Perkembangan Demokrasi Asia: Pakistan Pengampuh: Bapak Bangun Santosa Dwi Hariyanto S.sos, M.Si, Ph.D Pengantar Ilmu Politik
Nama kelompok 4 Hasin Ema Lusiyana Setia dewi safitri Inniyanti Eka sri oktaviana Hardiyansyah Hermawan Didit supriono rofiatun
Sejarah demokrasi pakistan Pakistan adalah negara yang berpolitiknya kurang stabil,Kebanyakan rezim pemerintah berkuasa setelah kemerdekaan nasionalnya dikuasai oleh pemerintahan militer.Banyak kekerasan yang terjadi dan kudeta militer yang telah menjadi tradisi. Pada tahun 1971 terjadi perang saudara antara pakistan barat yang di pimpin oleh presiden yahya khan dan pakistan timur yang di pimpin oleh Mujibur rahman,sehingga masalah ini mengakibatkan berkurangnya geografis pakistan.
Pada tahun 1956 setelah konstituante yang dilantik tahun 1947 dibubarkan dan diganti konstituante yang baru dapat diterima dengan baik, tetapi tidak dapat mengakhiri stabilitas politik. Pada tahun 1958 tentara turun tangan dengan membatalkan undang-undang dasar 1956 yang berdasaskan sistem parlementer dan membubarkan kabinet, DPR, serta partai-partai politik. Jendral Ayyub chan mengambil alih sebagai presiden revolisionel dengan suatu kabinet yang presidensial. Pada tahun 1960 diadakannya referendum, dimana Ayyub chan dipilih sebagai presiden dengan di beri tugas untuk menyusun undang-undang dasar baru.
Dalam undang-undang dasar di tetapkan adanya seorang presiden sebagai kepala eksekutif (chief excekutive) pembaruan presiden Ayub Khan lebih berhasil dalam bidang ekonomi,namun lama kelamaan timbul oposisi terhadap korupsi yang merajalela dan sistem demokrasi dasar yang di anggap kurang demokratis.
di pakistan terdapat 2 partai besar 1. partai rakyat 2. partai awami nasional Namun kedua partai tersebut tidak dapat mencapai basis yaang cukup kuat untuk merundingkan suatu undang-undang dasar baru,Akhirnya pada tahun 1971 terjadi perpecahan sehingga pakistan menjadi 2 negara yaitu pakistan dan bangladesh.