyata masih belum cukup, karena belum muncul kesadaran adanya kesederajatan diantara yang berbeda. Kondisi inilah yang kemudian memunculkan ideology multikultralisme.

Multikulturalisme adalah ideology yang mengakui dan mengungkapkan perbedaan dalam kesederajatan baik secara individu maupun secara kebudayaan (Fay, 1996).

Bagi bangsa Indoesia dalam menjaga keutuhan NKRI, Multikulturalisme perlu ditingkatkan dari sekedar ideology menjadi suatu kearifan (wisdom) dalam bentuk kesadaran dan pengakuan akan adanya perbedaan dan sekaligus kesadaran dan pengakuan adanya kesederajatan diantara yang beda, serta penghormatan terhadap perbedaan dan kesederajatan diantara yang berbeda.

Kearifan ini didasarkan pada pemikiran rasional atas realita bangsa Indonesia yang terdiri dari keanekaraaman suku dan kebudayaan, serta sunatullah yang tidak bisa ditolak oleh manusia. Oleh karena itu, dalam rangka menjaga keutuhan NKRI, perlu ditanamkan multikulturalisme sebagai kearifan kepada jiwa setiap warga bangsa.

PENGAMALAN PANCASILA Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa dimasudkan sebagai pedoman bagi setiap bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai persoalan kehidupan, harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Pengamalan Pancasila dalam hidup sehari-hari mencerminkan karakter bangsa Indonesia. Oleh karena itu, tolok ukur karakter bangsa adalah sejauhmana Pancasila diamalkan dalam kehidupan sehari-hari oleh setiap warga negara Indonesia.

INTRUMEN UNTUK MENGUKUR PENGAMALAN PANCASILA SILA PERTAMA: Beragama Menjalankan ajaran agama secara baik dan benar Tidak munafik Jujur bertanggungjawab

SILA KEDUA To be human being (menjadi manusia yg berakhak mulia) Mau merasakan penderitaan orang lain Mau menolong, membantu orang lain yang menderita Mau berbagai apa yang dimiliki kepada orang lain.

SILA KETIGA Menjunjung tinggi dan mempertahnakan NKRI Mengakui, menerima, dan menghormati perbedaan Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara Mencitai produk-produk dalam negeri

SILA KEEMPAT Mengedepankan musyawarah dalam memecahkan masalah bersama Mau mendengarkan pendapat orang lain Tidak memaksakan kehendak Mematuhi peraturan yang berlaku Menjunjung tinggi keputusan yang telah disepakati bersama

SILA KELIMA Tidak menyontek Tidak korupsi Tidak serakah Tidak sewenang-wenang Tidak egois

SEMOGA MENJADI MAHASISWA YANG CERDAS, MANDIRI, BERKARAKTER, DAN BERWAWASAN KEBANGSAAN

TERIMA KASIH