Journal Reading Tingkat Keparahan Carpal Tunnel Syndrome: Diabetes atau Sindroma Metabolik Riandino Suryo R, Sked 1320221106 Pembimbing: dr. Nurtakdir.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGANTAR ANTI MIKROBA
Advertisements

Diagnosis & Tatalaksana Obesitas
Hubungan Obesitas dengan Sindroma Metabolik
Nanang Prayitno, MPS Universitas Esa Unggul Jurusan Gizi
Oleh : Titian Rakhma Pembimbing : dr. Diah Kurnia Mirawati Sp.S(K)
Posterior Interosseous Neuropathy: Electrodiagnostic Evaluation
Jempolku Cedera Gara-Gara Gadget
Penyakit Kronis - 2 Materi 13.
STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
APRILIANI ASMARA PUSPITASARI, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklamsia pada Ibu Hamil (Studi di RSUP Dr. Kariadi Semarang.
ANALISIS DATA By: Nurul Hidayah.
KILOMIKRON Diproduksi di usus halus. d < 0,94
JURNAL READING Oleh: dr Immaculata A.W Pembimbing:
ANALISIS STATUS GIZI DAN GAYA HIDUP
Oleh: Dwi Dewi Kusumo Pembimbing: Prof, Dr, dr. Suroto, Sp.S (K)
MEMAHAMI KENAIKAN BERAT BADAN SAAT MENOPAUSE
TEMU X SAMPLING: A REVIEW.
Oleh M. Iccha Kertawari B Pembimbing dr. Diah Kurnia M, Sp.S(K)
Besar Sampel untuk Proporsi
Pengukuran masalah kesehatan
JOURNAL OF THE ACADEMY OF NUTRITION AND DIETETICS
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul 2015
Pembimbing : dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S, M.Sc
Review Jurnal Dina ayu Larasati
Obesitas Ganggu Kecerdasan
Makro Mineral Kalsium.
Energi dan Fruktosa Dari Minuman Manis Dengan Gula atau sirup jagung fruktosa tinggi menimbulkan risiko kesehatan bagi sebagian orang. Nama : Anita Sonia.
ANALISiS DATA Nurul Wandasari Singgih, M.Epid
Perubahan Asupan Kafein dan Perubahan Berat Badan Jangka Panjang pada Pria dan Wanita Esther Lopez-Garcia, Rob M van Dam, Swapnil Rajpathak, Walter C.
Mencaritahu Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kolesterol Darah
Fatigue in early Parkinson’s disease: the Norwegian ParkWest study
Review Jurnal Dina ayu Larasati
Comparison of Real Time IS6110-PCR, Microscopy, and Culture for Diagnosis of Tuberculous Meningitis in a Cohort of Adult Patients in Indonesia Nama :
Dionissa shabira FK UPN “Veteran” Jakarta
Association of Benign Recurrent Vertigo and Migraine in 208 Patients
EPIDEMIOLOGIC CHARACTERISTICS OF PATIENTS WITH CEREBRAL PALSY
ANALISis DATA statistik
Komplikasi Tetanus Inas Amalia
Effect of Exercises on Quality of Life in Women
Distribution of Clinical Symptoms in Carpal Tunnel Syndrome
HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN PENGGUNAAN
Pembimbing : dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S, MSc
ANALISis DATA statistik
Carpal Tunnel Syndrome
Nyeri Ekstremitas Kelompok 7 : dr. Mukhlis
GOUT Oleh Dr. Sri Utami, B.R. MS.
Karateristik penderita polineuropati yang dirawat di RSUD. Undata Palu
Oleh : Andri Markhoni Permana
Jurnal Reading Perbandingan Dopamin dan Norepinephrine dalam Pengobatan Syok Pembimbing Dr nunung SpAn Disusun oleh Yudha Ramdani ( ) KEPANITRAAN.
Jurnal Reading Comparison of short-term clinical and electrophysiological outcomes of local steroid injection and surgical decompression in the treatment.
Journal Reading Intranasal Lidocaine for Primary Headache Management
JOURNAL READING Mucuna Pruriens pada Penyakit Parkinson : A Double-Blind, Randomised, Controlled, Crossover Study PEMBIMBING : Dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan,
JOURNAL READING Sacralization and Herniated Nucleus Pulposus
dr. Nurtakdir Setiawan, Sp.S
PENCEGAHAN STROKE PADA LANJUT USIA
Kumpulan gejala dan tanda akibat kompresi saraf medianus
INTERAKSI OBAT ANTIDIABETIK OLEH KELOMPOK 3 RABIATUL MUSFIRAH JOHAN WIDYA SUMARNI ULFA YULIANINGSIH FENTY.
METACARPAL SYNDROM Date : 20 OGOS 2018 Time : 8.30 AM
Pembimbing: dr. Kemalasari
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
dr Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S
Oleh : Damas Herdinsyah dr. Nurtakdir Setiawan Sp.S M.Sc
Oleh : Raras Windaswara
Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
JOURNAL READING ACE Polimorfisme dan Penggunaan ACE Inhibitors: Efek Terhadap Kemampuan Daya Ingat PEMBIMBING : dr. Setiawan, Sp.S DISUSUN OLEH : Desi.
JOURNAL READING “Effect of Vitamin D Deficiency on the Frequency of Headaches in Migraine” Disusun oleh: Fitria Hasanah Simamora ( ) Pembimbing.
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN SARAF RSUD AMBARAWA 2018
dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S,M.Sc
Pembimbing : dr. Nurtakdir Setiawan, Sp.S Siska Sulistiyowati
Devi Latifah Pembimbing I : Frecillia Regina, dr.,SpA.IBCLC.
Transcript presentasi:

Journal Reading Tingkat Keparahan Carpal Tunnel Syndrome: Diabetes atau Sindroma Metabolik Riandino Suryo R, Sked 1320221106 Pembimbing: dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S., M.Sc dr. Kemalasari Kepaniteraan Klinik Neurologi - RSUD Ambarawa Kab. Semarang Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta – RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Periode 10 Agustus – 12 September 2015

ABSTRAK Latar Belakang dan Tujuan: Carpal Tunnel Syndrome (CTS)  kelainan ‘terjepit’ neurologi paling sering. Penyebab tdk diketahui  kondisi berhubungan: obesitas, arthritis, hipotiroid, DM, trauma, massa, amiloidosis, sarkoidosis. M’jelaskan hub  sindroma metabolik dan CTS, m’bandingkan derajat keparahan CTS antara Sind Metab dan DM

Metoda: 200 pasien dgn dx CTS, konfirm klinis dan elektrofisiologi  masuk penelitian. Karakteristik demografi dan keparahan CTS analisis dgn sind. metab. Perbedaan: Sindroma metabolik (n=52) Diabetes (n=20) Gab DM dan Sind. Metab (n=44) Tdk ada DM dan Sind. Metab (n=84)

Hasil: CTS lebih parah pd Sind. Metab dibandingkan tanpa Sind Metab. Temuan elektrofis lebih buruk pd Sind. Metab saja dibanding DM saja dan Kel tanpa Sind. Metab dan DM. Kesimpulan: CTS  lebih berat pd Sind. Metab dibanding DM. DM fx risiko CTS  komponen lain dari Sind Metab efek lbh besar utk CTS diband DM.

Introduction Cts  kelainan ‘jepitan’ neuropati paling sering, prevalensi usia dws 2.7% - 5.8% Laporan  10 x lebih srg pd wanita : pria. Etiologi tdk diketahui  hubungan dgn obesitas, arthritis, hipotiroidisme, DM, trauma, massa, amiloidosis, sarkoidosis. Hubungan  pergerakan berlebih dan gerakan berulang (repetitif) Px Konduksi saraf dan elektromiografi  nilai keparahan.

Sind Metab/Sind X  karakteristik: obesitas sentral, dislipidemia, hiperglikemia, hipertensi. Fx Risiko CTS tlh dievaluasi di bbrp penelitian  indikasi adanya peran Sind X dalam proses CTS Tujuan: M’Jelaskan hub antara Sind X dan CTS, nilai keparahan CTS dibanding antara pasien DM dan Sind X.

Metoda Seluruh pasien dgn kel motorik & sensorik ext sup April – Desember 2013  elektrofis  200 pasien CTS. Eksklusi: Hamil, hipotiroid, reumatoid artritis, terapi KS/sulih hormon, R. Fraktur pergelangan tangan, bedah CTS, EMG (polineuropati, cervical rad-pathy, brachial plx-pathy, sindrom torakik outlet. Data demografi  lingk. Perut, hipertensi GDP, TAG, LDL, HDL.

Dx Met. Synd b’dsr krit ATP III, adanya 3/5 fx: Obesitas sentral (LP >102) HiperTAG (>150) HDL (<40 M, <50 F) TD (>130/85) GDP (>100) Elektrofis  Motor & sensor Nervus ulna & median ext sup  latensi minimal F wave dicatat.

Konduksi Saraf  Dx Definitif CTS ( Sensory nerve conduction )  jika: Abnormal sensory NCV segmen jari-pergelangan Abnormal sensory NCV segmen telapak-pergelangan Prolonged terminal latency Kombinasi dgn Anamnesis/pemfis dan elektrodiagnostik.

Pasien dikelompokan mjd 4 grup: MS+DM- MS-DM+ MS+DM+ MS-DM- Karakteristik demografi, derajat keparahan CTS, elektrofis dianalisis dan dibandingkan dgn 4 grup.

Analisis Statistik: Uji Normalitas  Shappiro-Wilk Test Mann-Whitney U  membandingkan parameter pasien dgn & tnp SM. Varabel DM+, SM+, DM-SM-, DM+SM+ dibandingkan dgn elektrofis: MNMDL, MNMA, MNMCV, MNSOL, MNSA, MNSCV. Post-hoc Bonferroni  menentukan p’bedaan kel. Homogenitas dan distribusi  Chi-Square / Fisher Deskriptif St  Mean+SD. Batas signifikansi: p<0,05 SPSS 15.0

Hasil 622 pasien gejala CTS diperiksa elektrofis  April 2013 – Desember 2013  200 pasien CTS dimasukan penelitian. 140 pasien F : 60 pasien M  rerata usia 51th +/- 11 CTS unilat 59 (29,5%) : CTS bilat 141 (70,5%) Rerata BMI 25 +/- 2.24 kg: 78% > 24.9 LDL tinggi 71%, TAG tinggi 22%, HDL rendah 33%

Perbandingan pat CTS dgn / tanpa Sind Metab Tidak ada perbedaan signifikan Sind Metab dgn umur dan gender Bilat CTS pada 84(96%) dari 96 pasien dgn Sind Metab dan 57(54,8%) dari 104 pasien tanpa SM (p<0,001) Derajat CTS  ringan 42 org, sedang 87 org dan berat 12org tangan dgn SM (+)  61, 75 dan 24 pada SM (-)  proporsi lebih besar pd SM (+)

Perbandingan CTS berdasarkan SM dan DM Tingkatan pasien berdasarkan ada/tidaknya DM / SM sbb: MS+DM- (n=44), MS-DM+ (n=20); MS+DM+ (n=52), MS-DM- (n=84) Hasil  MNMDL (median nerve motor distal latency), MNSOL (median nerve sensory onset latency), MNSA (median nerve sensory amplitude) dan MNSCV (median nerve sensory conduction velocity) lebih buruk pd SM+ : DM+

Kejadian obesitas sentral, hipertensi dan dislipidemi (LDL tinggi, hipertrigliserid, HDL rendah) yg dpt pengaruhi elektrofis dibagi 4 kelompok: Lingkar pinggang pd DM+ lebih rendah dari MS+ dan MS+DM+ (p<0,001)  bermakna Hipertensi 102/200org  freq lebih rendah pd SM-DM-  tidak bermakna

HDL serum rendah pd 22 (43%) MS+, 12 (60%) pd DM+, 24 (54.5%) MS+DM+. Freq lebih rendah pd MS-DM-  tidak bermakna Hipertriglicerid MS+ 14(26,9%), 7 (35%) DM+, MS+DM+ 13(29,5%), MS-DM- 10(11.9%).lebih rendah pd MS- DM- dibanding lainnya. Tidak bermakna.

Diskusi CTS  kelainan jepitan saraf sering tjd dgn fx risiko yg diketahui: umur, aktivitas tinggi, wanita, hamil, DM, artritis reumatoid dan hipotiroidisme. Sind. Metab & komponennya: hiperkolesterolemi, LDL-C tinggi, obesitas juga telah diket sbg fx risiko CTS. Penelitian ini menganalisa akibat DM dan Sind. Metab pada temuan Elektrofis CTS, dan mengevaluasi hubungan antaranya.

CTS: Lebih sering pada wanita usia 40 – 60 tahun  penelitian dari 119 pasien 85% nya wanita. 92 pasien rerata 49th, 95% wanita. 300 pasien usia 52-an thn 261 nya wanita. Pada penelitian ini 70% pasien wanita dgn usia 51-an thn. DM, Obesitas dan hiperkol  komponen sind. Metab: fx risiko CTS  hiperkol dan LDL-C tinggi  fibrogenesis  proliferasi jaringan ikat intraneural  p’bsran nervus medianus  CTS Nakamichi & Tachibana  CTS b’hub dgn tingkat serum LDL Senegal  61% : 67% = hiperkol : LDL-C tinggi. Studi ini  71% pasien serum LDL-C tinggi

Neuropati perifer sering pd pasien DM: Meta-analisis: DM, overweight/obesitas, konsumsi alkohol  faktor risiko CTS Perkins et al  prevalensi CTS 2%  14% nya pasien DM tanpa polineuropati, 30% nya dgn polineuropati. Penelitian ini  prevalensi 32% Obesitas Penelitian dgn 720 pasien: BMI lebih tinggi pd pasien CTS dibanding tanpa CTS. Hleb  regresi logistik multipel: wrist index, BMI, rasio panjang tangan dgn tinggi badan  fx risiko CTS

Prevalensi Sind. Metab: Penelitian ini: BMI total 25-an, 78% BMI lebih dari 24,9%. Prevalensi Sind. Metab: Prevalensi antara 36,6% - 51,8%. Rerata sind. Metabolik dgn CTS sebesar 48%. Yang mempengaruhi  tempat tgl, tinggi/rendah CTS lebih berat pd psn dgn Sind. Metab dibanding dgn yg tidak Sind. Metab.

Temuan Elektrofis: Px Elektrofis  menentukan efek sind metab dan diabetes thd keparahan CTS  dtemukan lebih parah pd pasien dgn sind metab saja dibanding DM saja  komponen sind metab pengaruh besar pada CTS

Komponen Sind Metab: Obesitas sentral ditemukan lebih banyak pd Sind metab saja Hipertensi dan dislipidemi ditemukan pada Sind Metab dan DM  tidak signifikan Mungkin obesitas sentral (komponen CTS)  pengaruhi keparahan CTS Memiliki >1 komponen  mungkin memperparah CTS

Kesimpulan: CTS lebih parah pada pasien sind metab dibanding DM pada studi ini. DM juga faktor risiko pada CTS  komponen lain pada Sind Metab punya efek >> pd CTS Adanya CTS harus dipikirkan pd pasien dgn Sind. Metab, dislipidemia dan obesitas.

TERIMA KASIH