M U T U J A S A 2008 Institut Pertanian Bogor. 2005.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Customer Satisfaction
Advertisements

MANAJEMEN PEMASARAN JASA
SMK NEGERI 20 CILANDAK JAKARTA
Presented by: Nur Hasanah, SE, MSc
Audit Sumber Daya Manusia
Perkembangan Pemikiran Mengenai Kualitas
TOTAL QUALITY MANAGEMENT. Sejak tahun 1980 lahirlah suatu sistem manajemen kontemporer di Amerika Serikat disebut Total Quality Manajement (TQM) dengan.
KEPUASAN PELANGGAN YUNIAR EDI WIBOWO.
KONSEP KEPUASAN PELANGGAN
Disusun oleh: Monaliza ( )
MANAJEMEN PEMASARAN PERBANKAN
Dirangkum oleh: Irsansyah Putra (071243)
TECHNOPRENEURSHIP.
KEPUASAN & LOYALITAS NASABAH
MENCIPTAKAN CUSTOMER VALUE
Oleh : Mahasiswa S1_Terapan Akuntansi Keuangan Disampaikan dalam kegiatan : Pengabdian pada Masyarakat-Politeknik Negeri Manado Minahasa, Suluan, 02 Februari.
MENCIPTAKAN CUSTOMER VALUE
MEMPERTAHANKAN PELANGGAN
Pertemuan 11 MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN
Presentasi Metopen Febri Neldiko
Persaingan pada dunia bisnis di saat ini sangatlah ketat, sehingga menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kualitas produk atau jasa yang mereka.
Definisi Kepuasan Pelanggan
KEPUASAN KONSUMEN RENY YUNIASANTI. KEPUASAN KONSUMEN Swan, et at. (1980) dalam bukunya Fandy Tjiptono, 2004 Evaluasi secara sadar atau penilaian kognitif.
Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
PERTEMUAN 4 MANAJEMEN OPERASI JASA (EKMA4369)

Kepuasan Pelanggan.
MUTU PELAYANAN.
PERTEMUAN 1 MANAJEMEN OPERASI JASA (EKMA4369)
AUDIT MUTU INTERNAL TIM GAMA SOLUTION.
FOKUS KEPUASAN KONSUMEN/PELANGGAN
PERSEPSI KONSUMEN 10/30/2017.
Mutu dalam Industri Pangan
MODUL STATISTIKA BISNIS DAN INDUSTRI
MSDM – Handout 2 Analisis dan Desain Jabatan
Bisnis Jasa Akuntansi UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA 2016.
MENCIPTAKAN CUSTOMER VALUE
Perusahaan sebagai sebuah lembaga bisnis yang mengejar keuntungan atas kegiatan yang dijalankannya harus pula memperhatikan pelayanan yang diberikan agar.
Pertemuan 11 : “ MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN “
Bab 8 Produk, Jasa, dan Strategi Penentuan Merek
E. Sutisna, SE, MM.
Mutu dalam Industri Pangan
Merancang dan mengelola p e l a y a n a n
Bab 9 Merancang dan Mengelola Jasa.
Kelompok 3 jasa “Pelayanan jasa tukang cukur”
FOKUS KEPUASAN KONSUMEN/PELANGGAN
MELAKSANAKAN RISET PEMASARAN DAN MERAMALKAN PERMINTAAN
Dimensi Kualitas Jasa Menurut Parasurama
MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN
OPERATIONS MANAGEMENT
Mengukur Kualitas Layanan
MERANCANG DAN MENGELOLA JASA
To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
PEMASARAN JASA lanjutan.
ABSTRAK PELAKSANAAN KUALITAS PELAYANAN PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. UNIT PASAR INDUK Oleh Susilawati Persaingan usaha diantara dunia perbankan.
Customer Service Logistik Logistics Customer Service
Kerangka Pemikiran Dalam Penelitian Kuantitatif
MUTU PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN 9 Gisely Vionalita SKM. M.Sc.
TOTAL QUALITY MANAGEMENT
IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS MANAJEMEN PEMASARAN
KONSEP KUALITAS JASA DAN MANUFAKTUR
Customer Service Logistik Logistics Customer Service
MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA PELANGGAN KELAS XII/5 SMK NEGERI 20 CILANDAK JAKARTA.
EKONOMI TRANSPORTASI (CIV -205)
MANAJEMEN MUTU DAN AUDIT KEPERAWATAN MARSIANA ANGGRAENI.
KD 4 MELAKUKAN REKOMENDASI PRODUK DAN PELAYANAN Oleh Carkim, S.Pd, M.Pd.
Bab 8 Produk, Jasa, dan Strategi Penentuan Merek
MUTU PELAYANAN. MUTU Usaha yang jauh melebihi kebutuhan dan harapan klienUsaha yang jauh melebihi kebutuhan dan harapan klien Mencakup dimensi afeksi,
Penyusunan Alat ukur layanan unit
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi kepuasan pelanggan serta menyampaikan pelayanan terbaik kepada orang yang dilayaninya 2.
Transcript presentasi:

M U T U J A S A 2008 Institut Pertanian Bogor. 2005.

A. PENDAHULUAN NEGARA JUMLAH TENAGA KERJA Semakin maju negara, proporsi sektor jasa semakin besar (Adrian Payne, 1993) NEGARA JUMLAH TENAGA KERJA SEKTOR JASA ( % ) Portugal 44 Spanyol 53 Jepang 58 Inggris 66 U S A 70

MUTU JASA SEMAKIN PENTING SEBAB Pertumbuhan sektor jasa cukup signifikan Industri jasa tertinggal dalam hal upaya perbaikan mutu secara sistematis dibandingkan manufaktur Persyaratan konsumen meningkat (pendidikan, income, teknologi komunkasi) Ketidakpuasan terhadap mutu jasa yang diterima umumnya tinggi Perusahaan manufaktur semakin banyak yang melakukan diferensiasi dengan menambahkan jasa

B. I S I 1. PENGERTIAN JASA Kotler (1988) : Suatu kegiatan bermanfaat dari suatu pihak yang dapat ditawarkan kepada pihak lain yang tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan. Bisa berkaitan atau tidak berkaitan dengan suatu produk fisik. Zeithaml dan Bitner (1996) : Semua kegiatan ekonomi yang outputnya bukan produk fisik atau konstruksi, umumnya dikonsumsi pada saat dihasilkan.

KARAKTERISTIK JASA Tidak berwujud ( Intangibility ) Sangat bervariasi ( Heterogenity ) Tidak dapat dipisahkan ( Inseparability ) → Unstoreability Tidak tahan lama ( Perishability )

2. KONSEP SERVQUAL (RATER) Parasuraman , et al (1998) RELIABILITY : Kemampuan Perusahaan Memberikan Pelayanan Sesuai Janji Secara Akurat dan Konsisten ASSURANCE : Pengetahuan, Kesopanan dan Kemampuan Karyawan Menumbuhkan Rasa Percaya (Keyakinan) TANGIBLE : Kemampuan Perusahaan Menunjukkan Kredibilitasnya (Eksistensinya) Dari Aspek Penampilan Fisik (Sarana, Gedung, Pegawai) EMPATHY : Perhatian Tulus Bersifat Pribadi dan Sikap Menolong RESPONSIVENESS : Kemauan Perusahaan/Karyawan Memberikan Respon Secara Cepat Kepada Pelanggan dan Solusi Permasalahan

ANALISIS KESENJANGAN MUTU JASA KOMUNIKASI MULUT KE MULUT PENGALAMAN LALU KEBUTUHAN PRIBADI JASA YANG DIHARAPKAN DIRASAKAN DIHASILKAN KOMUNIKASI DENGAN KONSUMEN SPESIFIKASI MUTU JASA PERSEPSI MANAJEMEN TERHADAP KONSUMEN KONSUMEN PRODUSEN GAP 5 GAP 3 GAP 2 GAP 4 GAP 1

GAP 1. ANTARA JASA YANG DIHARAPKAN PENGGUNA Vs. PERSEPSI MANAJEMEN Kurang penelitian pasar tentang kebutuhan & persyaratan mutu pelanggan Kurang interaksi antara pihak manajemen dengan pelanggan Kurang komunikasi antar tingkatan manajemen Tidak adanya “field intelligence”

GAP 2. ANTARA PERSEPSI MANAJEMEN MENGENAI HARAPAN PENGGUNA Vs. SPESIFIKASI MUTU YANG DISUSUN Kurang komitmen manajemen Kurang kemampuan menerjemahkan hasil penelitian pasar menjadi : Spesifikasi produk (kurikulum) Spesifikasi proses (kuliah, praktikum, tugas akhir, ujian) Spesifikasi bahan baku (penerimaan mahasiswa baru) Spesifikasi peralatan (lab, studio, it) Spesifikasi sdm (dosen, laboran, teknisi, adm)

GAP 3. ANTARA SPESIFIKASI MUTU Vs. MUTU JASA YANG DIHASILKAN Organisasi & tata kerja kurang sesuai (efektif) Tidak adanya pedoman & prosedur pelaksanaan Pengendalian proses kurang efektif Penggunaan teknologi & metoda kurang mendukung Monev kinerja & audit mutu belum efektif

GAP 4. ANTARA MUTU JASA YANG DIHASILKAN Vs GAP 4. ANTARA MUTU JASA YANG DIHASILKAN Vs. KOMUNIKASI EKSTERNAL DENGAN KONSUMEN Kurangnya kegiatan publikasi dan promosi Kegiatan publikasi dan promosi tidak akurat dan tidak konsisten Komunikasi antar unit kerja (horizontal) kurang lancar

GAP 5. ANTARA JASA YANG DIHARAPKAN KONSUMEN Vs. JASA YANG DIRASAKAN ( DITERIMA ) Disebabkan keempat gap sebelumnya Jasa yang dirasakan bisa : Melebihi harapan ( quality surprise ) Sama dengan harapan ( satisfactory quality ) Tidak memenuhi harapan ( unacceptable quality )

MODEL MANAJEMEN MUTU JASA Dukungan Manajemen Peneriamaan & Pelatihan Sistem Intensif “Corporate Culture” Lini Depan “Qualified” Pedoman/ Prosedur Teknologi Standar Kinerja yang Dapat Diukur Kepuasan Pelanggan/ Stakeholder Evaluasi Umpan Balik

SERVICE TRIANGLE ( KARL ALBERCHT, 1985 ) STRATEGY SYSTEM STAFF CUSTOMER

SINGAPORE MASS RAPID TRANSIT ( SMRT ) STRATEGY : - Safe - Reliable - User Friendly STAFF : - Trained & Developed ( Knowledge, Skills, Abilities ) - Service Values - Level of Commitment - Goals SYSTEM : - MRT Maintenance System ( Safety & Reliability ) - High-Tech Support System ( Precise & High Quality ) - Rules & Procedures for Emergency - Payment System - Operation Control System Institut Pertanian Bogor. 2005.

PENGARUH MUTU JASA BURUK ( Technical Assistance Program Inc., USA 1985 ) Rata-rata perusahaan tidak mendengar dari 96% pelanggan yang tidak puas (Fenomena Gunung Es) Rata-rata pelanggan yang tidak puas menceritakan kepada 9-10 orang (13% pelanggan menceritakan kepada 20 orang) 54-70 % pelanggan yang “complaint” tetap jadi pelanggan jika tuntutannya diselesaikan 95% tetap jadi pelanggan jika diselesaikan dengan cepat

( Singapore Press Holding, 1995 ) SURVEI DI SINGAPURA ( Singapore Press Holding, 1995 ) Reaksi Pelanggan Terhadap Mutu Yang Buruk 49 % akan memboikot di masa mendatang 59 % akan menyebarkan pengalaman buruknya 28 % akan “complaint” kepada penyelia (supervisor) 5 % akan memarahi staf

7 LANGKAH MENANGANI “COMPLAINT” AKIBAT MUTU JASA BURUK Memiliki pandangan positif ( tidak panik, tenang ) Meminta maaf ( jangan mencari alasan ) Identifikasi masalah ( mendengar dengan baik ) Menemukan penyebab masalah ( jangan menyalahkan seseorang ) Mencari solusi ( mendiskusikan dengan pelanggan ) Menyelesaikan masalah Melakukan tindak lanjut ( minta maaf oleh manajer / supervisor, dsb )

Langkah – Langkah Pengukuran 3. MENGUKUR KINERJA MUTU JASA Langkah – Langkah Pengukuran Identifikasi atribut mutu, penjabaran dari RATER Pemilihan atribut yang penting Menetapkan metoda pengukuran Melakukan pengukuran Analisis data dan interpretasi

METODA PENGUKURAN Objective → Data Kuantitatif → harus menyiapkan sistem pencatatan (otomatis, check sheet, dsb) Subjective → Survei / Angket ke Pelanggan Wawancara Telepon Surat

CONTOH PENGUKURAN OBJECTIVE Perbankan Jumlah transaksi per teller; per cabang dalam sehari / sebulan, dsb Jumlah kesalahan transaksi Lama menunggu / transaksi rata-rata per orang Jumlah waktu “off line” Penerbangan Jumlah penerbangan tepat waktu / bulan (berangkat / tiba ) Waktu “check in” rata-rata per orang Ketepatan waktu bagasi Julah keluhan per bulan Penjualan Pizza Waktu pengantaran rata-rata Waktu tunggu pesanan rata-rata

PENGUKURAN SUBJECTIVE Kinerja Mutu Perusahaan → Tingkat Kepuasan Menggunakan “sample” ( responden ) Menggunakan Skala Likert ( 1 - 3, 1 - 5, 1 - 7 ) Contoh 1 : Sangat Tidak Puas 2 : Tidak Puas 3 : Biasa 4 : Puas 5 : Sangat Puas

INDEKS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN Untuk melihat kecenderungan menyeluruh dari seluruh atribut yang penting Contoh : INDEKS KEPUASAN NILAI MUTU KINERJA 1.00 – 2.00 D Tidak Baik 2.00 – 3.00 C Biasa 3.00 – 4.00 B Baik 4.00 – 5.00 A Sangat Baik