Putri Rosary Rezy Junio Stefanus hans Tasya Berlianna Venny Veronica Batik Yogyakarta Putri Rosary Rezy Junio Stefanus hans Tasya Berlianna Venny Veronica
Jenis Batik Yogyakarta berasal dari warisan budaya pada zaman kerajaan Mataram Kotagede ketika Sultan Agung Hanyakrakusuma bertahta. Perpecahan yang terjadi pada kerajaan Mataram tahun 1755 membuat kerjaraan ini terbagi menjadi dua yakni Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat dan Kasultanan Surakarta Hardiningrat. Busana kerajaan mataram saat itu tersebar di dua kasultanan tersebut. Namun Kasultanan Surakarta akhirnya memutuskan untuk membuat pola batik baru, sehingga semua busana kerajaaan Mataram dipindahkan ke Kasultanan Yogyakarta.
Motif Ceplok, Grompol Motif batik Ceplok ini mencakup berbagai macam desain geometris, biasanya didasarkan pada mawar melingkar, bintang atau bentuk kecil lainnya, membentuk pola simetris keseluruhan pada kain Kegunaan : Di pakai oleh Ibu mempelai putri pada saat siraman. Makna Filosofis : Grompol, bermakna berkumpul/bersatu. Memakai Batik jenis ini diharapkan berkumpulnya segala sesuatu yang baik-baik, seperti rizky, keturunan, serta kebahagiaan hidup.
Berikut ini adalah gambar motif batik Ceplok:
Motif batik Kawung Motif batik kawung ini dikenal dengan motif batik tertua, dulunya disediakan untuk keluarga kerajaan. Motif kawung ini merupakan penampang buah aren kelapadan beberapa mengatakan salib di antara empat oval mengacu pada sumber energi universal. Meskipun ada banyak variasi, struktur dasar adalah kelompok empat lingkaran atau oval hampir menyentuh satu sama lain, diletakkan pada kain dalam simetri geometris. Kegunaan : Digunakan di kalangan kerajaan. Makna Filosofis : Motif ini melambangkan harapan agar manusia selalu ingat akan asal- usulnya. Motif Kawung juga melambangkan empat penjuru (pemimpin harus dapat berperan sebagai pengendali perbuatan baik). Juga melambangkan bahwa hati nurani sebagai pusat pengendali nafsu yang terdapat pada diri manusia, sehingga ada keseimbangan pada diri manusia.
Berikut ini adalah gambar motif batik Kawung khas yogyakarta :
Motif batik Parang Kadang-kadang disebut sebagai keris atau pola pedang oleh orang luar, panggilan Jawa motif Parang Lidah api, atau lidah api. Parang adalah salah satu yang paling kuat dari motif batik dengan garis-garis yang kuat diagonal paralel. Ada ratusan variasi, dari 2cm kecil di Parang Klithik ke terbesar di 8cm atau lebih di Barong Parang. Parang Barong Di masa lalu kali, Parang Barong adalah pola suci hanya dikenakan oleh raja. Motif mengingatkan dia untuk menjaga dirinya sendiri dengan hati-hati sehingga ia akan menjadi penguasa, bertanggung jawab jujur dan adil. Parang Rusak Lain dari desain Parang dikenakan oleh keluarga kerajaan pada acara-acara kenegaraan, Parang Rusak melambangkan pertarungan internal manusia melawan kejahatan dengan mengendalikan keinginan mereka sehingga mereka yang bijaksana, akhlak mulia akan menang. Motif parang seperti gambar dibawah ini.
berikut ini adalah motif batik parang khas yogyakarta :
Motif Batik Lereng Design motif batik lereng adalah baris diagonal pola di antara motif parang, banyak ditemukan untuk polanya hanya deretan garis diagonal sempit penuh dengan seluruh array pola kecil. Merupakan salah satu pola lama disediakan untuk keluarga istana kerajaan Kegunaan : Busana daerah Makna filosofis : Agar si pemakai diharapkan dapat menghindari hal-hal yang kurang baik.
Berikut ini adalah gambar untuk Motif batik lereng :
Motif batik Nitik Motif batik nitik sendiri terkenal dengan motif batik tertua karena dulunya terinspirasi oleh kain tenun dengan patola yang dibawa oleh para pedagang gujarat dari india. dengan design titik titik serta geometri. Dulunya biasanya dipakai oleh orang tua dari pasangan pernikahan orang truntum. Kegunaan : Digunakan pada acara resmi. Makna Filosofis : Orang yang memakai diharapkan menjadi bijaksana dan dapat menilai orang lain dengan tepat
Berikut ini adalah gambar motif batik Nitik yogyakarta :
Motif batik Semen Semen, berdasarkan semi kata, yang berarti untuk tumbuh atau tumbuh, non- geometris pola terinspirasi oleh alam. Dipenuhi dengan bergaya, bunga batang, daun, pegunungan, dan hewan, kelompok desain adalah sangat penting untuk royalti pada acara-acara khusus, serta masyarakat umum dalam penggunaan sehari-hari Kegunanaanya sendiri sangat banyak tergantung motif semen itu sendiri contoh: Motif Semen Romo Sawat Gurdo Cantel Kegunaan : Upacara tujuh bulanan. Pakaian pesta. Makna filosofis : Agar si pemakai selalu mendapatkan berkah Tuhan.
Berikut ini adalah gambar motif batik semen khas yogyakarta :