Irigasi Penyiraman ( Curah ) Methode penggunaan air terhadap permukaan tanah dalam bentuk percikan seperti hujan biasa, dikenal sebagai penyiraman. Irigasi penyiraman dipergunakan pada daerah lembab sebagai metode pemberian air tambahan.
Sistim ini menggunakan instalasi pipa stasioner yang diatasnya diberi perforasi Biaya pemasangan mahal tetapi pengoperasionalnya bisa murah. Sistim penyiraman lebih efektif karena mudah dipindah pindahkan, menggunakan pipa baja ringan, pompa lebih murah bahan bakar.
Metode memberian air dengan cara penyiraman paling cocok untuk : Tanah yang terlalu porus untuk distribusi air irigasi Topografi tanah yang dangkal Tanah mempunyai kemiringan tajam, mudah terjadi erosi Aliran air yang terlalu kecil untuk mendistribusikan air secara efesien Tanah bergelombang sehingga biaya perataan cukup mahal. Tidak memerlukan tenaga yang berpengalaman seperti pada irigasi permukaan
Perencanaan Sistim Penyiraman dimulai dari inventarisasi sumber-sumber tanah pertanian, persediaan air, jenis tanaman, pemberian air yang diinginkan, sumber tenaga, tanah dan informasi pemakaian air dan peralatan-peralatan Pemilihan penyiraman, ukuran nozel, tekanan dan tata ruang harus ditentukan berdasarkan konsep teknik yang baik oleh tenaga ahli yang berpengalaman.
Ada tiga sistem penyiraman : Nozel tetap yang dipasang pada pipa, pipa dipasang sejajar dengan jarak ± 15 meter dan ditopang oleh tonggak Air disalurkan dengan tegak lurus jalur pipa.
Pipa yang dilubangi Jaringan pipa dilubangi, biasanya dipergunakan dikebun buah-buahan, kebun bibit lingkup daerahnya tidak luas pemberian air ± 200 mm/jam dengan tinggi tekanan kurang dari 25 m
Penyiraman berputar Jumlah pemakaian kurang dari 2,5 mm/jam. Penyiraman hanya dilakukan satu atau dua kali sehari pada tanah yang kapasitasmenahan airnya rendah. Tinggi tekanan untuk menggerakkan penyiraman 20 meter – 70 meter tergantung jenis tamanannya
Penyiraman jenis gagang berputar Penyiraman dengan sudut rendah pada kebun buah- buahan Penyiraman jenis gagang berputar