Pemberdayaan Diri Suksma Ratri
Definisi Pemberdayaan diri adalah situasi di mana seseorang mampu mandiri, memiliki kepercayaan diri, bisa menerima keadaan dirinya dengan lapang dada dan terus mengembangkan diri ke arah yang lebih baik
Prinsip-prinsip pemberdayaan diri Emotional Intelligence [EI]. Reformasi Identitas. Empati
Emotional Intelligence [EI] Ada 4 kompetensi yang diukur dalam EI: Kesadaran Diri [self-awareness] mengerti hubungan antara berpikir, merasakan dan dampaknya terhadap setiap kebiasaan, pilihan dan keputusan yang diambil. Manajemen Diri [self-management] kemampuan untuk mempraktekkan kontrol diri, mengatur dan bertanggung jawab atas emosi negatif. Kesadaran Sosial [social awareness] kemampuan untuk berempati terhadap orang lain. Manajemen Hubungan [relationship management] kemampuan untuk berinteraksi dan bekerjasama dengan orang lain.
2 Aspek EI Mengerti diri sendiri, tujuan, maksud, respon dan kebiasaan. Mengerti orang lain dan apa yang mereka rasakan.
5 Area EI Mengenali emosi sendiri. Mengatur emosi. Memotivasi diri. Mengenali dan mengerti emosi orang lain. Membina hubungan dengan orang lain.
Reformasi Identitas Reformasi identitas tidak berarti mengubah total identitas lama kita menjadi identitas baru. Reformasi dalam hal ini adalah memperbaiki diri sendiri hingga mampu mengendalikan emosi dan mengerti situasi yang dihadapi orang lain.
Empati Empati adalah hubungan emosional dengan orang lain yang membuat seseorang menempatkan dirinya pada posisi orang lain. Merasakan apa yang dirasakan orang lain. Melakukan apa yang dilakukan orang lain secara emosi. Empati juga berarti menghargai dan menerima perbedaan yang ada, menerima bahwa setiap orang memiliki prioritas dan kemampuan yang berbeda dalam mengatasi masalah emosional.
Simpati Simpati adalah mengerti perasaan orang lain, berdiri berdampingan dengan orang lain bisa memahami situasi yang dialami tanpa terbawa emosi.
Menunjukkan Empati Menunjukkan empati adalah mengidentifikasi perasaan yang sedang dialami orang lain melalui aksi emosional [ikut menangis, ikut kesal, ikut marah, ikut senang, dll]. Mereka yang pernah mengalami kejadian serupa biasanya lebih mudah menunjukkan empati.