Fa adzkuruunii adzkurkum wa asykurulii

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BERKOMUNIKASI DENGAN ALLAH ?!!
Advertisements

JUDUL : QS. AL INSYIRAH SK/ KD Stretegi Peta Konsep Materi.
KEUTAMAAN MEMBACA AL QUR’AN
HADITS KEDUAPULUH EMPAT
TATA CARA DUDUK DUA SUJUD
Cara Sholat Rasulullah SAW (Sifat Sholat Rasul) ISLAM
BAB 8 IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR
Program Pelatihan Dzikir Nafas
BAGAIMANA SORANG PENGAJAR (Galileo Galilei) Anda tidak dapat mengajari orang apapun juga; anda hanya dapat membantu dirinya untuk menemukannya sendiri.
KELAS/SEMESTER : IX/GANJIL
I’tikaf di Masjid Phapros 23 Ramadhan 1431 H
ISI PRESENTASI HOME PENDAHULUAN SK-KD-INDIKATOR Uraian Materi SOAL
ADAB / ETIKA MENUNTUT ILMU
TAKWA.
AL-QUR’AN DAN AL-HADIS SEBAGAI PEDOMAN HIDUP
Etimologi  Kata takwa ( التَّقْوَى ) berasal dari kata kerja ( وَقَى ) artinya menutupi, menjaga, berhati-hati dan berlindung.
BERIBADAH DENGAN IKHLAS
Mulailah bermohon dalam setiap aktivitas dengan BISMILLAH
Assalaamu’alaikum waraĥmatullaahi wabarakaatuh Marilah kita mempelajari bahasan : Mengapa saya tidak memakai gelar Haji ?
BAB II IMAN DAN TAQWA.
HADITS KEDUAPULUH SATU
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
MA’ALLAH Upaya Menggapai Hidup Penuh Berkah
Bab 4 Sifat – sifat Terpuji Tawadhu Taat Qanaah Sabar.
TUJUH AMALAN HARIAN.
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
Apakah TAQWA itu ? Jawabnya bermula dari QS Adz Dzariyat : 56
BERKOMUNIKASI DENGAN ALLAH ?!!
SHALAT-SHALAT SUNAH BAB II KELAS 11.
DZIKIR BERSAMA FATWA TARJIH 06.
PENTINGNYA AGAMA DAN USAHA AGAMA
KHutbah Jumat & Prinsip dakwah
فَضَائِلُ الدَّعْوَةِ
Inilah Kunci Surga Surga, dengan segala kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan terlintas dalam hati manusia, memiliki.
Pentingnya Syahadatain
Kewajiban Menuntut Ilmu
BERBISNIS SECARA SYAR’I…
Start. start “Mohonlah kepada Allah kesehatan “Mohonlah kepada Allah kesehatan. Sesungguhnya karunia yang lebih baik sesudah keimanan adalah kesehatan”
Ciri Aliran Sesat Oleh Nanang Kohar, SH.
AKHLAQ TERHADAP ALAM DAN LINGKUNGAN
Fa adzkuruunii adzkurkum wa asykurulii
sujud dalam islam Oleh: Aidan dan Rhenal NOTE:
PERILAKU TERPUJI ADIL, RIDHA DAN AMAL SHALEH
Hutang adalah memberikan sesuatu yang menjadi hak milik pemberi pinjaman kepada peminjam dimana pengembalian di kemudian hari dengan jumlah yang sama sesuai.
KODE D.11.2 TAFSIR SURAT ASY-SYU’ARA 214 OBJEK PENDIDIKAN
2.Akmalda Wisnu Satriaji
Menghormati ulama dan majelis ilmu
MAKNA MAKANAN DAN MINUMAN HALAL
Birrul Walidain Ciparigi Mei Ceria 2015 Created by Aldi.
Cinta yang membawa ke surga
WELCOME TO KEPUTRIAN 4 April 2014
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
SERTA ADAB KETIKA MAKAN SESUAI TUNTUNAN RASULULLAH
BAB 8 IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR BAB 8 IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR.
Al-Qur’an Sebagai Sumber Ajaran Islam
Wahyu Rizki Nur Syamsi ( )
HIDUP TERASA LEBIH INDAH JIKA KITA BERSYUKUR
Al-Fath (10) وَمَنْ لَمْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ فَإِنَّا أَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ سَعِيرًا Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan.
AL-’AQIDAH AL-ISLAMIYAH
SMPN 4 Mataram QANA’AH DAN TASAMUH Oleh : MAJID SAID, S.Pd.I.
TAAT PADA ATURAN TAAT PADA ATURAN. QS. An – Nisa’ 4 : 59 Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara.
Cinta yang membawa ke surga
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
Tazkiyah Nafs (Penyucian Jiwa)
Bab 4 Sifat – sifat Terpuji Tawadhu Taat Qanaah Sabar.
Cinta yang membawa ke surga
AL QUR’AN SOLUSI SEMUA PROBLEMA
AQIDAH ISLAM Kelas VII Semester I. A. PENGERTIAN AKIDAH ISLAM 1.Pengertian Akidah Islam Menurut Bahasa Akidah adalah kata sifat dalam bahasa Arab yang.
Nama Kelompok : 1. Abdul Majid Ridwan 2. Kusnadi.
Transcript presentasi:

Fa adzkuruunii adzkurkum wa asykurulii wa laa takfuruun. (QS Al Baqarah : 152) Karena itu, ingat(dzikirlah)lah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.

Hadits Qudsi - rowahu Ath Thobroni, Al Hakim dan Abu Na’im : ﺇﻥﺍﻭﻟﻴﺎﺉ ﻣﻦﻋﺒﺎﺩﻯ ﻭﺃﺣﺒﺎﺉ ﻣﻦﺧﻠﻘﻲ ﺃﻟﺬﻳﻦ ﻳﺬﻛﺮﻭﻥ ﺑﺬﻛﺮﻯ ﻭﺃﺫﻛﺮ ﺑﺬﻛﺮﻫﻡ Inna auliyya-ii min ‘ibaadii wa aĥibba-ii min kholqii- alladziina yudzkaruuna bidzikrii wa udzkaru bidzikrihim. Allah Ta’aala berfirman : Sesungguhnya wali-wali-Ku dari antara para hamba-Ku dan kekasih—kekasih-Ku dari antara makhluk-Ku , yaitu mereka yang disebut namanya – jika orang menyebut Nama-Ku ; dan aku disebut bila orang menyebut nama mereka.

ﻣﻦ ﺻﻠﻰﻋﻠﻰﺻﻼﺓ ﺻﻠﻰﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪﻋﺸﺮﺍ ‘An Abi Hurairah qoola, - qoola Rasulullaah saw : ﻣﻦ ﺻﻠﻰﻋﻠﻰﺻﻼﺓ ﺻﻠﻰﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪﻋﺸﺮﺍ H.R. TIRMIDZI : “man shalla ‘alayya shalaatan - shallallahu ‘alaihi ‘asyroo”. Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda: ”Barangsiapa bershalawat padaku satu kali, maka Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali”

ﻋﻦﻋﻤﺮﺍﺑﻦﺍﳋﻈﺎﺏ ﻗﺎﻝ ﺇﻥﺍﻟﺪﻋﺎﺀﻣﻮﻗﻮﻑ ﺑﻴﻦﺍﻟﺴﻤﺎﺀ ﻭﺍﻷﺭﺽ ﻻﻳﺼﻌﺪ ﻣﻨﻪ ﺷﻲﺀ ﺣﱴ ﺗﺼﻠﻰﻋﻠﻰ ﻧﺒﻴﻚ ‘An ‘Umar ibnil Khohthtob qoola : “ Innad du’aa-a mauquufun bainas samaa-i wal ardhi laa yash‘adu minhu syai-un ĥattaa tushallii ‘alaa Nabiyyika”. Dari Umar bin Khothob, ia berkata: “Sesungguhnya do’a itu terhenti di antara langit dan bumi, sedikitpun tak bisa naik, sehingga engkau bershalawat atas Nabi-mu”. (Do’amu tidak akan dikabulkan tanpa shalawat atas Rasulullah, do’amu tergantung di awang-awang). ﻋﻦﻋﻤﺮﺍﺑﻦﺍﳋﻈﺎﺏ ﻗﺎﻝ ﺇﻥﺍﻟﺪﻋﺎﺀﻣﻮﻗﻮﻑ

ﻳﻮﻣﻠﻚﺇﻟﻰﺍﷲ ﻓﻜﻦﻣﻊﻣﻦﻣﻊﺍﷲ ﻑﺇﻧﻪ ﻑﺇﻥﱂﺗﻜﻦﻣﻊﺍﷲ Hadits Riwayat Abu Daud : ”Fa il- lam takun ma’allaahi fakun ma’a, man ma’allaahi fa innahu yuumiluka ilaallaah”. ”Barangsiapa belum beserta Allah, besertalah ia dengan orang (yang Ruhnya) beserta Allah. (Ruh) orang itu (yang berisi Wasiilah Allah) yang menghubungkan (Ruh) engkau (langsung) dengan Allah”.

ﺇﻥﻫﺬﺍﺍﻟﻘﺮﺍﻥﻃﺮﻓﻪﺑﻴﺪﺍﷲﻭﻃﺮﻓﻪ ﺑﺄﻳﺪﻳﻜﻢﻓﺘﻤﺴﻜﻮﺑﻪ H.R. Abu Syuraih Al Khuja’i : ﺇﻥﻫﺬﺍﺍﻟﻘﺮﺍﻥﻃﺮﻓﻪﺑﻴﺪﺍﷲﻭﻃﺮﻓﻪ ﺑﺄﻳﺪﻳﻜﻢﻓﺘﻤﺴﻜﻮﺑﻪ Inna haadzal qur-aana thorofuhu bi yadillaahi – wa thorufuhu bi aidikum fa tamassakuu bihi. ”Bahwasanya Al Qur-aan ini satu ujungnya di tangan Allah dan satu lagi di tangan kamu (Muhammad), maka peganglah dia kuat-kuat” Barangsiapa pula yang menghubungkan diri dengan tali Allah itu yang ujungnya berada dalam diri Muhammad, iapun akan langsung berhubungan dengan Allah.

ﱂﻳﺴﻌﻨﻰﺃﺭﺽﻭﻻﺳﻤﺎﺀﻭﻭﺳﻌﻨﻰ Hadits Qudsi Rowahu Ahmad dari Wahab bin Munabbih : ﱂﻳﺴﻌﻨﻰﺃﺭﺽﻭﻻﺳﻤﺎﺀﻭﻭﺳﻌﻨﻰ ﻗﻠﺐﻋﺒﺪﻯﺍﻟﻤﻌﻤﻴﻦﺍﻟﻤﻴﻰﻥﺍﻟﻮﺩﺡ Lam yasa’nii ardhi wa laa samaa-ii wa wasi’anii qolbu ’abdil mukminul mayyiinul wadi’u. ” Tidak dapat bumi dan langit-Ku menjangkau/memuat akan Dzatku (yang membawa Asma/Kalimah-Ku) melainkan yang dapat menjangkaunya/memuatnya ialah HATI HAMBAKU yang Mukmin/Suci, Lunak dan Tenang”.

ﻗﺎﻝﺭﺳﻮﻝﺍﷲ ﺻﻠﻰﺍﷲﻋﻠﻴﻪﻭﺳﻠﻢ ﺟﺪﺩﻭﺍﺇﻳﻤﺎﻧﻜﻢﺍﻛﺜﺮﻭﺍﻣﻦﻗﻮﻝ ﷲﺍﻻﺍﻪﻟﺍﻻ ‹ﻋﻦﺃﺑﯽﻫﺮﻳﺮﺓ› Qoola Rasuulullaah SAW : ”Jaddiduu iimaanakum, aktsiruu min qouli laa ilaaha illallaah” (’an Abii Hurairah) – Rowaahu Aĥmad wal Ĥaakim (shoĥih) – Jaami’ush shoghiir (Jim) halaman 131 Telah bersabda Rasulullah SAW : ”Perbaharuilah kekuatan imanmu, banyak-banyaklah mengucapkan Laa ilaaha illallaah”.

Keterangan dari Shohabat ’Utban bin Malik (Shohih), diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim, disebut dalam Kitab ”Jamii’ush Shoghiir”- Bab Huruf Alif - Halaman 64 : ﻗﺎﻝﺭﺳﻮﻝﺍﷲ ﺻﻠﻰﺍﷲﻋﻠﻴﻪﻭﺳﻠﻢ ﺇﻥ ﺍﷲ ﺗﻌﺎ ﻟﻰ ﻗﺪ ﺣﺮﻡ ﻋﻠﻰﺍﻟﻨﺎﺭﻣﻦﻗﺎﻝ ﻳﺒﻐﻰ ﺑﻬﺎﻭﺟﻪﺍﷲ ﷲﺍﻻﺍﻪﻟﺍﻻ ﴿ﻋﻦﻋﺘﺒﺎﻥ ﺑﻦ ﻣﺎﻟﻚ﴾ Qoola Rasulullah SAW : ”Innalaaha ta’aala qod ĥarroma ’alan naari man qoola :-Laa ilaaha illallaah- yambaghii bihaa wajhallaah”. Bersabda Rasulullah SAW :” Sesungguhnya Allah Ta'aala itu mengharamkan atas neraka kepada yang mengucapkan Laa ilaaha illallaah dengan niat semata-mata mencari ridlo Allah”.

ﻢﻜﺒﻭﻠﻗ ﻰﻓ ﻦ ﺎﻣﻳﻹﺍ ۃﻮﻠاﺣﻮ ﺪﺠﺗ ﻒﻭﺻﻟا س ﺒﻟﺒﺎﻢﻜﻋﻟﻳ Qola Rosuulullooh shollalloohu ‘alaihi wa aalihi wasallam : ﻢﻜﺒﻭﻠﻗ ﻰﻓ ﻦ ﺎﻣﻳﻹﺍ ۃﻮﻠاﺣﻮ ﺪﺠﺗ ﻒﻭﺻﻟا س ﺒﻟﺒﺎﻢﻜﻋﻟﻳ “Alaikum bilibaasush shuufi tajiduu ĥilaawatal iimaani fii quluubikum” (‘an Abi Amaamah – Rowahul Baihaqi fii Sya’bul iman wa fii Mustadrok lil Ĥakiim) artinya : bersabda Rasulullah shollalloohu ‘alaihi wa aalihi wasallam : “ Lazim (wajib) lah atasmu memakai tashawwuf (perilaku sufi), kamu akan menemukan manisnya iman di dalam hatimu ”.

ﻭﺃﻥﻟﻮﺍﺳﺘﻘﺎﻣﻮﻋﻠﻰﺍﻟﻄﺮﻳﻘﺔ ﻷﺳﻘﻴﻨﻬﻡﻣﺎﺀﻏﺪﻗﺎ QS Al Jinn : 16 (QS 72 : 16) Wa al-lawis taqoomuu ‘alaath thoriiqoti la asqoinaahum maa-an ghodaqoo. Dan bahwasanya: jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas thoriiqoh (jalan) itu, benar- benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar.

QS Al Maa-idah : 35 (QS 05 : 35) Yaa ayyuhalladziina aamanut taquullaha wabtaghuu ilaihil wasiilata wajaahiduu fii sabiilihi, la ‘allakum tufliĥuun. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.

QS Al Kahfi :17 (QS 18 : 17) di akhir ayat - …..May yahdillahu fahuwal muhtad wa may yudhlil falan tajida lahuu waliyyam mursyidaa. … Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah dialah orang yang mendapat petunjuk dan siapa yang dibiarkan-Nya sesat, maka tiada seorang mursyid-pun yang memberinya petunjuk.

QS Aali ‘Imraan : 200 (QS 03 : 200) Yaa ayyuhalladziina aamanushbiruu wa shoobiruu wa roobithuu wat taquullaaha la’allakum tufliĥuun Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiagalah pada robithoh ( channel/ saluran/ frekwensi –bukan perantara) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu memperoleh kejayaan.

QS Al A’roof : 205 (QS 07 : 205) Wadz kur robbaka fii nafsika tadhorru ‘aw wa khiifataw wa duunal jahri minal qoulibil ghuduwwi wal ashooli wa laa takum minal ghoofiliin. Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai (tidak ingat /tidak dzikir).

QS Yusuf : 105 (QS 12 : 105) Wa ka ayyim min aayatin fis samaawaati wal ardhi yamurruuna ‘alaihaa wahum ‘anhaa mu’ridhuun. Dan berapa banyak tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka lalui, sedang mereka berpaling dari padanya.

Apakah anda memperhatikan mata rantai dalam seuntai RANTAI ? Apakah anda memperhatikan pula bagaimana siaran langsung sepakbola dari Jerman melalui televisi anda ….. memerlukan sebuah television set di ruang keluarga anda, Memerlukan antena TV, memerlukan listrik, memerlukan satelit (Intelsat,Palapa) memerlukan stasiun bumi dan relay-stations, memerlukan kamera dan memerlukan juru kamera ? Semua ini adalah alat, konduktor – bukan perantara – untuk sampainya siaran TV langsung dari Jerman ke rumah anda pada detik yang sama !!!!!, inilah yang dapat dianalogikan sebagai siaga dalam robithah !!!

QS Aali ‘Imraan : 200 (QS 03 : 200) Yaa ayyuhalladziina aamanushbiruu wa shoobiruu wa roobithuu wat taquullaaha la’allakum tufliĥuun Kita diperintahkan oleh Allah untuk bersabar, menyiagakan robithoh agar kita berjaya/beruntung ! Marilah kita perhatikan untaian mata rantai yang membentuk seuntai rantai, mata rantai-mata rantai itu saling berkait dari ujung yang satu (awal) sampai ujung yang lainnya (akhir) Dalam tashawwuf, hubungan antar mata rantai sambung-menyambung dari mata rantai terawal hingga mata rantai terakhir adalah laksana robithoh (juga demikian dalam hal permisalan dengan siaran langsung TV tadi)

Cobalah kita perhatikan Kontak Ruhani Faatiĥah berikut ini : Min Ruuĥiy bi waasilati Ruuĥil Faatiĥah, ilaa hadlratin Ruuĥi nabiyyith thohiriina sayyidinaa Muĥammad SAW – al Faatiĥah ….. Min Ruuĥiy bi waasilati Ruuĥil Faatiĥah, ilaa hadlrati jamii’il arwaahi mursyiidinas saabiqiin qodassallahu sirrohum– al Faatiĥah ….. Pada saat baca iyyaka nasta’iin …. diri anda mohon kepada Allah agar dikontak-kan ruhaniah anda dengan ruhaniah serangkaian guru-guru anda hingga ke-rasulullah saw, kemudian bila anda bermunajat/ berdzikir, maka anda mohon agar munajat/dzikir anda secara beranting/estafet dalam waktu yang sangat cepat akan sampai kehadlirat Allah SWT. Inilah teknologi tashawwuf dalam Al Qur-aan

Allah itu dekat dengan kita Subhanallaah, Allah memang dekat (kehendaknya/ liputanNya) dengan kita – karena Dia adalah Maha Meliputi segala sesuatu (Al Muhith) – …Wa Naĥnu aqraabu ilaihi min ĥablil wariid ( QS 50 : 16) Namun kita akan sangat jauh dengan (kehendak) Allah - bila kita tidak berusaha untuk mendekat. Mendekat dengan mensucikan diri disertai teknologi “cari wasilah” sesuai perintah Allah dalam QS Al Maa-idah : 35 .

Kecepatan harus tak terhingga Rumus Jarak : S = V x t Jarak kita dengan Allah = S = ~ (km) Agar waktu tempuh kita sangat singkat ( besarnya terukur, misalnya t = 1 detik ), maka kecepatan kita haruslah : V = S / t = ~ km / 1 detik V = ~ km/detik . V = kecepatan = frekwensi = getaran ruh kita harus tak terhingga cepatnya, secepat “Bouraq” – yang hanya dapat diberikan oleh Allah SWT atas permohonan kita : “iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin”…..

Hubungan waktu dan jarak dalam ruang metafisik menurut teori kontraksi waktu dari Einstein

TANBIĤ : Misi Hidup kita adalah hanya untuk beribadah kepada Allah dengan lillah dan billah secara ikhlas untuk menggapai Ridho Allah semata ! Tujuan hidup kita adalah Ridho Allah. Jalan hidup kita adalah Shirootol Mustaqiim. Petunjuk hidup kita adalah Al Qur-aan. Kendaraan kita dalam beribadah menuju ridho Allah yang paling utama adalah Wasilah. Pemilik Wasilah adalah Allah dan diberikan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta golongan hambaNya yang diberi Nikmat, Kita wajib mencari, mendapatkan dan menggunakannya !!!!!!! (QS Al Maa-idah : 35)

Siapa yang diberi kecepatan ~ ? Allah memberi kecepatan ~ kepada Rasulullah Muhammad SAW serta Mereka yang diberi nikmat oleh Allah’ yaitu : Para Nabi, para Shidiqqiin, para Syuhada dan para Sholihiin ! Ingat QS An Nisaa’ : 68 – 69.

Cobalah kita bayangkan, apabila kita terlalu takabur memakai kecepatan kita sendiri yang terukur besarnya : S (km) = V (km/detik) x t (detik) Bila S = ~ km , tak terhingga jauhnya (ingat Mi’roj Nabi) Dan Velocity kita V= terhingga km/det. Maka Waktu tempuh perjalanan ruhaniah kita t = S / V = ~ detik, alias takkan pernah sampai kehadlirat Allah !- ……………………Maasya-Allaah !

ﻋﻦﻋﻤﺮﺍﺑﻦﺍﳋﻈﺎﺏ ﻗﺎﻝ ﺇﻥﺍﻟﺪﻋﺎﺀﻣﻮﻗﻮﻑ ﺑﻴﻦﺍﻟﺴﻤﺎﺀ ﻭﺍﻷﺭﺽ ﻻﻳﺼﻌﺪ ﻣﻨﻪ ﺷﻲﺀ ﺣﱴ ﺗﺼﻠﻰﻋﻠﻰ ﻧﺒﻴﻚ ‘An ‘Umar ibnil Khohthtob qoola : “ Innad du’aa-a mauquufun bainas samaa-i wal ardhi laa yash‘adu minhu syai-un ĥattaa tushallii ‘alaa Nabiyyika”. Dari Umar bin Khothob, ia berkata: “Sesungguhnya do’a itu terhenti di antara langit dan bumi, sedikitpun tak bisa naik, sehingga engkau bershalawat atas Nabi-mu”. (Do’amu tidak akan dikabulkan tanpa shalawat atas Rasulullah, do’amu tergantung di awang-awang).

dan kita harus ingat pada : Laa ĥaula wa laa quwwata illa billaah ﻻﺣﻮﻝﻭﻻﻗﻮﺓﺇﻻﺑﺎﷲ pada saat baca Ruuĥil Faatiĥah