PENDIDIKAN KEJURUAN PENDIDIKAN KEJURUAN Abd. Malik Rauf

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh : Kokom Komariah  Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang.
Advertisements

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
Oleh : Kokom Komariah  Pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistim pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu.
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
PENGERTIAN Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar.
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2014 Tentang PERAN GURU TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DAN GURU KETERAMPILAN.
PENYELENGGARAAN SISTEM KREDIT SEMESTER
UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Oleh: Kokom Komariah
PENGEMBANGAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN SMK
PENGELOLAAN KURIKULUM
STANDAR PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN
Standar dan Mutu Pendidikan Sekolah Menengah
AKREDITASI BERMUTU UNTUK PENDIDIKAN BERMUTU
Komponen-Komponen Pendidikan
 Filosofi eksistensialisme berpandangan bahwa pendidikan kejuruan harus mengembangkan eksistensi peserta didik seoptimal mungkin melalui.
Peranan pendidikan Fungsi Pendidikan Tujuan Pendidikan
PENDIDIKAN BERKELANJUTAN Disampaikan pada : Kegiatan MGMP di SMP Negeri 1 Dayeuhkolot Sabtu, 26 November 2011 Oleh: Tarunasena.
STANDARISASI PENDIDIKAN
KOMPETENSI Menjelaskan standar isi (kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan).
MATERI-2 EVALUASI PEMBELAJARAN
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
LANDASAN PENDIDIKAN KEJURUAN
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI
SISTEM PENDIDIKIAN NASIONAL
Prosedur dan alat evaluasi belajar PKN di SMP/MTS dan SMA/MA/SMK/MAK
PERENCANAAN PENGAJARAN BAHASA INDONESIA
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI
JERMAN.
Standar Proses Pendidikan
Penyaji: Momon Sulaeman
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PTK)
Standar Isi dan Standar Proses
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
PENGERTIAN Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar.
UU SISDIKNAS NO 20 TH 2003 BAB IX STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Pasal 35 (1) dan (2):
PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS BAGI ABK
Materi dan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
OLEH : M. Ubaidillah Jumiati M. Makruf Imro’atul Azizah
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
KURIKULUM Pengertian Kurikulum 1. Kurikulum sebagai rencana belajar.
Penyusunan Peraturan Akademik SMA
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Undang Undang Sisdiknas no. 20 Tahun 2003
PENGEMBANGAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN SMK
Kelompok 7 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 1991 Tentang Latihan Kerja.
PEDOMAN PEMINATAN PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
JURUSAN MAGISTER PENDIDIKAN IPS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
ARAH KEBIJAKAN KEMENDIKBUD DALAM PENDIDIKAN INFORMAL (SEKOLAHRUMAH)
PEDOMAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) OLEH : HARIYANI,S.PD SMK NEGERI 1 BENGKAYANG.
IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM
SISTEM PENDIDIKIAN NASIONAL
JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKIAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
DISAMPAIPAIKAN OLEH LUGTYASTYONO bn PENGAWAS SMA Dinas P&k 2018
Sosialisasi KTSP Departemen Pendidikan Nasional Sosialisasi KTSP UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.
SISTEM PENDIDIKIAN NASIONAL Oleh : KUNTJOJO UNP Kediri 2008.
Transcript presentasi:

PENDIDIKAN KEJURUAN PENDIDIKAN KEJURUAN Abd. Malik Rauf 1429040053 Amalia Utami Ridwan 1429040074 Ulfa Nahda 1429040025

Pengertian Pendidikan Kejuruan Pendidikan kejuruan didefinisikan sebagai “vocational educational is simply training for skills, training the hands” (Vocational Instructional Service, 1989). Pendidikan kejuruan merupakan latihan sederhana untuk menguasai suatu keterampilan, yaitu keterampilan tangan. Schippers (1994), mengemukakan bahwa pendidikan kejuruan adalah pendidikan non akademis yang berorientasi pada prakik-praktik dalam bidang pertukangan, bisnis, industri, pertanian, transportasi, pelayanan jasa, dan sebagainya. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 tahun 2003 pasal 15 menyatakan bahwa pendidikan kejuruan adalah pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistem pendidikan nasional yang bertujuan mempersiapkan tenaga yang memiliki keterampilan dan pengetahuan sesuai dengan kebutuhan persyaratan lapangan kerja dan mampu mengembangkan potensi dirinya dalam mengadopsi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

B. Landasan Pendidikan Kejuruan Landasan Yuridis Landasan yuridis pendidikan Indonesia adalah  seperangkat konsep peraturan perundang-undangan yang menjadi titik tolak  sistem pendidikan Indonesia, yang menurut  Undang-Undang  Dasar 1945. UUD 1945  UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 15 dan pasal 38 Kepmendikbud No. 323/U/1997 PP No. 19 Tahun 2005 Permendiknas No. 22 Tahun 2006 Permendiknas No. 23 Tahun 2006 Permendiknas No. 24 Tahun 2006 Permendiknas No. 22 dan No. 23

Lanjutan... 2. Landasan Filosofis Dalam pendidikan kejuruan ada dua aliran filsafat yang sesuai dengan keberadaanya, yaitu eksistensialisme dan esensialisme. Eksistensialisme berpandangan bahwa pendidikan kejuruan harus mengembangkan eksistensi manusia untuk bertahan hidup, bukan merampasnya. Sedangkan esensialisme berpandangan bahwa pendidikan kejuruan harus mengaitkan dirinya dengan sistem-sistem yang lain seperti ekonomi, politik, sosial, ketenaga kerjaan serta religi dan moral. Charles Prosser beranggapan bahwa 16 butir falsafah merupakan kriteria dasar yang sangat esensial dalam penyelenggaraan pendidikan kejuruan. Maksudnya adalah pendidikan kejuruan akan dikatakan dengan klasifikasi baik apabila mampu memenuhi 16 kriteria falsafah pendidikan kejuruan.

C. Model Penyelenggaraan Pendidikan Kejuruan Berdasarkan Sistem Perundang-undangan Republik Indonesia Tujuan pendidikan kejuruan sceara umum adalah untuk mempersiapkan peserta didik memasuki dunia kerja dengan dibekali kompetensi yang sesuai dengan bidangnya masing-masing.. Terdapat beberapa Model Sistim Pendidikan Kejuruan, yaitu : Model Pasar Merupakan sistim pendidikan yang merupakan tanggung jawab industri dan di jalankan sepenuhnya oleh industri. Model Sekolah Model sekolah adalah model pendidikan dimana pemerintah berperan merencanakan, mengorganisasikan, dan memantau pelaksanaan pendidikan kejuruan. Model Sistim Ganda Merupakan perpaduan antara model pasar dan model sekolah dalam hal ini pemerintah berperan sebagai pengawas model pasar

Model Pendidikan Koperatif Lanjutan... Model Pendidikan Koperatif Pendidikan kejuruan yang diselenggarakan bersama antara sekolah dan perusahaan. Informal Vocantional Education Sistim pendidikan yang lahir dengan sendirinya, atas inisiatif pribadi atau kelompok untuk memenuhi ketrampilan yang tidak dapat dipenuhi di pendidikan formal. Semua model pendidikan di atas sebetulnya bertujuan sama, yaitu menciptakan tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan pengetahuan sesuai tuntutan kerja selain itu mampu mengembangkan potensi diri dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

D. Karakteristik Pendidikan Kejuruan Pendidikan kejuruan memiliki karakteristik yang berbeda dengan satuan pendidikan lainnya. Perbedaan tersebut dapat dikaji dari tujuan pendidikan kejuruan. Pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan peserta didik untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan program kejuruannya. Berdasarkan pada tujuan pendidikan kejuruan di atas, maka untuk memahami filosofi pendidikan kejuruan perlu dikaji dari landasan penyelenggaraan pendidikan kejuruan sebagai berikut : Asumsi tentang anak didik Konteks sosial pendidikan kejuruan Dimensi ekonomi pendidikan kejuruan Konteks Ketenagakerjaan Pendidikan Kejuruan

E. Jenis Pendidikan Kejuruan di Indonesia Sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs. SMK sering disebut juga STM (Sekolah Teknik Menengah). Terdapat berbagai program keahlian dalam sekolah menengah kejuruan (SMK) seperti Penerbangan, Perkapalan, Tata Boga (Memasak), Tata Rias (Kecantikan), Tata Busana (Desain Baju), Akutansi, teknik, arsitektur, dsb. Madrasah aliyah kejuruan (MAK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal dalam binaan Menteri Agama yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan dengan kekhasan agama Islam pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs.

F. Kelebihan dan Kekurangan Sekolah Kejuruan Kelebihan Sekolah Kejuruan Bisa langsung bekerja dan bahkan bisa kerja sambil kuliah Bakat bisa dikembangkan secara optimal esuai dengan bakat, minat, dan kemampuan dalam rangka memenuhi kebutuhan/kesempatan kerja yang sedang dan akan berkembang pada daerah tersebut. Lulusan SMK merupakan tenaga terdidik, terlatih, dan terampil. Mampu mengikuti pendidikan lanjutan dan atau menyesuaikan dengan perubahan teknologi. Berdampak sebagai pendukung pertumbuhan industri (kecil atau besar). Mengurangi angka pengangguran dan kriminalitas. Pertumbuhan ekonomi dan pendapatan negara melalui pajak penghasilan dan pertambahan nilai.

Kekurangan Sekolah Kejuruan Lanjutan... Kekurangan Sekolah Kejuruan Pelajarannya kurang detail dan tidak bervariatif Pelajaran yang diajarkan hanya mengarah pada jurusan tertentu Sekolah kejuruan yang berbentuk yayasan/swasta akan mempengaruhi pendanaan dan administrasi sekolah sehingga sarana dan prasarananya kurang memadai. Sekolah kejuruan yang mempunyai program, akan tetapi program tersebut kurang diminati oleh masyarakat karena tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat terkini

G. Hambatan Pendidikan Kejuruan Tidak jarang pihak sekolah mengalami kesulitan untuk menetapkan jenis pekerjaan dan materi yang akan diberikan kepada peserta didik yang bisa sesuai dan diterima oleh dunia kerja. Pelaksanaan penempatan siswa yang akan melakukan praktik kerja industri sering tidak sesuai dengan kompetensi yang dimiliki siswa. Sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia belum memadai, fasilitas belajar dan peralatan laboratorium banyak yang rusak/tidak layak dan tidak sesuai lagi dengan peralatan yang ada di dunia kerja. Faktor kompetensi dan profesionalisme guru yang kurang memadai, sehingga pembelajaran tidak bisa berjalan secara efektif. Terdapat kesenjangan yang mencolok antara SMK yang ada di kota-kota besar dengan daerah, sehingga kita tidak bisa memacu pendidikan dengan cepat.

H. Penampilan Sekolah Pendidikan Kejuruan Masa Depan SMK memiliki ciri umum dengan penampilannya yang terbuka  formal dan berskala manusia. Secara khusus, sekolah kejuruan harus mengekspresikan ciri jenis industri atau kejuruan yang ditanganinya. SMK berperan sebagai agen perkembangan/ perubahan budaya selain sebagai tempat pencetakan tenaga kompeten. Untuk itu, bengkel atau studio atau ruang praktik tempat siswa belajar dan berlatih juga harus menampilkan ciri-ciri suatu industri. Ciri Arsitektur daerah yang ditampilkan, diharapkan dapat memberi aksen pada pembangunan dan lingkungan sekolah dan ditempatkan pada daerah yang bersifat umum, terutama yang bisa terlihat  dari luar lingkungan sekolah.

Terima kasih