DATA PENELITIAN DAN TEKNIK PENGUMPULANNYA Dr. Susilo, M.Pd. Program Pascasarjana Kepepndidikan Universitas Mulawarman
Tiga Kata kunci dari kata “Data” Observable Measurable Information
Bentuk Data dilihat dari Paradigma Penelitian Data kata-kata (words) untuk penelitian kualitatif Data bilangan (numbers) untuk penelitian kuantitatif
Untuk Penelitian Kuantitatif: Data: Bilangan Metode Pengumpulan data: tes, wawancara terstruktur, kuisioner, direct observation (checklist, rating scale, coding system), dsb.
Untuk Penelitian Kualitatif: Data: Kata-kata Metode Pengumpulan data: Observasi (Observation), Catatan Lapangan (Field Notes), Dokumentasi (Document), wawancara (Interview), rekaman (recording), foto (photographs), Diaries, letter, map, dsb.
Data Kata Unstructured interactive interview---transkrip dari hasil wawancara Informal conversation----transkrip dari hasil percakapan Semistructured interview---wawancara tanpa panduan dengan pertanyaan terbuka (transkripnya) Group interview---dialog dg partisipan direkam (transkrip hasil rekaman) Observation---catatan lapangan hasil observasi (participant or non-participant observation)
lanjutan Videotape----rekaman hasil observasi dari video Photograph----hasil gambar-gambar dari foto Map---peta suatu lokasi atau bangunan Document---isi dokumen resmi yang tersimpan Diaries, letter---isi surat, buku harian
Data Bilangan Ketika anda melakukan observasi atau mengukur kemampuan partisipan/subjek penelitian dengan menggunakan alat ukur yang menggunakan angka sebagai gambaran sesuatunya. Contohnya: hasil tes, kuesioner, skala likert, dsb.
Jenis Data Bilangan Data Nominal: perbedaan saja, misal: pria vs perempuan Data Ordinal: perbedaan dan hirarki, tapi tidak berimplikasi derajat perbedaan dan jarak. Misal: A>B>C: tidak berarti A dua kali lebih besar C atau kualitas perbedaan antara A dan B tidak sama dg B dan C.
Lanjutan Data Interval: perbedaan hirarki dg berimplikasi kesamaan unit ukuran. Misal: perbedaan antara 30 dan 31 sama besar dg perbedaan antara 50 dan 51, tetapi nilai Nol (0) tidak berimplikasi tidak adanya nilai. Misal: intelligensi 0 tidak ada. Data Rasio: sama dengan interval dg perbedaan bahwa nilai nol (0) memiliki makna. Misal: pada ukuran panjang, 0 cm berarti tidak memiliki panjang.
Statistik yang digunakan untuk data-data tersebut Data Nominal dan Ordinal menggunakan statistik Non-parametrik Data Interval dan Rasio menggunakan Statistik Parametrik
VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN Dr. Susilo, M.Pd.
Konsep Validitas Mengetahui Validitas berarti mengetahui apakah tes yang digunakan sudah mengukur apa yang ingin diukur
Validitas Instrumen: Tes Empirical Validity: mencari koefisien korelasi antara hasil tes yang digunakan dg hasil tes standard Logical Validity: 1) Face validity, 2) Content Validity, 3) Construct Validity.
Validitas instrumen: Kuisioner/format wawancara Apakah instrumen ini memiliki domain perilaku seperti yang ingin diukur, karena itu instrumen harus dikonsultasikan kepada ahli dalam bidangnya Apakah ada perlindungan terhadap indentitas responden, sebab kebenaran data yang diberikan oleh responden akan lebih besar kalau mereka merasa identitasnya tidak diketahui.
Konsep Reliabilitas Derajat konsistensi suatu instrumen ketika digunakan untuk mengukur sesuatu pada satu waktu dengan pada waktu yang lain.
Reliabilitas Instrumen: Tes Test-retest Reliability Equivalent-form Reliability Internal-consistency Reliability Split-half Odd-even KR-20 KR-21 Cronbach Alpha Spearman rho
Reliabilitas Instrumen: Kuisioner dan Format Wawancara Dengan cara menggunakan lebih dari satu pewawancara untuk wawancara, dan untuk kuisioner dengan memberi pertanyaan yang sama dalam kalimat berbeda Dengan mengulangi wawancara atau kuisioner pada waktu yang berbeda (tapi yang kedua ini ada kelemahan)
Validitas Instrumen: kuisioner dan wawancara Sampai sejauh mana suatu pertanyaan dapat mempengaruhi responden menunjukkan sikap yang positif terhadap hal-hal yang ditanyakan? Sampai sejauh mana suatu pertanyaan dapat mempengaruhi responden agar dengan suka rela membantu peneliti dalam menemukan hal-hal yang akan dicari oleh peneliti? Sampai sejauh mana suatu pertanyaan menggali informasi yang responden sendiri tidak meyakini kebenarannya?