PENGANTAR EKONOMI STRATEGI
Tujuan Umum Menjelaskan manfaat belajar strategi Menguraikan berbagai hal mengenai globalisasi dan tantangan manajemen Menjelaskan definisi strategik Mendeskripsikan peranan manajemen stakeholders
Mengapa mempelajari strategi ??? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus mengerti apa yang dimaksud dengan strategi ? …. Penentuan tujuan dan sasaran jangka panjang perusahaan, diterapkannya aksi dan alokasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Chandler, 1962) …. Pola sasaran, tujuan, dan kebijakan/rencana umum untuk meraih tujuan yang telah ditetapkan, yang dinyatakan dengan mendefinisikan apa bisnis yang dijalankan oleh perusahaan, atau seharusnya dijalankan oleh perusahaan (Andrew, 1971)
Definisi-definisi ini mempunyai banyak kesamaan Definisi-definisi ini mempunyai banyak kesamaan. Frase : “tujuan jangka panjang” dan “kebijakan umum” menyiratkan bahwa strategi seharusnya berkaitan dengan keputusan BESAR yang dihadapi organisasi dalam melakukan bisnis. Yakni keputusan yang menentukan kegagalan dan kesuksesan organisasi. Pola tujuan dan kerangka kerja nenyatakan bahwa strategi berkaitan dengan perilaku yang konsisten. Maksudnya ketika suatu strategi telah ditetapkan, maka perusahaan tidak dapat menarik kembali.
Manfaat Manajemen Stratejik (Pearce dan Robinson, 2003) Strategi menetapkan perusahaan macam apa dan bagaimana seharusnya menyatakan bahwa keputusan stratejik yang dibuat perusahaan seharusnya mampu menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan. Dengan menggunakan stratejik, manajer pada semua tingkat dari suatu perusahaan dapat berinteraksi dalam menyusun perencanaan stratejik dan mengimplementasikan strategi. Manfaat Manajemen Stratejik (Pearce dan Robinson, 2003) Formulasi strategi meningkatkan kemampuan perusahaan dalam mencegah masalah Keputusan stratejik berbasis kelompok akan dapat ditarik dari berbagai alternatif yang terbaik. Dilibatkannya karyawan dalam formulasi strategi akan meningkatkan pemahaman mereka mengenai hubungan produktivitas dan bonus dalam setiap rencana stratejik, yang akhirnya akan meningkatkan motivasi.
Globalisasi dan Tantangan Manajemen Stratejik Gejala Globalisasi menjadi suatu keniscayaan. Suatu hal yang tidak dapat dihindari. Bahkan kecenderungan ini menimpa Negara-negara yang tadinya mengisolasi diri terhadap dunia luar. Disadari atau tidak, telah terjadi tranformasi dari nasionalisasi ke regionaliasasi dan akhirnya ke globalisasi.
Globalisasi : Penyebab dan Dimensi Apa faktor pendorong utama globalisasi yang melanda dunia ? Holland (1987) menggarisbawahi setidaknya ada 2 faktor utama dibalik globalisasi. Adanya dorongan investasi (invesment push) yang dimulai dari rencana Marshall (Marshall Plan). Negara Eropa barat dan Jepang yang tadinya sempat kacau balau perekonomiannya akibat perang dunia II terbukti mampu bangkit kembali dengna injeksi bantuan luar negeri dari AS. GATT (general agreement on tariffs and trade) merupakan penarik utama disisi permintaan (demand pull). Melengkapi dorongan investasi dan rencana marshall, tarikan permintaaan dilakukan melalui perluasan perdagangan yang saling menguntungkan.
Tantangan Manajemen Stratejik Hanya 16 dari 100 perusahaan AS terbesar pada awal abad ke-20 yang masih dapat diidentifikasi hari ini. Dewasa ini, 44.37 perusahaan bangkut dan masih banyak perusahaan AS yang bermasalah. Dengan kata lain, SUKSES merupakan kinerja yang sementara dan tidak permanen…. Kecuali dilakukan langkah-langkah untuk mempertahankan posisi kompetitif. Benang merah yang dapat dipetik adalah bahwa tujuan mencapai “daya saing stratejik” dan penghasilan diatas rata-rata selalu mendapat tantangan, terutama dari para pesaing. Kinerja perusahaan tentunya lebih daru sekedar memenuhi tantangan manajemen stratejik.
Definisi Manajemen Stratejik Sekarang ini, para manajer harus melakukan lebih dari sekedar menetapkan strategi jangka panjang dan berharap bahwa hasil terbaik akan diperoleh. Para manajer harus berusaha lebih dari sekedar yang dinamakan “incremental management”, yang hanya memandang pekerjaan sebagai sejumlah perubahan kecil untuk meningkatkan efisiensi operasi perusahaan. Oleh karena itu, pemimpin perusahaan/organisasi harus proaktif, mengantisipasi perubahan dan melakukanpenyempurnaan terus-menerus.
Terdapat 2 elemen utama yang merupakan jantung manajemen stratejik (Dess dan Lumpkin, 2003). Analisis. Manajemen stratejik menitikberatkan pada analisis hierarki tujuan stratejik (visi, misi, dan sasaran strategik), bersamaan dengan analisis lingkungan internal dan eksternal. Keputusan. Menjawab 2 pertanyaan dasar : dalam industri apa seharusnya perusahaan bersaing ? Bagaimana seharusnya perushaaan brkompetisi dalam industri tersebut ? Aksi. Perusahaan harus membuat aksi-aksi yang dirasa perlu untuk mengimplementasikan strategi
Kedua, inti dari manajemen stratejik adalah mempelajari mengapa perusahaan mampu mempunyai kinerja yang mengungguli perusahaan yang lain. Hal ini berarti menitikberatkan pada 2 pertanyaan utama : Bagaimana perusahaan harus bersaing dalam rangka menciptakan keungggulan kompetitif di pasar ? Bagaimana caranya mempertahankan sebuah keuntungan kompetitif yang berksinambungan, dan bukan hanya bersifat kontemporer. Dengan kata lain, bagaimana perusahan mampu menciprakan keunggulan kompetitif di pasar yang tidak hanya unik dan bernilai, tetapi juga sulit ditiru para pesaing.