Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KLASIFIKASI KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT
Advertisements

SOSIOLOGI UMUM (KPM 130) Koordinator Matakuliah Sosiologi Umum
“Kelompok-Kelompok Sosial Kehidupan Masyarakat”
KELOMPOK SOSIAL Adalah : kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat.
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DI INDONESIA
KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
KELOMPOK SOSIAL DAN HUBUNGAN ANTARKELOMPOK
ORGANISASI INFORMAL Pertemuan 12.
Tindakan Sosial  Seluruh perilaku manusia yang dilakukan dengan sadar ataupun tidak sadar untuk mencapai tujuan tertentu. Tidak semua perilaku dapat.
Kelompok sosial (SOCIAL GROUP)
Pengertian Stratifikasi Sosial
Struktur sosial masyarakat
Kelompok Sosial Siti Azizah.
KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL
PROSES SOSIOLOGI dan INTERAKSI SOSIOLOGI
Psikologi Dunia Kerja Organisasi Informal
Organisasi & Manajemen
Pertemuan 9 PERILAKU DAN PARTISIPASI POLITIK
KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL PERTEMUAN 10
PEMIKIRAN TOKOH – TOKOH DALAM ILMU SOSIAL
Budaya Politik di Indonesia
“Kelompok-Kelompok Sosial Kehidupan Masyarakat”
KELOMPOK SOSIAL ( Social Group )
Teori organisasi Pertemuan ke 13.
Kelompok sosial (SOCIAL GROUP)
BAB 04 TINDAKAN SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL
Dasar – dasar Ilmu Sosiologi (2) Kelompok Sosial
KELOMPOK SOSIAL PADA MASYARAKAT PETANI
KELOMPOK SOSIAL Oleh Lalu Abdul Hanan, S.Pd.
Kelompok 9 Dananggana Satria Tama ( ) Fitria Nur Sarah Berliana P ( ) Hafidh Lukmam S ( ) M. Nursalim ( ) Syilvia.
`SOSIOLOGI PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
HUBUNGAN INDIVIDU KELUARGA DAN MASYARAKAT
`SOSIOLOGI PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Pelapisan sosial.
Kelompok Sosial.
Kelompok Sosial Ratih Lestarini.
Antropologi Kesehatan
KELOMPOK SOSIAL.
PROSES SOSIAL DAN Interaksi Sosial
KELOMPOK PRIMER DAN KELOMPOK SEKUNDER
MASYARAKAT AYU SAFITRI ( ).
KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL
PROSES SOSIOLOGI dan INTERAKSI SOSIAL
Kelompok Sosial.
KEGIATAN KELOMPOK ..
SOSIALISASI dalam Proses Pembentukan Kepribadian
KELOMPOK SOSIAL SMA NEGERI 7 MALANG Oleh : Panjilmo Putro, S.Pd.,M.Si
Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi
FORMAL DAN INFORMAL GROUP
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG
Kelompok Sosial dan Kehidupan Masyarakat
KELOMPOK SOSIAL Muh. Zainul Arifin, SH. MH.
PROSES SOSIOLOGI dan INTERAKSI SOSIOLOGI
KELOMPOK SOSIAL Dinamika Kelompok.
Kelompok-Kelompok Sosial dan Kehidupan Masyarakat
Konsep dan pendekatan sosiologi
KAIDAH SOSIAL.
ETIKA PROFESI.
OLEH : NUR ENDAH JANUARTI
KELOMPOK SOSIAL Oleh. Amida Yusriana.
Pendalaman Materi Sosiologi
KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL
Kelompok Sosial.
KELOMPOK SOSIAL.
Pengertian Stratifikasi Sosial
MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
Nama Klompok : - M Hilman Saputra - Putri E - Sehab Bunyamin - Irfan Maulana.
MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
KELOMPOKKELOMPOK SOSIAL
Transcript presentasi:

Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi Tahun : 2008 Pertemuan 19 KELOMPOK DAN ORGANISASI SOSIAL MATERI: Pengertian Kelompok Sosial Tipe-Tipe Kelompok Sosial Kelompok-Kelompok Yang Tidak Teratur Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan

Learning Outcome Mahasiswa dapat membandingkan perbedaan-perbedaan karakter kelompok sosial dengan kelompok-kelompok lainnya Bina Nusantara

Pengertian Kelompok Sosial Manusia adalah mahluk sosial. Sosialitas manusia, secara asasi merupakan sesuatu yang tidak dapat ditolak. Manusia hanya dapat berkembangan sebagai manusia seutuhnya hanya bila ia berada dalam kelompok. Karl Marx (Perdue, 1986:312) menyatakan bahwa sociability manusia lebih dari sekedar pengertian bahwa manusia membutuhkan yang lainnya untuk memenuhi kebutuhannya. Marx melihat manusia sebagai human social animal yang dapat berkembang sebagai peribadi dalam kelompok masyarakat. Dan bahkan kita dapat menggarisbawahi kenyataan ini, bahwa tidak seorangpun manusia berada diluar kelompok sosial Bina Nusantara

Seorang individu akan lahir dalam keluarga Seorang individu akan lahir dalam keluarga. Keluarga dalam hal ini merupakan salah satu bentuk dari kelompok sosial. Mungkin saja ada kenyataan bahwa ada individu yang lahir, namun dibuang oleh ibunya yang melahirkan. Peristiwa seperti ini tidak membuktikan bahwa manusia tidak selalu lahir dalam konteks sosial, tetapi mengafirmasi kenyataan bahwa individu yang akan berkembang di luar konteks keluarga tidak akan pernah berkembang sebagaimana mestinya manusia. Bahkan dalam kenyataan bayi atau individu yang dibuang itu pasti akan menemukan kelurganya yang baru yang bersedia memeliharanya. Kenyataan bahwa setiap perisitiwa pembuangan seorang individu akan selalu mendapat reaksi negatif dari masyarakat luas, membuktikan sosialitas manusia itu sendiri. Pertanyaan kita sekarang adalah apakah yang dimaksudkan dengan kelompok sosial itu ? Bina Nusantara

2. Ciri-Ciri Kelompok Sosial (Soekanto, 2006:101) Kelompok sosial (Macionis, 1989:174) pada umumnya didefenisikan sebagai dua atau lebih orang yang memiliki suatu identitas bersama dan yang berinteraksi secara regular. Apapun bentuknya, kelompok Sosial terdiri dari orang-orang yang memiliki kesadaran keanggotaan yang sama yang didasarkan pada pengalaman, loyalitas, dan kepentingan yang sama. Singkatnya mereka sadar tentang individualitas mereka, sebagai anggota dari Kelompok Sosial yang secara spesifik disadari sebagai “kita”. 2. Ciri-Ciri Kelompok Sosial (Soekanto, 2006:101) 2.1. Adanya kesadaran pada tiap anggota kelompok bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan. 2.2. Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lain. 2.3. Adanya suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan antara mereka bertambah erat, yang dapat merupakan nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama dan lain-lain. Memiliki musuh bersama dapat juga menjadi faktor pemersatu kelompok 2.4. berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku 2.5. bersistem dan berproses Bina Nusantara

3. Tipe-Tipe Kelompok Sosial Charles Horton Cooley menggambarkan distingsi antara dua jenis Kelompok Sosial yakni kelompok sosial primer dan sekunder 3.1. Kelompok Sosial Primer Kelompok Sosial primer memiliki hubungan yang bersifat personal dan akrab antara anggotanya. Dalam kelompok ini orang melakukan aktivitas dan memiliki waktu secara bersama, sehingga mereka dapat saling mengenal antara satu sama lain secara personal dan akrab. Mereka saling memperhatikan kesejahteraan satu sama lainnya. Selain karena relasi yang akrab antara anggota, kelompok sosial primer merupakan tempat dimana seorang individu berjumpa dengan pengalaman-pengalaman sosial yang pertama. Dalam kelompok sosial primer ini seorang individu mengalami hidup untuk pertama kalinya. Kekuatan dan hubungan utama ini memberikan individu-individu rasa aman dan damai. Anggota-anggota dalam kelompok utama ini menyediakan pendapatan pribadi bagi yang lainnya, termasuk keuangan dan dukungan emosional Bina Nusantara

3.2. Kelompok Sosial Sekunder Kelompok Sosial Sekunder didefenisikan sebagai Kelompok Sosial yang bersifat impersonal dan besar. Kelompok Sosial Sekunder didasarkan atas minat, kepentingan atau aktivitas-aktivitas khsusus Organisasi-organisasi politik biasanya disebut Kelompok Sosial Sekunder. Dalam Kelompok Sosial Sekunder ini setiap anggota tidak saling mengenal secara lebih baik dan hubungan diantara mereka sangat longgar. Kelompok Sosial Sekunder sering dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan khusus. Kelompok Sosial Sekunder biasanya selalu bersifat formal dan tidak emosional dan memiliki orientasi cita-cita (goal oreintation) bukan personal Bina Nusantara

3.3. In-Group dan Out-Group Kelompok sosial merupakan tempat di mana individu mengidentifikasikan dirinya sebagai kami atau kamu, kita atau mereka. “In-Group adalah kelompok sosial dimana seorang individu mengidentifikasikan dirinya sebagai “kita” atau “kami”. Sedangkan Out-Group adalah kelompok sosial di luar in group, atau di luar kita, di luar kami. Kelompok di luar itu adalah mereka. Misalnya kami adalah mahasiswa Marketing Komunikasi, sedangkan mereka adalah mahasiswa teknik komputer, kami adalah mahasiswa Bina Nusantara, mereka adalah mahasiswa Atma Jaya. Anggota-Anggota suatu kelompok sosial tertentu sedikit banyak akan mempunyai kecenderungan untuk menganggap bahwa segala sesuatu yang termasuk dalam kebiasaan-kebiasaan dengan kelompoknya sendiri sebagai sesuatu yang terbaik apabila dibandingkan dengan kebiasaan-kebiasaan kelompok-kelompok lainnya. Kecenderungan ini biasa disebut dengan etnosentrisme. Etnosentrisme adalah suatu sikap untuk menilai unsur-unsur kebudayaan lain dengan mempergunakan ukuran-ukuran kebudayaan sendiri. Etnosentrisme disosialisasikan atau diajarkan kepada setiap anggota kelompok sosial, sadar maupun tidak sadar, serentak dengan nilai-nilai kebudayaan lain. Bina Nusantara

3.4.Kelompok Formal dan Kelompok Informal Kelompok formal adalah kelompok-kelompok yang mempunyai peraturan yang tegas dan dengan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antara anggota-anggotanya. Contoh dari organisasi formal adalah organisasi. Menurut Max Weber salah satu bentuk dari organisasi formal itu adalah birokrasi. Ciri-ciri dari birokrasi adalah; Tugas-tugas organisasi didistribusikan dalam beberapa tugas jabatan. Atau dapat dikatakan adanya pembagian kerja berdasarkan spesialisasi. Posisi-posisi dalam organisasi terdiri hierarki struktur wewenang. Hierarki berwujud sebagai piramida di mana setiap jabatan bertanggung jawab terhadap bawahan mengenai keputusan dan pelaksanaan. Suatu sistem peraturan menguasai keputusan-keputusan dan pelaksanan. Unsur staf yang merupakan pejabat bertugas memelihara organisasi dan khususnya keteraturan komunikasi. Para pejabat berharap bahwa hubungan dengan bawahan dan pihak lain bersifat orientasi impersonal. Penyelenggaraan kepegawaian didasarkan pada karier. Bina Nusantara

4. Kelompok-Kelompok Sosial Yang Tidak Teratur Kelompok informal tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu dan pasti. Kelompok-kelompok tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan-pertemuan yang berulang kali dan itu menjadi dasar bagi bertemunya kepentingan-kepentingan dan pengalaman yang sama. 4. Kelompok-Kelompok Sosial Yang Tidak Teratur Kelompok-kelompok yang tidak teratur nampak dalam kerumunan masa. Kerumunan merupakan suatu kelompok sosial yang bersifat sementara, kerumunan tidak terorganisasi. Kerumunan dapat saja memiliki pemimpin, namun tidak mempunyai sistem pembagian kerja mapun sistem pelapisan sosial. Interaksinya bersifat spontan dan tidak terduga. Individu-individu yang merupakan kerumunan, berkumpul secara kebetulan di suatu tempat, dan juga pada waktu yang bersamaan. Bina Nusantara

5. Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan Warga pedesaan mempunyai hubungan erat dan mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga pedesaan lainnya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok berdasar kekeluargaan. Warga pedesaan umumnya mengandalkan hidupnya dari pertanian. Sistem gotong royong, pembagian kerja tidak berdasarkan keahlian. Cara bertani sangat tradisional dan tidak efisien karena belum mengenal mekanisasi dalam pertanian. Mereka bertani semata-mata untuk memenuhi kebutuhan hidup, bukan untuk bisnis. Golongan orang tua dalam masyarakat pedesaan memegang peranan penting Bina Nusantara

Kehidupan keagamaan berkurang dibanding kehidupan agama di desa. 5.2. Masyarakat Perkotaan Kehidupan keagamaan berkurang dibanding kehidupan agama di desa. Orang kota lebih individual, dan kurang bergantung pada orang lain. Pembagian kerja lebih tegas dan ada batas-batasnya. Kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan lebih banyak. Interaksi-interaksi berjalan berdasarkan kepentingan dan lebih rasional. Jalan kehidupan yang cepat di kota mengakibatkan pentingnya faktor waktu. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota karena kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar. Bina Nusantara