DIKSI DALAM TULISAN AKADEMIK KELOMPOK 3 Moh. Bahar (110231100056) Wiwin hidayati (140231100117) Nurul hidayat (150231100001) Ali sukron (150231100036) Marzalia kholifatul i (150231100002) Jayanti ayuning tias (150231100040)
DIKSI ATAU PILIHAN KATA Diksi adalah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat untuk menyatakan ide atau gagasan. Pilihan kata merupakan unsur yang sangat penting, karena bahasa terjadi dari kata-kata. Kata-kata ini membentuk kelompok kata, kalimat,atau pun wacana berdasarkan kaidah bahasa yang bersangkutan. Setiap kata terdiri atas dua aspek, yaitu bentuk dan makna. Bentuk merupakan sesuatu yang dapat diindrai, dilihat, atau didengar. Makna merupakan sesuatu yang dapat menimbulkan reaksi dalam pikiran kita karena rangsangan bentuk.
PENGGUNAAN KATA Kita harus memperhatikan pemakaian kata dan kaidah bahasa yang berlaku pada bahasa yang kita gunakan untuk dapat menghasilkan penggunaan berbahasa yang baik, benar, dan cermat. Dalam penggunaan kata, yang terdiri atas bentuk dan makna, kita harus mempertimbangkan berbagai faktor di luar kebahasaan. Faktor tersebut sangat berpengaruh pada penggunaan kata karena kata merupakan tempat menampung ide atau gagasan. Berdasarkan hal tersebut, untuk menyatakan gagasan atau ide, kita memerlukan ketepatan kata yang mengandung gagasan atau ide yang kita sampaikan; kesesuaian kata dengan situasi bicara dan kondisi pendengar atau pembaca.
CIRI – CIRI DIKSI YANG BAIK KETEPATAN KECERMATAN KESERASIAN
KETEPATAN Ketepatan adlh kemampuan seseorang menentukan kata mewakili gagasan yg akan disampaikan u/ dirangkai dalam satu kalimat atau kata yang tidakmenimbulkan kerancuan / kekaburan makna. ketepatan pilihan kata diperleh jika penulis memahami makna setiap kata dengan tepat dan memahami perbedaan antara makna dasar (denotatif) dan makna tambahan (konotatif) dari setapkata yang digunakan
KECERMATAN Kecermatan adlh kemampuan memilih kata yang diperlukan untuk mengungkapkan gagasan, pikiran, dan perasaan. Sehingga terhindar dari kata – kata yang mubazir. Hindari hal-hal berikut. 1. Penggunaan kata yang bermakna jamak secara berganda. Contoh : para hadirin dimohon berdiri. 2. Penggunaan kata yang mempunyai kemiripan makna / fungsi secara berganda. Contoh : Universitas Trunojoyo adalah merupakan satu-satunya perguruan tinggi nenggri di Madura. 3. Penggunaan kata yang tidak diperlukan. Contoh : Rapat diadakan untuk membicarakan tentang pemilihan ketua.
KESERASIAN Keserasian adlh kemampuan menggunakan kata sesuai dengan knteks atau situasi pemakaiannya. Konteks ilah kelaziman penggunaan kata teertntu dalam kelompok kata. Situasi ialah kelaziman penggunaan kata tertentu dalam penulisan / pembicaraa sesuai dengan suasana dan status sosial pembaca atau pendengar. Contoh : -Saya minta Bapak bersdia memberi izin kepada kami. – Saya mohon Bapak bersedia memberi izin kepada kami. Untuk memenuhi syarat ketepatan, kecermatan, dan keserasian dalam pilihan kata, ada kaidah – kaidah yang perlu diperhatikan.
KAIDAH DIKSI DIKSI DALAM KAIDAH MAKNA DIKSI DALAM KAIDAH SINTAKSIS DIKSI DALAM KAIDAH SOSIAL
DIKSI DALAM KAIDAH MAKNA Kaidah makna mengacu kepada persyaratan ketepatan pilihan kata sebagai lambang objek, pengertian, atau consep. Kata adl bunyi bahsa yg dapat didengar atau diucapkan, jika seseorang membaca atau mendengar sebuah kata maka akan timbul gambaran tentang kata tersebut. Kaidah makna berkaitan dengan sinonim, homofon, homograf, makna denotasi dan konotasi, kata abstrak dan konkret, umum dankhusus, luas dan sempit, kata populer dan ilmiah, jargon, serta kata serapan dan kata asing.
SINONIM, HOMOFON, HOMOGRAF Sinonim ialah kata-kata yang mempunyai makna yang sama atau mirip. Misalnya, muka, paras, wajah, dan tampang. Homofon ialah kelompok kata yang mempunyai kesamaan huruf sekaligus kesamaan bunyi. Misalnya, buku (kitab), dan buku (bagian dari ruas), tampang (muka) dan tampang (bibit). Homograf ialah kelompok kata yang mempunyai kesamaan huruf tapi pengucapannya berbeda. Teras (inti, [e] diucapkan keras) dan teras (berbeda, [e]diucapkan lemah), sedan (tangis) dan sedan (mobil)
MAKNA DENOTATIF dan MAKNA KONOTATIF Makna Denotatif ialah makna objektif, konseptual da sebenarnya, bahasa indonesia keilmuan menggunakan makna denotatif karena secara eksplisit makna denotatif dapat diukur, dapat dibatasi, dan merupakan hasil observasi. Makna Konotatif ialah makna tambaha, sikap sosial, dan pribadi. Misalnya kata wanita dan perempuan. Secara etimologi, kata perempuan berasal dari kata empu dengan mendapat prefiks per- dan sufiks –an. Empu memiliki arti gelar kehormatan yang berarti”tuan”. Sementara kata wanita berasal dari kata belanda wan-ito, yang artinya pemuas nafsu birahi laki-laki. Ksimpulannya kedua kata memiliki konotasi yang berbeda.
KATA ABSTRAK dann KONKRET Kaidah-kaidah tersebut adalahakaidah makna, kaidah kalimat,kaidah sosial dan kaidah karang-mengarang. Kaidah makna mengacu kepada persyaratan ketepatan pilian kata sebagai lambang objek, pengertian, atau konsep. Dengan demikian kaidah makna berkaitan dengan sinonim, makna denotasi dan konotasi, kata abstrak dan konkret, kata umum dan khusus, kata populer dan ilmiah dll.
DIKSI DALAM KAIDAH SINTATIS Kaidah kalimat mengacu pada makna dan pemakaian kata-kata dalam konteks tertentu. Artinya kata-kata itu digunakan dalam hubungan yang lebih luas, misalnya hubungan dalam onteks kalimat, paragraf, dan wacana. Kata yang sama dapat mempunyai makna berbeda apabila kondisinya berbeda. Kata raya, agung, besar digunakan dalam konteks yang berbeda, misalnya hari raya idul fitri bukan hari besar idul fitri, jaksa agung bukan jaksa raya. Contoh : mereka mengikuti perlombaan jalan cepat. Kursus cepat lebih disukai orang dewasa. Mereka berangkat dengan kereta cepat.
Kaidah sintaktsis juga berkaitan dengan frase, dalam hal ini pilihan kata mensyaratkan kebertetimaan secara logis. Contoh : terdiri atas nukan terdiri dari antara.... dan..... bukan antara.... dengan.... disebabkan oleh bukan disebabkan karena
DIKSI DALAM KAIDAH SOSIAL Kaidah sosial berhubungan erat dengan persyaratan kesesuaian pilihan kata. Kata-kata yang dipilih harus disesuaikan dengan lingkungan pemakai, terutama yang terkait dengan kesantunan berbahasa dalm kehidupan bermasyarakat. contoh : sampean (tidak boleh digunakan oleh mahasiswa kepada dosen). aku (tidak boleh digunakan kepada orang yang lebih tua).
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA KURANG LEBIHNYA MOHON MAAF TANYAKAN HAL YANG MASUK AKAL WASSALAM........