STATISTIK Pertemuan 6: Teori Estimasi (Interval Konfidensi)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pendugaan Parameter.
Advertisements

Pendugaan Parameter.
Pendugaan Parameter.
VI. ESTIMASI PARAMETER Estimasi Parameter : Metode statistika yang berfungsi untuk mengestimasi/menduga/memperkirakan nilai karakteristik dari populasi.
BAB 3 PENARIKAN SAMPEL DAN PENDUGAAN
Pendugaan Parameter Pendugaan Titik dan Pendugaan Selang
ESTIMASI.
Rentang Kepercayaan (Confidence Interval)
TEORI PENDUGAAN STATISTIK
PENDUGAAN PARAMETER Luh Putu Suciati 29 Maret 2015.
© 2002 Prentice-Hall, Inc.Chap 6-1 Metode Statistika I Interval Konfidensi.
Estimasi (Pendugaan) TOPIK Pengertian Estimasi Estimasi titik Nilai rata-rata populasi Nilai proporsi populasi Estimasi Interval Estimasi interval.
Statistika Inferensi : Estimasi Titik & Estimasi Interval
Sri Sulasmiyati, S.Sos, M.AP
Kuliah ke 9 ESTIMASI PARAMETER SATU POPULASI
VI. ESTIMASI PARAMETER Estimasi Parameter : Metode statistika yang berfungsi untuk mengestimasi/menduga/memperkirakan nilai karakteristik dari populasi.
STATISTIK II Pertemuan 3: Probabilitas dan Distribusi Probabilitas
STATISTIKA Pertemuan 5: Distribusi Peluang Normal Dosen Pengampu MK:
TEORI PENDUGAAN (TEORI ESTIMASI)
STATISTIKA INFERENSIAL
STATISTIKA Pertemuan 4: Pengantar teori peluang dan distribusi peluang
STATISTIK II Pertemuan 10: Interval Konfidensi Selisih Dua Sampel
STATISTIK II Pertemuan 4: Interval Konfidensi Dosen Pengampu MK:
STATISTIK BISNIS Pertemuan 11: Interval Konfidensi Dosen Pengampu MK:
STATISTIK II Pertemuan 6: Pengujian Hipotesis Satu Sampel
STATISTIK II Pertemuan 5: Pengujian Hipotesis Sampel Besar (n≥30)
STATISTIKA Pertemuan 7: Pengujian Hipotesis 1 Populasi
STATISTIK II Pertemuan 9: Pengujian Hipotesis Dua Sampel dan ANOVA (SPSS) Dosen Pengampu MK: Evellin Lusiana, S.Si, M.Si.
DISTRIBUSI SAMPLING STATISTIK
STATISTIKA 2 Pertemuan 11: Pengujian Hipotesis Sampel Besar (n≥30)
STATISTIK II Pertemuan 3: Metode Sampling dan Distribusi Sampling
STATISTIK II Pertemuan 12: Pengujian Hipotesis Sampel Kecil (n<30)
STATISTIKA Pertemuan 9: Pengujian Hipotesis Selisih Rata-rata Dua Populasi Dosen Pengampu MK: Evellin Dewi Lusiana, S.Si, M.Si.
STATISTIK II Pertemuan 5: Interval Konfidensi Dosen Pengampu MK:
STATISTIK II Pertemuan 4: Distribusi Sampling Dosen Pengampu MK:
STATISTIK II Pertemuan 5: Distribusi Sampling (Lanjutan)
STATISTIK BISNIS Pertemuan 11: Interval Konfidensi Dosen Pengampu MK:
STATISTIK Pertemuan 6: Interval Konfidensi Dosen Pengampu MK:
STATISTIK II Pertemuan 7: Pengujian Hipotesis Sampel Kecil (n<30)
STATISTIK II Pertemuan 9: ANOVA (SPSS) Dosen Pengampu MK:
STATISTIK II Pertemuan 13: ANOVA (Analysis of Variance)
TEORI PENDUGAAN STATISTIK
STATISTIK BISNIS Pertemuan 13: Pengujian Hipotesis dan ANOVA
BAB 3 PENARIKAN SAMPEL DAN PENDUGAAN
ESTIMASI.
Bab 5. Teori Pendugaan PENDUGAAN TUNGGAL
STATISTIK II Pertemuan 13: Pengujian Hipotesis Sampel Kecil (n<30)
STATISTIK II Pertemuan 9: Pengujian Hipotesis Dua Sampel dan ANOVA (SPSS) Dosen Pengampu MK: Evellin Lusiana, S.Si, M.Si.
STATISTIK II Pertemuan 9: Pengujian Hipotesis Satu Sampel
Estimasi.
STATISTIK II Pertemuan 5-6: Metode Sampling dan Interval Konfidensi
STATISTIK II Pertemuan 13: ANOVA (Analysis of Variance)
STATISTIK II Pertemuan 5: Metode Sampling dan Interval Konfidensi
Pertemuan 9: Pengujian Hipotesis Dua Populasi
STATISTIK BISNIS Pertemuan 12: Interval Konfidensi Selisih Dua Rata-rata Dosen Pengampu MK: Evellin Lusiana, S.Si, M.Si.
TEORI PENDUGAAN STATISTIK
STATISTIKA Pertemuan 7: Pengujian Hipotesis 1 Populasi
STATISTIK II Pertemuan 9: Interval Konfidensi Satu Sampel
PENDUGAAN PARAMETER.
Metode Statistik Metode Statistik Statistik Statistik Deskriptif
STATISTIK II Pertemuan 3-4: Metode dan Distribusi Sampling
STATISTIK II Pertemuan 11-12: Pengujian Hipotesis Sampel Besar (n≥30)
STATISTIK II Pertemuan 3: Metode Sampling dan Distribusi Sampling
TEORI PENDUGAAN SECARA STATISTIK
PERTEMUAN Ke- 5 Statistika Ekonomi II
STATISTIK II Pertemuan 9: Pengujian Hipotesis Dua Sampel dan ANOVA (SPSS) Dosen Pengampu MK: Evellin Lusiana, S.Si, M.Si.
TEORI PENDUGAAN (TEORI ESTIMASI)
STATISTIK II Pertemuan 7: Pengujian Hipotesis Sampel Kecil (n<30)
TEORI PENDUGAAN STATISTIK
STATISTIK II Pertemuan 4: Interval Konfidensi Dosen Pengampu MK:
Transcript presentasi:

STATISTIK Pertemuan 6: Teori Estimasi (Interval Konfidensi) Dosen Pengampu MK: Evellin Lusiana, S.Si, M.Si

Materi Interval konfidensi

Estimasi Titik dan Interval Konfidensi Estimasi titik berupa nilai tunggal Interval konfidensi memberikan informasi tambahan mengenai variabilitas estimasi Batas atas konfidensi Batas bawah konfidensi Estimasi titik Lebar interval konfidensi Chap 8-3

Estimasi Titik μ X π p Mean/rata2 Proporsi Estimasi parameter populasi Dengan statistik sampel (estimasi titik) μ X Mean/rata2 π Proporsi p Chap 8-4

Interval Konfidensi Suatu interval berupa range nilai yang Memperhatikan variasi statistik masing2 sampel berdasarkan informasi dari 1 sampel Memberi informasi kedekatan nilai estimasi dengan nilai parameter sebenarnya Dinyatakan sebagai level konfidensi (tingkat kepercayaan) Misal, 95% konfidensi atau 99% konfidensi Tidak pernah 100% konfidensi Chap 8-5

Proses Estimasi Sampel acak Populasi Saya yakin (konfinden) 95% bahwa nilai μ berkisar antara 40 & 60. Sampel acak Populasi Mean X = 50 (mean, μ, tdk diketahui) Sampel Chap 8-6

Estimasi titik± (titik kritis)(Standar Error) Rumus Umum Rumus umum untuk semua interval konfidensi: Estimasi titik± (titik kritis)(Standar Error) Di mana: Estimasi titik  statistik sampel untuk menduga parameter populasi yg dikehendaki Titik kritis  nilai distribusi sampling dari estimasi titik dengan tingkat konfindensi tertentu Standard Error standar deviasi dari estimasi titik

Interval Konfidensi Interval Konfidensi Mean populasi Proporsi populasi σ tidak diketahui σ diketahui Chap 8-8

Interval Konfidensi bagi μ (σ diketahui) Asumsi-asumsi Standar deviasi σ diketahui Populasi berdistribusi normal Jika populasi tidak normal, gunakan sampel besar (teori limit pusat) Estimasi interval konfidensi: where estimasi titik Zα/2 titik kritis distribusi normal dengan probabilitas /2 standar error

Menentukan Titik Kritis, Zα/2 Perhatikan interval konfidensi 95% : Zα/2 = -1.96 Zα/2 = 1.96 Z units: Batas bawah konfidensi Batas atas konfidensi X units: Estimasi titik

Tingkat Konfidensi yg sering dipakai 90%, 95%, and 99% Koefisien konfidensi, Tingkat konfidensi Zα/2 80% 90% 95% 98% 99% 99.8% 99.9% 0.80 0.90 0.95 0.98 0.99 0.998 0.999 1.28 1.645 1.96 2.33 2.575 3.08 3.27 Chap 8-11

Interval dan Tingkat Konfidensi Distribusi Sampling Mean/Rata2 x Interval bervariasi antara hingga x1 x2 (1-)x100% interval yang dibuat akan mengandung nilai μ; Sedangkan ()x100% tidak. Interval Konfidensi

Contoh Suatu penelitian tertarik untuk mengetahui rata2 hasil tangkapan kapal di suatu perairan. Suatu sampel yang terdiri atas 256 kapal menunjukkan bahwa rata2 tangkapan adalah 454.2 kw/bulan. Standar deviasi populasi ini adalah 20.5 kw/bulan. Beberapa pertanyaan yg ingin dijawab dr penelitian tsb: Berapa kisaran nilai rata2 populasi bila diinginkan tingkat konfidensi 95%? Bagaimana menginterpretasi hasil tsb? Chap 8-13

Contoh Rata2 populasi diestimasi sekitar 454.2 jt/th (estimasi titik) Kisaran rata2 populasi

Interpretasi Dengan tingkat keyakinan 95%, rata2 sebenarnya dari hasil tangkapan kapal berkisar antara 451.69 – 456.71 kw/bulan. Chap 8-15

Interval Konfidensi Interval Konfidensi Mean populasi Proporsi populasi σ tidak diketahui σ diketahui Chap 8-16

Apakah standar deviasi populasi (σ) selalu diketahui? Tentu saja tidak Dalam dunia nyata, σ sangat jarang diketahui Jika ada situasi dimana σ diketahui, maka µ juga pasti diketahui Jika µ diketahui, maka kita tidak perlu repot untuk mengumpulkan data sampel Chap 8-17 Copyright ©2012 Pearson Education, Inc. publishing as Prentice Hall

Interval Konfidensi Bagi μ (σ tidak diketahui) DCOVA Jika standar deviasi populasi σ tidak diketahui, kita dapat menggantinya dengan standar deviasi sampel, S . Konsekuensinya, ketidakpastian menjadi meningkat, karena S bervariasi antar sampel Dengan demikian, digunakan distribusi-t bukan distribusi normal

Interval Konfidensi Bagi μ (σ tidak diketahui) (dimana tα/2,db adalah titik kritis distribusi t dengan derajat bebas (db) = n -1 dan luas area masing2 α/2 di setiap sisi)

Distribusi t t Note: t Z seiring pertambahan n Normal standar (t with db= ∞) t (db = 13) t (db = 5) t Note: t Z seiring pertambahan n

Tabel t DCOVA α Misal: n = 3 db= n - 1 = 2  = 0.10 /2 = 0.05 db .10 .05 .025 1 3.078 6.314 12.706 2 1.886 2.920 4.303 /2 = 0.05 3 1.638 2.353 3.182 Nilai yang ada dalam tabel, memuat nilai t (bukan probabilitas) t 2.920 Chap 8-21

Contoh Suatu sampel ikan diambil secara acak berukuran n = 25 memiliki rata-rata panjang 50 mm dan standar deviasi sampel 8 mm. Buatlah interval konfidensi 95% bagi rata-rata panjang ikan.

Contoh Interval konfidensi 95% 46.698 ≤ μ ≤ 53.302 db = n – 1 = 24, sehingga Interval konfidensi 95% Suatu sampel ikan diambil secara acak berukuran n = 25 memiliki rata-rata panjang 50 mm dan standar deviasi sampel 8 mm. Buatlah interval konfidensi 95% bagi for rata-rata panjang ikan. 46.698 ≤ μ ≤ 53.302

Interval Konfidensi Interval Konfidensi rata2 populasi Proporsi populasi σ tidak diketahui σ diketahui

Interval Konfidensi Proporsi Populasi, π Distribusi dari proprosi sampel akan mendekati normal jika ukuran sampel cukup besar, dengan standar deviasi Standar deviasi tersebut kemudian diestimasi dengan statistik sampel

Interval Konfidensi Proporsi Populasi, π Interval konfidensi bagi π Di mana Zα/2 : nilai Z untuk tingkat konfidensi 1-α p : proporsi sampel n : ukuran sampel Syarat: 1) np > 5 2) n(1-p) > 5

Contoh Sampel acak dari sebuah sungai diambil sebanyak 100 ekor ikan, di mana 25 diantaranya memiliki tag. Buat interval konfidensi 95% untuk proporsi sebenarnya ikan di sungai tersebut yang memiliki tag. Chap 8-27

Contoh Suatu sampel acak berukuran 100 ekor ikan menunjukkan bahwa 25 diantaranya memiliki tag. np = 100 * 0.25 = 25 > 5 & n(1-p) = 100 * 0.75 = 75 > 5 Pastikan ukuran Sampel cukup besar

Faktor Koreksi Faktor koreksi adalah usaha untuk memperbaiki hasil estimasi parameter jika diketahui ukuran populasi (N). Faktor koreksi diterapkan jika rasio n/N > 0.05 Standar deviasi rata-rata Standar deviasi proporsi