MATI MENDADAK 2011 03 03
PENDAHULUAN Kematian mendadak sering dijumpai akhir-akhir ini Kematian yang terjadi secara mendadak dapat ditemukan dalam segala macam kondisi Banyak faktor yang berkembang dewasa ini diduga ikut berpengaruh dalam meningkatnya kasus mati mendadak Mati mendadak sendiri sebenarnya adalah tidak selalu merupakan proses yang mendadak, sebenarnya mati mendadak adalah suatu proses akhir yang fatal dari suatu penyakit yang sudah dimiliki oleh korban mati mendadak.
definisi Kematian yang disebabkan oleh penyakit alamiah, tidak ada unsur trauma, keracunan, kesengejaan, dan onset gejala pertamakali terlihat sampai terjadinya kematian kurang atau sama dengan 24 jam, dan ada kesan ketidakterdugaan.
Manfaat otopsi pada kasus mati mendadak Untuk menenetukan sebab kematian Untuk menyingkirkan unsur kriminal Untuk asuransi Untuk data statistik
BAB II Mati Mendadak Kematian adalah suatu proses yang dapat dikenal secara klinis pada seseorang melalui pengamatan terhadap perubahan yang terjadi pada tubuh mayat. Perubahan itu akan terjadi dari mulai terhentinya suplai oksigen. Mendadak merupakan kata yang berkaitan dengan waktu yang cepat atau seketika terhadap munculnya suatu keadaan atau peristiwa .
Mati mendadak sebenarnya berasal dari sudden unexpected natural death yang didalamnya terkandung kriteria penyebab yaitu natural (alamiah, wajar). Mati mendadak mengandung pengertian kematian yang tidak terduga, dalam kurun waktu kurang dari satu jam atau dalam waktu dua puluh empat jam. Sering mati mendadak terjadi dalam beberapa menit, sehingga tidak ada yang menyaksikan atau tidak sempat mendapat pertolongan sama sekali
Kematian mendadak yang disebabkan oleh penyakit, seringkali mendatangkan kecurigaan baik bagi penyelidik maupun masyarakat umumnya Kecurigaan akan adanya unsur kriminal pada kasus kematian mendadak, terutama disebabkan masalah TKP yaitu bukan di rumah korban atau di rumah sakit, melainkan di tempat umum kematian mendadak termasuk kasus forensik
Seorang dokter diminta untuk melakukan pemeriksaan terhadap kasus mati mendadak yang tak terduga, maka perlu dicari dahulu apakah penyebab kematiannya, dengan melakukan heteroanamnesis yang selengkap mungkin Jika dirasa masih ada kecurigaan, maka sebaiknya dilakukan tindakan otopsi luar dan dalam, juga pemeriksaan penunjang
Penyebab mati mendadak dapat diklasifikasikan menurut sistem tubuh, yaitu sistem susunan saraf pusat, sistem kardiovaskuler, sistem pernapasan, sistem gastrointestinal, sistem sistem urogenital, sistem hemopoetik, dan sistem endokrin Dari sistem-sistem tersebut, yang terbanyak menjadi penyebab kematian adalah sistem kardiovaskuler, dalam hal ini penyakit jantung
Sistem Kardiovaskuler Penyakit Jantung Iskemik Terjadinya sclerosis koroner dipengaruhi oleh faktor-faktor makanan (lemak), kebiasaan merokok, genetic, usia, jenis kelamin, ras, diabetes melitus, hipertensi, sters psikis Sclerosis ini sering terjadi pada ramus descendens arteria koronaria sinistra, lengkunag arteria koronaria dekstra dan pada ramus sirkumfleksa arteria koronaria sinistra
Lesi tampak sebagai sebagai bercak kuning putih (lipoidosis) yang mula-mula terdapat di intima, kemudian menyebuk keluar ke lapisan yang lebih dalam Infark miokard adalah nekrosis jaringan otot jantung akibat insufisiensi aliran darah. Insufsiensi terjadi karena spasme dan atau sumbatan akibat sclerosis dan trombosis Sumbatan pada ramus descendens a. koronaria kiri dapat mengakibatkan infark di daerah septum bilik bagian depan, apeks dan bagian depan pada dinding bilik kiri
Infark pada dinding belakang bilik kiri disebabkan oleh sumbatan bagian arteria koronaria kanan Gangguan pada ramus sirkumfleksa arteria koronaria kiri hanya mengakibatkan infark di daerah samping belakang dinding bilik kiri Infark dini sebagai daerah yang berwarna merah gelap atau hemoragik, sedangkan infark lama tampak kuning padat
Kematian dapat terjadi dalam beberapa jam awal atau hari setelah infark dan penyebab segeranya adalah fibrilasi ventrikel Penyebab lain dari kematian mendadak segera setelah onset dari infark adalah rupture dinding ventrikal pada daerah infark
Penyakit arteri koroner merupakan penyebab paling banyak kematian mendadak Penyempitan dan oklusi arteri koroner oleh atheroma adalah yang paling sering Trombosis lebih sering terjadi pada arteri koronaria kiri cabang desendens, berikutnya pada arteri koronaria kanan dan lalu arteri sirkumfleksa kiri, dan jarang terjadi pada arteri utama kiri. Thrombus yang baru berwarna merah gelap kecoklatan dan melekat pada dinding pembuluh darah
Trombosis koronaria tidak selalu dengan segera menjadi fatal, thrombus menjadi teratur, dengan pertumbuhan jaringan penghubung dari dinding pembuluh darah, dan akhirnya akan terjadi beberapa re-konsiliasi Pendarahan sub-intima merupakan lesi lain dari arteri koronaria yang sering terjadi, yang mungkin berkaitan dengan kematian mendadak
Penyakit Jantung Katup Suatu lesi katup spesifik yang terjadi pada kelompok usia lanjut adalah stenosis aorta kalsifikasi (sklerosis anular), yang tampak sebagai degenerasi atheromatosa daun katup dan cincinnya Beberapa katup yang stenosis menjadi kaku, sering tampak menjadi bicuspid yang mengalami kontraksi pada batas daun katup Hal ini mungkin berkaitan dengan hipertrofi ventrikel kiri
Miokarditis Miokarditis biasanya tidak menunjukan gejala dan sering terjadi pada dewasa muda. Diagnosis miokarditis pada kematian mendadak hanya dapat ditegakkan dengan pemeriksaan histopatologik Pada pemeriksaan histopatologik tampak peradangan interstisial dan atau parenkim, edema, perlemakan, nekrosis, degenerasi otot hingga miolisis. Infiltrasi lekosit berinti banyak dan tunggal, plasmosit dan histiosit tampak jelas.
Hipertoni Ditegakkan dengan adanya hipertrofi otot jantung disertai dengan tanda-tanda lain seperti pembendungan atau tanda-tanda dekompensasi, sclerosis pembuluh perifer serebral, status lakunaris pada ganglia basalis, sclerosis arteria folikularis limpa dan arteriosclerosis ginjal Hipertrofi jantung tersendiri belum dapat menjelaskan kematian
Penyakit Arteri Satu-satunya penyakit arteri yang menyebabkan kematian mendadak adalah yang dapat menjadi aneurisma atheromatosa dari aorta abdominal dimana mudah rupture Aneurisma atheromatosa, kecuali arteri serebri dan aorta, jarang terjadi.
Sistem Pernapasan Kematian biasanya melalui mekanisme perdarahan, asfiksia, dan atau pneumotoraks Perdarahan dapat terjadi pada tuberkulosis paru, kanker paru, bronkiektasis, abses dan sebagainya Asfiksia terjadi pada pneumonia, spasme saluran nafas, asma dan penyakit paru obstruktif menahun, aspirasi darah atau pada tersedak
Pneumothoraks adalah adanya udara di dalam rongga pleura Spontan pneumotoraks dapat terjadi sebagai penyebab kematian. Umumnya terjadi karena ruptur dari bulla emfisema. Bronkiektasis adalah pelebaran dari lumen bronkus diikuti dengan peningkatan pembuluh darah dan pelebaran pembuluh darah Penting untuk dilakukan pemeriksaan patologi anatomi jaringan paru-paru untuk memastikan diagnosa adanya bronkiektasis pada kasus mati mendadak yang dicurigai karena perdarahan paru-paru
Meskipun asma bronchial biasanya bukan merupakan penyakit fatal, kematian yang disebabkan oleh penyakit ini dalam 2 dan 3 tahun meningkat Kolaps selama dalam serangan yang berat dan setelah masa serangan menunjukkan overdistensi dari paru yang cukup besar Pemeriksaan mikroskopik dari dinding bronkus menunjukkan hipertrofi jaringan otot halus dan perluasan infiltrate eosinofil dan lumen mengandung masa, yang lebih sering mengelilingi permukaan luar
Sistem Saraf Pusat Kematian yang tidak terduga dan relatif cepat karena penyakit SSP merupakan akibat dari haemorrhage (perdarahan) Biasanya dibagi antara perdarahan intrasereberal berhubungan dengan hipertensi dan perdarahan sub-arachnoid berhubungan rupture aneurisma dari satu pembuluh darah yang menekan sirkulasi willis di basis otak
Sistem Pencernaan Kematian dapat terjadi pada rupture esophagus pada kasus sirosis hepatic, perdarahan pada tumor gaster, pada karsinoma ulserasi besar, erosi apeks dari lieomyoma besar pada dinding abdomen Peritonitis yang umumnya terjadi pada orang yang lebih tua adalah obstruksi intestinal akut, dapat dikarenakan hernia strangulasi ataupun karsinoma kolon Pada kasus kematian mendadak sering diakibatkan pneumonia inhalasi akut akibat terjadinya regurgitasi dari isi intestinal
Penyakit organ-organ abdominal secara individual tidak mengakibatkan kematian kecuali pada pankreatitis hemoragik akut yang dapat menyebabkan syok berat hingga kematian mendadak yang lebih cepat Koma hipoglikemik akibat overdosis insulin ataupun adenoma sel islet dapat menyebabkan gangguan kesadaran dan segera menimbulkan kerusakan otak yang ireversibel Koma diabetikum sulit ditegakkan sebagai diagnosis post mortem, kecuali sudah diketahui adanya diabetes sebelumnya
Kematian mendadak dapat juga diakibatkan adanya emboli lemak pada hepar Kematian dengan cepat juga terjadi pada perubahan kadar lemak hepar yang berat pada seorang pecandu alkohol Hepar menunjukkan gejala hepatitis alkoholik, hepatitis akut dan setelah banyak minum pasien akan mengalami hipoglikemi dan akan fatal akibatnya bila tidak ditangani dengan segera
Sistem Hemopoesis Penyakit pada limpa hanya dapat mengakibatkan kematian mendadak apabila terjadi rupture limpa misal pada penyakit malaria Penyakit pada darah dan sumsum tulang jarang menyebabkan kematian mendadak
Sistem Genito-Urinaria Penyakit pada ginjal-traktus genitalis sangat jarang menyebabkan kematian mendadak walaupun bisa didapati adanya kelainan saat dilakukan otopsi
Sistem Endokrin Penyakit pada organ endokrin dapat menyebabkan kematian tak terduga karena efek dari organ atau system lain meskipun sangat jarang Thyrotoxicosis dan miksedema dapat menyebabkan kematian mendadak akibat efeknya pada jantung Penyakit tiroid dapat menyebabkan kematian mendadak jika terjadi perdarahan pada nodul tiroid yang menyebabkan trakea tertekan
KESIMPULAN Mati mendadak mengandung pengertian kematian yang tidak terduga, dalam kurun waktu kurang dari satu jam atau dalam waktu dua puluh empat jam. Kematian mendadak dapat menjadi kasus forensik bila kematian tersebut terjadi tanpa riwayat penyakit dan tanpa saksi. Dalam menangani kasus kematian mendadak, autopsi disertai pemeriksaan histopatologi dan atau toksikologi hampir selalu suatu keharusan. Penyebab mati mendadak dapat diklasifikasikan menurut sistem tubuh, yaitu sistem susunan saraf pusat, sistem kardiovaskuler, sistem pernapasan, sistem gastrointestinal, sistem sistem urogenital, sistem hemopoetik, dan sistem endokrin. Penyebab kematian mendadak paling banyak adalah sistem kardiovaskuler
TERIMAKASIH